Loading...
Logo TinLit
Read Story - KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
MENU
About Us  

"Elea hari ini enggak bisa datang lagi karena masih sakit. Jadi kayaknya syuting bakal ditunda dulu sampai Elea sembuh betul atau bisa jadi Pak Halim minta ganti pakai pemain lain."

Kenzie tak sengaja mendengar ucapan salah satu kru. Mereka mengeluh karena beberapa hari ini proses syuting sedikit tersendat karena Elea yang sudah beberapa hari ini tak hadir.

Kenzie mencolek tangan Mas Dadan— asistennya yang baru datang, dan duduk di sebelahnya. "Mas, gimana kata Pak Halim? Kita hari ini tetap jadi syuting enggak?"

Mas Dadan menggeleng. "Hari ini kayaknya kita break dulu. Pak Halim udah kesel banget sama Elea. Ada kemungkinan Pak Halim bakal ganti Elea sama yang lain."

Kenzie menggeleng tak setuju. "Mau ganti sama siapa. Menurut gue artis cewek yang pas meranin tokoh Echa itu ya Elea."

"Gue kurang setuju kalau pemeran Echa diganti, itu artinya kita mesti take lagi dari awal dong."

"Wah ... wah roman-romannya ada yang belain Elea nih." Ilonna yang baru tiba langsung ikut bicara begitu saja.

Ilonna duduk di samping Kenzie. "Lo tuh harus profesional Ken. Enggak bisa lo belain Elea padahal udah jelas dia itu ngehambat kerja kita semua."

"Harusnya gue sih yang jadi pemeran utamanya." Ilonna menyunggingkan senyumnya dengan penuh percaya diri.

Kenzie mendengus, lalu tertawa mendengar ucapan dari mulut Ilonna. "Jangan mimpi lo. Kemampuan akting lo aja masih di bawah Elea! Dibawah jauh!"

Ilonna menggeram. "Kenzie!"

Ilonna nampak ingin mencakar wajah Kenzie. Namun, asistennya memperingatkan Ilonna untuk menjaga image. "Ilonna tahan, lo enggak boleh main kasar. Nanti ada yang videoin terus viral bahaya lo."

Ilonna mencebikkan bibirnya. "Habis itu cowok nyebelin banget. Bisa-bisanya dia ngatain skill akting gue di bawah Elea."

"Itu kenyataan Ilonna. Lo enggak ada apa-apanya di banding Elea!" Kenzie kembali menegaskan hal itu seraya beranjak dari kursinya.

Ilonna yang geram pun hanya bisa mengepalkan tangannya ke arah Kenzie. "Awas loh Ken!" umpat Ilonna pelan.

"Ken, Lo mau kemana?" tanya Mas Dadan.

"Gue mau balik lah Mas. Hari ini kita kan enggak jadi syuting."

"Bye Mas." Kenzie melambaikan tangan tanpa menoleh ke arah sang asisten.

Kenzie berjalan menuju ke tempat motornya terparkir. Berbeda dengan Naresh yang selalu mengendarai mobil. Kenzie lebih suka pergi menaiki motor. Menurutnya naik motor itu lebih cepat sampai, dan membuatnya terhindarkan macet ibukota yang begitu parah.

Saat Kenzie tiba di basement parkiran yang begitu sepi, tak sengaja dia melihat Naresh sedang berdiri di sisi mobilnya. Namun, yang membuat Kenzie tak habis pikir Naresh kini sedang bicara berdua bersama Shaera.

Apakah dia tak kapok menggemparkan dunia maya? Jika ada wartawan yang melihat tentu saja ini akan jadi berita lagi.

Kenzie menggeleng, dia mengabaikan Naresh dan tak pura-pura melihat. Namun, saat akan naik ke atas motornya tiba-tiba dia teringat dengan Elea. Jika saat ini ada Elea tentu saja perempuan itu akan pergi ke arah Nares. Perempuan itu akan melindungi nama baik Naresh dengan sekuat tenaga.

Setelah berpikir seperti itu Kenzie pun berubah pikiran. Dia mengurungkan niatnya untuk pulang, lalu mulai berjalan ke arah Naresh. Langkahnya pelan dan tak bersuara hingga Naresh dan Shaera tak menyadari kehadirannya. Semakin dekat samar-samar Kenzie bisa mendengar obrolan keduanya.

