Read More >>"> Kisah Kemarin (03. Hai, Zoe!) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kemarin
MENU
About Us  

I will never not think about you
From the moment I loved
I knew you were the one.
Lauv, Never Not

• • •

"IYA Mami, ini Zoe baru pulang. Sekarang lagi beres-beres sama mau nyiapin makan malem."

Zoe menyelipkan ponselnya di antara telinga dan bahu kiri. Tangannya bergerak lincah mengucir rambut asal karena terburu-buru. Dia pulang terlambat sekitar lima belas menit dari biasanya. Kaus polos berwarna cream dan celana training hitam yang dikenakan terkesan sederhana dan terasa nyaman.

Sembari merapikan meja belajarnya, suara dari seberang sana membuat telinganya berdenyut. Suara cempreng yang suka mengomel itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Iya, suara Mami yang merindukan dirinya.

"Jangan telat makan, jaga kesehatan, kurangin begadang."

Mami tidak mengerti, bagaimana bisa Zoe mengurangi begadang padahal tugas semakin menumpuk? Bagaimana jika dia tidak terlalu serius dengan kuliahnya, itu berarti Mami akan semakin lama menunggu anak tunggalnya pulang? Bagaimana jika beasiswanya dicabut?

"Begadang juga ngerjain tugas, Mi."

Lagi dan lagi, Zoe bahkan hafal dialog yang akan Mami sampaikan. "Kesehatan itu penting, harus banyak minum air putih juga."

"Iya, iya, udah dulu ya, Mi. Zoe mau lanjutin beres-beres."

Suara dari seberang sana terdengar mengalah. "Iya, Sayang."

Zoe menutup sambungan telepon, ada seseorang yang ingin ia hubungi. Ia menyentuh layar ponsel yang terdapat gambar ponsel di sisi sebelah kanan. Muncul gambar display picture foto selfie dirinya dengan Alfred dan di bawahnya terdapat tulisan berdering.

Masih berdering.

Tetap berdering.

Alfred tidak mengangkat panggilan Zoe.

Memang sudah tengah malam juga di sana, Alfred pasti ketiduran karena menunggu panggilan setelah kesibukan Zoe selesai. Apalagi setahu Zoe, hari Senin ini merupakan hari sibuk Alfred. Kelas full dari pagi sampai sore, rapat himpunan, menjenguk Ben di rumah sakit, dan fokus dengan lagu baru yang sedang diciptakan.

Zoe mengetikkan sesuatu untuk dikirim pada Alfred. Namun, entah kenapa ia merasa ragu. Zoe ingin menuntut banyak dari Alfred, setidaknya semenit saja ia ingin berbicara melalui telepon.

Zoe rindu Alfred.

Zoe
18.35
Al, kamu masih sibuk, ya?

Pesannya langsung dia hapus untuk semua orang setelah dikirimkan.

Zoe
18.36
Kamu udah tidur?

Zoe berpikir sejenak, sebaiknya tidak menanyakan itu. Dia tidak jadi mengirimkan pesan.

Zoe
18.39
Jgn lupa jaga kesehatan ya syg <3

Hanya pesan itu yang Zoe kirimkan.

Zoe melanjutkan beres-beres apartemen yang sebelum ia tinggal pergi kuliah keadaannya sudah seperti kapal pecah.

Menit demi menit berlalu, akhirnya Zoe sampai pada tugas terakhir yaitu buang sampah. Zoe membawa dua kantong plastik sampah yang penuh. Perempuan itu kesusahan ketika hendak membuka pintu apartemen dengan bantuan sikut.

Pintu berhasil terbuka, tapi tubuhnya terhuyung kehilangan keseimbangan. Namun Zoe masih bisa menjaga agar tetap berdiri, untung tidak jatuh.

Sedari tadi, ada sosok yang mengamati setiap gerak-gerik Zoe. Tidak butuh waktu lama untuk Zoe sadar bahwa terdapat seseorang yang berdiri di depan pintu apartemen Sephia—tetangga sebelahnya yang sekaligus teman yang sama-sama berasal dari Indonesia.

