Read More >>"> Cinta (Puisi dan Semi Novel (Kedamaian) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta (Puisi dan Semi Novel
MENU
About Us  

KEDAMAIAN

 

Dalam cinta kedamaian, Mahatma Gandhi menuturkan bahwa akan dicapai kemajuan bersama dan kedamaian bersama, khususnya pada kemajuan batin:

 

“Aku tidak percaya bahwa akan ada seseorang yang dapat meraih kemajuan batin

sementara orang-orang di sekitarnya menderita.

Aku percaya kepada kemanunggalan umat manusia, bahkan kemanunggalan semua makhluk hidup. Karena itu, aku yakin bahwa bila seseorang mengalami kemajuan batin, seluruh dunia akan menikmatinya, dan bila seseorang terperosok, maka seluruh dunia turut terperosok juga”.

 

Di sini berarti bahwa cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh berkembang dalam lubuk hati sanubari setiap manusia, bukan karena dorongan kepentingan, melainkan atas kesadaran bahwa pada hakikatnya kemanusiaan itu satu. Dalam cinta ini, kemerdekaan, ketulusan, keindahan, dan bahkan penyucian mengalami pemenuhannya. Merdeka karena memang tidak akan ada yang bisa memaksa orang untuk mencintai sesamanya, tulus karena cinta itu diberikan tidak demi imbalan apa pun selain untuk hidup dalam cinta itu sendiri, indah karena dalam cinta sesama ini harmoni dan kemuliaan manusia tampil secara murni, serta sebentuk penyucian karena dengannya manusia mengekspresikan dirinya sebagai yang penuh kasih, penuh sayang, dan penuh perhatian, serta tanggung jawab terhadap sesamanya. Cinta kemanusiaan ini adalah cinta kepada sesama manusia itu bukan berarti melalaikan cinta kepada orang lain. Cinta kepada diri sendiri adalah jalan untuk mencintai dan memahami yang lainnya, demikian juga sebaliknya.

 

“Dan dia yang tahu dirinya akan tahu kebenaran tentang dirinya,

tentang semua orang dan tentang segala sesuatu”.

 

 

KEDAMAIAN

 

Prahara meneduh setelah menumbangkan dahan-dahan pepohonan dan setelah sarat membebani batang-batang gandum di ladang hingga nyaris terkulai rebah mencium tanah.

Bintang-gumintang tampak bagaikan sisa pecahan-pecahan kilatan petir yang terhambur.

Namun, kini kesunyian meliputi segala,

seolah peperangan alam tidak pernah berkecamuk mengusiknya.

 

Pada saat itu, seorang wanita muda memasuki kamarnya dan berlutut

di sisi tempat tidur sambil terisak-isak pedih.

Hatinya teriris-iris pilu oleh kesedihan tetapi akhirnya dapat membuka bibirnya dan berkata:

 

“Duh Gusti, tuntunlah dia pulang kepadaku dengan selamat. Aku telah kehabisan air mata. Tuhanku Yang Pengasih dan Penyayang. Kesabaranku sudah punah dan kehancuran sedang meruyak hatiku. Lindungilah dia, ya Tuhan, dari cakar maut baja perang; selamatkan dia dari kematian yang begitu kejam, sebab dia orang lemah dalam cengkeraman yang kuat. Ya Tuhan, lindungi kekasihku, umat-Mu sendiri, dari musuh yang memusuhi-Mu.

Singkirkan dia dari jalan yang mengiringinya ke muara kematian;

tuntunlah dia menemuiku atau datanglah membimbingku kepadanya”.

 

Diam-diam, masuklah seorang pria muda.

Kepalanya terbungkus pembalut yang basah oleh tetesan kehidupan yang menggelincir.

 

Dia menghampiri wanita itu dengan sapaan derai air mata bercampur tawa,

kemudian mengambil tangannya dan menempelkannya pada bibirnya yang membara.

Dan dengan suara yang memperlihatkan penderitaan yang telah dilaluinya

dan kesenangan bertemu kembali, serta ketaktentuan akan reaksinya, dia berkata:

 

“Tak usah engkau takut kepadaku sebab aku ini buah permohonanmu. Gembiralah, sebab perdamaian telah membawaku kembali dengan selamat kepadamu, dan peri kemanusiaan telah memulihkan apa yang dirampas oleh keserakahan dari kita. Jangan berduka, Kekasihku, bergembiralah. Jangan menampakkan kebingungan, sebab cinta memiliki kekuatan yang menyingkirkan kematian; pesona suci tidak mengalahkan musuh. Aku milikmu. Jangan pandang aku sebagai bayangan yang muncul dari alam kematian yang mengunjungi alam keindahan”.