"Kenapa lo balik lagi saat gue udah sama Ilonna?" Naresh bertanya tanpa berkedip sama sekali. Raut wajahnya terlihat begitu tegang.

"Gue balik bukan buat lo kok Naresh. Gue balik karena gue kangen tempat ini, gue kangen kerja lagi. Berkarya lagi," jawab Shaera.

Naresh tertawa. Dia tertawa karena tak percaya dengan alasan Shaera. "Bullshit, lo pasti muncul karena enggak rela lihat gue sama cewek lain."

"Ngaku aja lo nyesal kan ninggalin gue. Cowok Korea lo itu enggak bisa bahagiain lo kan?" 

"Lo kenapa nanya hal yang sama terus sih Resh. Gue bahagia kok sama dia. Gue balik ke sini sekarang karena gue memang mau kerja lagi!"

"Gue balik bukan karena lo Naresh!"

"Gu-gue udah enggak ada perempuan apa pun sama lo Resh," jawab Shaera seraya mengalihkan wajahnya. Dia tak berani menatap Naresh.

Naresh sunguh tak terima mendengar ucapan Shaera. Perempuan yang begitu dia harapkan kini malah menghancurkan hatinya dan membuatnya emosi.

Karena begitu emosi Naresh pun mencengkram kedua bahu Shaera menggunakan kedua tangannya. "Kalau lo udah enggak sayang sama gue seharusnya lo enggak usah balik lagi Shae! Lo seharusnya enggak usah nampakin wajah lo lagi di hadapan gue!"

"Lepas Naresh, sakit ...."

"Lebih sakit hati gue Shae! Lo ninggalin gue saat gue sayang sama lo, dan bodohnya gue sampai sekarang masih sayang sama lo!"

"Naresh ...."

Naresh mengeluarkan isi hatinya dengan meledak-ledak. Kenzie merasa tak bisa membiarkan Naresh terus membuat kekacauan yang akan semakin merusak nama baiknya sendiri.

Kenzie gegas mendekat, lalu tanpa aba-aba dia menghempaskan tangan Naresh dari bahu Shaera. "Naresh cukup!"

"Ken ...." Naresh menatap Kenzie.

"Sadar Resh, lo ini publik figur. Lo enggak takut reputasi lo hancur? Kalau ada wartawan yang lihat semua ini lo bisa masuk berita lagi!"

Naresh mengibaskan tangannya meminta Kenzie menjauh. "Lo lebih baik pergi Ken. Enggak usah sok ngajarin dan ikut campur sama kehidupan gue. Lo enggak ada hak ngatur hidup gue!"

"Kata siapa enggak punya hak? Gue ini abang lo!"

"Lo tuh cuma abang tiri gue!" teriak Naresh.

"Naresh!" Kenzie tak terima dengan ucapan Naresh. Emosinya meledak hingga dia tak bisa menahan diri, dan tak sadar dia melayangkan tangannya yang mengepal ke arah wajah Naresh.

Membuat laki-laki itu terjungkal ke belakang. Shaera yang ada di sebelah Kenzie refleks menutup mulutnya agar tak berteriak. Lalu dia mencoba merelai dengan cara menenangkan Kenzie

"Kenzie udah Ken. Lo bisa kena masalah."

Kenzie melayangkan telunjuknya ke arah Naresh yang masih terduduk di tempatnya. "Ini pelajaran buat lo Resh. Lo kalau sekiranya enggak bisa menjaga image lebih baik berhenti jadi artis dari sekarang."

"Gue tuh enggak tega lihat nyokap sama bokap yang tiap hari pusing karena lihat kelakuan lo yang selalu bikin sensasi! Lo tuh harus mikirin mereka Resh."

Bukannya mengerti Naresh malah tertawa sambil menyeka darah yang keluar dari sela bibirnya yang sobek.

"Mikir Resh bukan ketawa!" Kenzie menghampiri Naresh seraya mengepalkan tangannya.

Shaera yang menyadari pergerakan Kenzie kembali memegang lengan Kenzie untuk menahannya. "Ken, udah kasihan Naresh."

"Diam Shaera, gue bakal pukulin dia sampai dia sadar."

