Read More >>"> Cinta (Puisi dan Semi Novel (Cinta dan Ketuhanan 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta (Puisi dan Semi Novel
MENU
About Us  

Ø Krishnamurti:

Sebagai pengikut Mahatma Gandhi, India – Krishnamurti mengatakan bahwa dalam realitas  kesaharian, ada orang yang berusaha menguasai, memaksa, atau bahkan memperjualbelikan cinta – semua itu sia-sia belaka, karena yang ia dapat dan yang ia hasilkan bukanlah cinta, tetapi mungkin hanyalah sebentuk ketergantungan, ketakutan, dominasi, dan lain sejenisnya.

 

Secara psikologis, Kahlil Gibran mengungkapkannya dalam ‘Sayap-sayap Patah’ (Al-Ajnihah Al-Mutakassirah) bahwa sebenarnya pemasungan atau pelarangan dan penghalangan terhadap cinta dapat dikatakan akan sia-sia karena rasa cinta itu memang tidak dapat dipaksakan datang atau apalagi dihalang-halangi jika telah datang.

 

Merintangi atau menghalangi cinta bahkan dapat memunculkan dampak-dampak yang tak diinginkan; jika dilarang akan semakin membara dan semakin intens.

 

Ø Mo Tzu:

    Diterangkan bahwa tentang etika yang harus dipatuhi dari konsep cinta yang universal.

 

Ø Prema (Sansekerta, Hinduisme):

Dalam Hinduisme, cinta dikenal dalam etika ketaatan Bhagavadgita, dalam etika sosial Hindu,  juga dalam konsep Bhakti.

 

Secara harfiah, ‘Kidung Tuhan’ mencakup ajaran Batara Krisna yang diberikan dalam percakapan antara Krishna dan Arjuna di kanca peperangan Mahabharata dan merupakan buku yang paling popular tentang filsafat Hindu. Mahabharat atau Mahabharata – epik terkenal dalam bahasa Sansekerta yang isi utamanya adalah perang antara para Kurawa dan Pandawa.

 

Para Pandawa adalah kelima putera dari Pandu, saudara dari Dhritarashtra yang dilahirkan buta. Putera-putera dari Dhritarashtra disebut sebagai Kurawa. Pandu meninggal waktu masih muda dan kelima puteranya para Pandawa tidak memperoleh warisan seperti semestinya, yang lalu menyebabkan perang besar antara Pandawa dan kurawa, yang dikenal sebagai Perang Mahabharata.

 

Yudishtra atau Yudishtira – yang tertua dari kelima putera Pandu, putera Dharma, Penguasa Keadilan. Ia digambarkan sebagai orang yang menerapkan Hukum secara cermat, sangat teliti, jujur dan maha adil. Krishna atau Rama Krisna dianggap sebagai inkarnasi dari Wisnu. Arjuna adalah salah seorang dari Panca Pendawa (Pendawa Lima) dan pahlawan dari kisah Mahabharata. Arjuna adalah murid terkemuka dari Batara Krisna, dan kepadanyalah Krisna memberikan doktrin yang dikenal sebagai Bhagawad Gita atau Kidung Tuhan.

 

Ø Rahman (Arab):

Dalam tradisi Islam dikenal Al-Ghazali dengan teori mengenai ‘Kalbu’, di mana kalbu manusia itu ibarat cermin. Ketajaman rasa manusia berarti melatih sensitivitas perasaan dan ‘kedalaman kalbu’ agar dapat menangkap realitas secara jernih dan merefleksikannya kembali dengan tepat. Kalau seseorang melakukan kesalahan, keburukan atau kejahatan, itu berarti ia sedang mengotori kalbunya, sehingga apabila dibiarkan, maka lama kelamaan kalbu itu akan tertutup dan buta, tidak bisa lagi merefleksikan realitas secara jernih. Dengan kata lain, mempersempit aktivitas yang mengeruhkan kalbu akan mempermudah pemahaman akan kedalaman makna-makna yang sering kali luput dari jangkauan rasio.