 

“Jangan takut, sebab sekarang aku adalah kebenaran yang luput dari belahan pedang

dan bakaran api, untuk mengungkapkan keunggulan cinta kasih atas peperangan.

Aku, ini kata yang menuturkan perkenalan terhadap peran pentas kebahagiaan dan perdamaian”.

 

Lalu, pria muda itu tak kuasa lagi mengungkapkan sesuatu; air matanya memperlihatkan isi hatinya. Kemudian, para bidadari kebahagiaan beterbangan di atas rumah itu

dan kedua hati itu menyatu kembali dalam kesatuan yang selama ini terenggut dari mereka.

 

Di fajar pagi, keduanya berdiri di tengah padang hijau

memandangi kecantikan alam yang terluka oleh badai.

Setelah keheningan yang dalam, prajurit itu memandang ke arah Timur

dan berbisik kepada kekasih hatinya:

 

“Lihat kegelapan itu, yang akan melahirkan Sang Matahari.”

 

Menurut Kahlil Gibran, sebagai langkah pertama dalam cinta terhadap orang lain, sesama manusia ini, sebelum seseorang itu mencintai obyek di luar dirinya, seseorang harus mencintai dirinya terlebih dahulu. Logikanya, seseorang hanya bisa memberikan kepada orang lain apa yang dimilikinya. Kalau terhadap dirinya sendiri tidak bisa memberikan cinta, mustahil ia bisa memberikan cinta kepada orang lain.

 

Jika seseorang tidak memiliki apa yang ada dalam dirinya sendiri, mustahil ia bisa memiliki segala sesuatu di sekitarnya. Cinta kepada diri sendiri ini, sebagaimana kepada selain diri sendiri, juga dituntut untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab terhadap kemajuan dan keberadaan diri sendiri; artinya cinta kepada diri sendiri ini mewujud dalam bentuk pemenuhan hak-hak yang harus dipenuhi terhadap diri sendiri, baik yang sifatnya rohaniah maupun jasmaniah:

 

“Seringkali dalam menolak diri terhadap kesenangan, yang kalian lakukan malah menimbulkan keinginan di dasar kesadaranmu, siapa bisa memastikan,

apa yang hilang hari ini sedang menunggu di esok hari?

Bahkan tubuhmu pun tahu harta pusakanya dan kebutuhan akan haknya,

dan tak akan ia tertipu, dan tubuhmu adalah harta bagi jiwamu, dan tugasmulah memetik darinya nada musik yang manis atau kegaduhan yang memusingkan”.

 

Kahlil Gibran menjelaskannya sebagai tambahan mengenai cinta sesama dalam tiga kategori:

Ø Sebelum seseorang mencintai sesamanya, ia harus pula mencintai dirinya sendiri.

Hal ini tidak berarti suatu egoisme, tetapi lebih merupakan satu pemenuhan yang manusiawi terhadap hak dan kewajibannya sebagai manusia, karena diri sendiri itu pada dasarnya termuat dalam dan termasuk obyek-obyek yang dicintai oleh manusia. Kalau seseorang mencintai Tuhan, maka dimensi rohaniah manusia merupakan bagian dari wilayah ketuhanan. Kalau ia mencintai sesama manusia, maka bukankah diri sendiri adalah juga sesosok ‘manusia’? Kalau seseorang mencintai alam semesta, maka bukankah aspek jasmaniah manusia adalah bagian dari alam semesta ini?

Ø Cinta sesama itu diberikan dengan tidak pilih-pilih.

Setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi, setiap umat beragama, setiap golongan, tanpa kecuali. Tidak boleh ada pengkhususan-pengkhususan bagi orang tertentu karena alasan apapun, untuk dicintai dan sebaliknya, juga tidak boleh pengkhususan-pengkhususan orang-orang tertentu untuk tidak dicintai. Kepada setiap orang, setiap kelompok, yang baik, yang jahat, yang tua, yang muda, yang laki-laki, yang wanita, cinta sesama diberikan.

Ø Cinta sesama itu sifatnya adil dan bijaksana.

