Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Siang menjelang sore, cuaca masih terlihat sangat terang, namun bias-bias cakrawala sudah mulai terlihat di atas sana.

 

Siang telah pergi, mentari perlahan berpulang menuju peraduan dipelukan cakrawala, memadu menjemput rembulan sebagai perhiasan sang malam, meninggalkan seberkas bias redup yang meremang berwarna jingga, namun tanpa warna. Senja yang begitu indah, seindah wajah Taehyung kala itu. Seulas senyum selalu terlukis di wajahnya.

 

Semburat merah cakrawala biaskan Aurora mewarnai semesta alam, pancarkan surya berkilauan keemasan mempercantik langit senja saat itu. Cahaya senja melukiskan cakrawala dalam temaram menggoda. Sesaat bayanganmu melintas mengetus jiwa yang merindu.

 

"Aku jadi merindukanmu, Haewon!" lirihnya menatap langit senja.

 

Taehyung mulai melangkahkan kakinya meninggalkan minimarket, dengan senyuman di kulum pemuda itu berdendang ria.


Tanpa sadar ada beberapa pasang mata yang sedang memperhatikan Taehyung. Tampak terlihat 4 orang berpakaian jas serba hitam dan memakai kacamata hitam. Taehyung yang tak memikirkan apapun tentang ke empat orang yang berpakaian serba hitam tersebut, dia pun tak menaruh rasa curiga sedikit pun.

Pemuda dengan senyuman box-smile itu tetap melangkahkan kakinya tanpa sedikit pun memperhatikan sekitar, mungkin karna hatinya sudah terlanjur berbunga-bunga karna dia baru saja mendapatkan cuti dan dia merasa keinginannya untuk bertemu dengan gadis yang dia sukai semakin dekat, namun tetap Taehyung harus mencari tahu keberadaan Haewon.

Tak disadari oleh Taehyung, dua orang yang berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam mengikuti dia di belakang. Sebuah mobil yang berjalan pelan-pelan pun mengikuti Taehyung walaupun agak sedikit jauh.

Sebagai sahabat dari Taehyung, Kyujung entah kenapa saat itu tak mau berjalan bersebelahan dengan Taehyung, Kyujung pun berjalan agak berjauhan dengan Taehyung.

Mendadak kedua orang tersebut langsung dengan sigap memegang tangan Taehyung lalu menguncinya sehingga membuat Taehyung tersentak kaget dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman kedua orang tersebut.

"Hei, apa-apaan ini! Kalian siapa?" teriak Taehyung berusaha melepaskan diri.

"DIAAAMM!!!"

"Eh, aku mau di bawa kemana?!" teriak Taehyung lagi, ketika dia merasakan kedua orang tersebut seperti menarik paksa tubuhnya. "Lepaskan!" teriak Taehyung.

Taehyung berusaha memberontak dengan kuat, namun cengkraman dari kedua orang berpakaian serba hitam itu makin kuat.

"Yaak, lepaskan aku! Kalian siapa?! Aku bahkan tak mengenal kalian berdua!" teriak Taehyung. "Kyujung-ah, tolong aku!"

Sekilas Taehyung melihat Kyujung, namun Kyujung seperti berpura-pura tidak mendengarkan Taehyung. Tubuh Taehyung di tarik mendekat ke arah sebuah mobil hitam.

"Yaak, kalian mau apa!?" tanya Taehyung dengan nada suara meninggi.

Pemuda itu semakin memberontak kuat, kedua orang itu semakin mencengkram kuat.

"Anak ini terlalu kuat! Lebih baik kita bius saja, dari pada nanti dia kabur di tengah jalan dan merepotkan kita semua!" saran seorang dari mereka.

"Apa!" Taehyung kaget mendengarkan kalimat tersebut. "Yaak, aku tidak pernah mengenal kalian dan aku pun tidak pernah punya masalah dengan kalian!"

"DIAAAM KATAKU!!" gertak seorang dari mereka.

"Lepas! Aku bilang lepas!!" Taehyung meronta-ronta. Berharap dia bisa segera lepas dan lari menyelamatkan diri.

"CEPAT BIUS DIA, SEBELUM DIA TERLEPAS DAN KABUR!"

Pemuda berhidung mancung itu masih berusaha mencari cara untuk melepaskan diri, namun usahanya nampak sia-sia.

"Lepaskan ak--"

Kata-kata Taehyung terpotong karna seorang dari mereka membekap mulut Taehyung dengan sebuah sapu tangan yang sudah di olesi obat bius.

Perlahan namun pasti tubuh Taehyung mulai melemas, pandangan matanya mulai kabur dan dia tak sadarkan diri.

"Masukkan dia ke dalam mobil dan lebih baik kita segera pergi dari sini, sebelum dia tersadar dari obat biusnya!"

Kedua orang berbadan tegap dan berpakaian serba hitam dengan kacamata hitam pun segera membawa tubuh Taehyung ke dalam mobil.

Mobil hitam tersebut segera meninggalkan tempat tersebut dan melintas di depan Kyujung yang berdiri agak jauh dari tempat kejadian. Kim Kyujung hanya menonton kejadian itu, seulas senyum pun terlukis di wajahnya.

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 

Di sebuah rumah bergaya minimalis elit dengan sentuhan gaya eropa klasik. Rumah yang di hiasi dengan berbagai miniatur dari kayu ini begitu sangat sedap di pandang mata. Rumah putih dua lantai ini adalah sebuah rumah kecil yang nyaman. Terlihat sederhana dan unik dengan jendela-jendela berukuran kecil.

