Read More >>"> Dandelion (31. Cry) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU 0
About Us  

Perbincangan malam itu semakin seru, perbincangan antara laki-laki yang mungkin bagi Haewon enggan untuk bergabung. Gadis yang sedang diberi tugas oleh Ayahnya untuk membuatkan teh hijau beras merah.

 

Gadis itu masih terus memperhatikan ketiga pria yang sedang berbicang-bicang di depan. Matanya selalu terfokus pada pemuda yang memang duduknya membelakangi pintu, sehingga Haewon hanya bisa melihat punggung pemuda itu dari dalam.

 

Otak Haewon serasa berputar seketika, pikirannya langsung dipenuhi oleh bayang-bayang seorang pemuda. Haewon langsung teringat, jika dia masih punya janji yang belum di tepati, akan tetapi dia juga sudah mengucapkan kata Break pada Taehyung juga. Oh ... sungguh sangat Dilema tingkat dewa yang Haewon rasa saat itu. Gadis itu merasa sangat bersalah sekali pada Taehyung.

 

Gadis itu mulai menepis rasa yang berkecamuk di hatinya. Rasa itu benar-benar bercampur aduk menjadi satu. Entah bagaimana nanti jika dia benar-benar bertemu dengan pemuda itu. Apakah Haewon benar-benar berani menemui Taehyung, jika diberi kesempatan untuk bertemu dengan Taehyung lagi.

 

Haewon membuat rasa rindu dan harapannya yang ingin bertemu dengan Taehyung, dia nampak sibuk menyiapkan tiga cangkir teh hijau beras merah. Dia menaruh ketiga cangkir tersebut di atas nampan dan tak lupa juga dia meletakkan sepiring cemilan kookie.

 

Malam memang belum begitu larut untuk menyemil sembari menikmati pemandangan malam yang indah dan mempesona. Cahaya bulan yang remang-remang menambah makin romantis suasana malam itu.

 

Gadis berambut panjang itu keluar membawa sebuah nampan berisikan tiga cangkir teh hijau beras merah dan sepiring cemilan, lalu dia menaruh tiga cangkir teh hangat beserta sepiring cemilan di atas meja. Nampak matanya berkeliaran mencari sosok pemuda yang duduk bersama pria tua dan Ayahnya tersebut. Kakek Kim terus memperhatikan gadis itu.

 

"Haewon-ah, ini Tuan Kim yang pernah Ayah ceritakan padamu,"

 

"Oh, Tuan Kim. Annyeong Haseyo!" Haewon menunduk memberi salam. Kakek Kim tersenyum melihatnya.

 

"Apa kau sedang sibuk?" tanyanya pada Haewon. "Jika kau tidak sibuk, bergabunglah disini."

 

Haewon menatap Ayahnya dan sang Ayah memberi kode dengan menganggukkan kepalanya pelan. Gadis itu pun segera menaruh nampannya di meja samping, dia pun segera duduk di samping Ayahnya.

 

Selang beberapa menit, Taehyung yang baru saja kembali dari melihat-lihat sekitar tempat itu mendadak menghentikan langkahnya ketika tatapannya terfokus pada seorang gadis yang sedang duduk di antara Kakeknya dan Go Hwijae.

 

Taehyung terdiam sesaat, matanya masih terus memperhatikan gadis itu. Pemuda itu merasa tak asing dengan sosok gadis itu.

 

"Apa dia benar-benar Haewon?" lirihnya pelan. Dia makin memperhatikan gadis tersebut, lalu kembali melangkah mendekati bangku yang dihuni oleh Kakek Kim, Go Hwijae, dan gadis itu.

 

Sesaat Taehyung mematung di belakang gadis itu, jantungnya mulai berdetak tak beraturan kala Taehyung mendengar suara itu lagi. Suara lembut itu adalah suara Haewon. Taehyung semakin yakin kalau gadis yang sedang duduk di depannya itu adalah Go Haewon.

 

"Taehyung-ah, kenapa cuma berdiri saja?" ucap Kakek Kim.

 

Deg!!!

 

Mendengar nama Taehyung, jantung Haewon berdetak dia kali lebih cepat dari biasanya. Dia terlihat kaku mematung.

