Naresh menggandeng tangan Elea. Laki-laki itu memperlakukan Elea dengan penuh kehati-hatian. Dia takut Elea masih merasa kesakitan akibat luka kecelakaan yang dialaminya.
Keduanya berjalan ke arah mobil Ferrari milik Naresh, tapi tiba-tiba mereka terhenti saat melihat Kenzie turun dari sebuah mobil mewah, dan nampaknya Naresh tahu siapa pemilik mobil tersebut.
"Itu mobil Raisa, kenapa dia bisa bareng sama Kenzie?" Naresh mengucapkannya dengan pelan tapi masih bisa terdengar oleh telinga Elea.
"Raisa Ryu, mantan kamu?"
Naresh mengangguk, lalu dia mengajak Elea mendekat ke arah Kenzie yang tengah melambaikan tangan ke arah mobil bmw yang melaju pergi.
"Lo pulang sama Raisa?" tanya Naresh tanpa basa-basi.
"Iya, memang lo pikir lo aja yang bisa jalan sama cewek. Gue juga bisa Resh." Kenzie nampaknya tak sadar bahwa dia menjawab dengan nada yang terdengar begitu kesal.
Karena Kenzie memang sedang kesal dan cemburu melihat kedekatan Elea dengan Naresh.
Namun, Elea yang tak tahu tentang perasaan Kenzie malah menilai negatif kepada Kenzie. Dia tak terima Kenzie berkata ketus kepada Naresh.
Elea maju ke hadapan Kenzie. "Ken perasaan Naresh tuh nanya lo baik-baik. Lo kenapa malah ngejawabnya sewot gitu."
Kenzie menatap Elea, dan saat itu terjadi Elea merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya, Elea merasa ada kesakitan yang tersimpan dalam tatapan yang Kenzie berikan kepadanya.
Kenzie berusaha kuat, dan memendam perasaannya yang ingin meledak. Dia ingat dirinya tak boleh egois. Kenzie yakin bahwa Elea akan lebih bahagia bersama Naresh ketimbang dirinya.
Naresh mengurut keningnya dia tak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi dia tak tega dengan Elea, tapi di satu sisi dia juga tak tega dengan Kenzie.
Akhirnya Naresh memutuskan menengahi keduanya. "El, aku sama Kenzie lagi ada salah paham dikit. Dan memang aku yang salah kok El. Kamu jangan marahin Kenzie."
Elea menoleh pada Naresh. "Apa salah kamu coba jelasin! Aku tuh enggak suka ya kalau kalian berdua tuh berantem."
Naresh menggigit bibirnya sendiri karena bingung. Lalu dia pun menangkup kedua pipi Elea. Dia sengaja melakukan itu agar emosi Elea mereda. "Sayang, udahlah ini tuh urusan laki-laki. Lebih baik kita pergi sekarang takut film di bioskopnya keburu mulai."
Kenzie mencoba memejamkan matanya, dan dia memilih meninggalkan kedua sahabatnya itu tanpa berkata apa pun. Bahkan dia membanting pintu rumahnya dengan keras membuat Elea kembali bertanya-tanya ada apa dengan Kenzie. Seingat Elea laki-laki itu tak pernah bersikap seperti itu sebelumnya.
"Sebenarnya dia kenapa sih Resh?"
"Udah Elea berhenti khawatirin Kenzie. Kamu sebenarnya mau pergi sama aku, atau mau urusin Kenzie?"
Elea menganggukkan kepala sebagai tanda menyesal. "Sorry Resh aku enggak maksud bikin kamu kesel. Ya udah ayo kita pergi."
Naresh mengangguk lalu mengajak Elea masuk ke dalam mobilnya.
Sementara Kenzie yang sudah berada di dalam kamarnya mengamati keduanya dari balik tirai. Dia berusaha kuat dan ikhlas tapi nyatanya hal itu tak semudah saat dia mengucapkannya. Kenzie merasa hatinya begitu sakit seperti dihujam berkali-kali.
Kenzie ingin berteriak kalau sebenarnya dia tak rela Elea bersama Naresh.
"Arghhhhhhh!" Kenzie berteriak, membabi buta melampiaskan rasa sakit hatinya.
Dia menendang semua benda di sekitarnya, hingga tak sengaja dia memecahkan sebuah foto dalam figura hingga pecahannya berserakan di lantai. Foto yang terjatuh itu adalah fotonya bersama Elea dan Naresh yang diambil saat mereka masih remaja.
Kenzie mengambil figura itu tanpa mempedulikan serpihan kaca yang melukai telapak tangannya. Lalu dia meremas benda itu hingga tangannya semakin terluka dan mengeluarkan darah.
Bagi Kenzie sakit karena pecahan itu tak sesakit dengan apa yang terasa oleh hatinya.
.......
Apartemen Shaera
"Hai princess," sapa Taehyung kepada Shaera yang baru saja membuka pintu apartemennya.