 

Menurut Rudolf Otto, ketika berhadapan dengan Yang Kudus – manusia akan mengalami perasaan numinous yang dicirikan dengan rasa tremendum (menggentarkan) dan fascinans (mempesonakan). Dalam aspek fascinans inilah terletak keindahan. Yang kudus atau Tuhan dialami sebagai menawan, memikat, menyenangkan hati manusia, membuat bahagia dan menarik.

 

Pada zaman pertengahan, Thomas Aquinas telah menyebutkan tentang pendapat dalam bukunya ‘Somma Theologi’ bahwa tidak ada barang yang mengandung pertentangan di dalamnya yang dimasukkan dalam kekuasaan Tuhan. Suatu hidup yang mengandung anasir kesengsaraan di dalamnya merupakan hidup yang dangkal dan menyebabkan seseorang merasa bahwa dirinya sebagai pusat dunia, hingga kita kehilangan kekayaan pengalaman manusia tentang cinta. Hanya orang yang menderita banyak dapat merasakan rahasia hidup dan mereka tak akan dapat menyampaikan perasaan kepahitan hidup melainkan kepada orang-orang juga.

 

Prof. C.S. Louis dalam bukunya ‘The Problem of Pain’ mengatakan bahwa Mahakuasa berarti mempunyai kemampuan untuk mengerjakan segala sesuatu yang memang tabiatnya mungkin dan tak menjalankan sesuatu yang memang tabiatnya mustahil. Kita dapat menggambarkan mujizat yang dilakukan oleh Tuhan, tetapi kita tak dapat menggambarkan Tuhan mengadakan mustahil. Hal ini tidak mengurangi kekuasaan Tuhan. Cinta menghapus segalanya, menghancurkan semua hal-hal buruk, merobohkan semua batas-batas. Para kudus menanamkan cinta untuk kita nikmati dan kita belajar mencintai sepertiNya, belajar mengembangkan cinta kita untuk mengenali dan menghilangkan semua pembatasan-pembatasan, untuk membebaskan cinta kita lagi.

 

Menurut RUMI dalam teorinya tentang ‘Universal Love’, tidak hanya ada pada manusia, tetapi juga ada dalam seluruh alam semesta. Cinta semesta ini tumbuh ketika Tuhan sebagai wujud, menampakkan kecantikan-Nya kepada alam yang pada saat itu masih berupa realitas potensial yakni ‘Adam’. Kisah-kisah yang mengagumkan mengenai ketulusan dan kemurnian cinta banyak pula ditemui dalam dunia cinta ke-Tuhan-an, mistik, atau sufiisme. Syaik Mozaffer Ozak, seorang pemimpin Tarekat Halvetti-Jerrahi dari Turki menyatakan: “Esensi Tuhan adalah cinta dan jalan sufi adalah jalan cinta. Adalah sulit untuk mendeskripsikan cinta dengan kata-kata. Ibaratnya bagaikan mencoba menjelaskan lezatnya madu pada seseorang yang tidak pernah merasakan atau bahkan melihat madu, yang tidak tahu apa itu yang disebut madu cinta. Cinta berarti memandang apa yang baik dan indah dalam segalanya. Untuk belajar dari segala sesuatu, untuk melihat karunia Tuhan dan kemurahan-Nya dalam segala sesuatu. Cinta adalah sebuah rasa sakit yang menyenangkan. Siapa pun yang merasakannya akan mengetahui rahasianya. Dalam bentuk apa pun engkau merasakan cinta, dalam cara apa pun, dalam tingkat apa pun, itu adalah suatu bagian yang kecil dari Cinta Ilahiyah. Cinta antara laki-laki dan perempuan adalah juga bagian dari Cinta Ilahiyah itu. Namun, terkadang yang dicintai itu menjadi hijab, antara cinta dan pengejawantahan dari cinta sejati. Suatu hari, ketika hijab itu terangkat, barulah sang kekasih akan nampak dalam suatu Keagungan Ilahiah. Para Syaikh adalah penuang anggurnya dan para pejalan adalah gelas-gelasnya. Cinta adalah anggurnya. Lewat tangan si penuang anggur, gelas-gelas – para penempuh jalan sufi – akan diisi”. Inilah jalan yang tersingkat. Cinta kepada Tuhan adalah fitrah manusia dan terdapat tiga konsep dari kebutuhan-kebutuhan yang menjadi fitrah manusia,

