Loading...
Logo TinLit
Read Story - KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
MENU
About Us  


Hari terus berganti sudah seminggu sejak Elea terluka karena melindungi Naresh, dan sampai detik ini Elea belum membuka matanya. Menurut dokter luka di kepala Elea cukup parah. Operasinya memang berhasil, tetapi kondisi Elea masih mengalami koma.

Naresh dan Kenzie kini mulai disibukkan kembali dengan jadwal syutingnya. Peran Elea pun sudah diganti oleh Shaera karena permintaan Pak Halim Bramasta. Memang sulit bagi Naresh beradu akting dengan Shaera tapi dia berusaha bersikap profesional.

Di antara rekan artis hanya kenzie yang paling rajin menjenguk Elea. Di sela waktunya dia selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Elea. Apalagi di hari libur Kenzie dengan sengaja menggantikan kedua orangtua Elea untuk menjaga Elea.

"Ken, kalau ada apa-apa kamu hubungi Tante ya," pesan Tante Devina kepada Kenzie.

"Ok Tan, aku pasti hubungi Tante ... Tante istirahat aja yang santai. Aku pasti akan jagain Elea."

"Makasih ya Ken."

"Sama-sama Tante."

Setelah Tante Devina menghilang dari pandangannya, perhatian Kenzie langsung tertuju kepada Elea. Dia menarik kursi dan duduk tepat di samping ranjang Elea.

Hati Kenzie terasa begitu sakit seperti diiris-iris melihat kondisi Elea yang kini terbaring tak berdaya. Kenzie tak menyangka Elea yang biasanya riang kini menjadi seperti ini.

"El, lo mau tidur sampai kapan? Lo enggak kasihan sama gue dan keluarga lo?" Kenzie mulai berbicara seperti yang biasa dia lakukan jika mengunjungi Elea.

"Gue kangen senyuman lo El ... gue kangen semua kelakuan lo yang suka ngehibur gue." Kenzie menghela nafasnya lalu menyeka air di ujung kelopak matanya.

"Gue rela kok El kalau lo terus ngebahas Naresh,  gue juga rela kok El kalau lo jadian sama Naresh ... yang penting lo cepat bangun."

Dengan suara yang makin bergetar Kenzie mulai menggenggam tangan Elea. Dia menciumi tangan yang putih dan lembut itu dengan penuh perasaan, bahkan dia membiarkan air matanya jatuh membasahi punggung tangan Elea. "Gue mohon bangun Elea, gue enggak bisa hidup tanpa lo. Hidup gue hampa enggak ada lo El."

"Gue minta maaf karena pernah nyuruh lo untuk pergi dan jangan kembali." Kenzie tiba-tiba teringat dengan kata-katanya yang sebelum kejadian sempat dia lontarkan kepada Elea, dan itu sungguh membuatnya menyesal.

"Gue minta maaf Elea, gue mohon buka mata lo. Gu-gue suka sama lo Elea."

"Selama ini gue suka sama lo." Kenzie mengulang kalimat pengakuan tersebut.

Selama ini dia tak punya keberanian untuk mengakuinya. Sama halnya seperti Elea yang takut kehilangan Naresh jika jujur. Kenzie pun merasakan ketakutan yang sama.

Tanpa Kenzie sadari ternyata Naresh berada di ambang pintu sedari tadi. Namun, langkahnya terhenti saat dia mendengar semua ungkapan hati Kenzie. Naresh sadar bahwa perasaan Kenzie kepada Elea begitu besar dan tulus lebih dari yang dia bayangkan selama ini.

Jika Elea tahu perasaan Kenzie sebesar ini. Apakah Elea masih akan tetap mencintai gue?

Mendengar semua ungkapan itu membuat Naresh dilanda kebingungan. Dia tak tahu harus bertindak seperti apa. Naresh tak tega mengambil Elea dari Kenzie. Walaupun belakangan ini dirinya sempat tak suka pada Kenzie dan berkata yang menyakitkan kepada Kenzie. Namun, jauh dilubuk hatinya Naresh sangat menyayangi Kenzie dan sudah menganggap Kenzie seperti saudara kandungnya sendiri.

Naresh sadar semua sikapnya berubah setelah dia dikhianati, dan ditinggalkan oleh Shaera.

Naresh terus mematung di dekat pintu mengamati betapa Kenzie memperhatikan Elea, dan membelai perempuan itu dengan penuh kasih sayang. Melihat hal tersebut membuat Naresh mengurungkan niatnya untuk menjenguk Elea.

Lebih baik hari ini gue biarin Kenzie bersama Elea.

Naresh berbalik, tetapi tak sengaja dia menyenggol sebuah tempat sampah dan membuat suara. Membuat Kenzie menyadari kehadirannya.

"Naresh ...."

Naresh menoleh, lalu tersenyum tipis tanpa bisa berkata apapun.

"Lo dari tadi disitu?"

Naresh membetulkan tempat sampah yang terjatuh lalu berjalan ke arah Kenzie. "Gue baru datang kok, cuma ada yang kelupaan jadi mau balik lagi ke mobil."

"Hmm ...."