Taehyung dan Shaera tinggal di unit apartemen yang bersebelahan. Taehyung sengaja tinggal di sampingnya untuk memantau kondisinya. 10 bulan lalu dia bertemu dengan Shaera yang juga saat itu menjadi tetangganya di Korea. Saat itu Taehyung tak sengaja melihat Shaera yang berada di rooftop dan sedang ingin mengakhiri hidupnya karena mengalami depresi yang berat.
Saat itu Taehyung mencegah Shaera melakukannya, dan mencoba memberi Shaera dukungan. Awalnya Shaera tak ingin bercerita, hingga lambat laun saat Shaera yakin bahwa Taehyung laki-laki baik dia mulai terbuka pada Taehyung lalu menceritakan asal-usulnya dan apa yang menimpa dirinya.
Shaera adalah anak yatim piatu. Hidupnya begitu sulit dan penuh perjuangan, tetapi dia memiliki cita-cita yang tinggi yaitu ingin menjadi selebriti dan membantu saudara-saudaranya yang berada di panti asuhan. Hingga suatu hari dengan berbekal nekat dia melakukan casting untuk menjadi artis FTV. Tak sangka Shaera diterima, lalu dari situ kehidupannya berubah apalagi setelah dia mengenal Kenzie, Elea, dan Naresh.
Shaera dan Elea bersahabat. Shaera tahu bahwa Elea menyukai Naresh, dan dia pun mencoba memberitahu Naresh bahwa Elea menyukainya. Namun, alih-alih memberitahu Shaera malah mendapat fakta bahwa Naresh menyukainya. Shaera berusaha menghindar, tapi ternyata dirinya lambat laun luluh dengan pesona Naresh. Hingga akhirnya Shaera memutuskan menerima Naresh.
Setahun lebih mereka berdua merasa bahagia. Namun, semua rasa itu berubah menjadi rasa bersalah dan juga rasa serba salah saat Elea mengetahui hubungan Shaera dan Naresh. Hubungan Shaera dan Elea menjadi renggang, dan terkadang Shaera melihat Elea menangis di belakangnya. Shaera tak ingin egois berbahagia di atas penderitaan sang sahabat.
Dengan besar hati Shaera pergi meninggalkan karir, dan kekasihnya. Dia pergi ke Korea dengan alasan ada seseorang yang dia cintai di Korea. Lalu setelah Shaera mengenal Taehyung, dia pun memperkenalkan Taehyung sebagai kekasihnya agar Naresh semakin yakin untuk membenci dirinya.
Sepuluh bulan Taehyung menemani Shaera, hingga akhirnya Shaera sadar bahwa dia tak bisa melupakan Naresh. Lalu karena ke khawatirannya Taehyung pun memutuskan mendampingi Shaera kembali ke tanah air.
"Oppa," Shaera memanggil Taehyung.
"Oppa butuh bantuanku?"
Taehyung menggeleng, lalu dia memperlihatkan sebuah jadwal film yang tertera di layar ponselnya. "Mau nonton bersamaku? Sepertinya ini film yang menarik."
Shaera mengamati film buatan Holywood itu lalu dia mengangguk. "Baik, sepertinya menarik, tapi aku harus bersiap-siap dulu."
"Baiklah 15 menit ya."
"Ok siap Oppa. Ayo masuk, lebih baik menunggu di dalam cuaca sore ini dingin loh oppa."
"Baiklah," ucap Taehyung lalu mengikuti Shaera masuk.
......
Setelah bersiap dan menempuh perjalanan akhirnya Shaera dan Taehyung tiba di mall tempat mereka akan menonton.
Shaera menatap Taehyung. "Bagaimana penampilanku? Apakah tak ada yang aneh?"
Taehyung menggeleng, lalu tersenyum tipis. Dia sudah terbiasa dengan kebiasaan kekasih pura-puranya. Setiap akan keluar dari mobil Shaera pasti bertanya tentang penampilannya. Shaera mempunyai rasa insecure yang tinggi, sehingga dia tak menyadari betapa menarik dan cantik dirinya.
"Kamu cantik Shaera ... selalu cantik."
"Haha, baiklah terima kasih oppa." Shaera menyahut pujian Taehyung dengan respon biasa.
Membuat Taehyung merasa sedikit kecewa. Berapa keras dia mencoba meyakinkan dan mengungkapkan semua perasaannya Shaera tak pernah benar-benar menganggap semua itu dengan serius. Hanya Naresh laki-laki yang benar-benar berarti di hatinya, dan bisa meluluhkan hati Shaera.
Shaera dan Taehyung turun dari mobil, dan disaat bersamaan dari mobil yang terparkir di seberang mereka tak diduga turun Naresh dan Elea. Keempatnya seketika mematung dan melihat satu sama lain.
Taehyung melirik ke arah Shaera yang raut wajahnya terlihat berubah. Taehyung juga menyadari bahwa tangan Shaera mulai gemetar.