 

Rumah gaya Eropa adalah salah satu arsitektur yang paling ikonik dan mendunia. Hal ini bukan tanpa sebab, selain memang karena desainnya yang mempesona dan masih ada sentuhan-sentuhan Hanok di rumah tersebut.

 

Rumah yang beberapa bulan ini tampak sepi, karna sudah tidak ada lagi yang membuat gaduh dan ramai. Rumah yang sekarang cenderung sepi dan terlihat adanya sebuah kekurangan yang tak bisa di sembunyikan oleh pemiliknya.

 

Tak di pungkiri sang Ibu negara terlihat sangat merindukan keributan dan kegaduhan yang sering terjadi beberapa bulan yang lalu. Keributan dan kegaduhan yang sering terjadi di pagi hari, sore hari, bahkan pada malam hari.

 

Dia begitu sangat merindukan sosok seorang pemuda yang sekarang sedang berusaha untuk hidup mandiri di luar sana. Sosok seorang pemuda yang memang selalu membuat rumah semakin ramai dengan kebandelannya. Sosok seorang pemuda yang susah di atur dan selalu membuat keributan. Sosok seorang pemuda yang keras kepala, namun selalu menurut pada Ibu Negara.

 

Kini di rumah tersebut nampak sosok seorang pemuda sedang duduk di ruang tamu, dia terlihat sedang menunggu seseorang. Kakinya tak bisa diam menunggu yang empunya rumah datang, dia terus menggoyang-goyangkan kakinya. Tak berapa lama sang empunya rumah datang menyambanginya. Tuan dan Nyonya Kim mendekati Kyujung.

 

"Maaf, jika terlalu lama menunggu!"

 

"Ah, tidak apa Paman. Paman dan Bibi Kim apa kabar? Lama tidak bertemu dengan Paman dan Bibi!" tanya Kyujung tersenyum ramah.

 

Paman Kim terlihat tersenyum, "kabar baik. Sepertinya memang sudah sangat lama sekali kau tidak pernah main ke sini,"

 

Kyujung menggaruk-garuk kepalanya. "Taejung Hyung, kemana Paman?" tanya Kyujung.

 

"Dia belum pulang kerja. Dia akan sampai rumah sekitar pukul 7 malam," jawab Nyonya Kim.

 

"Ooh, sepertinya Taejung hyung semakin sibuk!" jawab Kyujung.

 

"Kyujung-ah, Paman sangat berterimakasih atas kerjasamamu selama ini!" jelas Tuan Kim. "Tanpamu mungkin Taehyung tidak akan banyak belajar."

 

"Apa sekarang dia berada di Seoul?" tanya Nyonya Kim pada suaminya.

 

"Aku rasa begitu!" jawabnya singkat. "Kau tak perlu mengkhawatirkan anak itu!" imbuhnya.

 

"Tetap saja aku mengkhawatirkannya. Bagaimana tidak, dia pasti sangat shock dengan kejadian itu," tambah sang Ibu.

 

"Sejauh ini dia baik-baik saja hidup mandiri di Goshiwon. Benar kan, Kyujung?" Ayah Taehyung menatap Kyujung dan Kyujung menganggukkan kepala.

 

Bagi seorang Ibu, rasa khawatir terhadap anaknya itu hal biasa. Karna memang ikatan batin antara seorang Ibu dan seorang anak sangatlah kuat.

 

"Aku berharap begitu," ucap Nyonya Kim menunduk.

 

Tuan Kim mengelus bahu sang istri, "tak perlu kau risaukan karna dia berada di tangan orang yang tepat, karna memang dialah harapan terakhir keluarga kita setelah Taejung."

 

"Betul kata Paman Kim, Bibi tak perlu mengkhawatirkan Taehyung. Dia sudah banyak kemajuan kok, Bi. Dia semakin dewasa dan mandiri!" tambah Kyujung memberi penjelasan lagi pada sang Ibu.

 

Canda tawa terjadi di ruang tamu kalau itu, entah apa yang di rencanakan oleh keluarga Kim hingga melibatkan seorang Kyujung, sahabat dekat Taehyung.

 

Suasana bahagia tampak terlihat sekali di tempat itu, lain halnya di sebuah kamar yang luas dan nyaman, tampak seorang pemuda ganteng terbaring di atas ranjang. Pemuda yang masih tertidur pulas itu mulai menggerak-gerakan tubuhnya. Sedikit demi sedikit dia tersadar dari tidurnya. Dia masih merasakan sedikit pusing di kepalanya, mungkin ini karna efek dari obat bius. Dia memang terpaksa di bius karna dia berusaha memberontak dan melarikan diri dan dengan terpaksa para suruhan membiusnya.

 

🌾

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Seharap
7940      2692     2     
Inspirational
Tisha tidak pernah menyangka, keberaniannya menyanggupi tantangan dari sang kakak untuk mendekati seorang pengunjung setia perpustakaan akan menyeretnya pada sebuah hubungan yang meresahkan. Segala kepasifan dan keteraturan Tisha terusik. Dia yang terbiasa menyendiri dalam sepi harus terlibat berbagai aktivitas sosial yang selama ini sangat dihindari. Akankah Tisha bisa melepaskan diri dan ...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
767      468     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Rembulan
1236      697     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
The Alpha
2119      950     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Le Papillon
3241      1274     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
Memoreset (Sudah Terbit)
3909      1472     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
EPHEMERAL
143      129     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
4046      1645     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...
Hyeong!
195      170     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapiβ€”" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6398      1855     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.