Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

"Mana lukisan terbaikmu?"

Arya mengeluarkan lukisan seukuran buku sastra dari tas bekalnya yang terbuat dari kulit kijang, kemudian menghaturkan pada Bhre Wirabhumi yang langsung terperangah.

"Kau melukis perempuan Jambhudwipa?" tanya sang bhre.

"Benar, Gusti. Itu adalah mantan istri saya."

Bhre Wirabhumi bukan sembarang orang. Ia cukup peka untuk merasakan energi kuat dari pemuda yang berdiri gagah di hadapannya. Sekilas ia melihat pupil yang memanjang layaknya harimau. Tak perlu sangsi lagi jika pemuda itu memiliki kesaktian, tetapi ia pun harus waspada jikalau anglukis itu memiliki niat lain yang licik.

"Ceritakan sedikit tentang dirimu."

"Hamba Arya Buntara dari Wanua Bagorejo. Menjadi seorang pekerja serabutan sebelum menemukan bakat melukis yang hamba miliki. Tak ada niat buruk yang membawa hamba kemari jika Gusti sempat curiga." Sorot keyakinan memancar dari netranya yang diterpa pantulan sang rawi dari kolam ikan. Melihat itu, Bhre Wirabhumi tak bimbang lagi menyambut tangannya. Lagi pula ia akan merasa beruntung jika Arya mengemban tugasnya dengan baik hingga siapa tahu Blambangan lebih maju daripada kerajaan vasal lain berkat seni lukisnya.

Hal pertama yang dilukisnya selama menjadi anglukis istana ialah sang junjungan, Bhre Wirabhumi yang duduk di dampar kencana bersanding dengan istri serta songsong* memayungi.

Perlu waktu lama sampai Aji Rajanatha lahir dari rahim selir Hayam Wuruk kemudian memerintah di Wirabhumi. Waktu itu dipergunakan Arya untuk berkelana mengunjungi candi dan situs-situs lain yang patut diabadikan. Namanya melejit seiring waktu, semakin dikenal pejabat luar Wirabhumi. Ia perlu menanti sekitar dua puluh warsa hingga putra angkat Dyah Wiyat itu menjadi pemimpin di Wirabhumi. Selama itu pula ia memanfaatkan ketekunan dalam pekerjaannya demi mendapat hati sang junjungan.

🌼

Ia harus memulai dari awal tatkala pemimpin Wirabhumi berganti, meski posisinya sebagai anglukis utama tak tergantikan. Aji Rajanatha dewasa cukup menghormatinya, syukurlah. Ia pun berusaha sepenuhnya mengambil hati sang junjungan dengan lukisannya yang tak perlu diragukan, bahkan Nagarawardhani pun rutin meminta dirinya dilukis oleh tangan yang dianggapnya ajaib.

"Sudah, Gusti Nagara bisa beristirahat,” kata Arya.

"Apakah sudah selesai? Cepat sekali,” sahut Nagarawardhani.

"Belum. Tapi hamba sudah simpan gambaran Gusti di kepala."

"Kau selalu menakjubkan, Paman."

Kegiatannya sedikit terusik oleh punggawa yang membawa kabar bahwa Kusumawardhani telah tiba di gerbang istana Wirabhumi. Kedatangan mendadak itu membuat Nagarawardhani kalang kabut mencari suaminya sebelum menyambut kakak ipar sekaligus Sang Rani Wilwatikta.

Arya tak menghiraukan sebab memusatkan pikiran pada bayangan yang mengambang di kepalanya akan sosok Nagarawardhani yang tengah direfleksikan oleh kuas dan pewarna di atas papan kayu yang tipis. Meski begitu, tak ayal fokusnya dapat buyar karena ia tahu kemunculan Kusumawardhani bukan tanpa sebab. Mungkin hanya sekadar melepas rindu, tetapi tak menutup kemungkinan Kusumawardhani mencium bau-bau penyerangan dari suaminya atau pun bau-bau makar dari Kedaton Timur. Arya tak dapat mengetahui secara pasti karena ia belum mendapat kepercayaan penuh dari sang junjungan sehingga dapat mengetahui apa yang tengah terlaksana.

Semakin sering ia mendengar punggawa yang mewartakan kedatangan Kusumawardhani. Semakin tetap pula keyakinannya bahwa sang ratu bukan sekadar bersilaturahmi dengan adiknya, tetapi sekaligus membawa kalimat bujuk rayu supaya adiknya menyatakan berserah diri pada Kedaton Barat yang dipimpin dirinya serta sang suami—Wikramawardhana. Pendengaran Arya cukup tajam meski cuma melintas di depan ruang diskusi mereka dengan langkah sengaja dilambatkan hingga kena teguran punggawa yang berpapasan dengannya.

"He! Mengapa mengendap-endap?!" celetuk punggawa itu dengan setengah berbisik, kuatir menimbulkan kegaduhan yang bakal mengganggu urusan di dalam.

"Aku tidak mengendap-endap. Hanya kelelahan." Arya memegang pelipisnya demi meyakinkan punggawa yang memicingkan mata curiga.

"Yang lelah kakimu atau kepalamu?"

