Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Keesokan harinya Go Hwijae dan Go Haewon ikut kembali ke Seoul bersama dengan Taehyung dan juga Kakek Kim. Nampak Haewon begitu tegar. Sebenci apapun Haewon, namun tetap disisi lain dia masih mencintai Ibunya.

 

Go Hwijae pun berusaha untuk tegar, walaupun Park Hayoung sudah menorehkan luka teramat sakit di hatinya tetap saja Hwijae sudah memaafkannya.

 

Aku sudah merelakanmu. Semoga kau menemukan kebahagiaanmu di atas sana. Kau tak perlu khawatir soal Haewon, dia akan bahagia dan aku akan selalu menjaganya, batin Go Hwijae.

 

Ibu, aku memang sangat membencimu karna kau pernah menelantarkanku beserta Ayah dan Daehyun, tapi aku sudah memaafkanmu. Semoga Ibu bahagia di atas sana, batin Haewon.

 

Setelah sampai Seoul, Hwijae dan Haewon langsung dibawa ke rumah Kakek Kim. Ternyata di rumah Kakek Kim sudah ada kedua orangtua Taehyung dan juga Taejung, kakaknya.

 

Gadis berambut panjang yang bernama Go Haewon langsung dikenalkan pada kedua orangtua Taehyung.

 

"Ah, jadi gadis ini yang membuat Taehyung betah tinggal di Goshiwon?" tanya Sang Ibu tercinta. "Mari ikut Ibu, akan Ibu tunjukan kamar untukmu dan juga Ayahmu." ajak Ibunda Taehyung.

 

"Setelah kalian beristirahat, Taehyung akan mengantar kalian berdua ke makam," ujar Kakek Kim.

 

"Tak perlu sungkan, anggap saja seperti rumah sendiri," imbuh Taejung tersenyum.

 

Hwijae dan Haewon segera mengikuti langkah kaki Ibunda Taehyung. Sebuah kamar untuk Ayah Hwijae dan Haewon, kamar yang sangat mewah dan besar.

 

"Kalian berdua bisa beristirahat dulu," Kim Eunhye mempersilahkan Ayah dan Anak itu untuk beristirahat.

 

Setelah kepergian Kim Eunhye, Haewon merasa dilema. Dia dan Taehyung seperti langit dan bumi. Haewon benar-benar sangat kaget, dia tak mengira kalau Taehyung adalah anak orang kaya. Kesederhanaan Taehyung yang membuat Haewon terkecoh.

 

"Ayah, apa ini benar-benar keputusan yang benar?" tanyanya ragu pada sang Ayah.

 

Go Hwijae duduk disisi ranjang, lalu tangannya memberi kode menepuk-nepuk ranjang kosong disampingnya. Gadis itu melangkah mendekati sang Ayah, lalu duduk disamping Ayahnya.

 

"Ayah tidak pernah memaksamu. Ayah sangat mengenalmu, jika kau sudah bilang YA, kau pasti akan konsisten dengan jawabanmu itu. Bukankah kau sudah menjawabnya semalam?"

 

Haewon mengangguk, namun setengah dari hatinya masih ragu. Apakah keputusannya itu adalah benar.

 

Go Hwijae menatap Haewon, "bukannya kau menyukai pemuda itu?" tanyanya menelitik. Haewon terdiam, dia ingat akan janjinya pada Taehyung. Gadis itu pun mengangguk. "Lalu apa yang membuatmu dilema?" tanya Ayahnya. "Jika kau memang menyukainya, mantapkanlah hatimu."

 

Ayah Hwijae berdiri, dia hendak membersihkan dirinya, "beristirahatlah!"

 

Beberapa jam setelah itu, Taehyung menemani Haewon dan Ayahnya ke pemakaman untuk mengunjungi makam Park Hayoung, Ibu kandung Haewon.

 

Setelah dari pemakaman, Teahyung membawa Haewon dan Ayahnya ke rumah sakit. Dia berniat untuk menjenguk Park Junghyun. Kali ini mereka hanya di perbolehkan melihat Junghyun dari jauh. Dokter khawatir, jika mereka menjenguk Park Junghyun secara dekat, Junghyun akan shock dan melukai orang-orang yang ada disekitarnya. Jadi, Dokter menyarankan Taehyung, Haewon, dan Hwijae untuk melihat keadaan Junghyun dari kejauhan.

 

Secara keseluruhan, Park Junghyun terlihat baik-baik saja, namun tidak dengan batinnya. Batinnya tertekan dan tergoncang karna kejadian saat itu. Haewon begitu sangat prihatin melihat Junghyun, mungkin itulah jalan takdir dari seorang Park Junghyun.

 

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Pilihan yang sangat sulit kembali Haewon terima. Setelah acara pertunangan berjalan lancar, kini Haewon dihadapkan pada satu pilihan.

 

Kita tidak bisa menjalani kehidupan tanpa pilihan. Setiap hari, setiap saat, setiap detik, ada pilihan. Jika tidak maka kita tidak akan menjadi seseorang. Hidup menyajikan banyak pilihan, pilihan yang kita buat akan menentukan masa depan kita.

 

"Seoul, Gimhae, atau Daegu?" tanya Taehyung menatap Haewon. Tatapan Taehyung yang penuh dengan harapan.

