Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Wanita S2
MENU
About Us  

Inilah urusan hati? Aku terhempas ke jurang yang teramat dalam. Aku bahkan lupa jalan pulang ke rumah. Aku menatap bayangan Rudi dari balik kaca mobil. Mobil Rudi berlalu meninggalkanku, aku masih belum menghidupkan mesin kendaraan roda empat itu.

Ini keputusan terberat untukku. Aku belum pernah, aku tidak pernah, menjalin hubungan dengan laki-laki manapun. Karena suatu kebiasaan, yang berhubungan dengan keegoan masyarakat hubunganku dengan Rudi jadi terhalang. Ibu dan Bang Muis mempertahankan mahar 25 mayam karena kedudukan keluarga kami, dan kedudukanku sebagai perempuan terhormat.

“Ibu memutuskan keputusan terbaik untukmu,” masih teringat ucapan Ibu semalam. “Tidak mudah laki-laki mendapatkan gadis dari rumah ini!”

Ya. Tidak mudah laki-laki mendapatkan gadis perawan di tanah Aceh. Semua merunut pada peraturan yang ada, mahar. Orang lain mudah saja menikah dengan mahar rendah.

“Karena mereka bukan keluarga terpandang!”

Orang lain tidak mendapatkan sandungan saat dilamar.

“Karena mereka tidak sama sepertimu!”

Aku mengerti maksud Ibu.

Kustarter mobil dalam pandangan kabur menghadap jalan. Jalan hidupku tidak akan semudah jalan kendaraan roda empat ini membawa pulang ragaku kembali ke wajah orang terkasih di rumah. Mereka memutuskan yang terbaik untukku. Aku pun memutuskan yang terbaik bagi mereka.

Rudi, terbaik untukku, tetapi aku tidak akan dapat menjangkaunya dalam waktu tak tentu.

Mobilku melaju kencang sekali. Tidak seperti biasa aku menancap pedal gas sekencang ini. Aku ingin meluapkan perasaan pada asa yang tidak akan pernah dapat kuraih lagi. Kehidupanku tidak berada dalam dongeng pengantar tidur, ada pangeran penyelamat datang membawa sekarung emas lalu kuberikan kepada Rudi untuk melamarku.

Mobilku melaju di jalan dua ruas Kota Pesisir Barat. Masih dalam posisi kencang. Kiri kanan sudah tampak sepi. Sayup-sayup aku mendengar azan magrib dari penjuru tanah kelahiranku. Sahut-sahutan memanggil jamaah menunaikan tiga rakaat sebelum hari ini berakhir dan malam membawa segenap lelah ke peraduan.

Kalau tahu begini, kenapa aku tidak memaksa Rudi kawin lari. Tetapi kami, hidup dalam kehidupan beradab. Ini menyangkut harga diri!

Kawin lari memang tidak membutuhkan mahar, kami akan mendapatkan perlakuan rendah dari masyarakat sampai anak keturunan. Jika demikian, aku sangat egoistis. Tidak ada gunanya pendidikan tinggi, tidak ada gunanya gelar dosen, hilang sudah bangga dari adat-istiadat.

Hari sudah semakin remang, dari spion dapat kulihat sebuah mobil membuntutiku. Aku kenal mobil itu.

Karena dia, juga tidak bisa melepasku!

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love in the Past
580      429     4     
Short Story
Ketika perasaan itu muncul kembali, ketika aku bertemu dengannya lagi, ketika aku harus kembali menyesali kisah itu kesekian kali.
Waktu Itu, Di Bawah Sinar Rembulan yang Sama
860      503     4     
Romance
-||Undetermined : Divine Ascension||- Pada sebuah dunia yang terdominasi oleh android, robot robot yang menyerupai manusia, tumbuhlah dua faksi besar yang bernama Artificial Creationists(ArC) dan Tellus Vasator(TeV) yang sama sama berperang memperebutkan dunia untuk memenuhi tujuannya. Konflik dua faksi tersebut masih berlangsung setelah bertahun tahun lamanya. Saat ini pertempuran pertempuran m...
BORU SIBOLANGIT
555      324     8     
Short Story
Dua pilihan bagi orang yang berani masuk kawasan Hutan Sibolangit, kembali atau tidak akan keluar darinya. Selain citra kengerian itu, Sibolangit dikaruniakan puncak keindahan alami yang sangat menggoda dalam wujud Boru Sibolangit -Imora dan Nale, tidak sembarang orang beruntung menyaksikannya.
Camelia
600      339     6     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri
Love You, Om Ganteng
17463      4274     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Game of Dream
1476      818     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...
Accidentally in Love!
460      308     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
12518      1239     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
Love Dribble
10827      2101     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
She Is Falling in Love
555      351     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.