Loading...
Logo TinLit
Read Story - Highschool Romance
MENU
About Us  

Sabtu. Hari yang sangat dinanti beberapa orang untuk menikmati liburan sejenak, sebelum disadarkan oleh lusa. Beberapa di antara mereka menghabiskan waktu di hari Sabtu untuk bermalas-malasan, atau mungkin mencoba hobi baru. Selebihnya masih harus berurusan dengan kegiatan, seperti bekerja, sampai menjalankan kegiatan ekskul.

Seperti yang dilakukan gadis berambut hazelnut yang dikucir kuda ini. Ia terlihat turun dari motor Kaivan. Sudah menjadi kebiasaan mereka pergi bersama ke sekolah di hari Sabtu.

Bagaimana dengan Naufal? Anak itu tentu saja menikmati waktunya di rumah sambil bermalas-malasan, ujian hanya dianggap seperti bermain teka-teki semata.

Berbeda dengan Naufal. Ileana dan Kaivan tetap masuk sekolah untuk menuntaskan kegiatan ekskul masing-masing.

Hampir semua ekskul meliburkan kegiatan, begitu pengumuman ujian sekolah keluar. Tetapi tidak untuk mereka yang tergabung pada ekskul super sibuk, seperti jurnalistik, penyiaran, dan futsal yang menjadi andalan dalam promosi sekolah di tiap tahun ajaran baru.

Ekskul futsal memiliki segudang prestasi selama bertahun-tahun. Jadi, walau pengumuman ujian sudah keluar, mereka masih diizinkan melangsungkan latihan hingga minggu terakhir, tepat sebelum ujian dimulai, jika mereka ada pertandingan penting yang harus diikuti setelah pekan ujian usai.

Sedangkan ekskul jurnalistik dan penyiaran harus menyediakan stok berita agar tidak tumpang tindih dengan ujian akhir semester nanti.

Ileana mengembuskan napas lelah. Farming Content sebelum ujian sudah menjadi kewajiban untuk anak jurnalistik dan penyiaran.

Selama ujian, mereka masih harus menjalankan sosmed ekskul. Seperti jurnalistik yang memenuhi feed Instagram dengan berbagai macam poster dan infografis. Begitu juga dengan penyiaran yang wajib meng-upload podcast di Youtube dan Spotify. Semua konten yang mereka harus update selama seminggu ke depan harus dikebut hari ini juga.

Memang sangat melelahkan, tapi daripada dikejar-kejar deadline ketika mengerjakan UAS Matematika wajib?

Sesampainya di lab komputer, Ileana mendapati sebagian anak penyiaran yang sedang mengedit video dengan kecepatan tinggi.

Gadis itu pernah sesekali bertanya pada salah satu anak penyiaran yang sekarang menjadi salah satu teman baiknya, Ayyara. Mereka menjadi teman baik, setelah Ileana membuat konten jurnalistik yang memuat Behind The Scene Podcast di sekolah mereka.

Ileana berhasil menunjukkan sisi lain dari podcast pada banyak orang. Mengenai bahwa podcast bukan hanya tentang merekam, berbincang, lalu di unggah ke platform. Ada banyak hal lagi di dalamnya. Mereka harus menentukan tema dan target audiens untuk setiap konten. Lalu rencana konten apa saja yang ingin dibuat. Buat outline untuk memastikan pembicaraan tidak mengalir keluar jalur, lalu tahap yang terpenting untuk mereka ialah mengundang narasumber dan memastikan kapan narasumber memiliki waktu luang.

Itu semua baru sebagian kecil dari di balik layar podcast yang kini bisa di nikmati oleh seluruh murid di sekolah ini.

Masih ada lagi yang namanya tahap shooting, editing, dan compositing. Itu kalau hanya Youtube saja. Jika dengan spotify, mereka masih harus mengambil suara paling jernih, lalu mixing suaranya agar nyaman didengar.

Saking banyak hal yang harus anggota ekskul penyiaran lakukan, membuat Ileana mengerti betapa paniknya mereka ketika mendapat informasi bahwa jumlah adik kelas yang ingin mengikuti ekskul ini menurun.

Hal itu sempat terjadi di angkatan Ileana. Saat tahun ajaran baru lalu, siswa kelas 10 yang mendaftar ke ekskul penyiaran berada di bawah 10 orang. Hal ini membuat mereka harus berbagi ruangan dengan ekskul jurnalistik.

Awalnya Ileana kira, anggota yang tergabung dalam jurnalistik cukup banyak. Ternyata, yang membuat ekskul ini ramai karena tim penyiaran berbagi ruangan dengan anak jurnalistik. Ditambah lagi, ekskul penyiaran lebih sering didominasi oleh anak-anak kelas 12 yang akan lulus.

