Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dandelion
MENU
About Us  

Angin pagi berdesir pelan, menerbangkan helai demi helai dedaunan kering yang tanggal dari dahannya, jatuh menumpuk di tanah. Embun-embun mungil tersembul dengan kilau segar menyejukkan mata yang memandang. Jalanan dan aspal tampak lembab dengan titik-titik abstrak akibat hujan semalam. Angin tenang itu perlahan sirna oleh teriakan liar dari seekor burung raksasa yang baru saja terbang menembus angkasa, membawa ratusan orang dengan jutaan tujuan.

Kim Taehyung tidak pernah tahu kalau ada sebuah padang ilalang di dekat Goshiwon tempat dia tinggal. Dia pun tahu informasi tersebut dari Kyujung, teman satu kerjaan dengan dia. Kyujung mengatakan kalau padang ilalang itu adalah jalan pintas yang akan membawanya sampai di Goshiwon dengan cepat. Kim Taehyung yang baru pertama kali melewati padang ilalang tersebut sangat takjub, dia tidak menyangka pada ilalang itu sangat indah, berwarna keemasan dan sejuk.

"Waahh ... this so beautiful place! I don't know there was a beautiful place here!" guman Taehyung terkesima melihat hamparan padang ilalang tersebut. Matanya tak berkedip sama sekali melihat hamparan keemasan di depannya itu.

Kim Taehyung melangkahkan kakinya, dia sangat menikmati pesona padang ilalang tersebut.

"Aku rasa tempat ini sangat cocok untuk menenangkan pikiran," ucapnya pelan.

Sebuah tanah lapang yang berada tidak jauh dari Goshiwon. Tanah lapang yang tidak terurus dan ditumbuhi oleh tanaman ilalang liar dan di selingi bunga Dandelion berwarna putih.

"Waaah ...." begitu takjub dan terpesonanya seorang Kim Taehyung.

Tanah lapang yang cukup luas di tumbuhi oleh ilalang-ilalang dan rerumputan setinggi setengah meter. Sebuah jalan beraspal membentang yang langsung mengarah ke pemukiman penduduk dan bangunan tinggi, Goshiwon. Di antara ilalang yang berwarna keemasan, Taehyung terduduk memandang jauh kesana. Angin bertiup agak kencang seperti orkestra yang mengiringi sebuah konser. Sayup -sayup suara burung-burung yang berkicauan dan berterbangan kesana kemari di atas langit sana menambah kesejukan di hati, di tambah lagi dengan hembusan angin yang membelai lembut.

Kim Taehyung, seorang pemuda yang mempunyai tinggi badan 179 cm, berkulit putih, berhidung mancung dan mempunyai senyuman khas yang manis. Sorot matanya menatap nan jauh disana, dia pun hanya bisa tersenyum malu-malu di sela siluet ilalang dan bunga dandelion yang menari-nari liar bersama desahan angin.

Padang ilalang itu kini menjadi tempat favorit seorang Kim Taehyung untuk menenangkan diri dan menghibur dirinya sendiri di kala dia merasa gundah gulana.

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 


Hari itu Haewon kesiangan, alhasil dia pun terburu-buru. Entah apa yang merasukinya sehingga dia bisa bangun kesiangan. Karna terburu-buru, dia pun tidak fokus dengan apa yang dia kenakan. Dia berlari menyusuri koridor Goshiwon dan menuruni anak tangga, sesekali dia melirik jam tangannya.

 

Sesampai di garasi Goshiwon, dia melihat seorang pemuda yang tengah menyetandar dan menyalakan mesin skutter-maticnya. Gadis itu langsung menghampiri pemuda itu.

 

"Aku nebeng sampai di Cafe paling ujung sana ya!" Haewon yang sudah standby naik di atas skutter-matic itu.

 

"Eh ... apa-apaan ini, kenapa seenak jidatmu langsung naik di atas skutterku!" si empunya skutter langsung menoleh ke arah Haewon, begitu pun sebaliknya Haewon langsung menatap pemuda itu.

 

Kedua mata itu langsung beradu pandang tanpa berkedip. Taehyung terpesona dengan kecantikkan alami gadis itu. Sedangkan Haewon terkesima dengan ketampanan Taehyung. Sangat lama mata itu saling beradu pandang secara intens.

