Loading...
Logo TinLit
Read Story - SENJA
MENU
About Us  

 

*

Malam Minggu, hal yang cukup di tunggu untuk kebanyakan anak muda  terutama mereka yang menjelang dewasa ,apalagi mahasiswa semester tua. Setelah seminggu penuh bertatapan dengan Dosen berumur setengah abad, tumpukan makalah setinggi hotel bertingkat dan presentasi yang layaknya sidang aparat.

“Beneran!” Entah sudah berapa kali dia menjawab pertanyaan tak penting dari sahabatnya itu,setelah jawaban ketiga baru sahabatnya percaya dan ini cukup menyebalkan untuk dirinya. Untuknya  malam minggu sama seperti malam-malam biasanya. Tak ada yang istimewa selain dia bisa menyelesaikan tugas yang selama ini tertunda, menonton 18 episode drama koreanya.

Tapi kali ini atas usulan Afi sahabatku, Aku, Dinda, Tama, Yonas teman satu geng,sengaja bermalam di tepi pantai untuk menikmati senja sore ini. tidak ada yang salah dengan kegiatan ini pikirku . Pantai, pasir, angin laut. Indah. Tapi apa begini saja? Aku dan Tama jadi sahabat sampai kami wisuda? Tidak. Aku menginginkan lebih dari itu. Dan aku menginginkannya segera.

Aku berjalan menyusuri pantai menuju bebatuan, aku melihat seorang duduk disana. Itu Tama cowok yang selama ini menjadi sahabatku dan perlahan membuat hatiku menjadi merah jambu, dan terkadang membuatnya seperti abu. Menjadi dewasa terkadang bisa sangat membingungkan dan aku tidak tau apa yang sekarang aku inginkan. Kakiku terus melangkah sampai di bebatuan yang agak besar dan duduk disana memandangi langit yang berdarah seakan terluka ,sebelum nantinya berubah warna menjadi oranye ,kekuningan ,dan sedikit keemasan saat nanti senja datang. kareana begitu tenggelam menikmati pemandangan ,aku sampai tidak sadar seseoranng datang.

“Cantik ya?” tanya orang itu sambil menunjuk langit yang sekarang berwarna oranye.

aku memalingkan wajah ke arah suara, yang sepertinya tidak asing itu dan seketika jantungku berdetak lebih cepat. Ternyata dia Tama Airlangga. Tama duduk di sebelahku, berkaus biru dan bercelana pendek. Dia duduk sambil menjulurkan tangannya kebelakang sebagai tumpuan dan memandang langit lurus ke depan. Rambut hitam, mata coklat, bulu mata panjang, di bingkai dengan alis yang tegas dan belahan dagu yang cowok sekali. Sempurna ,dimataku dia ciptaan Tuhan yang sempurna.

“Habis liat hantu ya?”.Tama tersenyum.

Gawat, pasti dia sadar dari tadi aku memandanginya. “Gak kok!” wajahku memerah.

“Kenapa?” dia bertanya,memandangku lekat dengan tatapan yang membuat wajahku semakin memerah. “Kau sakit ? wajahmu merah sekali”.Tama cemas.

“Gak kok ,mungkin karna seharian bermain di pantai .” Aku tertawa, mencoba bersikap sewajarnya. Dan sepertinya berhasil.

“Kalau begitu kenapa kau duduk disini sendirian?”

Aku menundung memandangi kakiku. “Gakpapa.”

“Gakpapanya cewek pasti kenapa-kenapa. Baiklah aku akan dengan senang hati menjadi pendengar kalau kau mau cerita. Dan di jamin mulut ini tidak akan seperti ember bocor,”

Aku mengangkat bahu. “Tidak banyak yang bisa ku ceritakan.

Tama tertawa. “Serius sedikit doang?,”

“ Ya seperti biasanya,soal dia ,dan tentang pantaskah perasaan ini untuknya.”Dadaku kembali sesak ,ini seperti pengakuan secara tidak langsung tantang perasaanku padanya.

Aku mendengarnya menghela napas sejenak ,”Bodoh sekali cowok itu, siapa sih dia. Sejak kita SMA kau hanya membahasnya dan menyebutnya dengan satu kata (DIA) dan kau tak pernah menyebutkan siapa namanya.”Tama menjambak rambutnya sendiri dan bertingkah seolah frustasi.

“Sudahlah kau terlalu sama bodohnya dengan dia ,jadi kau tak akan pernah tau siapa dia meski berapa kalipun aku menceritakan ciri-ciri tentangnya.”Memaksakan bibirku tersenyum untuk mengatakn bahwa aku baik-baik saja.

Tama cemberut ,tidak terima dengan perkataanku yang menyebutnya bodoh. Imut sekali. tampa sadar kedua tanganku mencubit pipinya. Seketika mataku bertemu dengannya ,sejenak aku bisa melihat sesuatu dalam matanya ,tetapi detik berikutnya meredup seakan kembali terpendam dalam mata coklatnya.

“Tapi terimakasih banyak kau selalu ada untukku, ya untuk sekarang setidaknya sampai kau punya pacar”.

“Gak!, Aku akan selalu ada buat kamu Senja' sekarang maupun nanti.” Jawabnya cepat.

Bodoh. jantungku kembali sesak ,sepertinya aku harus segera menyudahi pembicaraan ini sebelum berakhir UGD gara-gara serangan jantung.

“Ayo balik, pasti Afi sudah mencarimu kemana –mana,seperti anak ayam yang mencari induknya,dan lagi disini mulai gelap.

Aku melompat berdiri, dan menyusul Tama yang mulai melangkah pergi.