Taehyung tak bisa menahan hasratnya untuk melindungi Shaera. Dia merangkul Shaera dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Apa kamu mau pulang, atau terus maju. Jika ingin terus maju aku akan mendampingimu."
"Ingatlah Shaera aku akan selalu ada di samping kamu."
Shaera mengangguk. "Ayo kita maju oppa. Kita kesini kan untuk bersenang-senang."
Sementara itu Naresh merasa emosi melihat Shaera dirangkul di hadapannya. Seolah lupa dengan statusnya dan Elea yang berada di sampingnya. Naresh maju menghadang Shaera dan Taehyung.
"Jadi ini selingkuhan lo? Selingkuhan yang buat lo ninggalin gue?" Naresh melabrak dan tak segan menunjuk-nunjuk wajah Shaera dan Taehyung.
Taehyung yang sudah fasih berbahasa Indonesia mendorong tubuh Naresh untuk menjauh dari Shaera. "Apa yang kamu lakukan? Shaera ini pacarku! Tolong jangan bersikap kurang ajar."
"Lo udah rebut dia dari gue! Kurang ajar lo!" Naresh begitu marah hingga dia melayangkan kepalannya ke arah Taehyung.
Taehyung yang memang jago berkelahi pun menghindar. Baginya skill yang Naresh keluarkan saat ini tak ada apa-apanya dengan lawan yang sering di hadapinya dalam pertandingan.
Taehyung pun menghadiahi Naresh sebuah pukulan hingga laki-laki itu terjatuh. Seketika Shaera dan Elea pun menjerit saat melihat Naresh terjatuh.
Bukan hanya satu pukulan. Taehyung terus memukuli Naresh berulang kali hingga wajah tampan Naresh mulai terluka dan mengeluarkan darah.
Ini balasan buat kamu karena selalu membuat Shaera menangis. Aku akan lenyapkan kamu dari muka bumi ini!
Tapi ternyata Shaera tak ingin Naresh terluka. Dia lebih dulu melerai keduanya dibanding Elea. Shaera memegang tangan Taehyung. "Oppa geumanhae! Tolong jangan sakitin Naresh lagi!"
Tangan Taehyung yang melayang di udara pun terhenti saat mendengar ucapan Shaera. Taehyung tak percaya Shaera masih membela Naresh. "Shaera dia ini sudah keterlaluan."
"Cukup Oppa lepaskan dia!" Shaera mendorong tubuh Taehyung, dan dia menubruk tubuh Naresh yang terbaring dan babak belur.
"Naresh bangun Resh!" Shaera memindahkan kepala Naresh ke pangkuannya. Dia menangisi Naresh tanpa mempedulikan Elea dan Taehyung.
Perlahan Naresh membuka matanya. Laki-laki itu ternyata masih sadar, dan dia menyunggingkan senyumnya. "Lo khawatir sama gue Shae?"
Shaera tak bisa membohongi lagi perasaannya dia pun mengangguk, lalu berkata lirih. "Gue enggak mau kehilangan lo Resh. Gue sebenarnya masih sayang sama lo."
Naresh begitu senang mendengar pernyataan Shaera. Dia pun melakukan apa yang ada dipikirannya tanpa mempedulikan orang sekelilingnya. Naresh memagut lembut bibir Shaera. Dan Shaera membalasnya seraya menutup mata.
Baik Taehyung dan Elea hanya bisa mematung dengan perasaan yang hancur berantakan. Taehyung memutuskan kembali ke mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh amarah.
Elea juga melakukan hal yang sama. Tanpa bersuara dia meninggalkan laki-laki yang merupakan kekasihnya bersama sang mantan kekasih ... Elea terus berjalan tanpa tujuan seraya menangisi perasaannya yang hancur.
Dia bahkan menembus hujan begitu saja. Dalam hujan tangisannya makin pecah. Dia juga memukuli dirinya berkali-kali berharap yang terjadi hanyalah mimpi.
"Ini semua pasti mimpi! Ini mimpi!"
"Kenapa lo mesti ngasih gue harap palsu sih Resh!" Elea berteriak.
Elea terus memukuli dirinya, hingga lambat laun kepalanya yang sempat terluka mulai terasa sakit.
Elea mengerang sambil memegang kepalanya.
Seharusnya lo tuh jangan ngasih harapan yang palsu ke gue. Harusnya lo jujur sedari awal, jangan bikin hati gue terbang, terus dengan seenaknya lo jatuhin hati gue ke dalam jurang ... sakit rasanya Resh! Sakit!
Elea terus merasa kesakitan hingga lambat laun pandangannya pun buyar, dan dia terjatuh tak sadarkan di tengah hujan yang deras.
Namun, tak lama sosok seorang laki-laki berlari menembus ribuan air hujan yang turun dengan deras. Dia berlari ke arah Elea, dan dengan gagah berani dia membopong tubuh Elea.
Dia membawa Elea ke dalam mobilnya, dan dia menepuk pipi Elea berulang kali. "Elea bangun! Elea!"