Read More >>"> Be Yours. (1.7 Latihan Cheers) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Be Yours.
MENU 0
About Us  

Pukul 14.30, latihan cheers dimulai. Sesuai dengan perjanjian, Atlas akan menemani Clarin tiap ada latihan cheers. Hari ini untuk yang pertama kalinya, Atlas menemani Clarin latihan. Setibanya di ruang serbaguna, Atlas melihat Nila. Ia langsung menepuk pundak Clarin, "Cla, lihat tuh, yang di sana. Cewek yang rambutnya dikepang, yang lagi pegang handuk kecil warna merah. Itu tuh, yang jalan ke Gita. Nah, dia Nila orang yang aku ceritakan ke kamu. Dia target operasimu untuk minta nomor teleponnya.

"Oh, jadi dia yang buat gue masuk cheers. Siapa namanya tadi?" tanya Clarin ke Atlas. Atlas tidak berhenti memandanginya. "Namanya Nila. Cantik, kan dia?" ucap Atlas sambil senyum-senyum sendiri.

"Biasa sih. Imutan gue malah," tutur Clarin berusaha tak menggubris temannya yang masih terpesona oleh Nila.

"Ya lo imut sih, karena pipi lo bisa ditarik-tarik gini. Nih, kayak gini," kata Atlas sambil mencubit pipi Clarin berulang kali.

"Udah-udah, buruan ke sana temenin gue." Atlas dan Clarin mendekat ke kerumunan Nila dan anak cheers lainnya. Clarin langsung bicara ke Gita sebentar lalu Gita mengantarnya ke ruang ganti.

"Seragam lo ada di ruang ganti. Lokernya nomor 117, ini kuncinya. Kalau sudah selesai ganti, langsung kumpul di lapangan ya!" Gita beranjak dari ruang ganti. Clarin segera membuka lokernya. Ada seragam cheers yang terlipat rapi di lokernya. Ia mengeluarkan seragam berlengan panjang, warna putih. Bawahannya mini skirt berwarna kotak-kotak merah dan sarung tangan putih. Tak mau kagum berlama-lama, Clarin segera berganti pakaian cheers.

Seusai ganti pakaian, Clarin keluar dari ruang ganti. Tepat saat ia keluar Atlas menunggu di depan pintu ruang ganti sepperti satpam, "Hahaha ...!" tawanya keras. Ia terkejut melihat penampilan Clarin berubah drastis. Clarin tidak pernah terlihat feminim sporty seperti sekarang. Biasanya Clarin lebih suka pakai celana jeans lubang-lubang atau celana ¾ yang berwarna gelap. Atasannya selalu menggunakan kaos oblong warna hitam membuat penampilannya seperti rocker generasi baru. Clarin lebih cantik dan manis sekarang.

"Ngeselin. Pokoknya ntar' kalau udah selesai, gue keluar dari cheers. Apa'an nih, rok pendek banget, kausnya gerah. Pasti jelek kan, gue sekarang. Berasa kayak badut lepas di Ancol."

"Hahahaha ...., enggak Cla, lo cantik. Malah lebih bagus gini. Aura cewek lo lebih keluar," ucap Atlas sambil mengusap-usap kepala Clarin. Clarin jadi tersipu-sipu malu. "Lo lucu ya. Ya ampun ..., ada yang tersipu malu. Dipuji sebentar, udah salting gitu. Ntar' kalau dipuji sama cowok lo sendiri gimana? Sini, sini, gue foto dulu. Say cheese!!" Atlas segera memfoto Clarin tanpa ekspresi apapun. Clarin segera bergabung dengan anak-anak cheers lainnya. "Buruan latihan sana, nanti keburu diomelin Gita. Gue lihat dari sana," ujar Atlas menunjuk bangku penonton. Clarin segera berlari ke kerumunan Gita dan anak cheers lainnya. Ia terlihat sibuk memperhatikan Gita. Gita memberi contoh beberapa gerakan simpel di cheers. Clarin berusaha menghafal gerakan Gita dalam otaknya. Tampaknya menjadi cheers tidak semudah itu.

"Bukan gitu Cla, kayak gini yang bener," omel Gita kesekian kalinya. Clarin hanya mengangguk kalah. Ia tak tahu harus bergerak seperti apa lagi. Gerakannya terlalu rumit. Padahal tadi Gita mudah saat memberi contoh. Clarin menoleh ke Nila yang lancer dalam menari. Wajar bila Atlas menyukainya.

Dari jauh Atlas memperhatikan Clarin. Clarin terus-menerus diomeli Gita. Ia tidak memperhatikan Nila sama sekali. Baru kali ini ada orang yang berani memarahi Clarin. Atlas menikmati ekspresi Clarin yang kebingungan. Sesekali Atlas tertawa dan tersenyum melihat Gita garuk-garuk kepala seperti kewalahan. Jarang-jarang Clarin mau diatur seperti sekarang. Clarin lebih keras kepala daripada dirinya sendiri.

"Teman-teman hari ini kita mendapat anggota baru namanya Niko. Niko akan menggantikan gue sebagai kapten. Dia sudah berpengalaman menjadi kapten basket selama 3 tahun. Mulai hari ini Niko jadi kapten basket kita. Gue harap kalian tetap semangat meski sekarang ada kapten baru. Nik, lo mau pidato bentar atau langsung latihan aja?" tanya Boni menegaskan.