1. Tuntutan jasad (jasmaniah): makan, minum, seks, dan lain sejenisnya

2. Tuntutan batin: hidup harmonis, penuh cinta, kasih sayang, dan keadilan. Betapa pun

baiknya perilaku hidup harmoni dan cinta kasih dalam diri individu, semua itu belumlah sempurna apabila dirinya belum merasakan dan berusaha memenuhi tuntutan rohnya untuk berhubungan dan merindukan Tuhan. “Manusia bijaksana ialah manusia yang mencintai dan menghormati Tuhan.”

3. Tuntutan Rohani: kerinduan untuk kembali kepada Tuhan.

 

Menurut Ghazali, ada lima tabiat manusia yang mendorongnya untuk mencintai sesuatu:

Kecenderungan untuk mencintai dirinya dan zatnya sendiri, dalam arti mencintai   

kekekalannya, kesempurnaannya, dan membenci ketiadaannya dan kebinasaannya. Manifestasi dari kecenderungan tersebut antara lain kecintaan seseorang terhadap anggota tubuhnya, hartanya, anak-anaknya sebagai penerusnya, keluarga, teman-teman dan sahabat-sahabatnya, serta segala sesuatu yang mendukung dan menunjang kesempurnaannya sebagai manusia.

Kecenderungan untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan membenci orang yang berbuat jahat kepadanya. Dalam hal ini yang menjadi ukuran cinta seseorang kepada orang lain bergantung kepada banyak atau sedikitnya perbuatan baik yang dilakukan orang kepada dirinya.

Kecenderungan untuk mencintai orang yang berbuat baik kepada sesama manusia, meskipun tidak secara khusus kepadanya. Sebagai contoh, rasa cinta kepada figur-figur teladan dan tokoh-tokoh yang dihormati karena jasa mereka bagi umat manusia, seperti para nabi, para pemimpin, para guru, dan lain sebagainya.

Kecenderungan untuk cinta kepada sesuatu karena sesuatu itu sendiri, bukan karena keuntungan yang didapat dari sesuatu itu, misalnya cinta kepada hal-hal yang cantik dan indah.

Kecenderungan untuk mencintai sesuatu karena adanya kesesuaian, baik yang tersembunyi atau tampak, antara yang mencintai dan yang dicintai. Kesesuaian itu bisa berupa kesesuaian lahir, seperti cinta anak kecil kepada anak kecil lainnya, dan bisa pula kesesuaian batin seperti seorang dermawan kepada dermawan lainnya, seorang pencinta kepada pencinta lainnya, dan lain sebagainya. Ghazali menambahkan, bahwa jika seseorang mau merenung dan berpikir - obyek yang paling layak dicintai adalah Tuhan:

Kalau seseorang mencintai segala sesuatu yang membuatnya mencapai kesempurnaan  dan keabadian, siapa lagi selain Tuhan yang lebih mampu untuk merealisasikan kesempurnaan, dan keabadiannya itu?

Kalau seseorang mencintai orang yang berbuat baik kepadanya, siapa yang lebih baik dari Tuhan dengan segala nikmat dan karuniaNya di dunia ini?

Kalau seseorang mencintai orang yang berbuat baik kepada seluruh manusia, siapa yang dapat melebihi Tuhan dalam hal ini?