 

Ternyata ganteng juga pemuda aneh ini, Haewon berucap dalam hati sambil menatap seksama wajah Taehyung.

 

Kalau di pikir-pikir, cantik dan manis juga gadis ini kalau tanpa make-up! Taehyung berguman dalam hati. Ah, kenapa aku jadi ngomong seperti ini sih! Mak lampir kok di bilang cantik! Taehyung mengalihkan atensinya terhadap Haewon.

 

"Kau mau berangkat kerja dengan pakaian dan sepatu seperti itu!?" tanya Taehyung heran memandang Haewon dari ujung rambut sampai ujung kaki, kemudian beralih kembali dari ujung kaki sampai ke atas ujung rambut dan berhenti tepat diwajah Haewon.

 

Haewon pun langsung tersadar melihat dirinya masih memakai baby-doll dengan bawahan memakai celana jeans dan sepatu dengan warna yang berbeda, sepatu sebelah kiri warna biru dan sepatu sebelah kanan warna coklat.

 

Taehyung tertawa dibuatnya, wajah Haewon pun mendadak berubah menjadi merah, semerah tomat. Karna malu, Haewon pun berlari menaiki tangga dan menuju kamarnya.

 

"Doooh!! Hari ini aku kenapa sih?!" lirihnya sembari tangannya memegang kepalanya sendiri. Gadis itu tersentak kaget ketika pintu kamarnya ada yang mengetuk.

 

Tookk!!!

 

Tookk!!!

 

Tookk!!!

 

"Siapa!?" sahutnya.

 

"Apa kau jadi menebeng skutterku sampai perempatan ujung jalan sana atau tidak?" terdengar suara seorang pemuda dari balik pintu. Haewon membukakan pintu dan kepalanya menyembul.

 

"Oh ... iya, aku jadi ikut nebeng sampai depan sana. Tunggu sebentar, ya!" ucapnya kemudian menutup pintunya kembali.

 

Beberapa menit kemudian, Haewon keluar dengan memakai kaos bergambar kucing di padu dengan celana jeans warna biru juga sepatu kets berwarna coklat.

 

"Aku sudah siap!" ujarnya.

 

"Nah ... begitu kan cantik. Pakaian itu sangat cocok denganmu." Kim Taehyung tersenyum manis melihatnya. Haewon pun di buat malu lagi dengan pemuda itu. "Kalau begitu ayo berangkat sekarang, nanti kau telat!" ujar Taehyung.

 

"Huwaaaaa ...!!!" gadis itu berteriak tepat di sebelah Taehyung.

 

Teriakannya Go Haewon membuat Taehyung berjengit kaget.

 

"Apa!! Kenapa??" tanya Taehyung.

 

"Aku telat!! Aku telat!!" Haewon mendadak kalang kabut seperti orang bingung. "Aku sudah telaaaatt!!" teriaknya heboh.

 

Mendengar teriakan Haewon, Taehyung segera menyambar tangan gadis itu dan menariknya untuk berlari. Mereka berdua berlari bersama dan berakhir di garasi tempat skutter maticnya Taehyung terparkir.

 

Taehyung menyalakan skutternya dan langsung tancap gas menuju perempatan di ujung jalan sana.

 

Breeemm ... breeemm ... breeemm ...

 

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

 


Siang itu udara sangat panas, sepanas hati Haewon saat itu. Dimana dia, sang mantan pacar mulai mengganggu dan mengusiknya lagi. Rasa sakit hati itu masih terasa dan menusuk jantungnya, membuat hati Haewon hancur berkeping-keping. Itu sangat menyakitkan. Kenangan dengan dia muncul lagi di pikiran Haewon. Gadis itu menggerutuk sendiri, mengumpat sambil berjalan. Sesekali dia menyepak bebatuan kecil dengan sepatunya. Sampai dia tak sadar, kalau dia berjalan dan memasuki kawasan padang ilalang.

 

"Tempat apa ini?" beonya pelan terlihat bengong menatap hamparan lautan kuning di depan.

 

Haewon menyebarkan pandangannya ke seluruh padang rerumputan itu. Baru pertama kali gadis itu melewati padang ilalang ini. Dia sangat heran kenapa ada tempat seindah ini.