 

Taehyung? Apa yang dimaksud Taehyung adalah DIA? Ah, mungkin orang lain karna orang yang memakai nama Taehyung juga banyak! batinnya.

 

"Duduklah!"

 

Kakek Kim menyuruh Taehyung untuk duduk, namun pemuda itu masih berdiri mematung.

 

"Kenapa kau masih mematung disitu, Nak? Duduklah, kita ngobrol-ngobrol sebentar sebelum kau dan Kakekmu pulang. Tadi kau bilang ingin bertemu dengan si pembuat Yangnyeom Tongdak yang super enak, dia sudah berada disini," ucap Go Hwijae sambil menunjuk anak perempuannya itu.

 

"Ah, Ayah jangan menyanjungku terus ..."

 

Mendengar kalimat itu, Taehyung semakin yakin bahwa gadis yang ada di depannya itu adalah Haewon.

 

"Haewon-ah!" panggil Taehyung yakin.

 

Deg!!!

 

Lagi ... detak jantung Haewon berdetak tak beraturan setelah mendengar pemuda itu memanggil namanya. Suara yang terdengar di telinga Haewon nampak tak asing baginya. Haewon berdiri dari duduknya dan perlahan membalikkan badannya.

 

Saat Haewon membalikkan badan, dia tampak begitu kaget saat melihat seorang pemuda yang berdiri tak jauh darinya. Sosok pemuda ganteng dengan tinggi 179 cm, berhidung mancung dan berkulit putih menatapnya dengan tatapan mata sayu.

 

Gadis itu nampak tak bisa berkata apa-apa lagi, dia terlihat nampak gugup dan bingung. Apa yang dia takutkan terjadi juga, akhirnya kembali Haewon dipertemukan lagi dengan Taehyung.

 

Taehyung pun masih berusaha menahan untuk tidak memeluk gadis itu. Matanya mulai berbinar-binar, dia merasa sangat bahagia bisa bertemu dengan gadis yang dia sayang.

 

"Akhirnya aku bisa menemukanmu!"

 

Haewon hanya bisa menatap Taehyung, dia sama sekali tak menghiraukan sang Ayah dan Kakek Kim disitu.

 

Deheman Kakek Kim membuat Taehyung dan Haewon tersentak kaget. Keduanya lalu menatap Kakek Kim yang tersenyum.

 

"Drama romantisnya berhenti dulu. Kalian berdua lebih baik duduk dulu!" ucap Kakek Kim menyuruh keduanya untuk duduk.

 

Singkat cerita, mereka berdua di kejutkan dengan pernyataan Kakek Kim. Taehyung dan Haewon hanya saling pandang.

 

"Apa??? Tunangan!!" ujar keduanya serempak.

 

"Maksud Kakek apa?" tanya Taehyung, namun disisi lain Taehyung justru sangat senang mendengarnya.

 

"Apa Ayah tahu tentang ini?" tanya Haewon pada Ayah Hwijae. Sang Ayah hanya menganggukkan kepala.

 

"Bukankah kalian sudah lama saling mengenal?" Kakek Kim menatap Taehyung dan Haewon. "Gadis ini kan, yang selama ini kau cari?" tanya Kakek Kim menatap cucunya.

 

"Aah ... itu ...." Taehyung nampak bingung menjawabnya, tangannya menggaruk-garuk tengkuknya. "Hmm ... bagaimana bisa Kakek mengenal Ayah Haewon?" Taehyung mengalihkan pembicaraan.

 

"Panjang ceritanya," sela Go Hwijae.

 

Taehyung dan Haewon menatap Go Hwijae dengan tatapan yang penuh tanda tanya. Mereka berdua terlihat sangat ingin tahu seluk beluk ceritanya. Pada akhirnya Ayah Hwijae menceritakan secara singkat pada Taehyung dan Haewon.

 

"Intinya Kakek berhutang budi pada Ayah Hwijae!" jelas Kakek Kim secara singkat.

 

"Lalu pertunangan ini?" tanya Haewon yang tak paham.

 

"Haewon-ah, bukan Ayah mau memaksamu tapi semua Ayah serahkan padamu!" Ayah Hwijae memegang tangan putrinya itu. Haewon menatap sang Ayah, wajah yang mulai sedikit banyak kerutan itu membuat Haewon berpikir lagi.