"Gimana kondisi Elea? Apa udah ada kemajuan?" tanya Naresh seraya duduk di kursi yang lain.

Kenzie menggeleng. "Dia masih belum sadar, kata dokter kalau sebulan tak ada kemajuan semua tergantung sama orang tua Elea apa mau terus ditopang dengan alat, atau mengikhlaskan Elea."

Saat menyebut kata mengikhlaskan terdengar sekali bahwa Kenzie tak kuasa mengatakannya. Laki-laki yang selalu tampil kuat itu sedikit menitikkan air matanya.

"Lo tenang aja Ken, gue yakin kok Elea bakal sadar. Dia bakal sehat kayak dulu lagi."

Kenzie mengangguk, menyeka air matanya, lalu beranjak dari tempatnya duduk. "Gue titip Elea ya Resh."

"Lo mau kemana?"

"Gue mau ke luar sebentar. Lo tolong jagain dia ya."

"Ok ...," jawab Naresh pelan.

Kenzie pun pergi meninggalkan Elea bersama Naresh. Dia sebenarnya sengaja melakukan itu agar Naresh bisa terbiasa bersama Elea, dan menurutnya Elea pasti lebih menantikan kehadiran Naresh dibanding dirinya.

Sepeninggal Kenzie, Naresh pun beranjak beralih ke kursi yang sebelumnya diduduki oleh Kenzie. Sama hal seperti Kenzie, Naresh pun menggengam tangan Elea. 

Namun, saat Naresh melakukan itu dia merasakan sesuatu yang tak biasa seperti sebelumnya. Pikirannya kembali teringat dengan semua memori hari-hari sebelumnya yang dia lalui bersama Elea. Naresh menyesal karena selama ini tak pernah menyadari perasaan Elea yang begitu jelas Elea tunjukan melalui semua perhatian dan tingkah lakunya.

Penyesalan itu membuat hati Naresh begitu terasa sesak dan sakit. Hingga laki-laki itu tak kuasa membendung air matanya.

Naresh menangis seraya menggenggam tangan Elea. Dia membuka mulutnya dan mengungkapkan penyesalannya dengan lirih.

"Elea, maafin gue yang selama ini begitu bodoh. Gue menunggu seseorang yang jauh tanpa menyadari bahwa di dekat gue ada lo."

"Gue mohon lo buka mata lo El. Ijinin gue nebus semua kesalahan gue sama lo."

"Ijinin gue buat menyayangi lo lebih dari sekedar sahabat."

Naresh menundukkan kepala, dia membiarkan air matanya jatuh ke atas punggung tangan Elea yang sedang digenggamnya. Hingga tiba-tiba jari-jari tangan Elea mulai bergerak secara perlahan.

"El! Elea!"

Naresh menoleh ke arah wajah Elea, dan terlihat Elea mulai membuka matanya secara perlahan.

"Elea!" Naresh berseru gembira. "Gue akan panggil dokter dulu El."

Naresh hendak beranjak pergi, tetapi Elea memanggilnya dengan suaranya yang masih terdengar lemah.

"Naresh jangan pergi ...."

Mendengar ucapan Elea, Naresh mengurungkan niatnya untuk pergi, dan kembali menghampiri Elea. Dia kembali menggenggam tangan Elea.

"Ada apa El? Gue mau panggil dokter dulu buat lo."

Elea menggeleng pelan, lalu menyunggingkan senyumnya dari balik masker oksigen yang menempel di hidungnya. 

"Gue kangen lo Naresh," ucap Elea.

Naresh mengangguk dengan air mata yang pecah kembali. Dia benar-benar tak menyangka Elea bisa membuka mata kembali. "Gue juga kangen lo El."

"Maafin semua kesalahan gue selama ini El. Gue janji mulai saat ini gue akan selalu ada buat lo. Gue ...."

Naresh menjeda ucapannya, lalu menatap kedua mata Elea dengan penuh kesungguhan. "Gue akan menyayangi lo sebagai laki-laki, bukan sebagai sahabat."

Bola mata Elea melebar, dan dia terlihat tak percaya dengan ucapan Naresh. "Na-resh ...."

"Mulai sekarang gue akan melindungi lo dan menyayangi lo sebagai laki-laki ... gue mau jadi pacar lo Elea."
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Arcana : Ace of Wands
173      150     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...
Adiksi
8104      2392     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
FIREWORKS
549      391     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
Mendung (Eccedentesiast)
8871      2264     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...
PATANGGA
894      610     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Premium
Titik Kembali
6231      2011     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
The Maiden from Doomsday
10797      2419     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
I love you & I lost you
7118      2544     4     
Romance
Kehidupan Arina berubah 180 derajat bukan hanya karena bisnis ayahnya yang hancur, keluarganya pun ikut hancur. orang tuanya bercerai dan Arina hanya tinggal bersama adiknya di rumah, ayahnya yang harus dirawat karena mengalami depresi berat. Di tengah hancurnya keluarganya, Arina bertemu kembali dengan teman kecilnya, Arkan. Bertemunya kembali mereka membuka sebuah lembaran asmara, namun apa...
Langit Indah Sore Hari
154      128     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
138      108     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...