Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (46. Cecak dan Bunga Tidur) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Yogyakarta, 2019

Dua cecak terkikik-kikik di pagu, seakan-akan tengah menggosip perempuan bermata sipit yang misuh-misuh di dalam kamarnya selepas diomeli sang ayah. Mungkin mengikik membuat perut salah satu cecak kram kemudian tak dapat menyeimbangkan tubuh dan terjatuh, tepat di kepala gadis yang tadi ditertawakannya. Pekikan menggelegar membuat si cecak kocar-kacir melarikan diri dengan keempat kaki lekapnya.

"Hentikan kebiasaanmu berkoar, Jasrin!" tegur Renjana yang menyembul dari ambang pintu kamar putrinya.

"Mama! Aku ketiban cecak." Raut Jasrin tampak gamang, sebab ia tahu mitos tentang orang yang kejatuhan cecak bakalan kena sial.

"Tenanglah, besok Mama adakan selamatan untukmu. Sekarang cepat tidur!"

Renjana menutup pintu selepas putrinya bergelung di balik selimut. Tak terlalu dipikirkan perihal cecak yang mungkin hanya terpeleset.

Ia pun bergolek di peraduannya yang terletak di sebelah kamar putrinya, setelah berdecak mendapati Pranaja mendengkur keras. Hari demi hari makin banyak yang membuatnya kesal bukan kepalang. Mulai dari tetangga baru yang berduyun-duyun mendirikan rumah dengan arsitektur mirip dengan rumahnya, Jasrin yang kerap mencak-mencak di usianya yang labil, hingga Pranaja yang sering mendengkur akibat kelelahan. Malam begini merupakan waktu yang tepat bagi Renjana untuk meluapkan perasaan melalui air yang mengalir dari irisnya. Sekali-kali terbesit rasa sesal yang menggandrung, perihal dirinya yang lebih memilih kembali ke masa depan dibanding memberi kesempatan pada Arya Buntara.

Ia cuma bisa meratap dalam kalbu, Hidup di sana lebih enak ternyata. Arya lebih baik menjadi kepala keluarga dibanding suamiku sekarang yang kekanakan. Di Majapahit, gaji semua pekerja cukup besar buat membeli kebutuhan yang harganya amat terjangkau. Kenapa ya, dulu aku gegabah dan bersikeras kembali ke sini....

Pada akhirnya, ikatan batin dua insan yang terpisah merasakan hal yang sama, sebuah penyesalan tak terobati dan tak pernah bisa diperbaiki.

Sebelumnya, kemampuan batin Renjana sedikit terbuka dan dapat memimpikan sesuatu yang ingin dilihatnya. Sering ia melihat Arya yang bersila di dalam gua, atau sedang melukis di ruangan bernuansa emas. Bapa Kara yang kerap memberinya petuah supaya dapat menjalani kehidupan tanpa tersesat. Emak dan Biyung Mitha yang kerap pergi bersama. Hingga Dadari yang menikah dengan bangsawan, mungkin seorang Bhre dari suatu wilayah. Namun, akhir-akhir ini Renjana pulas tanpa bunga tidur, seakan-akan kemampuan itu tertutup ketika ia makin terikat dengan abad dua puluh satu.

Tambah dewasa, ia semakin disibukkan kegiatan duniawi terutama mengurus Jasrin yang telanjur dimanja sejak dini hingga Renjana tak kepikiran untuk menambah keturunan. Putri sulungnya itu sedikit membuatnya cua karena didikan tentang leluhur dan budaya tak terlalu diacuhkan. Padahal sejak kecil, Jasrin sudah diajari menari, menggamel, sowan ke candi, dan mempelajari banyak sejarah. Namun semenjak lima tahun yang lalu, lingkungan pertemanannya kurang mendukung sehingga Jasrin ikut-ikutan menjadi maniak penyanyi luar negeri. Renjana tak suka itu. Ia tak ingin putrinya lupa jati diri sebagai orang Jawa.

Air matanya tak kunjung berhenti mengalir meski kelopak mata sudah terasa berat. Ingin ia membekap mulut Pranaja hingga dengkurannya reda, tetapi ia masih memikirkan akibat yang dapat timbul. Akhirnya diciumlah kening suaminya itu dengan penuh sayang hingga Pranaja diam dan tersenyum samar.

🌼

Renjana’s POV

Batin yang kukira menutup sempurna, rupanya masih ada celah ketika kusadari tengah menapak di Alas Kejenang, hutan yang menjadi saksi perjalanan lintas zamanku. Dan aku sempat kepikiran bahwa Bapa Kara menjadi penjaga hutan itu karena setiap aku mimpi di sini, pasti Bapa Kara turut hadir serta-merta membawa petuah.

