Read More >>"> KataKu Dalam Hati Season 1 (Bab III - KENYATAANNYA) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - KataKu Dalam Hati Season 1
MENU
About Us  

Keesokan harinya, karena libur aku berusaha memanfaatkan hari ini untuk membahagiakan diri dan fokus dengan ujian hari pertama besok. Aku turun ke lantai bawah untuk membantu Mama menyiapkan sarapan pagi

“Hanna, kamu harus semangat ya belajarnya kan sudah mau kelas 2,” kata Mama sembari mengaduk adonan tepung untuk membuat bakwan goreng.

“Iya Ma, pasti,” kata ku sambil tersenyum.

Aku dan Mama pun hanya sarapan dengan menu utama karena Papa, Kakak dan Adik ku sudah berangkat ke Kantor dan Sekolah mereka masing-masing. Aku mengobrol banyak dengan Mama, bahkan aku sampai lupa jika waktu sudah mulai siang. Jadi Mama menyuruhku untuk segera belajar menyiapkan materi untuk besok. Akupun segera naik ke kamar dan membuka jendela untuk mempersilahkan angin masuk, agar aku lebih nyaman untuk belajar siang itu.

Akupun duduk di meja belajar dan memeriksa jadwal mata pelajaran untuk ujian besok. Mengambil buku cetak dan LKS kemudian aku belajar beberapa materi yang ada di dalamnya, kemudian menghafalkan materi yang penting dan menulisnya berulang kali agar aku ingat apa yang sudah aku pelajari. Aku menghabiskan beberapa lembar kertas, karena banyak yang harus ku hafalkan. Satu materi yang sekiranya penting aku bisa menulis 3 sampai 5 kali, dengan tujuan materi tersebut dapat membekas dalam pikiran ku. Setelah aku selesai memperlajari satu pelajaran aku pun istirahat dan duduk di dekat jendela sembari merasakan angin yang sejuk masuk.

Akupun menatap langit dan membuka HP dengan tujuan mengirim pesan pada Kak Jerry.

Selamat sore kata ku dalam pesan yang aku kirim kan pada Kak Jerry. Tidak lama Kak Jerry membalas pesan ku dengan kalimat yang sama. Namun kali ini pesan yang dia tulis terasa aneh dan berbeda, karena begitu singkat dan tidak seperti biasanya. Akupun memberanikan diri untuk bertanya pada Kak Jerry,

“Eemm . . .  apa aku boleh tanya?” kata ku dalam pesan yang akan ku kirimkan pada Kak Jerry.

“Iya, silahkan,” balasnya.

“Apakah ada yang terjadi? apakah kamu baik-baik saja?” balas ku.

“Iya, sepertinya begitu, apa ada yang aneh?” balasnya.

“Enggak sih, aku cuma ngrasa kamu beda aja Kak,” balasku lagi.

“Tumben panggil Kak?” balasnya.

“Eemm, enggak apa-apa sih,” balas ku.

“Kenapa enggak panggil Sayang? Apa ada yang lain?” balasnya.

“Enggak, kok kamu bicara gitu?” balasku.

“Eemm, gimana ya?” balasnya.

“Ya sudah, kalau Kakak lagi enggak mood. Maaf ya aku udah ganggu,” balas ku.

“Kenapa, kamu mau menghindar?” balas Kak Jerry.

“Menghindar apa?” balasku.

“Ya udah deh, males chattan sama kamu!” balas Kak Jerry.

“Emang salah ku apa?” balasku.

“Enggak, kamu enggak salah,” balasnya.

“Kok gitu? Kalau ada masalah, kita selesaikan bareng-bareng,” balasku.

“Enggak, aku enggak ngrasa ada salah kok. Ya udah, enggak usah di bahas lagi. besok ada ujian penting. Jadi, mari kita belajar yang bener biar dapat nilai yang memuaskan,” balas Kak Jerry.

“Hufft… baik lah. Semangat belajar ya, jangan lupa makan,” balas ku.

“Oke, kamu juga,” balas Kak jerry.

“Oke, selamat sore ya,” balasku.