Kalau seseorang mencintai segala sesuatu karena sesuatu itu sendiri, misalnya karena keindahan dan kecantikannya, dapatkah dicari di dunia ini yang melebihi Tuhan Yang Maha Indah, Maha Cantik, dan Maha Segalanya?

Kalau seseorang mencintai karena adanya kesesuaian dengan dirinya, maka – misalnya bagi orang-orang yang baik, berbudi dan memiliki sifat mulia lainnya – siapa yang lebih sesuai dengan dirinya dalam kebaikan dan kemuliaan itu selain Tuhan yang memiliki segala kemuliaan dan kebaikan? Sang Pelopor Cinta Ilahiah dalam Islam, Rabi’ah Al Adawiyah, “Yah Allah, apa pun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di dunia ini, berikanlah kepada musuh-musuhMu, dan apa pun yang akan Engkau karuniakan kepadaku di akhirat nanti, berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu, karena Engkau sendiri – cukuplah bagiku.”

 

Selain itu, dari konsep Mahabbah (Cinta dalam tasawwuf) sebagai pandangan dari ‘As-Sarraj’, terdapat tiga tingkatan umat manusia yang mencintai Tuhan, yaitu:

1. Cinta orang awam, yakni dengan selalu mengingat Tuhan.

2. Cinta orang Siddiq, yakni cinta yang dapat menghilangkan tabir antara manusia dan Tuhan

dengan menghilangkan kehendak dan sifatnya sendiri, sedang hatinya penuh dengan perasaan cinta kepada Tuhan dan selalu rindu kepada-Nya.

3.Cinta orang arif, yakni cinta orang yang mengetahui benar terhadap Tuhan; yang dilihat dan

dirasa bukan lagi cinta, tapi diri yang dicintai – cinta kepada Tuhan sebagai kepasrahan total kepada Tuhan, baik lahir maupun batinnya. Cinta Tuhan kepada manusia dan segala makhluk itu tidak mengherankan dan suatu keniscayaan karena pada dasarnya makhluk adalah ‘Diri-Nya’ sendiri, sementara cinta makhluk kepada Tuhan juga tidak mengherankan karena itu berarti satu cinta dan kerinduan untuk mencapai Kesejatian Diri-Nya, untuk mencapai kesempurnaan wujudnya. Dalam ‘Sayap-sayap Patah’ dan ‘Taman Sang Nabi’ – Kahlil Gibran menunjukkan bahwa cinta saja telah cukup untuk menjalani Kehidupan, tanpa harus disertai balasan, kebersamaan, kesenangan maupun imbalan-imbalan dari yang dicintai; cinta saja telah cukup memberi kehidupan. Cara yang lebih tepat untuk sampai kepada Tuhan adalah dengan hidup yang sewajarnya, manusiawi dan menjaga harmoni kehidupan antara dirinya dengan alam dan masyarakat; “Ia tidak akan dapat menemukan Tuhan sampai ia meninggalkan pertapaan dan kesendiriannya, dan kembali ke dunia bersama kita, seduka-selara, mencari bersama para pencari dalam pesta perkawinan dan menangis bersama orang-orang yang meratapi peti jenazah.” Cinta itu berasal dan akan kembali ke Tuhan, bahkan cinta berada dalam Tuhan dan merupakan bagian dari ‘Diri’ Tuhan itu sendiri; Tuhan adalah Sang Maha Cinta. Tuhan sebagai teman tercinta, sebuah hati yang meliputi segala hati, suatu cinta yang mencakup segala cinta, suatu jiwa yang merangkup segala jiwa, suatu suara yang meliputi segala suara dan suatu keheningan yang lebih dalam dari semua keheningan, suatu keabadian.

 

“Adalah lebih baik tidak banyak bicara tentang Tuhan, yang tidak dapat kita mengerti, dan lebih banyak bicara tentang segala sesuatu yang lain, yang mungkin kita pahami.”