Kudekati sosoknya yang tak banyak berubah dari yang terakhir kulihat, masih kekar dan ageman tetap. Wajahnya selalu samar, tetapi masih terlihat bahwa ketampanannya tak memudar dengan cambang tipis yang menambah kewibawaannya. Kukatupkan tangan di depan hidung, sama sekali tak menyangka ketika ia merengkuhku. Kulitnya terasa dingin, tetapi rengkuhan itu cukup menyalurkan kehangatan bagiku.

"Kukira penglihatan ini sudah tertutup sepenuhnya," kataku setelah ia melepas pelukannya.

"Itu karena ikatanmu dengan Arya sudah benar-benar berakhir. Ada hal lain yang ingin kusampaikan bahwa dalam waktu dekat, akan terjadi sesuatu pada putrimu."

Belum sempat menyahut barang sepatah kata, jiwaku sudah kembali di atas kesadaran. Kutengok jam beker yang masih menunjukkan pukul tiga dini hari. Kuambil buku catatan kecil kemudian mencatat mimpiku yang sarat peristiwa masa depan. Dadaku mulai bergemuruh sembari menerka apa yang bakal terjadi pada Jasrin. Kudapati ia masih terlelap di balik selimutnya, membuatku sejenak bernapas lega tanpa sanggup menepiskan kemungkinan buruk yang berseliweran di kepalaku.

Pengalaman membuatku percaya segala hal di luar nalar, dan aku berdoa Jasrin tak tertimpa itu. Cukup aku saja yang sukmanya melanglang buana, jangan Jasrin yang tak tahu apa-apa.

Aku hendak tidur lagi, tetapi tak bisa karena terus memikirkan bagaimana caranya melindungi Jasrin. Mungkin Mbah Kakung bisa membantu dengan kalung serupa yang kupakai. Tapi perjalanan ke sana membutuhkan waktu yang tak singkat.

"Na, ada apa?" celetuk Pranaja seraya mengucek matanya.

"Akan terjadi sesuatu dengan Jasrin," kataku lirih, tak mau Jasrin mendengar dari kamar sebelah yang hanya dibatasi dinding kayu dengan kamarku.

"Kamu dapat mimpi?"

"Iya. Kemarin pun dia ketiban cecak. Kurasa kita perlu ke Mojokerto. Mungkin Kakung bisa mengatasinya."

Pranaja beranjak kemudian mengajakku berkemas. Semakin cepat lebih baik katanya. Kubangunkan Jasrin ketika ayam berkokok pertama kali di pagi itu. Seperti yang kuduga, ia menolak mentah-mentah untuk pergi karena seminggu ke depan ia ujian kenaikan kelas. Berat hati aku menunda keberangkatan kami ke rumah Mbah Kakung sampai Jasrin selesai ujian.

Sepekan aku digandrungi kekhawatiran terhadap putriku satu-satunya yang keras kepala itu. Ia selalu dongkol terhadapku yang semakin protektif dan ikut ke mana pun ia pergi bahkan saat ke kamar mandi. Aku hanya tak mau kehilangannya. Aku takut ia mengalami nasib yang sama sepertiku sampai kesasar di Majapahit. Aku yakin gadis kurang ajar sepertinya takkan seberuntung diriku yang diterima dan membaur di dalam masyarakat. Sifatnya itu akan membawa petaka jika sampai kesasar juga ke sana mengingat kawula Wilwatikta berperangai keras dan membawa keris ke mana-mana.

"Mama kenapa sih mengikuti terus?"

"Jasrin, Mama belum bikin selamatan setelah kamu ketiban cecak waktu itu. Lebih baik selamatannya digelar di rumah mbah buyutmu."

"Iya, Mama. Tiga hari lagi aku selesai ujian. Memangnya kenapa harus di rumah Mbah Buyut? Mana jauh banget."

Tak kuberitahu ia perihal kegamanganku dari sebuah bunga tidur. Mana mungkin dara ngeyel itu percaya meski pada ibunya sendiri. Kadang aku bertanya-tanya sifatnya itu meniru siapa, padahal dari kecil sudah kudidik penuh untuk menjadi penurut. Semenjak ia masuk sekolah, aku kembali bekerja di butik milik Budhe dan tak terlalu memperhatikan pergaulannya. Mungkin pengaruh dari lingkungan sekolah itu yang membikinnya bandel.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3640      1442     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Just For You
4121      1621     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4072      1330     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4098      1344     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?