Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (28. Tujuh Purnama) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Rutinitasku sebagai kawula Majapahit tidak selalu monoton. Aku selalu mendapatkan hal baru dari masyarakat yang sering terang-terangan bilang menyayangiku. Katanya, sejak aku hadir di lingkungan mereka, Biyung Mitha tak lagi temperamental dan rumah yang kami tempati makin nyaman disambangi. Tetangga-tetangga hampir setiap hari bertandang ke rumah Biyung, membawa bakal anyaman tikar pandan yang kemudian mereka jual bersama. Menurut tuturan Lakshita, dulu Biyung tidak pernah menerima tamu dan menghindari komunikasi. Namun, ia berubah drastis sejak kehadiranku di rumahnya. Hal itu membuat Yu Nirmala, Yu Arumi, Mbok Siem, dan yang lainnya antusias untuk berbuat baik pada Biyung supaya ia tak lagi terbayang masa lalu kelamnya bersama Wiluya.

Kerukunan itu membuatku kian betah berada di zaman ini, merasa bahwa keseharianku berjalan mulus tanpa ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Tak ada lagi persaingan demi memperebutkan nilai tertinggi. Tak ada lagi ambisi untuk memenuhi tuntutan orang tua yang membuat depresi. Tidak ada lagi tugas kuliah yang membuat kepala mendidih. Penantianku terhadap Arya selama tujuh purnama tak terasa berat. Semua berjalan mulus, membuatku sempat curiga akan ada hal yang membuatku amat terpuruk nantinya, karena roda kehidupan itu berputar.

Tidur lelapku digugah oleh kecupan hangat dari bibir seseorang yang amat kunantikan. Tangis haru menyelimuti kami setelah itu. Arya telah kembali dengan tubuh lebih berotot dan rambut yang sudah dapat digelung sepenuhnya.

"Aku merindukanmu, Kangmas," ucapku disela-sela isak tangis. Aku menunggu balasannya. Satu menit. Tiga menit.

Aku mendongak, kedapatan Arya yang menatapku nanar dengan mata berkaca-kaca. Ada apa?

"Maaf, Nimas." Ia merengkuhku sangat erat dan air mata yang menetes pun semakin deras.

"Ada apa? Tolong ceritakan padaku!" Aku gelagapan melihat suamiku tiba-tiba seperti itu.

Ia tak kunjung menyahut, malah mengulum bibirku dengan anak sungai yang terus mengalir di pipinya. Rasa cemas seketika berganti menjadi gairah. Kami pun melakukan kewajiban yang selama tujuh purnama terakhir tidak kami lakukan.

"Maaf, Nimas," hanya itu yang dikatakan Arya setelah kami memuaskan hasrat yang lama tertahan. Perasaanku ikut teriris mendengar nada pilu penuh penyesalan darinya. "Aku sudah membicarakan ini pada Biyung, dan ia murka. Aku khawatir kau pun akan geram setelah mendengarnya," ucapnya dengan suara bergetar.

"Katakanlah, aku tidak akan marah," balasku sungguh-sungguh karena terlampau ingin tahu, seraya mengusap kepalanya dengan sayang.

"Maaf, aku sungguh minta maaf. Aku ..."

"Lanjutkan, Kangmas.".

"Sebelum berjalan pulang, aku pesta tuak bersama kawan seperguruan. Kemudian di jalan tak sengaja aku menyentuh seorang gadis," jelasnya dengan cepat.

"Keparat! Kau tak berbeda dengan bapamu itu!" bentakku sambil beranjak dari dipan dan bergegas memakai kembali kembanku. Aku terlampau naik pitam, tak siap membayangkan percintaannya dengan perempuan lain. Sebuah pengkhianatan tidak bisa ditoleransi meski itu sebuah keteledoran. Berkhianat itu pastilah ada unsur kesengajaan. Entah itu dari si perempuan sundal yang memancing atau dari lelaki itu sendiri yang tak puas memiliki satu wanita.

Seharusnya aku tahu makna pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Arya sama seperti ayahnya, sama-sama bajingan.