 

"Kenapa sih, kau selalu memberiku pilihan yang sulit dan harus memilih salah satu di antara ketiganya?" Haewon bertanya balik pada Taehyung.

 

"Apanya yang sulit? Itu kan mudah, kau tinggal memilih salah satunya!" jawabnya.

 

"Tetap saja itu adalah pilihan yang sulit bagiku!" rajuk Haewon. "Boleh aku meminta waktu?" imbuhnya.

 

Taehyung menepuk keningnya, "jangan bilang kau minta waktu seminggu untuk memikirkannya!"

 

"Maksa sekali!" gerutuk Haewon

 

"Aku tidak memaksa, cuma memintamu memilih salah satu. Sudah itu saja!" bela Taehyung.

 

"Sama saja itu artinya memaksa!" Haewon tak mau kalah.

 

Kembali Taehyung menepuk keningnya. Untuk sesaat Haewon terdiam, dia teringat banyak kenangan manis berada di Daegu. Termasuk tempat favoritnya, yaitu padang ilalang di belakang Goshiwon dan juga perkenalannya dengan Taehyung disana.

 

Di tempat itulah, Taehyung membuat dirinya seperti bunga Dandelion. Bunga yang nampak biasa saja, bunga yang nampak rapuh tapi justru bunga itu begitu kuat. Di tempat itulah, dia juga bisa melepaskan beban pikirannya. Padang ilalang yang penuh dengan kenangan bersama seorang pemuda yang kini pemuda itu berdiri di depannya dan menggenggam tangannya.

 

"Taehyung-ah!" panggil Haewon. "Kalau aku memilih salah satu, bagaimana dengan Ayah?" tanyanya.

 

"Kalau kau mau membahagiakan Ayahmu, kau bisa mengajak Ayahmu untuk tinggal bersama dengan kita," jawabnya.

 

Jawaban Taehyung membuat hati Haewon sangat lega. Dia tak pernah berpikir akan meninggalkan Ayahnya sendirian atau menitipkannya di rumah Bibinya lagi ataupun memasukkanua ke panti jompo. Gadis itu memang bertekad akan merawat Ayahnya.

 

"Apa kau sudah memilih salah satu dari ketiga kota yang aku sebut tadi?" Taehyung menatap Haewon, gadis itu hanya mengedipkan mata berkali-kali. "Aah, aku merasa menjadi orang gila kalau seperti ini!" seperti biasa Taehyung mengacak-acak rambutnya sendiri sampai berantakan.

 

Semoga pilihanku ini mencerminkan harapanku, bukan ketakutanku! gumam Haewon dalam hati.

 

"Taehyung!" panggil Haewon lirih.

 

"Sudahlah, dari pada kau terlihat bimbang seperti itu. Lebih baik kau pikirkan baik-baik!"

 

"Daegu!"

 

Langkah Taehyung terhenti, dia membalikkan badannya dan menatap Haewon.

 

"Daegu! Aku memilih Daegu sebagai tempat tinggalku!" sahutnya. "Jujur, sebenarnya aku ingin tinggal di desa tapi kota Daegu mempunyai kenangan tersendiri buatku. Jadi, aku memutuskan untuk tinggal di Daegu."

 

Binar mata Taehyung menandakan bahwa pemuda itu sangat senang mendengarkan ucapan gadis itu. Matanya berbinar terang dan wajahya terlihat sangat bahagia. Gadis yang tangannya terus dia genggam itu juga ikut bahagia.

 

Sekarang aku tak tahu, bahwa gadis yang ada di depanku ini memang pantas untuk aku bahagiakan! batin Taehyung lalu memeluk gadis pujaan hatinya.

 

Haewon merenggangkan pelukannya, dia menatap pemuda yang ada di dekatnya itu.

 

"Lalu bagaimana dengan kedaiku di Namhaedo?"

 

"Itu gampang, nanti biar di urus orang-orang Kakek. Tak perlu kau risaukan, kedaimu disana tetap buka dan beroperasi!" hibur Taehyung.

 

"Syukurlah!" Haewon terlihat lega lagi. Kembali drama berpelukan terjadi dan kembali lagi Haewon merenggangkan pelukannya.

 

"Apa lagi?" tanya Taehyung gemas.

 

"Hmm ... tidak ada!"

 

Taehyung menaikkan alisnya, "yakin?" imbuhnya.

 

"Tidak ada!" Haewon menggelengkan kepalanya.

 

Taehyung yang terlihat gemas, langsung mengangkat tangannya mengacak-acak pucuk rambut Haewon dan kedua tangannya mencubit kedua pipi Haewon.

 

Daegu adalah kota kenangan dimana dia mengenal Taehyung. Daegu juga adalah kota yang membuat Haewon menjadi lebih kuat. Gadis yang terlihat rapuh dan lemah, namun dibalik itu semua dia adalah sosok gadis yang kuat. Kini masa depan Haewon ada di kota Daegu. Kota yang penuh kenangan.

 

🌾
 

 

- FIN -

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
4146      1422     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Aku Menunggu Kamu
176      156     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3670      1810     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Langit Indah Sore Hari
155      129     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
4023      1523     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Hyeong!
209      182     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapiβ€”" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
GAARA
8813      2634     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
Premium
Titik Kembali
6358      2015     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Of Girls and Glory
4322      1711     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Just For You
6461      2074     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...