 

"Tempat yang sangat sejuk dan cocok untuk menyendiri." Haewon tersenyum. Untuk sesaat dia melupakan masalah yang baru saja terjadi, masalah tentang mantan pacarnya.

 

Sesaat dia berlari-lari kecil, memutar-mutarkan tubuhnya seolah dia ingin menari di iringi oleh goyangan padang ilalang yang tertiup angin. Haewon membentangkan kedua tangannya, sedikit berlari, bentangan kedua tangannya menggapai rimbunnya padang ilalang. Dia bersenandung riang, menyanyikan sebuah lagu dari Byul yang berjudul I think I love you.

 

Karna keasyikan dengan pemandangan padang ilalang itu, Haewon tak menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya di balik rimbunnya padang ilalang.

 

Go Haewon masih menikmati suasana indahnya Grassland itu. Dia sangat terpukau dengan tempat itu.

 

"Aku tidak menyangka ada tempat sebagus ini disini." Go Haewon menghirup napas dalam-dalam. Matanya terpejam merasakan hembusan angin yang berdesir lembut menghanyutkan.

 

"Sepertinya aku betah di sini dan aku akan sering datang kesini," ucapnya senang.

 

Hamparan padang ilalang yang menari-nari seiring dengan tiupan angin yang berdesir menerbangkan rambut panjang Haewon yang berwarna coklat caramel. Desiran angin itu menyentuh lembut kulit mukanya.

 

"Tempat ini sangat indah dan sepertinya akan menjadi tempat favoritku!" Haewon tersenyum sambil duduk di bangku kayu panjang. Bangku itu terlindungi oleh sebuah pohon dan kelihatannya sudah tua, tapi masih kokoh walaupun tampak lumut liar menggerogotinya.

 

Lama sudah Go Haewon terduduk di bangku itu, menghilangkan penat yang ada di tubuhnya. Gadis itu memandang dengan seksama pada sehamparan ilalang kuning keemasan yang tertiup angin. Mata gadis sangat jeli mengamati bunga dandelion putih yang tumbuh di antara rumput ilalang.

 

"Kuat, Cantik dan Penuh Makna. Tumbuh liar dan bebas. Meskipun sederhana, dia selalu setia di antara ilalang!" ucapan itu terucap dari bibir Haewon.

 

"Aku harus seperti bunga dandelion itu. Terlihat rapuh namun dia sangat kuat! Yah! Aku harus kuat, aku tidak boleh mengeluh. Hidup adalah pilihan!" Haewon menyemangati dirinya sendiri.


Hidup adalah takdir yang diberikan sang Kuasa pada kita semua sebagai insan yang sudah berikan jalan tersebut. Tetapi, menjalani hidup adalah pilihan. Setiap hari jutaan pilihan dihadapkan pada jalan hidup kita masing-masing. Kita harus memutuskan semua hal, baik hal-hal besar ataupun hal-hal kecil, hal baik ataupun hal buruk sekalipun, dan tentunya itu semua ada resiko yang harus kita tanggung dibagian akhir.

Ternyata hidup itu tidaklah sekedar duduk menikmati angin semilir dan cahaya matahari yang menguatkan ... tetapi terkadang angin pun membawa serpihan-serpihan debu yang kadang terkena mata dan sesekali membuat mata menjadi perih ... Perih hingga mengeluarkan air mata.

Hidup tidak semulus seperti jalan tol yang bebas hambatan. Hidup itu penuh dengan kerikil-kerikil kecil atau bahkan batu besar yang menghadang. Setiap orang tentu punya masalah hidup masing-masing.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Siang berganti sore, Go Haewon masih betah berada di padang ilalang itu. Selama dia berada di padang ilalang itu, dia tidak sadar kalau ada seseorang yang terus memperhatikannya.

 

Kim Taehyung, pemuda yang sedari tadi duduk di rimbunnya padang ilalang melangkah mendekati Haewon dan menyapa gadis cantik itu.

 

"Hai ...." sapa Taehyung tersenyum dengan senyuman ciri khasnya. Haewon menoleh ke arah suara itu. "Boleh aku duduk di situ?" tunjuk Taehyung ke arah bangku kosong di samping Haewon.