Untunglah dari kejauhan nampak para wartawan dengan kamera yang mulai berdatangan. Mereka menunjuk ke arah Kenzie dan Naresh secara bersamaan.

"Itu kayaknya Naresh sama Kenzie berantem!"

"Ayo kita samperin!"

"Berita hot ini! Berita hot!"

Kenzie mengacak rambutnya. "Aish, gue kayaknya harus pergi sekarang juga."

Tanpa sadar Kenzie menarik tangan Shaera. "Kita mesti pergi Shae."

"Tapi itu Naresh gimana?"

"Biarin aja masa bodo!" 

Kenzie menarik Shaera, dan meminta perempuan itu naik ke atas motornya. Setelah Shaera naik Kenzie pun melajukan motor dengan kecepatan tinggi melewati para wartawan yang menghalangi jalannya.

Kenzie melajukan motor ke tepi kota untuk menghindari kejaran para wartawan. Setelah dirasa aman Kenzie dan Shaera kemudian menepi ke sebuah danau yang sepi. Mereka berdua duduk di sebuah kursi yang terbuat dari kayu sambil memandang riaknya air danau, ditemani langit yang sebentar lagi akan berganti jadi malam.

"Lo tadi seharusnya enggak nolong gue. Nama lo udah masuk berita sekarang." Shaera memperlihatkan isi berita di sosial medianya.

Terpampang jelas berita dengan headline. Kim Kenzie memukul artis sensasional Jung Naresh. Diduga penyebabnya saling berebut wanita!

Kenzie tertawa. "Gue berebut perempuan sama Naresh. Dasar media tukang ngada-ngada."

Kenzie kembali membaca dengan seksama, ternyata nama Shaera pun ikut terseret ke dalam pemberitaan tersebut.

"Lo juga jadi kebawa-bawa tuh, padahal lo mau berkarir lagi."

"Enggak apa-apa anggap aja ini tuh berita penyambutan karena gue balik lagi ke dunia entertainment," sahut Shaera.

"Lagian lo ada urusan apa ke lokasi syuting gue sama Naresh?" Kenzie bertanya secara to the point.

Shaera menatap lurus ke depan. "Gue ditawarin Pak Halim buat gantiin Elea."

"Apa?"

"Shae lo tahu enggak sih film ini diadaptasi dari novel kesukaannya Elea. Dia tuh pengen banget meranin peran tokoh Echa itu" Kenzie menjelaskan kepada Shaera. Dia berharap Shaera tak mengambil peran tersebut dari Elea.

"Dia pasti sedih banget kalau tahu dia diganti sama orang lain."

Shaera menunduk lalu tertawa. Tawanya terdengar sedikit pilu. "Jadi apa yang Elea suka enggak boleh gue ambil gitu? Apa dunia ini cuma tercipta buat Elea."

"Gue udah cukup ngalah Ken. Setahun ini gue ngalah dan menghilang demi Elea."

Shaera terisak. "Tapi setelah gue pikir, gue begitu tersiksa dengan pilihan gue ini. Gue tersiksa demi buat lihat Elea bahagia."

"Maksud lo apa Shae? Gue enggak ngerti."

Shaera menatap Kenzie, matanya berkaca-kaca. Bibirnya sedikit bergetar karena dia sudah tak kuat lagi menyimpan semua isi hatinya sendirian.

"Gue ninggalin Naresh bukan karena laki-laki lain Ken."

"Gue ninggalin Naresh karena gue tahu Elea suka sama Naresh, dan selama gue pacaran sama Naresh. Elea begitu kesiksa dan terluka. Oleh maka itu gue pura-pura selingkuh dan pergi ke Korea ninggalin Naresh."

"Shae ...." Kenzie begitu terkejut mendengar kenyataan dari mulut Shaera. Dia tak tahu harus berbuat apa dan berkata apa.

"Gue udah ngalah sama Elea setahun ini. Jadi tolong jangan minta gue mengalah lagi kali ini."

 

 


 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Edelweiss: The One That Stays
2413      962     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Kisah Kemarin
7549      1755     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
MAMPU
7946      2493     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Rembulan
1277      723     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
1'
4698      1555     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
4023      1523     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
7550      1686     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
The Maiden from Doomsday
10834      2421     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Kala Badai Menerpa
1520      716     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
585      395     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...