Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Mayapada telah menampilkan betapa gemerlapnya ribuan kartika tanpa kehadiran rembulan yang biasanya berseri-seri. Arya melangkahkan kakinya di sepanjang lorong menuju ruang pribadi Bhre Wirabhumi yang tengah menulis surat di atas lontar ketika ia masuk.

"Masuklah, Paman. Aku sedang membalas surat dari Yunda." Ia menggulung suratnya. "Paman, tolong berikan ini pada Gagak Sitra. Katakan padanya, surat itu untuk Yunda Kusumawardhani."

"Sendika dhawuh, Gusti."

Arya celangak-celinguk mencari keberadaan Gagak Sitra selaku pengantar pesan Wirabhumi. Beberapa kali ia bertanya pada punggawa yang berpapasan dengannya. Beberapa kali pula ia mendapat pujian dari punggawa-punggawa itu karena kabar telah beredar bahwa kemungkinan anglukis Arya akan menjadi sosok penentu kemenangan Kedaton Timur, entah kabar dari mana itu. Padahal Arya belum berkata apa-apa terhadap Bhre Wirabhumi perihal masa depan Wilwatikta.

Setelah menjumpai sosok Gagak Sitra yang rupanya masih sangat muda, ia menyerahkan segulung surat serta mandat untuk siapa surat itu diagihkan.

"Akan kuantarkan segera, Paman Arya. Omong-omong, aku sudah berulang-kali mengunjungi Kedaton Barat dan mendapati beberapa lukisan Paman dipajang di dalam istana. Bahkan kenalanku di sana terang-terangan mengagumi kecantikan perempuan yang memegang sepiring buah di lukisan Paman."

"Syukurlah lukisanku mendapat penghargaan. Perempuan yang kau maksud itu suwargi istriku."

Arya jadi terbayang, bagaimana reaksi Renjana saat mendapati lukisan dirinya ikut pergi ke masa depan. Arya sengaja menduplikat lukisan itu dengan ilmu yang dia punya, menjadikan lukisan yang Renjana bawa antara ada dan tiada. Hanya orang-orang berkemampuan khusus yang dapat melihat atau memegang. Dan ia tahu lelaki yang bernama Pranaja itu salah satunya. Sementara lukisan asli, ia sengaja mengirimkannya ke istana sebab tak mau kerinduan terus melanda akibat melihat lukisan itu di rumah.

🌼

Selepas mengirim surat pada Gagak Sitra, Arya mendapati Mahapatih Reksa Bayan turut hadir di dalam ruangan Bhre Wirabhumi. Sang junjungan tak lagi duduk di dampar kencana, tetapi bersila di lantai bersama mahapatih bertubuh gempal di seberangnya, yang sesekali menyeruput minuman dari cawan yang ada di atas meja kecil di hadapan mereka. Cawan untuk anglukis yang bakal menjadi prajurit itu rupanya juga telah cawis.

"Arya Buntara ... tak sabar aku mendengar pendapatmu." Baru saja mendudukkan pantatnya, Arya sudah disembur dengan nada akrab oleh Mahapatih Reksa Bayan yang hanya ia balas dengan senyum berseri menampakkan jajaran gigi rapi.

"Apakah Gusti dan Mahapatih percaya jika suwargi istri hamba dulunya adalah peramal?" Arya mengutarakan dengan tatapan serius tapi masih menyunggingkan senyuman. Ia antusias mendapati Bhre Wirabhumi yang ditunggu-tunggu akhirnya mau mendengarkannya, ditambah telinga Mahapatih Reksa Bayan yang mengetahui bahwa ada rahasia besar yang tengah disimpan anglukis itu kemudian memberikan kepercayaannya.

"Aku selalu percaya apa yang dikatakan Paman," sahut Bhre Wirabhumi. Sang Mahapatih mengangguk di seberang meja.

"Dia bilang, bakal pecah Perang Paregreg antara Kedaton Barat dan Timur. Perlu hamba sampaikan karena dalam ramalan itu, Prabu Wikramawardhana-lah yang menang. Hamba mengungkap itu karena tak mau Gusti Wirabhumi tewas. Bumi Blambangan telah makmur berkat Gusti. Kami semua tahu Gusti yang lebih layak memangku takhta kadatwan agung, tetapi Gusti Wirabhumi terlalu murah hati untuk berperang. Ada kalanya Gusti menahan serangan sebab menghormati anggota Kedaton Barat yang mangkat. Kelonggaran itu bakal dimanfaatkan kubu Prabu Wikramawardhana untuk menggempur Kedaton Timur."

"Aku terkejut, Paman. Jika benar aku yang akan tewas, aku rela mati sebagai kesatria daripada harus terang-terangan mewartakan tunduk di bawah kaki Kakang Wikramawardhana."

"Keteguhan Gusti tak dapat hamba tampik. Namun, alangkah baiknya jika Gusti tak ikut turun lapangan."

Mahapatih Reksa Bayan menimpali, "Benar, Gusti. Serahkan siasat perang pada hamba dan panglima lain."

"Jika Kakang Wikramawardhana duduk anteng di singgasana sementara prajuritnya pusing menyusun strategi, aku sendiri yang akan memimpin pasukanku dan menunjukkan pada rakyat bahwa pemimpin mereka benar-benar seorang kesatria yang tak takut akan kematian."