Keadilan dan kebijaksanaan di sini mutlak diperlukan karena menyangkut pola sikap dan pola perilaku yang tepat yang harus diberikan sebagai ekspresi rasa cinta terhadap setiap orang yang kondisinya beragam tersebut. Ekspresi cinta terhadap orang tua tentunya berbeda dengan ekspresi cinta terhadap anak muda. Ekspresi cinta kepada pemimpin tentunya berbeda dengan ekspresi cinta kepada rakyat biasa. Ekspresi cinta kepada seorang penjahat dan perusak harmoni dalam masyarakat tentunya berbeda dengan ekspresi cinta kepada seorang pejuang perdamaian dunia. Dalam cinta terkandung unsur tanggung jawab dan perhatian terhadap yang dicintai. Tentu saja tanggung jawab dan perhatian terhadap orang yang berbeda dalam posisi dan proporsi kehidupan yang berbeda-beda, bentuknya juga berbeda. Untuk itulah keadilan dan kebijaksanaan sangat diperlukan. Pada akhirnya, aku mengetahui bahwa:

 

CINTA adalah KASIH, dan KASIH adalah NAMA LAIN BAGI TUHAN.

 

Memang tidaklah mudah untuk memahami kasih itu, karena sifat dan keagungannya yang sejati dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata – terlalu luas. Kasih adalah perasaan atau emosi yang halus lagi murni yang hanya dapat dialami oleh orang-orang yang sedang dilanda kasih. Lidah atau pena tidak mampu untuk menggambarkannya dengan bahasa mana pun; dan seperti halnya kita tidak dapat mengurung keagungan Tuhan dalam batas-batas duniawi, begitu pula kita tidak dapat melukiskan kemuliaan dan keluhuran kasih dengan bahasa manusia secara memadai. Semua umat manusia mempunyai naluri untuk mencari kebahagiaan, dan kebahagiaan merupakan hasil dari konsentrasi pikiran. Harta konsentrasi dan kebahagiaan pikiran itu dapat diperoleh secara mudah melalui kasih, karena sifat-sifat itu merupakan kodrat dari kasih. Tanpa kasih, segala sesuatu di dunia ini mengalami penderitaan dan kesalahpahaman yang mengakibatkan pertengkaran keluarga, pertikaian agama, pertumpahan darah dan bahkan perang antar bangsa.

 

Tuhan memandang semua makhluk sebagai sama.

 

Tidak ada yang lebih baik atau yang lebih buruk daripada yang lain. Di mata Tuhan, tidak ada kebangsaan, kesukuan atau syahadat. Bagi Tuhan, semua adalah Ciptaan-Nya. Orang yang memahami kebenaran ini, tidak dapat membenci siapa pun. Ia adalah seorang pencinta Tuhan, yaitu yang Cahaya Nya bersinar dalam diri setiap umat manusia. Ia mengasihi setiap orang. Semua umat beragama – Hindu, Islam, Sikh, Kristen, Buddha – menerima kasih-Nya. Semua ayat suci, para suci, dan para guru sejati selalu mengkhotbahkan kebenaran ini.

 

Kita harus mengasihi semua makhluk ciptaan tanpa kecuali.

 

Di mana ada kasih, di situ ada hidup. Bila kasih tidak ada, hidup menjadi sia-sia. Sesungguhnya, bila seseorang tidak memiliki sedikit pun kasih rohani, ia bukanlah seorang manusia. Tuhan dalam bentuk kasih ada di dalam diri setiap orang. Orang yang mata rohaninya celik, melihat semua umat manusia sebagai perwujudan Tuhan, seperti sinar yang memancar dari matahari dan gelombang yang naik dari dalam lautan. Mereka tahu bahwa yang menciptakan mereka semua adalah percikan kasih yang sama. Karena itu, siapakah yang hina dan siapakah yang mulia? Di mata Tuhan, semua orang dari berbagai lapisan masyarakat, dan bermacam-macam negara adalah sama, dan bagi orang yang memiliki kasih, maka perbedaan kasta, syahadat atau negara tidaklah menjadi soal.

 

Di surga hanya ada satu Tuhan dan di dunia hanya ada satu keluarga. Kasih adalah harta yang paling berharga. Tanpa kasih, tidak ada apa-apa, dan bila kasih ada, maka segala sesuatu akan ada. Orang yang tidak mempunyai kasih, tidak patut menyebut dirinya sebagai manusia. Kasih tidak tergantung kepada apa pun yang lain. Ia merupakan lautan iman dan ketabahan. Ia merupakan lautan kekuatan dan iman. Ia memberikan ketenangan dan ketenteraman kepada pikiran dan kehidupan. Ia bersifat sejati dan kekal.