**

Aku berlari di sepanjang koridor kampus. Keringat dingin bercampur air mata membasahi mataku. Menjauh dari tempat ini, hanya itu yang saat ini ada di kepalaku. Kuharap hari ini tak pernah ada. Nafasku tak beraturan ,langkah kakiku semakin ku percepat, bibirku bergetar tak sanggup lagi menahan isakan. Langkahku terhenti di gedung lama fakultas ekonomi' kunaiki tangga gedung berlantai 4 yang sekarang sudah tidak di gunakan lagi.  Sampai di tangga ke dua jantungku nyaris berhenti, lututku lemas terjatuh tepat di tangga lantai ke tiga,sudah tak terbendung lagi. Perlahan isakanku terdengar ,seperti suara orang yang kesakitan. Perih. Tak ada luka, tak ada darah yang keluar ,tapi seperti ada sayatan ,bukan di luar tapi di dalam. Duduk di lantai dingin yang kotor,tetapi aku enggan beranjak, tangisku terdengar lagi semakin keras ,dan akhirnya menghilang. Aku takmemiliki cukup tenaga lagi untuk menangis, kupejamkan mata menikmati setiap tetes air mata ,dinginnya lantai dan suara burung gereja yang saat ini menjadi penghuni gedung sesekali suaranya menggema.

***

Yonas berlari megejar Senja, beberapa kali dia berusaha memanggil namanya. Tapi sepertinya Senja tak mendengar suara, sepertinya dunia gadis itu runtuh, Senyum ceria yang selama ini terukir di bibirnya sirna, matanya yang selalu bersinar meredup. Wajahnya memerah, dan ada begitu banyak airmata mengalir di pipinya. Seperti langit merah yang selalu datang sebelum senja. Langit yang terluka. Yonas sangat tau. Senja tidak menyukai langit sebelum senja. Saat ini kampus sedang di sibukkan dengan kegiatan penerimaan mahasiswa baru, koridor di penuhi dengan calon mahasiswa yang berdesakan. Yonas kehilangan jejak Senja ,sangat sulit mencarinya di tengah kerumunan orang yang tak mau mengalah, wajar saja mereka sudah antri dari pagi.

"Disana, pasti dia disana," Yonas bergumam lebih ke dirinya sendiri. Dia berlari menaiki tangga, rasa cemas begitu menyiksanya. Tepat di lantai degung ke dua dia mendengar suara tangisan. Langkah kaki nya berhenti,Yonas mulai berjalan perlahan menaiki tangga lantai ke3, sesaat suara tangisannya mengeras kemudian menghilang berganti kesunyian. Disana gadis yang selama ini menjadi alasannya untuk tertawa, terlihat begitu nelangsa. Celana panjang putih yang di kenakannya terlihat kotor dengan debu lantai tempat dia duduk, sesekali tubuhnya bergetar menahan sesenggukan, rambut panjang begelombang di biarkan berantakan, air matanya masih mengalir meski tampa suara. Yonas menaiki tangga dan duduk tepat di samping Senja.

"Hi,..." Yonas terdiam ,takmampu lagi berkata,apalagi bertanya.

Senja membuka matanya yang berat oleh air mata saat mendengar suara Yonas, seperti anak kecil yang sedang menangis menemukan ibunya. Ia sedikit merasa lega.

Yonas lalu menggam tangan Senja dan mengajaknya pulang, Sepanjang perjalanan mereka berdua terdiam.Yonas terus menggemgam tangan Senja .

" Air matamu terlalu berharga...,"bisik Yonas.

Air mata Senja kembali mengalir lagi, rasa sakit karna dihianati, kembali merobek dadanya. Kenangan dengan Tama mengalir kembali dalam ingatannya tapi sekarang berbeda, kenangan itu seperti duri yang perlahan melukai hatinya. Setelah apa yang dilihatnya, Tama dan sahabatnya sendiri Afi ternyata menghianatinya, padahal selamama ini Afi tau alasan Senja untuk tetep sendiri adalah penantiannya untuk Tama. Cinta pertamanya.

Dalam hati Yonas berjanji tak akan membiarkan senjanya kembali terluka, untuk kedua kalinya.

 

UNTUKMU SENJA

AWALKU DAN AKHIRKU...

UNTUKMU SENJA

TAWAKU DAN TANGISKU...

UNTUKMU SENJA

HATIKU DAN RAGAKU...

UNTUKMU SENJA

SELAMANYA...

 

Tags: romance

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
FORGIVE
2181      791     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Nope!!!
1545      721     3     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
Rain, Coffee, and You
579      416     3     
Short Story
“Kakak sih enak, sudah dewasa, bebas mau melakukan apa saja.” Benarkah? Alih-alih merasa bebas, Karina Juniar justru merasa dikenalkan pada tanggung jawab atas segala tindakannya. Ia juga mulai memikirkan masalah-masalah yang dulunya hanya diketahui para orangtua. Dan ketika semuanya terasa berat ia pikul sendiri, hal terkecil yang ia inginkan hanyalah seseorang yang hadir dan menanyaka...
Rindumu Terbalas, Aisha
571      401     0     
Short Story
Bulan menggantung pada malam yang tak pernah sama. Dihiasi tempelan gemerlap bintang. Harusnya Aisha terus melukis rindu untuk yang dirindunya. Tapi kenapa Aisha terdiam, menutup gerbang kelopak matanya. Air mata Aisha mengerahkan pasukan untuk mendobrak gerbang kelopak mata.
Surat untuk Tahun 2001
6432      2659     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Just Another Hunch
505      351     3     
Romance
When a man had a car accident, it\'s not only his life shattered, but also the life of the ones surrounding him.
TRAUMA
141      126     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
Carnation
476      345     2     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
5160      1983     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Janji
524      367     0     
Short Story
Dia sesalu ada, dan akan tetap ada.