"Jika begitu, saat ada kabar kemangkatan salah satu anggota keluarga Kedaton Barat, Gusti tak usah memberi gencatan senjata. Kala itu mereka amat terdesak dan hampir kalah oleh Kedaton Timur. Jika Gusti memberi kebebasan terhadap Kedaton Barat, mereka akan punya waktu untuk menyusun taktik baru sampai Gusti terguling."

"Kau hendak mengubah takdir yang telah digariskan?" selidik Mahapatih Reksa Bayan.

"Ya. Jika bisa. Sebab, kelak Majapahit akan runtuh akibat pemangku takhta yang tak cukup bijaksana. Wilwatikta perlu pemimpin kesatria sejati seperti Gusti Wirabhumi."

"Kuterima saranmu, Paman Arya. Akan kupertimbangkan baik-baik bersama Paman Reksa Bayan. Perang sebentar lagi diwartakan, aku akan membuktikan kebenarannya."

Jika banyak kalangan yang memandang Bhre Wirabhumi biang keladi perang saudara tersebut, maka kalangan itu hanya berpandangan secara subjektif, tak mau membuka pikirannya lebih luas dan memosisikan dirinya jika menjadi Bhre Wirabhumi. Arya tahu alasan Bhre Wirabhumi tak mau tunduk sepenuhnya pada kakak iparnya di Kedaton Barat. Sebab Arya merasakan sendiri gejolak mewartakan jati dirinya sebagai keturunan bangsawan. Jika ia tetap berdiam diri di pelosok Bagorejo, namanya takkan diketahui banyak khalayak seperti saat ini sebagai cicip moning Ki Lepen. Begitu pula Bhre Wirabhumi yang menuntut haknya sebagai darah daging Maharaja Hayam Wuruk, merasa lebih berhak mendapat takhta daripada kakak iparnya. Jikalau yang memegang takhta ialah Kusumawardhani, Wirabhumi takkan mempermasalahkannya sama sekali. Namun, kakaknya itu malah menyerahkan kekuasaan pada sang suami yang semakin menuntut Wirabhumi menyatakan tunduk secara gamblang, seolah-olah Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama itu takut takhtanya bakal direbut Aji Rajanatha sang Bhre Wirabhumi. Padahal jika Wirabhumi tak didesak oleh Wikramawardhana, ia akan berdiam di keraton timurnya tanpa berniat melakukan makar. Nyatanya kakak iparnya itu terlanjur membuatnya kesal setengah mati, apalagi sang ayahanda telah diracuni dengan kalimat bahwa Wirabhumi banyak tingkah. Sebab itulah Hayam Wuruk sering sakit-sakitan karena memikirkan perseteruan kedua putranya sebelum ia mangkat, dan akhirnya menyebabkan bulatnya keputusan Bhre Wirabhumi untuk memutus perdamaian dengan sang kakak ipar.

🌼

Gelaran perang yang disiasatkan Mahapatih Reksa Bayan cukup menandingi keunggulan Kedaton Barat yang digadang-gadang. Kekuatan seimbang, rakyat menyerukan kemenangan yang bakal diperoleh kubu Wirabhumi yang kedermawanannya mampu mendapat hati rakyat dalam waktu singkat. Di belakang Mahapatih, Arya menunggangi kudanya dengan separuh rambut digelung khas Kedaton Timur, sedikit tak percaya dirinya bisa terjun ke lapangan perang dengan usia yang tak dapat ditampik dengan rambut yang mulai memutih.

Akan ditunjukkannya kebolehan menjadi kesatria pada para leluhur, menegaskan bahwa ia tak sebejat bapanya. Sekelebat bayangan sang biyung melintas di depan mata sebelum mengerjap. Arya sadar, dirinya terlalu berambisi menyelamatkan Bumi Blambangan dan Bhre Wirabhumi sampai lupa kembali untuk menemui biyungnya di Wanua Bagorejo. Lebih dari dua puluh warsa ia tak pulang, benar kata Biyung bahwa Arya bakal lupa padanya.

Entah bagaimana kabar biyungnya itu, tetapi Arya bertekad jika ia masih bernyawa setelah Perang Paregreg usai, maka ia akan kembali ke kampung halamannya dan menemui Biyung. Jika masih ada. Penyesalan lagi-lagi menyambangi kalbunya, tetapi sanubari telah keras semenjak ditinggal pujaan hati ke lain zaman. Tak dibiarkannya pusat pemikiran terbelah. Akan ia ubah takdir supaya Majapahit tak jatuh ke tangan yang salah.

Langit menghitam, sekiranya sebentar lagi memerah akibat merefleksikan darah yang bakal tercecer di tanah Wilwatikta. Meski mendung, hawa terasa panas mencekam di atas kulit Arya yang merinding. Dikuatkannya pegangan pada kekang kuda dan perisai bundarnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Archery Lovers
4784      2019     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
5624      1551     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
The Flower And The Bees
3794      1619     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...
Rekal Rara
12932      3729     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. ▪▪▪ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
One-Week Lover
1869      939     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
6715      1965     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
135      105     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Kiara - Sebuah Perjalanan Untuk Pulang
3107      1329     2     
Romance
Tentang sebuah petualangan mencari Keberanian, ke-ikhlasan juga arti dari sebuah cinta dan persahabatan yang tulus. 3 Orang yang saling mencintai dengan cara yang berbeda di tempat dan situasi yang berbeda pula. mereka hanya seorang manusia yang memiliki hati besar untuk menerima. Kiara, seorang perempuan jawa ayu yang menjalin persahabatan sejak kecil dengan Ardy dan klisenya mereka saling me...
Premium
SHADOW
6177      1839     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
My World
756      513     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...