Keesokan hari nya, setelah aku bangun dan mandi aku berpamitan dengan Mama dan Papa untuk pergi ke rumah Tya. Mereka pun mengiyakan dan menyuruh ku untuk tidak pulang sore. Akupun menunggu Mila yang semalam sudah memberikan pesan jika ingin berangkat bersama. Aku dan Mila pun mampir untuk membeli beberapa makanan dan minuman, setelah itu kami segera berangkat. Dalam perjalanan Mila pun bertanya tentang Alex dan beberapaa pertanyaan tentang Kak Jerry.
“Gimana lo sama Alex?” Kata Mila dengan tenang.
“Eemm . . . entah lah gue juga enggak gitu ngerti Mil, aneh saja dia enggak ngasih gue kabar beberapa hari ini,” jawab ku.
“Eemm . . ., benerkan dia begitu orangnya, kadang kalau sudah ada yang lain bakal di tinggal. Yah sebenernya enggak mau jelek-jelekin dia ya, tapi dia tidak hanya dekat dengan 1 cewek aja, kamu lihat kan waktu studi lapangan ke pantai. Semua orang bener-bener enggak nyangka dia ngelakuin itu,” kata Mila.
“Gue tahu Mil, tapi ya entah lah gue juga binggung sama diri gue sendiri, bahkan setelah kejadian itu gue masih saja nyariin dia,” kata ku.
“Wah lo nih inget ya, lo kan ada Kak Jerry yah mending jaga hati dulu jangan dengan yang lain-lain deh. Jangan melakukan hal yang aneh-aneh pokoknya,” kata Mila.
“Iya, Mil,” jawab ku sambil menatap langit.
Aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa jika di tanya tentang Alex, bahkan aku ingin menyimpannya sendiri dalam hati ku. Namun, bagaimana aku tidak bisa menyembunyikannya jika bersama mereka.
30 menit pun berlalu kami akhirnya sampai di rumah Tya dengan selamat dan disana sudah ada Yuna yang sedang tiduran di atas tikar dengan bantal empuk di kepalanya. Aku segera turun dan menyapa tante Siti yang adalah ibu Tya. Kami sudah sering ke rumah Tya bahkan sejak SMP jadi rumah Tya sudah seperti markas kami. Tya segera merencanakan untuk membuat beberapa makanan dan kami pun membantu.
“Bagaimana kalau kita membuat somay?” kata Tya.
“Wahh . . ., ide bagus,” kata Yuna.
“Boleh-boleh . . .,” kata Mila.
“Ohh dan minumnya seperti biasa es susu fanta atau soda gembira?” kata Tya.
“Wah setuju sih,” kata ku.
Kami pun segera melakukan pekerjaan masing-masing aku membantu Mila menyiapkan tepung sembari menunggu Tya dan Yuna membeli es di toko sebelah.
“Mil, ini tepungnya dimana ya?” tanya ku.
“Wahh dimana yak bukan rumah gue jadi kurang tau, coba di lemari,” jawab Mila.
“Hemmm, seharusnya sebelum di tinggal di arahin dulu tepung dan bahan-bahan lain dimana, payah nih Tya,” kata ku.
“Ya udah bantu gue dulu aja deh buat bumbunya nanti kalau Tya sudah sampai baru tanya,” kata Mila.
“Okee aku juga siapin gelas buat minum nanti,” kata ku.
15 menit kemudian Tya dan Yuna datang dan mereka segera membantu kami.
“Ya, tepung dimana sih?” tanya ku.
“Wahh, lo enggak lihat ya orang cuma di meja gue udah siapin tadi,” jawab Tya.
“Ohhh, ya ampunn mata gue,” kata ku.
“Merem sih lo,” kata Yuna.
“Bukan merem tapi dia tidur sambil nyari tadi,” kata Mila tertawa.
“Bukaaan, dehh dia bukan tidur atau merem mungkin pikirannya kemana-mana jadi enggak fokus,” kata Tya.
“Wahh. .,wahh, enggak baik nih, ngatain temen sendiri. Orang gue udah nyari enggak ketemu lo,” kata ku.
“Ya elah, ya berarti bener lah lo merem,” kata Yuna meledek.
“Apaa sihhh enggak yaa,” kata ku sambil tersenyum.
“Udah dehh kita kerjaain dulu, bercandanya nanti ntar enggak kelar-kelar,” kata Mila.
Kami pun segera menyelesaikan pekerjaan membuat somay dan soda gembira, setelah jadi kami segera membawanya ke depan ke ruang tamu dan makan bersama sambil bercanda. Tidak terasa waktu cepat berlalu dan sore pun tiba dimana waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku dan Mila memutuskan untuk segera pulang sedangkan Yuna tetap tinggal dan akan pulang setelah pukul setengah 6 sore karena mereka akan membahas pelajaran Keterampilan.
Dalam perjalanan udara semakin dingin karena mendung, aku dan Mila segera bergegas. Setelah sampai di rumah, Mila memutuskan untuk tidak mampir dan segera pulang karena takut jika hujan tiba-tiba turun. Aku pun segera masuk ke rumah dan naik ke kamar, kemudian turun lagi untuk mandi dan menonton tv sembari menunggu untuk makan malam. Setelah matang dan semua berkumpul kami pun bergegas makan karena aku, adik dan kakak ku harus menyiapkan PR untuk besok.
Sesampainya di kamar setelah makan aku segera bergegas menuju m eja belajar dan menyiapkan PR untuk besok tidak lupa memberikan kabar pada Kak Jerry dan membalas beberapa pesan dari teman-teman yang lain dan lagi-lagi tidak ada pesan dari Alex. Akupun segera melanjutkan mengerjakan tugas dan mengamati pekerjaan untuk Seni Budaya besok. Setelah semua selesai aku kerjakan aku memutuskan untuk tidur, agar besok tidak kesiangan.