 

"Ka-kau!" Haewon sedikit kaget dan gugup ketika melihat seorang pemuda sudah berdiri di sampingnya. "Se-sedang apa kau di sini?" tanya gadis itu. Taehyung tertawa pelan dan duduk di sebelah Haewon.

 

"Aku?" kata Taehyung menunjuk dirinya sendiri, "tempat ini adalah tempat favoritku dan aku pun sudah sedari tadi memperhatikanmu dari balik rimbunan padang ilalang di sebelau sana," ujarnya mengarahkan tempat di mana tadi dia duduk dan tiduran bahkan memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

 

"Ah ... aku jadi malu!" ujarnya mengingat tadi dia menari-nari sambil bersenandung ria.

 

"Malu kenapa?" Taehyung sedikit tersenyum mengingatnya, saat dia melihat gadis yang ada di sampingnya menari-nari dan bersenandung.

 

"Tidak apa-apa!" jawab Haewon singkat. "Apa kau sering datang kemari?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

 

"Hmm ... jujur, aku pun baru tahu tempat ini," Taehyung memandang lurus ke depan.

 

"Aku juga baru tahu kalau ada tempat seindah ini di sini," Haewon memainkan kakinya, membuat Taehyung mengalihkan pandangannya dan menatap Haewon.

 

"Kau terlihat sangat kesal. Apa kau sedang ada masalah?" tanya Taehyung basa-basi.

 

"Ah ... tidak ada!" elak gadis itu tak ingin membicarakan apapun, sebab hatinya memang sedang tidak mood.

 

"Oiya, siapa namamu? Kita tinggal di Goshiwon yang sama, kan? Dan kamar kita bersebelahan tapi kenapa kita belum saling mengenal?" ucapnya menoleh ke arah Haewon. "Namaku Kim Taehyung!" pemuda itu mengulurkan tangannya ke arah Haewon.

 

"Ah ... namaku Go Haewon. Panggil saja Haewon!" gadis itu membalas uluran tangan Taehyung.

 

"Ayo ikut aku!" ajak Taehyung.

 

"Kemana?" jawabnya.

 

"Pokoknya ikut saja. Nanti kau akan tahu." jelas Taehyung.


Taehyung bangkit dan melangkah, di ikuti oleh Haewon di belakangnya. Gadis itu berjalan mengekori Taehyung, memandang punggung Taehyung. Tiba-tiba Taehyung berhenti dan menoleh ke belakang.

"Kenapa kau berjalan di belakangmu? Aku tidak suka di ikuti seperti itu. Berjalanlah di sampingmu!" ucap Taehyung menarik tangan Haewon untuk berdiri di sampingnya. Gadis itu hanya pasrah dan menurut saat tangannya ditarik oleh Taehyung.

"Eh ...."

"Begini kan lebih nyaman!"

🌾

 

Kemanakah Taehyung akan mengajak Haewon?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mendung (Eccedentesiast)
8621      2220     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...
RIUH RENJANA
549      393     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Premium
MARIA
8204      2367     1     
Inspirational
Maria Oktaviana, seorang fangirl akut di dunia per K-Popan. Dia adalah tipe orang yang tidak suka terlalu banyak bicara, jadi dia hanya menghabiskan waktunya sebagian besar di kamar untuk menonton para idolanya. Karena termotivasi dia ingin bercita-cita menjadi seorang idola di Korea Selatan. Hingga suatu ketika, dia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Lee Seo Jun atau bisa dipanggil Jun...
ASA
5362      1696     0     
Romance
Ketika Rachel membuka mata, betapa terkejutnya ia mendapati kenyataan di hadapannya berubah drastis. Kerinduannya hanya satu, yaitu bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Namun, Rachel hanya diberi kesempatan selama 40 hari untuk memilih. Rachel harus bisa memilih antara Cinta atau Kebencian. Ini keputusan sulit yang harus dipilihnya. Mampukah Rachel memilih salah satunya sebelum waktunya ha...
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
12168      2872     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...
Kala Badai Menerpa
1455      686     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Premium
Dunia Tanpa Gadget
11937      3063     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Edelweiss: The One That Stays
2351      940     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Kembali Bersama Rintik
3741      1676     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
4046      1645     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...