Read More >>"> Dandelion (29. Namhae-Gun) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Senja boleh dibilang merupakan keindahan alam yang bisa dinikmati secara gratis. Senja atau rembang petang adalah pembatas siang dan malam. Senja di awali dengan matahari yang mulai tenggelam di ufuk barat.

Senja adalah bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam, ketika piringan matahari secara keseluruhan telah hilang dari cakrawala. Warna langit yang cenderung bercampuran merah dan orange akan nampak jauh lebih indah. Banyak yang menyukai senja karena kita bisa menikmati pemandangan langit yang dihiasi warna orange atau jingga yang menenangkan dan berlangsung begitu singkat. 

Senja identik dengan perasaan rindu dan dikaitkan dengan perasaan cinta. Apakah itu yang sedang di rasakan oleh Go Haewon? Mungkinkah dia sedang merindukan sosok seorang Kim Taehyung.

Gadis itu masih berdiri menikmati senja saat itu. Angin semilir menerbangkan rambutnya yang terurai panjang. Mata indahnya menatap langit senja saat itu.

"Aku rindu ... aku merindukan dia dan tempat itu," lirihnya. "Apa kau disana juga sedang menatap langit?"

Go Haewon sangat merindukan padang ilalang yang terletak di belakang Goshiwon. Padang ilalang yang banyak meninggalkan kenangan manis.

Sementara itu di Daegu, seorang pemuda nampak masih terduduk di antara ilalang. Romantisnya senja menambah syahdunya tempat itu. Taehyung menatap ke atas, dia menatap langit senja yang berkilauan orange kemerahan. Warna senja yang jauh lebih indah.

Seulas senyuman terlukis di bibir Taehyung ketika dia ingat seseorang. Bayangan wajah gadis itu tergambar di langit senja.

"Aku merindukanmu. Apakah kau juga sedang menatap senja saat ini, seperti dulu kita berdua menghabiskan waktu di padang ilalang hingga senja menjemput."

Taehyung menghibur dirinya sendiri. Dia merasakan rasa rindu yang teramat berat. Gadis yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

"Aku pasti akan menemukanmu!"

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Sang Raja siang nampak malu-malu di balik gumpalan awan hitam, dia enggan menunjukkan kuasanya. Binar yang indah perlahan merangkak ke ufuk barat dan sirna di telan gulungan-gulungan awan hitam. Awan hitam yang berjalan berjajar di langit mempertandakan bahwa langit kalau itu sedang bersedih dan akan menangis membasahi bumi dengan beribu alasan.

 

Dilema tengah dirasakan oleh Taehyung saat itu. Entah kenapa tiba-tiba rasa itu muncul, dia terlihat gelisah ketika harus pulang ke rumah. Dia pun segera meraih tas dan segera meluncur menggunakan skutter matic-nya yang ternyata selama dia di Seoul, skutter matic-nya diurus oleh Kyujung.

 

Taehyung mengendarai skutter matic-nya dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan kota Daegu yang masih ramai, 30 menit berlalu, akhirnya Taehyung sampai juga di rumah.

 

Matanya tampak berbinar ketika menatap sebuah rumah yang ada di depannya. Dia menghela napas pelan, dia merasa seperti sudah bertahun-tahun meninggalkan rumahnya itu. Padahal dia hanya meninggalkan rumah selama 8 bulan.

 

Taehyung menuntun skutter matic-nya masuk ke halaman rumahnya dan langsung memasukkan ke dalam garasi mobil. Di dalam garasi terlihat mobil Ayah Taehyung sudah terparkir.

 

"Sepertinya Ayah sudah pulang. Apa Taejung juga berada di rumah?" beonya pelan.

 

Taehyung lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang.

 

"Aku pulang!" teriaknya lirih dan melepas sepatunya.

 

"Kebiasaan! Masuk itu lewat pintu depan, bukan lewat pintu belakang. Sudah seperti maling saja kau ini!"

 

Sebuah suara mengangetkan Taehyung yang sedang duduk melepaskan sepatunya.

 

"Kau juga punya kebiasaan mengagetkan orang!" gerutuk Taehyung tak mau kalah.

 

"Sudah ... sudah, rumah pasti ramai kalau kalian berdua ada di rumah," Ibunda menengahi keributan kedua putranya itu. "Taehyung, Kakek sudah menunggumu di ruang tamu."

 

Taehyung tersedak di depan kulkas ketika mendengar kalimat sang Ibu, dia pun menepuk-nepuk dadanya sendiri.

 

"Apa! Kakek sudah disini?"

 

"Cepat temui Kakekmu!"

 

Taehyung langsung menaruh botol air minum kembali ke dalam kulkas dan dia segera melangkah menuju ruang tamu. Seorang pria tua dengan duduk dengan Ayahnya, mereka berdua tengah asyik bermain Yut. Melihat hal itu, Taehyung menaikkan alisnya.

 

Apa mereka sudah baikkan? batinnya.

 

Taehyung berdiri terdiam memandang kedua pria yang sedang bermain Yut. Pemandangan yang sungguh indah. Taejung yang baru datang langsung berdiri di samping Taehyung, menyenggol siku Taehyung, dan memajukan dagunya memberi kode.

 

Hati kedua pemuda itu merasa damai melihatnya. Jarang sekali mereka berdua melihat Kakek dan Ayahnya duduk berdua.

 

"Apa kau akan terus berdiri seperti itu, Kim Taehyung?"

 

"Hah?" Taehyung cengo.

 

"Cepat bersihkan badanmu dan kita akan segera berangkat!"

 

"Malam ini, Kek!" sahut Taehyung.