Semula Ileana tampak khawatir melihat tim penyiaran terus mengalami penurunan jumlah anggota, tetapi setelah melihat pemandangan di depannya, secara tidak langsung membuat Ileana merasa lega. Ternyata mereka lebih hebat dari yang ia kira. Apalagi temannya, Ayyara adalah penyiar tetap yang selalu dielu-elukan karena memiliki pembawaan tenang dan luwes.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu kanan Ileana dua kali. Ternyata dia sang Ketua Jurnalistik, Hansa Ezra Dareen.

Pemuda berambut hitam itu tersenyum lebar, memamerkan deretan gigi yang rapih. Tangannya yang sedikit besar dan berkulit sawo matang itu sesekali memeragakan orang yang sedang memencet kamera.

“Gimana, Na, sudah siap kameranya?” tanya Hansa sambil berkali-kali mengedipkan matanya, berharap-harap manis gadis di depannya menjawab ‘iya’.

Ileana mengangguk. “Iya, sudah siap, kok!” jawab gadis itu dengan semangat.

Hansa meminjam kamera Ileana sebentar, lalu mulai mengecek untuk memastikan kamera itu sudah benar-benar siap.

“Na, kok ini tampilannya gak muncul di display, ya?” tanya Hansa kebingungan.

Iris hazelnut milik Ileana langsung melebar sesaat, setelah mendengar ucapan teman seangkatannya. Secepat kilat, Ileana memastikan apakah barang itu baik-baik saja atau dia melewatkan sesuatu.

Alih-alih panik, seketika Ileana menyubit lengan sang Ketua. “Jangan bikin aku panik deh, Han! Ini tuh cover lensa belum dibuka, makanya gak keliatan apa-apa!” cecar Ileana.

Suara tawa keluar dari mulut Hansa. Puas rasanya bisa mengusili fotografer andalannya.

“Ini tuh namanya ice breaking, Na! Lagian mukamu kusut banget, sih! Kenapa? Ketemu Setan Tutor lagi?” Nampaknya Hansa tengah membujuk Ileana yang saat ini masih memeluk kamera penuh posesif, setelah kejahilan yang Hansa lakukan barusan.

“Puyeng, Han. Coba kamu jadi temen deketnya Naufal sekaliii aja. Rasakan sensasi diajarin Setan Tutor!” keluh Ileana.

Alih-alih mendukung opini sang fotografer andalan, Hansa malah tertawa cekikikan. “Deritamu aja itu, mah. Lagian bukannya semakin sering belajar, semakin mudah menyelesaikan ujian, terus kamu bisa cepat-cepat meliput kondisi setelah ujian.”

Mendengar ucapan Hansa, gadis itu langsung menatapnya serius.

“Serius?” tanya Ileana meyakinkan dirinya.

“Seratus persen yakin! Makanya ayo kita pembagian tugas dulu!” ajak pemuda berambut hitam itu.

Setelah berbalik badan, aura pelawak Hansa seketika hilang, digantikan dengan hawa serius yang meledak-ledak di sekitar.

Ileana tahu, Hansa tidak semenyeramkan yang orang lain pikirkan. Mungkin karena jurnalistik itu cukup melelahkan, dan memakan banyak tenaga. Ketua Jurnalistik selalu berada pada mode seriusnya.

Belum lagi dengan ambisi Hansa untuk menjadi jurnalis popular. Selama tergabung dalam ekskul jurnalistik, ia ingin menjadi jurnalis mampu mengeluarkan berita orisinil, namun tidak pasaran. Walau terkadang berita-berita itu cukup sulit didapatkan jurnalis lain. Orang-orang yang mengetahui kegigihan, serta ambisi Hansa jadi semakin segan dengan pemuda itu selama di ruang jurnalistik.

Setelah berhasil mengumpulkan anggota jurnalistik, sang Ketua langsung membagi tugas untuk mereka.

Hal yang dihasilkan anggota ekskul jurnalistik di sekolah ini bukan hanya dalam bentuk foto, tapi juga infografis—menggunakan gambar-gambar imut sampai tema modern. Hansa memiliki visi untuk membuat semua murid sampai guru di sekolah bisa menikmati berita yang tim jurnalistik sajikan tanpa merasa bosan.

Untuk sampai pada tahap itu, ada banyak hal yang harus mereka lakukan. Tiap orang juga memiliki tugas berbeda, seperti merangkai berita, mengedit gambar, mengedit foto, dan pekerjaan yang sangat disukai Ileana, mengambil foto.

Intinya, Ileana kagum sekaligus senang bekerja di bawah naungan Hansa yang bisa me-manage kegiatan jurnalistik dengan baik.

Walau jurnalistik memiliki guru pembina dalam daftar ekskul, tapi guru Bahasa Indonesia mereka yang sekaligus bertanggung jawab pada ekskul jurnalistik dan penyiaran lebih sering membebaskan masing-masing Ketua Ekskul untuk mengatur kegiatan. Entah ianya saja yang sudah terlalu malas, atau pekerjaan yang dilimpahkan ke guru Bahasa Indonesia itu sudah terasa berlebih.