"Latihan aja lah. Lebay banget pidato. Kelamaan juga kalau  pidato. Lo lari duluan sama anak-anak, gue ganti bentar."

"Oke. Temen-temen kita pemanasan bentar. Lari keliling lapangan lima kali. Dimulai dari barisnya Bima," kata Boni. Niko berlari ke ruang ganti dan cepat-cepat menyusul teman-temannya lari. Niko tidak menyadari bahwa saat itu Clarin juga sedang berlatih cheers. Clarin yang lebih dulu tahu bahwa Niko sedang lari bersama anak basket lainnya. Niko baru melirik Clarin ketika ia dipanggil Nila, "Niko!!" teriak Nila memanggil Niko. Saat itulah Niko sadar Clarin berada di sana. Clarin memakai seragam cheers. Ia mulai mengerti. Gadis bodoh, batin Niko dalam hati. Ia melanjutkan pemanasannya.

"Sekarang kita tanding. Tiap kelompok isinya delapan orang," ujar Niko seusai berlari. Niko berkumpul dengan kelompoknya dan mereka mulai bertanding. Hal itu digunakan anak cheers untuk istirahat agar dapat melihat pertandingan basket yang singkat itu.

"Temen-temen istirahat bentar ya. Boleh minum, ke toilet, makan bekal. Habis istirahat kita lanjut latihan lagi. Istirahat 20 menit."

Semua anak cheers mengambil botol minum yang ditaruh di rak dekat ruang ganti. Clarin masuk ke ruang ganti dan mengambil botol minumnya. Ia lalu duduk di lapangan dengan kaki selonjor. Clarin minum sambil memperhatikan Niko yang sedang main basket. Niko bermain sangat energik. Ia telah mencuri perhatian Clarin. Clarin melirik ke Nila di sampingnya. Nila terlihat seirus melihat Niko bermain. Gadis ini yang buatku masuk ke cheers, ungkap Clarin dalam hati. Clarin mencoba mengajak Nila bicara, "Lo kenal Niko?" tanya Clarin. Nila menoleh, "Kenal. Gue satu SMP dulu." Nila tersenyum kecil, "Kenapa Cla?" tanya Nila balik. "Oh, enggak kenapa-kenapa. Orangnya galak?" lanjut Clarin bertanya. "Enggak, Niko baik. Kalau belum kenal orangnya kelihatan jutek banget. Dia suka menyendiri. Orangnya tertutup banget. Tapi kalau lo udah akrab, dia akan terbuka sama lo. Dulunya gue sama Niko dekat, tapi gue pindah ke Bali terus hilang kontak. Jadi jarang komunikasi, dan akhirnya kayak gini sekarang. Kayak dua orang yang enggak kenal satu sama lain, berasa stranger gitu."

"Lo pernah suka sama Niko?" tanya Clarin lagi.

"Pernah. Ya biasalah kayak cinta monyet gitu. Cuman sekedar suka-suka terus lama-lama jadi biasa lagi. Kalau sekarang belum tahu juga persaan gue ke dia gimana. Gue udah lama banget enggak ketemu dia, jadi susah juga ngertiin perasaan gue ke dia gimana."

Clarin mengangguk mengerti. Nila terlihat dekat dengan Niko. Sepertinya tugas mendekatkan dia ke Atlas agak susah. Niko adalah semua pria impian remaja sepertinya. Dia keren, tinggi, dan jago basket. Bagi Clarin cowok yang bisa berolahraga itu menambah nilai plus ketampanannya. Kalau dibandingkan dengan Atlas jauh banget poinnya. Niko ranking satu, Atlas di bawah jauh. Cara yang mudah buat Nila suka Atlas adalah Niko enggak boleh suka sama Nila. Berarti dia harus cari cewek yang jadi umpan untuk Niko. Cewek yang mau dicomblangin dengan Niko. Clarin berpikir lama. memutar-mutar otaknya. Ia kembali mengingat wajah teman sekelasnya yang lebih cantik dari Nila dan mau dicomblangin ke Niko. Cewek, cewek, cewek, siapa tapi ...?

*

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Melankolis
2899      1063     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
in Silence
428      300     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
The Reason
9830      1819     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Asrama dan Asmara
481      346     0     
Short Story
kau bahkan membuatku tak sanggup berkata disaat kau meninggalkanku.
Gino The Magic Box
3450      1109     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
Venus & Mars
5204      1411     2     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
Premium
RARANDREW
17231      3223     50     
Romance
Ayolah Rara ... berjalan kaki tidak akan membunuh dirimu melainkan membunuh kemalasan dan keangkuhanmu di atas mobil. Tapi rupanya suasana berandalan yang membuatku malas seribu alasan dengan canda dan godaannya yang menjengkelkan hati. Satu belokan lagi setelah melewati Stasiun Kereta Api. Diriku memperhatikan orang-orang yang berjalan berdua dengan pasangannya. Sedikit membuatku iri sekali. Me...
Tokoh Dalam Diary (Diary Jompi)
546      403     3     
Short Story
You have a Daily Note called Diary. This is my story of that thing
Let Me Go
2412      1013     3     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Si Mungil I Love You
574      340     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...