Entah lah apa yang terjadi padanya, aku mengira ada sesuatu yang dia sembunyikan. Namun aku yakin semua akan baik-baik saja, karena aku sudah sangat mengenalnya. dia adalah orang yang cepat menyembuhkan diri apalagi berurusan dengan ku dia lebih dewasa. Akupun berpikir dengan positif dan melanjutkan belajarku karena masih ada satu materi yang belum aku pelajari. Setelah berbalas pesan dengan Kak Jerry yang dimana aku masih bertanya-tanya ada apa dengannya, hingga begitu malas chatting dengan ku dan aku memutuskan untuk mandi. Setelah itu membantu Mama dan makan malam dnegan cepat, karena aku harus melanjutkan belajar ku.

Malam pun semakin malam, kertas sudah berhamburan sana sini dengan beribu coretan yang tidak jelas, karena tangan sudah begitu lelah. aku masih duduk dengan lampu belajar warna putih yang menyala terang, aku masih menghafalkan materi sampai pukul 10 malam. Namun apa daya pikiran dan raga ku sudah tidak singkron lagi, hingga aku memutuskan untuk menyudahi. Aku pun berbaring di kasur ku lagi-lagi memeriksa HP yang dimana aku mengkhawatirkan Kak Jerry, namun tidak ada pesan yang masuk.

“aaahh, biarlah! aku sangat mengkhawatirkannya,” kata ku sambil menelpon Kak Jerry.

“Ya, ada apa?” kata Kak Jerry tidak jelas karena berisik.

“Emm, aku hanya khawatir saja . . .,” kata ku.

“Ohh . . .,” katanya sambil meremah makanan.

“Apakah aku mengganggu?” tanya ku.

“Enggak sih,” katanya.

“Apakah kamu sudah makan tadi?” kata ku.

“Sudah kok, tenang saja,” katanya sambil tertawa.

Tiba-tiba aku mendengar suara yang sangat mengejutkan ku,

“Siapa Jerr?” kata seorang perempuan.

“Ohh, ini Hanna,” katanya.

“Tumben dia telpon kamu?” kata perempuan itu lagi.

“Iya nih,” kata Kak Jerry sambil tertawa kecil.

Akupun sangat terkejut, bahkan lagi-lagi hati ini serasa di tusuk jarum.

“Sorry Hann, tadi Sarah yang tanya, kebetulan aku lagi belajar bareng sama teman-teman kelas jadi ya gitu deh,” katanya.

“Ohh, kenapa tidak memberitahu ku? Aku bisa saja tidak menelpon Kakak malam ini” kata ku.

“Enggak kok, sans aja (eeehhh Ton awasss!),” kata Kak Jerry.

“Ya sudah ya, besok lagi,” kata ku.

(Bibbb) tiba-tiba telpon terputus. Aku masih menatap Hp ku dengan menahan rasa yang bergejolak, seakan ingin bertanya pada keadaan, karena kenyataannya dia lebih bahagia tanpa ku. Aku pun mencoba menghubungi Kak Jerry lagi namun tidak di angkat,

Mungkin dia benar-benar sibuk, kata ku sembari memeluk guling.

Aku pun memutuskan untuk tidur karena sudah begitu lelah, bahkan aku berusaha untuk tidak memasukkan kejadian ini kedalam hati. Namun entah itu sangat menyakitkan apalagi ada Kak Sarah yang malam-malam kerumahnya untuk belajar bersama. aahhh entahlah . . ., kata ku. Aku pun berusaha memejamkan mata ku dan ingin segera tidur karena besok harus mengerjakan ujian dengan fokus dan penuh semangat. Tidak lupa aku minum segelas susu dan membaringkan diri lagi, menarik selimut, memeluk guling ku dan tidur.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Biru dan Kamu Abu
572      325     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Aku Benci Hujan
4924      1391     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Aku Istri Rahasia Suamiku
8205      1885     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
Let's See!!
1492      727     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Under a Falling Star
707      434     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Love Al Nerd || hiatus
99      76     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
I'm not the main character afterall!
911      467     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Rewrite
6481      2178     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Play Me Your Love Song
3070      1251     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
Listen To My HeartBeat
416      254     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...