Tak kuhiraukan panggilannya dan terus melesat ke Desa Kapundungan meski butuh waktu berjam-jam untuk tiba.

"Nimas, aku sungguh minta maaf." Arya berhasil menarikku dalam dekapannya ketika aku kembang-kempis di tengah bulakan penuh ilalang yang menjadi batas desa kami.

"Bagaimana kalau gadis itu hamil?! Kau tidak tahu seberapa hancurnya aku mendapat pengkhianatan! Pulangkan aku kepada Emak Lastri!"

"Tidak! Nimas, jangan meninggalkanku!"

Aku menghempaskan lengannya yang melingkari tubuhku kemudian berlari melewati jalur setapak yang sering dilalui kuda. Kilas balik membayangiku ketika melintasi jalan yang menjadi saksi bisu atas perlawananku terhadap tiga bandit, serta saksi ketika aku kepergok Dadari sedang berciuman dengan lelaki bajingan yang gampang tergoda oleh jalang.

Arya mencengkeram lenganku sampai aku tak bisa berkutik lagi. Aku tidak sanggup memberontak, sekujur tubuhku lemas. Air mataku mengucur, mulutku terkunci. Kekecewaan bercokol di relung hati terdalam, membuatku tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

"Maafkan aku, Nimas!"

Aku terkulai, bersimpuh di atas tanah kering yang retak layaknya hatiku. Kututup wajah kemudian merintih atas betapa nyeri dadaku mendapat sebuah pengkhianatan. Tak kuhiraukan dekapan Arya yang seolah-olah tak rela aku pergi barang sejengkal.

"Kau tahu? Selama ini aku menunggumu seraya mendoakanmu yang terbaik. Aku tidak pernah menghalangi apa pun yang kau kehendaki. Aku membiarkanmu berguru di tempat jauh bukan berarti kau bisa bersenang-senang dengan jalang!" Aku merutuk dengan lemah sambil memukul dadanya.

"Aku benar-benar menyesal. Aku tidak sad-"

"Kau harusnya ingat keluargamu! Tidak usah minum tuak segala. Apa gunanya minuman keras yang merusak tubuh itu? Jika mulutmu itu tak hanya membual bahwa kau mencintaiku, mengapa kau bisa tergoda jalang murahan?"

Matahari telah menyorot dari sela dedaunan. Tak ada kicauan bahagia dari burung-burung, seolah tak sudi menghiburku.

"Astaga kalian kenapa?!" seru seseorang yang rupanya ialah Dadari, sedang membawa setandan pisang di dalam bakul.

"Anakku! Apa yang sedang kalian lakukan di sini?!" Kali ini Emak yang kalang kabut. Ia menjatuhkan bakul berisi kacang-kacangan kemudian ikut bersimpuh untuk merangkulku.

Tangisku lagi-lagi pecah sementara Arya cuma bisa menunduk pasrah. Aku tak mampu membendung ini sendiri.

"Mak, Arya menyetubuhi perempuan lain," aduku lirih. Emak melepas pelukannya kemudian memegang dadanya sendiri. Sementara itu, Dadari menutup rasa terkejutnya, menampakkan raut setenang mungkin seraya membantu Emak berdiri.

"Kenapa? Kenapa Arya? Kau pernah bersumpah padaku untuk tidak membuat putriku menangis," kata Emak, terang-terangan menampakkan kekecewaan.

"Sebaiknya masalah ini diselesaikan di rumah Mak Lastri saja. Sebentar lagi para petani akan tiba di sini," usul Dadari.

Kami berjalan kuyu menuju rumah Emak. Perempuan renta itu sudah lebih tenang dan mengelus punggungku prihatin. Sedangkan Dadari berjalan di belakang bersisian dengan Arya sembari merutuki pria keparat itu.

Entah bagaimana hubungan kami ke depannya. Aku sungguh patah arang pada lelaki itu, tetapi tak ayal rasa cintaku pun sama besarnya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3639      1441     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Just For You
4119      1620     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4072      1330     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4098      1344     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?