"Dua-duanya." Kemudian Arya berlalu dengan lekas-lekas, tak peduli pada kecurigaan si punggawa karena pintu ruangan berderit terbuka. Arya melirik ke belakang, kini giliran si punggawa yang dicurigai menguping oleh Bhre Wirabhumi yang disusul istri dan kakaknya.

🌼

Udara dingin selalu menyelimuti Bumi Blambangan setiap malam, dibawa oleh hamparan gemintang yang bertaburan di langit kelam, menyaksikan berbagai perkara di muka bumi yang berisi penguasa gila takhta. Jika malam itu Arya tak mendapat panggilan Bhre Wirabhumi, ia bakal bersantai di ruangan pribadinya seraya minum wedang jahe. Namun, sepertinya ada hal serius yang hendak disampaikan sang junjungan muda hingga ia bersila di depan dampar kencana yang menjadi singgasana pemimpin Kedaton Timur. Ruangan itu hanya diisi mereka berdua.

"Paman Arya, apakah Paman bersedia meninggalkan tugas sebagai anglukis dan bergabung bersama pasukan untuk menggempur Kedaton Barat?" tanya Bhre Wirabhumi yang lebih tepat disebut mandat sebab Arya tak mungkin menolak dan menyiratkan ketidakacuhannya.

"Sendika dhawuh, Gusti. Hamba siap dengan posisi apa pun."

"Begini, Paman. Menurut hemat Mahapatih Reksa Bayan, ada suatu hal besar yang mungkin disimpan Paman. Sudah berpuluh-puluh tahun Paman Arya mengabdi pada Bumi Blambangan tetapi tak menerima kenaikan jabatan yang ditawarkan. Apa yang membuat Paman begitu misterius begini?"

Senyum simpul terbit dari kedua sudut bibir Arya, merasakan kepercayaan telah timbul dari sang junjungan. "Hamba belum siap asal menyimpulkan, Gusti." Arya hanya tak tahu dari mana harus memulai. Jika langsung blak-blakan, kemungkinan Bhre Wirabhumi hanya menganggapnya berkhayal.

"Baiklah, besok malam temui aku di sini di waktu yang sama setelah siangnya kau ikut berlatih di lapangan."

"Gusti, sebaiknya jangan gegabah. Bukankah Putri Kusumawardhani sering berkunjung kemari demi mempererat tali persaudaraan?"

"Kau tak paham, Paman. Aku menghargai nasihatmu itu. Tapi aku terpaksa menyiagakan kedatonku dari serangan Kakang Wikramawardhana yang berniat menggempur Kedaton Timur. Yunda Kusumawardhani rutin kemari karena membujukku untuk menyatakan tunduk pada Kedaton Barat dan itu tak bisa kulakukan sebab darah rajaku lebih kental daripada Kakang Wikramawardhana yang hanya menantu Ayahanda."

Pada akhirnya Arya mengangguk dan undur diri. Bhre Wirabhumi teguh pada pendirian serta kemauannya kuat. Arya harus memikirkan baik-baik rangkaian kalimat yang besok harus diutarakannya supaya benar-benar mendapat pertimbangan dari sang junjungan.
_______

*Songsong : Payung kebesaran.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Titik Kembali
6072      1954     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Acropolis Athens
5403      2033     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
Kembali Bersama Rintik
3638      1646     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
Marry
1537      748     0     
Fantasy
Orang-orang terdekat menghilang, mimpi yang sama datang berulang-ulang, Marry sempat dibuat berlalu lalang mencari kebenaran. Max yang dikenal sebagai badut gratis sekaligus menambatkan hatinya hanya pada Orwell memberi tahu bahwa sudah saatnya Marry mengetahui sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri dan Henry.
Edelweiss: The One That Stays
2270      915     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
DI ANTARA DOEA HATI
1278      641     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Violet, Gadis yang Ingin Mati
6178      1817     1     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
Premium
Aksara yang Tak Mampu Bersuara
20132      1916     0     
Romance
Ini aku. Aku yang selalu bersembunyi dibalik untaian kata indah yang menggambarkan dirimu. Aku yang diam-diam menatapmu dari kejauhan dalam keheningan. Apakah suatu saat nanti kau akan menyadari keberadaanku dan membaca semua tulisanku untukmu?
Romance is the Hook
4795      1575     1     
Romance
Tidak ada hal lain yang ia butuhkan dalam hidupnya selain kebebasan dan balas dendam. Almira Garcia Pradnyani memulai pekerjaannya sebagai editor di Gautama Books dengan satu tujuan besar untuk membuktikan kemampuannya sendiri pada keluarga ibunya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mudah. Berawal dari satu kotak cinnamon rolls dan keisengan Reynaldo Pramana membuat Almira menambah satu ...
Mendung (Eccedentesiast)
8370      2179     0     
Romance
Kecewa, terluka adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dari kehidupan manusia. Jatuh, terpuruk sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bangkit. Perihal kehilangan, kita telah belajar banyak hal. Tentang duka dan tentang takdir yang kuasa. Seiring berjalannya waktu, kita berjalan maju mengikuti arah sang waktu, belajar mencari celah kebahagiaan yang fana. Namun semesta tak pernah memihak k...