"Are you okay?"

Lelaki yang memiliki tinggi di atas rata-rata itu mempu membuat Zoe mendongak hanya untuk mengamati setiap inci wajahnya dengan lekuk indah. Rahang yang tegas, gigi putih berderet rapi, kumis tipis, dan kulit putih bersih—Zoe sampai menganga tak percaya, dalam dugaannya lelaki itu pasti seorang aktor atau model.

Jangan lupakan manik mata biru, seolah hendak menghisap siapa pun yang menatapnya jatuh dalam kesempurnaan nyata.

"I'm o-okay." Zoe merasa gugup.

Lelaki itu kembali menatap pintu apartemen Sephia, kemudian bola matanya bergulir, mengunci Zoe dalam sekali tatap. "Kann ich fragen?" (Bolehkah saya bertanya?)

"Janatürlich." (Iya, tentu)

Suara derap langkah seseorang yang semakin mendekat, mengurungkan lelaki itu bertanya. Figur perempuan muncul dengan rusuh. Sephia datang membawa tumpukan buku di tangan. Rambut pendek sebahu itu terlihat lepek, bahunya turun lesu, wajahnya tampak lelah.

Sephia melewati Zoe tidak sempat menyapa. "Mas Adit ngapain ada di sini?" Perempuan itu mendekati sosok yang dipanggilnya 'Mas Adit'.

"Kata Bunda, Sephia susah dihubungi. Hm, kenapa gitu?"

Di tempatnya, Zoe terkejut karena lelaki itu berkata dengan Bahasa Indonesia. Padahal, dari pelafalan Bahasa Jerman lelaki itu sangat sempurna. Seolah sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Jerman. Belum lagi wajahnya terlihat khas orang Eropa.

"Belum sempat, Mas. Tugas-tugas banyak banget, pulang-pulang kadang ketiduran," keluh Sephia.

"Oh, iya, Zoe. Ini Mas Adit."

Lelaki itu berhasil menutup keterkejutannya, ketika Sephia berbicara Bahasa Indonesia pada Zoe.

Tanpa disuruh pun, lelaki itu mengulurkan tangan lalu berujar, "Hai Zoe, saya Aksaraditya Walther."

Zoe menerima uluran tangan itu dengan hangat. "Zoe Zetta. Salam kenal Kak Adit."

Adit tertawa, matanya menyipit. "Panggil saja Adit."

Sore itu, Adit membantu Zoe membuang sampah.

Sore itu, Zoe mengabaikan pesan dari Alfred.

Alfred
23.56
Iya, aku pasti jg kesehatan.

Alfred
23.56
Zoe, aku telepon, yaa

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
For One More Day
441      301     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3501      1148     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
The DARK SWEET
398      329     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Premium
RESTART [21+]
5028      2219     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Cinta (tak) Harus Memiliki
4853      1237     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Rinai dan Sudut Lampu Kota
515      401     0     
Short Story
Teruntuk mereka, kaki-kaki kecil yang berjalan di persimpangan lampu merah, juga petikan gitar usang pencari nafkah. Terimakasih pada kalian yang tidak terlahir manja, pada kalian yang rela tersita masa kecilnya. Pada kalian yang sanggup bertahan hidup meski dilema, apakah hari ini bisa makan? apakah esok bisa makan? Belajar pada mereka, bocah-bocah lampu merah, yang bahkan diuji apapun dan tid...
It Takes Two to Tango
418      305     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Wanita Di Sungai Emas (Pendek)
303      208     3     
Fantasy
Beberapa saat kemudian, aku tersandung oleh akar-akar pohon, dan sepertinya Cardy tidak mengetahui itu maka dari itu, dia tetap berlari... bodoh! Akupun mulai menyadari, bahwa ada sungai didekatku, dan aku mulai melihat refleksi diriku disungai. Aku mulai berpikir... mengapa aku harus mengikuti Cardy? Walaupun Cardy adalah teman dekatku... tetapi tidak semestinya aku mengikuti apa saja yang dia...
Crashing Dreams
221      188     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
ALTHEA
75      58     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...