 

Ayah sudah banyak berkorban buatku, Ayah sudah banyak menderita, dan Ayah yang mendidikku tanpa campur tangan Ibu. Mungkin inilah saatnya, aku harus membahagiakan Ayah, batinnya. Tangan Haewon membalas pegangan tangan Ayah Hwijae. Sebuah senyuman manis terukir di wajah Haewon.


Aku tak boleh mengecewakan Ayah. Saatnya aku harus membuat Ayah selalu tersenyum, batinnya lagi. Gadis itu lalu menarik napas panjang.

"Ayah ...." Haewon nampak terdiam setelah mengucapkan kata itu.

Go Hwijae, Kakek Kim, dan Taehyung nampak seperti tegang menanti kalimat yang akan di ucapkan Haewon.

"Ayah, aku menerimanya!"

"Apa!? Kau menerimaku?!" Taehyung terdengar histeris. Dia sontak langsung berteriak.

Sedangkan Ayah Hwijae nampak terharu dibuatnya. Dia langsung membelai wajah putrinya dan nampak buliran bening menetes mengalir di pipi Ayah Hwijae.

"Terimakasih, Sayang!" Hwijae sangat terharu.

"Ah, tunggu sebentar!" kata Taehyung membuyarkan rasa bahagia Haewon. "Hari ini memang, hari yang bahagia buatku sampai aku pun ingin menangis karna bahagia. Buat Kakek, aku sangat berterimakasih telah membantu menemukan gadis yang aku sayang. Namun, bukan berarti aki ingin merusak kebahagiaan ini, tapi aku tetap harus menyampaikan kabar ini,"

Kakek Kim menatap Taehyung penuh dengan tanda tanda, begitu juga dengan Ayah Hwijae dan Haewon.

"Apa ini soal keluarga Park Junghyun?" tebak Kakek Kim.

"Kakek mengenal dia?" tanya Haewon. Kakek Kim mengangguk. "Memangnya ada apa dengan keluarganya?" tanya Haewon lebih lanjut.

"Bagaimana pun juga, dia masih Ibumu," tambah Taehyung.

"Apa maksudmu?"

"Kedua orangtua Park Junghyun meninggal dan Junghyun pun dirawat di rumah sakit karna tekanan batin!" balas Taehyung.

"Orangtua Junghyun? Berarti itu--" Haewon terdiam menatap Taehyung. Pemuda itu mengangguk pelan.

Seketika airmata Haewon menetes, seolah dia tak percaya. Go Hwijae pun nampak sedih, dia pun memeluk putrinya itu.

"Ayah, bolehkah aku--"

Ayah Hwijae menjawab dengan anggukan kepalanya, walau bagaimanapun juga dia tetap Ibu kandung Haewon.

Mantan suami atau mantan istri mungkin ada, tapi tidak ada yang namanya mantan anak.

🌾

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
4798      1728     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Kala Badai Menerpa
1052      517     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Premium
Titik Kembali
4771      1541     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
SEMPENA
3256      1117     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Under The Moonlight
1836      968     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2859      1084     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Percayalah , rencana Allah itu selalu indah !
130      94     2     
True Story
Hay dear, kali ini aku akan sedikit cerita tentang indahnya proses berhijrah yang aku alami. Awal mula aku memutuskan untuk berhijrah adalah karena orang tua aku yang sangat berambisi memasukkan aku ke sebuah pondok pesantren. Sangat berat hati pasti nya, tapi karena aku adalah anak yang selalu menuruti kemauan orang tua aku selama itu dalam kebaikan yaa, akhirnya dengan sedikit berat hati aku me...
Jelek? Siapa takut!
2832      1276     0     
Fantasy
"Gue sumpahin lo jatuh cinta sama cewek jelek, buruk rupa, sekaligus bodoh!" Sok polos, tukang bully, dan naif. Kalau ditanya emang ada cewek kayak gitu? Jawabannya ada! Aine namanya. Di anugerahi wajah yang terpahat hampir sempurna membuat tingkat kepercayaan diri gadis itu melampaui batas kesombongannya. Walau dikenal jomblo abadi di dunia nyata, tapi diam-diam Aine mempunyai seorang pac...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
130      111     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
The Maiden from Doomsday
10318      2266     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...