Read More >>"> Claudia (11. Jadilah Seperti Air) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Claudia
MENU
About Us  

  "Gue kagak bermaksud gangguin adik lo!" jawab Ardian. 

  "Terus lo ngapain ke sini?" tanya Falko. Claudia menatap dua pemuda itu dengan bergantian. 

  "Gue cuma mau minta maaf sama Claudia!" Ardian berusaha menjelaskan. 

  "Dia tidak butuh kata maaf lo! Pergi lo!" usir Falko. 

  "Lo tidak berhak ngusir gue, kelas ini bukan milik lo!" desak Ardian menaikkan nada bicara. 

  "Gue nggak bakal ngusir lo kalau lo nggak gangguin adik gue!" bentak Falko melempar tatapan horor pada Ardian. Pemuda itu berusaha membela adik kesayangannya. 

  "Kan udah gue bilang kalau gue nggak ada maksud gangguin adik lo!" jelas Ardian. 

  "Sudah.. Cukup!" Suara keras Claudia keluar dari mulutnya. Mengalihkan atensi dua pemuda yang terlibat perdebatan itu. "Kalau mau bertengkar jangan di sini! Gue risih, pergi sana!" 

  "Pergi sana lo!" Lagi-lagi Falko mengusir Ardian. 

  "Lo yang harusnya pergi!" Falko melayangkan bogeman di wajah Ardian hingga membuatnya kesakitan. Wajahnya pun tampak lebam. 

  "Lo nggak berhak ikut campur urusan gue sama Claudia!" ucap Ardian semakin menaikkan emosi Falko. 

  "Dia adik gue. Lo kagak usah banyak bicara, sekarang juga gue minta lo pergi dari sini!" Falko menatap Ardian sembari menunjuk luar. 

  "Gue nggak mau pergi!" tolak Ardian. 

  "Kalau kalian nggak ada yang mau pergi, biar gue aja yang pergi dari sini!" Claudia keluar kelas meninggalkan Falko, Ardian dan kedua temannya. 

  "Claudia.. Tunggu!" Ardian mengejar Claudia ke depan kelas. Tangan kanannya meraih pundak gadis itu. "Clau.. Tunggu Clau!"

  "Lepasin!" Claudia menjauhkan diri dari Ardian. Pemuda itu terus mengejar Claudia. Tubuhnya terjungkal kala mendapat tendangan hebat di punggung. 

  "Auuu." ringis Ardian menekan punggungnya yang sakit. Hal itu menjadi pusat perhatian para siswa/siswi yang melihatnya. Ardian mencoba berdiri sembari membalikkan badan. Netranya menangkap Falko yang berdiri tegap di hadapannya. 

  "Jangan gangguin Claudia!" pinta Falko penuh emosi. Dialah yang telah menendang punggung Ardian. Di sela itu, keberadaan Claudia tak lagi terlihat. Gadis itu berlari jauh dari kerumunan di sana. 

  "Awas lo!" ucap Ardian menatap tajam Falko seraya pergi.

                                   _o0o_

  Bruuuk... 

  Claudia jatuh tersandung kaki seorang gadis yang sengaja ingin menjatuhkannya. Ia langsung berdiri mendapati Aline tengah menatapnya sinis. "Apa maksud lo?" tanya Claudia. 

  "Ekhem.. Gapapa. Gue cuma mau nanya sama lo, puas lo bisa rebut Ardian dari gue?" Aline berjalan mengelilingi Claudia lalu menunjuk wajahnya. 

  "Gue nggak rebut Ardian dari lo. Dia juga bukan siapa-siapa gue!" jawab Claudia. 

  "Alah.. Ngaku aja deh. Dia itu mutusin gue gara-gara lo! Sebenarnya gue nggak ikhlas menerima keputusan itu, tapi daripada gue sama dia disakitin terus ya gue lepasin aja!" ungkap Aline. 

  "Sorry, nggak menerima curhatan lo!" tegas Claudia sinis. 

  "Dasar cewek murahan!" cerca Aline menampar pipi Claudia. Yang ditampar somtak tak terima dan melakukan hal yang sama. 

  "Lo mau cari masalah sama gue?" tanya Claudia dengan mata melotot. 

  "Lo yang mau cari masalah!l sama gue!" tuduh Aline. 

  "Lo mau cari masalah sama gue?" Kedatangan Falko menghentikan adu mulut 2 gadis itu. 

  "Siapa lo? Mau ikut campur urusan gue, lo dateng mau ngebelain dia?" tanya Aline. 

  "Gue Kakaknya. Jadi gue berhak ngurus urusan dia!" jawab Falko. 

  "Owh jadi kamu Kakaknya cewek murahan itu! Bil--" Tamparan hebat yang dilayangkan Falko memotong ucapan Aline tersebut. Gadis itu meringis kesakitan. 