 

Dengan adanya kasih, segala sesuatu di dunia ini nampak indah. Oleh aliran kasih, semuanya terisi penuh dengan kesukacitaan, dan kesemarakan Tuhan dapat kita temukan di dalam kasih; dan aku memandang seberang samudera, dan merasakan angkasa tak terbatas beserta planet yang mengapung di angkasa, dan bintang serta matahari dan rembulan yang bersinar cemerlang; dan planet serta bintang yang tetap, dan semua kekuatan yang menentang dan mendamaikan dari daya tarik dan daya tolak telah kusaksikan. Tunduk kepada Hukum Agung yang tiada berawal dan tiada berakhir.

 

Melalui jendelaku, kusaksikan dan kurenungkan benda ini serta kulupakan usia dua puluh tahunku dan abad yang mengikuti; dan tubuhku serta kehidupan terwjawantah di hadapanku, timbul tenggelam, bagai hantu dari seorang bocah yang mengeluh, menggigil di keluasan angkasa yang lestari; dan aku merasakan eksistensi hantu, roh, esensi diri ini yang kupanggil ‘aku’. Aku merasakan yang menggemparkan dan mendengar keriuhannya. Kini dia mengangkat sayapnya ke angkasa dan mengulurkan tangannya ke seluruh penjuru, dan terayun-ayun gemetar pada hari ini, yang menuntun dia menuju ke kehidupanku. Kini, dengan suara yang berasal dari kekudusannya yang paling kudus, dia meratap, “Kedamaian, o kehidupan. Kedamaian, o yang terjaga kedamaian, o penglihatan”

 

“Salam padamu, o siang hari, yang cahayanya menaklukkan kegelapan bumi.

Salam padamu, o malam hari, yang kegelapannya menyingkapkan cahaya dari cakrawala”.

 

“Salam padamu musim semi, yang memperbaharui keremajaan bumi, musim panas, yang memperkaya kemegahan matahari. Salam buat musim gugur, pemberi buah kerja dan ganjaran kerja keras, pada musim dingin, yang membawa kembali kekuatan alam di dalam praharanya”.

 

“Kepada tahun yang menyingkapkan dari yang telah disembunyikan.

Kepada abad yang telah memperbaiki kesalahan abad: ‘Salam’.”

 

“Kedamaian, o waktu, yang membawa kami maju menuju kesempurnaan;

dan damai untukmu, roh yang membimbing, yang menguasai kehidupanku,

yang bersembunyi dari kita di balik kerusung matahari”.

 

“Damai dan salam untukmu, wahai bibir, salam dan damailah –

karena sesungguhnya kau yang menghaturkan kedamaian sambil tetap merasai kegetiran”.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Bertemu Jodoh di Thailand
2019      1067     0     
Romance
Tiba saat nya Handphone Putry berdering alarm adzan dan Putry meminta Phonapong untuk mencari mesjid terdekat karena Putry mau shalat DzuhurMeskipun negara gajah putih ini mayoritas beragama buddha tapi ada sebagian kecil umat muslimnya Sudah yang Sholatnya Sudah selesai yang Sekarang giliran aku yaaku juga mau ibadah ke wiharakamu mau ikut yang Iya yangtapi aku tunggu di luar saja ya Baikl...
Behind The Scene
1116      450     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
ORIGAMI MIMPI
26140      2997     55     
Romance
Barangkali, mimpi adalah dasar adanya nyata. Barangkali, dewa mimpi memang benar-benar ada yang kemudian menyulap mimpi itu benar-benar nyata. Begitulah yang diyakini Arga, remaja berusia tujuh belas tahun yang menjalani kehidupannya dengan banyak mimpi. HIngga mimpi itu pula mengantarkannya pada yang namanya jatuh cinta dan patah hati. Mimpi itu pula yang kemudian menjadikan luka serta obatnya d...
Ketos in Love
751      454     0     
Romance
Mila tidak pernah menyangka jika kisah cintanya akan serumit ini. Ia terjebak dalam cinta segitiga dengan 2 Ketua OSIS super keren yang menjadi idola setiap cewek di sekolah. Semua berawal saat Mila dan 39 pengurus OSIS sekolahnya menghadiri acara seminar di sebuah universitas. Mila bertemu Alfa yang menyelamatkan dirinya dari keterlambatan. Dan karena Alfa pula, untuk pertama kalinya ia berani m...
The Eternal Love
18368      2651     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
5055      938     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Gue Mau Hidup Lagi
340      212     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
HAMPA
360      245     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
The Reason
8408      1617     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
The Past or The Future
385      303     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?