Setelah anggota lain mendapatkan tugas yang harus dikerjakan, kini tiba giliran Ileana untuk mendapatkan misi yang dianggap lebih penting dari ujian. Apalagi kalau bukan mengambil foto untuk ekskul kecintaannya.

Sesuai dengan apa yang disampaikan Hansa tadi. Ileana akan mengambil foto di hari pertama ujian. Pantas saja Ketua Jurnalistik itu membawa-bawa Setan Tutor dalam pembicaraan mereka.

Selain itu, ada tugas yang membuat jantung sang gadis berdegup lebih kencang dari biasa. Apalagi kalau bukan meliput pertandingan futsal nanti.

Jauh di lubuk hati, Ileana berteriak bahagia. Berkali-kali dirinya berterima kasih kepada Hansa yang sudah memberikan Ileana kesempatan untuk melihat si pujaan hati bertanding.

Gadis itu semakin yakin kalau yang namanya rezeki itu selalu ada. Buktinya, hanya dengan tugas ini, Ileana langsung syujud syukur di tempat, meninggalkan Hansa yang kebingungan.

“Eits, tapi gini, Na. Daripada kamu terbebani sendiri, lebih baik kamu kerja berdua,” tawar Hansa.

‘Ngeliput sama Rafan? Eh, enggak mungkin, lah! Kan Rafan yang aku liput,’ batin Ileana. Pikirannya seketika dipenuhi oleh Rafan, Rafan, dan Rafan.

“Sama siapa?” tanya Ileana terlalu percaya diri.

Semua anggota jurnalistik langsung memandang satu sama lain. Mereka tahu hanya Ileana yang memiliki kemampuan mengambil momentum terbaik dalam tiap gambar. Jika Ileana harus bekerja sama dengan seseorang dalam melakukan peliputan pertandingan olahraga, siapa lagi yang mampu mengimbangi kemampuan gadis itu?

Hansa langsung menunjuk diri sendiri sambil tersenyum. Jika senyum yang ditampilkan itu senyum percaya diri seperti tokoh-tokoh karakter anime, Ileana masih terima. Tetapi Hansa malah tersenyum dengan muka serius yang galak, rasanya Ileana ingin pergi sendiri saja.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ALTHEA
111      92     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...
Premium
Antara Aku Pelangi & Hujan
16678      1646     0     
Romance
Zayn bertemu dengan seorang gadis yang sedang menangis di tengah derasnya hujan dan tanpa sadar Zayn tertarik dengan gadis tersebut Ternyata gadis tersebut membawa Zayn pada sebuah rahasia masa lalu yang di lupakan Zayn Membawanya pada sesuatu yang tidak terduga
Varian Lara Gretha
5543      1708     12     
Romance
Gretha harus mempertahankan persahabatannya dengan Noel. Gretha harus berusaha tidak mengacuUhkan ayahnya yang berselingkuh di belakang ibunya. Gretha harus membantu ibunya di bakery untuk menambah biaya hidup. Semua harus dilakukan oleh Gretha, cewek SMA yang jarang sekali berekspresi, tidak memiliki banyak teman, dan selalu mengubah moodnya tanpa disangka-sangka. Yang memberinya semangat setiap...
Temu Yang Di Tunggu (up)
19569      4076     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Cecilia
495      272     3     
Short Story
Di balik wajah kaku lelaki yang jarang tersenyum itu ada nama gadis cantik bersarang dalam hatinya. Judith tidak pernah menyukai gadis separah ini, Cecilia yang pertama. Sayangnya, Cecilia nampak terlalu sulit digapai. Suatu hari, Cecilia bak menghilang. Meninggalkan Judith dengan kegundahan dan kebingungannya. Judith tak tahu bahwa Cecilia ternyata punya seribu satu rahasia.
Haruskah Ada Segitiga?
596      411     0     
Short Story
\"Harusnya gue nggak boleh suka sama lo, karena sahabat gue suka sama lo. Bagaimana bisa gue menyukai cewek yang disukai sahabat gue? Gue memang bodoh.” ~Setya~
Unending Love (End)
17219      2566     9     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
Story of time
2400      947     2     
Romance
kau dan semua omong kosong tentang cinta adalah alasan untuk ku bertahan. . untuk semua hal yang pernah kita lakukan bersama, aku tidak akan melepaskan mu dengan mudah. . .
When You Reach Me
7656      2010     3     
Romance
"is it possible to be in love with someone you've never met?" alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters. [] Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman seba...
PESAN CINTA
6369      1388     33     
Romance
Bagaimana jadinya jika kita mendapat amanah dari orang yang tidak kita kenal? Itu pulalah yang terjadi pada Nasya. Dalam pejalanan pulang menuju kampung halamannya, Nasya berkenalan dengan seorang wanita. Mereka menjadi akrab. Dan wanita itu menitipkan sebuah amanah yang kenyataannya menjadi titik awal perubahan hidup serta jalan cinta Nasya.