  "Lo jangan kasar sama cewek bisa nggak sih? Mentang-mentang jadi laki kasar amat sama cewek!" Aline membela diri sendiri. 

  "Makanya lo jangan cari masalah!" jawab Falko. "Tadi lo bilang adik gue murahan? Intropeksi diri lo kayak apa!" 

  "Ya, gue cantik!" jawab Aline dengan percaya diri. Falko ingin mual mendengarnya. 

  "Cantik doang tapi mulutnya kayak sungut udang, kalau berbicara suka menusuk hati!" hardik Falko. 

  "Hei, ingat ya! Gue nggak pernah suka, cinta apalagi ngerebut Ardian dari lo. Dia sendiri yang gatel sama gue!" jelas Claudia. 

  "Gue nggak percaya!" Aline memutar bola mata. 

  "Udah ya, gue males berurusan sama iblis kayak lo. Kalau lo nggak ikhlas putus sama Ardian, balikan aja sono, toh dia juga masih hidup dan waras," tutur Claudia.

  "Mana bisa gue balikan? Kan ada lo!"

  "Malah nanya. Ya terserah lo mau balikan dengan cara apapun bukan urusan gue!" jawab Claudia lalu pergi. 

  "Dasar bego lo!" Falko menjitak kening Aline seraya menyusul Claudia yang kini menyendiri di taman

  "Adik, kamu nggak papa?" tanya Falko. 

  "Enggak kok!" jawab Claudia  duduk di bangku taman. Ia menempelkan siku di paha sebagai penyangga tangannya yang menumpu dagu. Tatapannya lurus ke depan, kejadian tadi terputar di benaknya. Membuat gadis itu terus berpikir dengan tatapan kosong. 

  "Claudia!" panggil Falko menyadarkan sang adik dari lamunan. Claudia menatap Falko yang duduk bersamanya. "Nggak usah terlalu dipikir!" tutur Falko seolah mengetahui pikiran Claudia. 

  "Aku capek menghadapi masalah ini!" ungkap Claudia yang rambutnya tergerakkan oleh angin. Asrinya taman SMP 05 Ganaspati itu memang tak diragukan lagi. Tanaman bunga yang mengelilingi air mancur di tengah disertai pepohonan di tepi membuat taman itu sangat asri. Siapapun yang di sana akan mendapatkan udara segar untuk sejenak menenangkan jiwa. 

  "Bikin santai saja, di sini ada Kakak yang akan membantumu!" Falko memeluk bahu sang adik. 

  "Kamu lihat air mancur itu!" Falko menunjuk air mancur di tengah taman. Claudia pun memandang objek itu. "Di pinggirnya ada bunga-bunga yang cantik banget kayak kamu! Dan kamu harus jadi seperti air, ia tetap mengalir meski banyak rintangan yang dilaluinya. Jadi, kamu harus terus semangat untuk melangkah, mengejar apa yang kamu impikan meski banyak rintangan. Jangan putus asa!" nasihat Falko menenangkan gadis berseragam putih gengan jas biru itu. Gadis itu menyudutkan bibir. 

  "Kakak. Terima kasih banyak ya, Kak Falko udah selalu ada di sampingmu, jadi Kakakku, temanku, best you pokoknya segalanya buat aku!" ucap Claudia mengelus-elus punggung tangan Falko yang digenggamnya. 

  "Sama-sama." 

  "Claudiaaaaaa..." panggil Ardian memberi isyarat Claudia untuk menghampirinya. Hal itu diketahui oleh sang Kakak yang sontak beranjak dari bangku. 

  "Woi... Cowok bego, pergi sana! Ngapain lo ke sini?" teriak Falko. Jika boleh jujur, Ardian merasa dengki dengan Falko yang selalu ada bersama Claudia. Teringin ia bertukar posisi dengan Falko untuk bisa bersama Claudia. Namun, itu angan semata. Falko dan dia adalah dua insan yang berbeda, takdirnya pun tak sama. Falko ditakdirkan menjadi Kakak Claudia sedangkan Ardian tidak. Pemudia itu menatap sendu adik kakak yang kini duduk di bangku. "Ayo kita pergi, biar kamu nggak digangguin Ardian!" Falko berdiri menarik tangan sang adik lalu membawanya pergi. Ardian mengetahui hal itu. Namun, ia tetap diam di tempat lantaran merasa tak sanggup lagi mendapatkan gadis itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gunay and His Broken Life
5394      2009     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
AUNTUMN GARDENIA
113      97     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Edelweiss: The One That Stays
1386      589     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
RIUH RENJANA
338      258     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Kanvas Putih
111      99     0     
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil. Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia. Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Memoreset (Segera Terbit)
3226      1246     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Kisah Kemarin
4102      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
The Maze Of Madness
3789      1541     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
One-Week Lover
1222      689     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Kala Badai Menerpa
817      414     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?