 

Kakek Kim menatap Taehyung tajam, sorot matanya mengartikan sesuatu. Sesuatu yang tak suka ditolak. Taehyung yang memahaminya langsung pergi berlalu.

 

Sepuluh menit setelah Taehyung membersihkan diri, dia kembali ke lantai bawah.

 

"Apa kita benar-benar berangkat sekarang, Kek?" tanya Taehyung lagi. Kakek Kim hanya mengangguk. "Apa Taejung ikut juga, Kek?" tanyanya lagi.

 

"Tidak!" sela Taejung. "Besok aku ada rapat, mewakili Kakek!" imbuh Taejung.

 

"Jadi? Aku dan Kakek saja yang berangkat ke Gyeongsangnam-do?" Taehyung menunjuk dirinya sendiri.

 

Semua orang yang sedang duduk di ruang tengah langsung menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Taehyung.

 

"Sudah siap?" tanya Kakek Kim lalu berdiri dari sofa dan melangkah keluar rumah. Sesaat setelah itu Taehyung menyusul Kakek Kim keluar.

 

Di luar sudah ada sebuah mobil yang terparkir di depan rumah. Kakek Kim segera masuk ke dalam mobil, disusul oleh Taehyung. Kakek Kim dan Taehyung duduk di kursi belakang. Mobil melaju pelan meninggalkan rumah Taehyung. Mobil melaju menuju perbatasan kota.

 

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Namhaedo, sebuah pulau di propinsi Gyeongsang Selatan. Kota yang sangat indah dengan pemandangan sawah bertingkat.

 

Pagi itu mobil yang dinaiki Kakek Kim dan Taehyung telah sampai di kota Namhaedo. Taehyung menurunkan kaca mobil yang sedang melaju pelan, matanya terus menatap pemandangan di luar. Pemandangan yang sangat indah, hamparan sawah yang sangat luar, padi-padi yang mulai menghijau melambai-lambai karna tertiup angin.

 

Hamparan padi yang menghijau seakan menari-nari karna tertiup angin. Bagaikan gelombang air laut yang bergulung-gulung, hamparan padi itu mengingatkan Taehyung pada pada ilalang. Pemuda itu sangat terkesima untuk sesaat, karna di Daegu tidak ada hamparan sawah yang sangat luas. Daegu justru di kelilingi banyak rumah-rumah dan gedung-gedung.

 

Udara pagi itu di kota Namhaedo masih sangat sejuk dan segar. Taehyung begitu sangat menikmatinya. Pemuda itu ingin sekali bertanya kemana tujuan selanjutnya pada Kakeknya. Namun sayang, Taehyung mengurungkan niatnya karna sang Kakek terlihat masih memejamkan matanya. Taehyung pun juga merasa sangat lelah karna dia tidak  bisa tidur nyenyak di mobil.

 

Mobil berlahan memasuki area sebuah penginapan yang sangat sederhana. Kakek Kim membuka matanya ketika mobil telah berhenti tepat di sebuah penginapan. Kakek Kim keluar dari mobil, begitu juga dengan Taehyung.

 

"Kita istirahat disini dulu. Nanti malam aku ikut Kakek untuk menemui seseorang!" ucapnya.

 

Kakek Kim melangkah masuk ke dalam penginapan, sementara Taehyung masih melihat-lihat keadaan luar. Taehyung sungguh merasa nyaman melihat pemandangan di sekitar. Sesaat sorot matanya menangkap seseorang yang begitu terlihat sangat kecil dari kejauhan.

 

Tatapannya terfokus pada sebuah objek yang ada di seberang sawah sana, seseorang yang sedang menaiki sepeda. Pemuda itu menyipitkan matanya, namun karna terlalu jauh objek itu tidak terlihat jelas.

 

Apakah dia adalah Go Haewon?

 

🌾

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
3661      1493     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2179      983     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3294      1355     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
Of Girls and Glory
2533      1201     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3183      1066     0     
Romance
Diaβ€”pacarkuβ€”memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
KSATRIA DAN PERI BIRU
118      101     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Pria Malam
714      462     0     
Mystery
Semenjak aku memiliki sebuah cafΓ©. Ada seorang Pria yang menarik perhatianku. Ia selalu pergi pada pukul 07.50 malam. Tepat sepuluh menit sebelum cafΓ© tutup. Ia menghabiskan kopinya dalam tiga kali tegak. Melemparkan pertanyaan ringan padaku lalu pergi menghilang ditelan malam. Tapi sehari, dua hari, oh tidak nyaris seminggi pria yang selalu datang itu tidak terlihat. Tiba-tiba ia muncul dan be...
Si Neng: Cahaya Gema
96      86     0     
Romance
Neng ialah seorang perempuan sederhana dengan semua hal yang tidak bisa dibanggakan harus bertemu dengan sosok Gema, teman satu kelasnya yang memiliki kehidupan yang sempurna. Mereka bersama walau dengan segala arah yang berbeda, mampu kah Gema menerima Neng dengan segala kemalangannya ? dan mampu kah Neng membuka hatinya untuk dapat percaya bahwa ia pantas bagi sosok Gema ? ini bukan hanya sede...
My Soulmate Coco & Koko
3818      1438     0     
Romance
Menceritakan Isma seorang cewek SMA yang suka dengan hewan lucu yaitu kucing, Di hidupnya, dia benci jika bertemu dengan orang yang bermasalah dengan kucing, hingga suatu saat dia bertemu dengan anak baru di kelasnya yg bernama Koko, seorang cowok yang anti banget sama hewan yang namanya kucing. Akan tetapi mereka diharuskan menjadi satu kelompok saat wali kelas menunjuk mereka untuk menjadi satu...
The Flower And The Bees
2451      1225     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...