“Kalau kamu ingin mengenal Tuhan, janganlah menjadi pemecah masalah. Lihatlah saja ke sekeliling kamu berada. Engkau akan melihat Ia dan anak-anakmu bermain bersama. Layangkanlah pandanganmu ke angkasa, kau akan melihat-Nya berjalan di antara mega, menjulurkan tangan-Nya dalam guntur, Datang melalui hujan yang turun; kau akan melihatnya tersenyum di antara bunga-bunga, lalu membumbung tinggi sambil melambaikan tangan di pucuk pepohonan”

 

“Besok takdir akan membawa dirimu ke tengah-tengah keluarga yang damai, tapi akan membawaku kepada perjuangan batin dan kesengsaraan. Kau akan berada di rumah orang yang paling beruntung, sedang aku memasuki pintu gerbang kematian. Kau akan diterima dengan ramah, sedangkan aku akan berada dalam cekikan kesepian. Namun, aku akan mendirikan patung cinta dan memujanya dalam lembah kematian. Cinta akan menjadi satu-satunya selimut bagiku, akan kupakai seperti pakaian, dan aku akan meminumnya bagaikan meneguk anggur. Cinta akan membangunkanku di waktu subuh dan akan membawaku ke medan yang jauh. Pada siang hari, cinta akan membimbingku menuju bayang-bayang pohon, di mana aku bisa berteduh bersama burung-burung dari teriknya panas matahari. Di waktu sore, sebelum matahari terbenam, cinta memerintahkanku beristirahat sambil mendengarkan nyanyian alam semesta dan memperlihatkan padaku bergeraknya awan yang remang-remang di langit biru. Pada malam hari cinta akan memelukku dan akupun akan tidur, lalu bermimpi mengenai dunia yang amat menyenangkan, yang ada pada jiwa-jiwa para penyair dan pencinta. Cinta, wahai kekasih, akan tinggal bersamaku hingga akhir hayatku, bahkan sesudah mati dengan ijin Tuhan, kami tetap akan bersatu”.

 

“Saat engkau mencinta, janganlah engkau berkata: ‘Tuhan di hatiku berada,’

tapi katakan saja: ‘Dalam Tuhan aku ada’”.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Bertemu Jodoh di Thailand
2019      1067     0     
Romance
Tiba saat nya Handphone Putry berdering alarm adzan dan Putry meminta Phonapong untuk mencari mesjid terdekat karena Putry mau shalat DzuhurMeskipun negara gajah putih ini mayoritas beragama buddha tapi ada sebagian kecil umat muslimnya Sudah yang Sholatnya Sudah selesai yang Sekarang giliran aku yaaku juga mau ibadah ke wiharakamu mau ikut yang Iya yangtapi aku tunggu di luar saja ya Baikl...
Behind The Scene
1116      450     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
ORIGAMI MIMPI
26140      2997     55     
Romance
Barangkali, mimpi adalah dasar adanya nyata. Barangkali, dewa mimpi memang benar-benar ada yang kemudian menyulap mimpi itu benar-benar nyata. Begitulah yang diyakini Arga, remaja berusia tujuh belas tahun yang menjalani kehidupannya dengan banyak mimpi. HIngga mimpi itu pula mengantarkannya pada yang namanya jatuh cinta dan patah hati. Mimpi itu pula yang kemudian menjadikan luka serta obatnya d...
Ketos in Love
751      454     0     
Romance
Mila tidak pernah menyangka jika kisah cintanya akan serumit ini. Ia terjebak dalam cinta segitiga dengan 2 Ketua OSIS super keren yang menjadi idola setiap cewek di sekolah. Semua berawal saat Mila dan 39 pengurus OSIS sekolahnya menghadiri acara seminar di sebuah universitas. Mila bertemu Alfa yang menyelamatkan dirinya dari keterlambatan. Dan karena Alfa pula, untuk pertama kalinya ia berani m...
The Eternal Love
18368      2651     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
5055      938     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Gue Mau Hidup Lagi
340      212     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
HAMPA
360      245     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
The Reason
8408      1617     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
The Past or The Future
385      303     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?