Read More >>"> Jelita's Brownies (Chapter 10) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jelita's Brownies
MENU
About Us  

     Aku mengantri Cheesecake Lumer Tiramisu di seberang Kantorku. Aroma kejunya sudah tercium lezat! Kalian tahu kan aku sangat suka dengan Pastry! Yap, baru kali ini aku bisa membeli Cheesecake yang setiap jam istirahat membuatku tersihir ingin menikmati semua ini! Tapi karena Rianti selalu mengajakku makan di Kantin, aku selalu lupa menikmati makanan kesukaanku!
    Akhirnya selesai sudah dua puluh menit menunggu antrian! Aku berjalan cepat membawa tiga Cheesecake Lumer Tiramisu. Tangan kiriku menggenggam kresek berisi tiga cup kopi kekinian. Sungguh Rianti dan Mbak Yani mengerjaiku! Ini akhir bulan mereka sangat sibuk membuat laporan akhir bulan. 
Pintu Kantor berlapis kaca yang sedikit gelap menampilkan wajah Ridwan. Ia membuka setengah pintu kantor.
“Borong Mbak….,’ sapa Ridwan ramah. Ia keluar dari Kantor.
“Eh kaak, iya…” Jawabku tersenyum malu.
Mbak Yani yang sedang duduk di tangga melambaikan tangannya. 
“Hmmmm, disapa cowok ganteng!” sapa Mbak Yani gemas. 
“Apaan sih Mba?” Aku menutup pintu Kantor.
“Hai tahu nggak Lit… Rianti kan lagi ngambek sama gue,” bisik Mbak Yani di telinga kiriku.
“Masa sih Mbak!” Aku mengerutkan dahi.
“Serius Gue Lit…..” Mbak Yani membuka tutup cup Cheesecake Lumer Tiramisu. Ia mencoleknya sedikit demi sedikit lalu melumatnya.
“Kenapa sih Mbak gara-gara Ridwan?” Aku duduk di tangga. Menjulurkan kedua kaki. 
“Nah Lo tau Lit… Betul itu!” Mbak Yani tertawa riang.
Aku melipat kedua tangan di dada. Mbak Yani terdiam. Ia memaksa mengunyah Cheesecake Lumer yang ia potong besar dengan susah payah. 
“Lo kalau ada masalah jangan marah ama Gue ya Lita..” Mbak Yani memegang tanganku. 
“Ya nggak Mbak, masa masalah cowok jadi dibawa-bawa ke kerjaan sih!” Jawabku tegas.
“Nah Gue suka gaya Lo…” Mbak Yani menepuk pelan tangan kananku.
Aku memutar otak agar Mbak Yani dan Rianti tidak terjadi konflik lagi. Bagiku cinta segiempat ini harus disudahi karena akan menimbulkan pertikaian dan persaingan kerja karyawan. Kalau begini caranya ia harus melupakan Ridwan dan hanya menganggapnya sahabat. 
Mbak Yani dan Rianti sudah dewasa, mana mungkin aku mencampuri urusan mereka! Tetapi jika aku diam saja, mereka bisa berseteru! Akh, masa sih gara-gara cowok itu! Seperti anak kecil saja!
    “Emang sih Gue naksir berat Ridwan, dia sering WA Gue tauuu..!” Mbak Yani menatapku tajam. 
    Aku membelalak kaget. “Wah masa Mbak!”
    “Jadi begitu permasalahan Gue dan Rianti. Dia liat WA Gue tauuu..!” Mbak  Yani memotong pembicaraanku. Ia menatapku serius. 
    Aku menatap Mbak Yani tanpa berkedip.
    “Dan dia WA Rianti…. Parah kan!” Mbak Yani meninggikan intonasi. Kebiasaan buruk Mbak Yani. 
    “Ssssssttt….. Jangan keras-keras Mbak! Duh nanti ada Miss. Laura!” Aku menutup mulut Mbak Yani.
    “It’s big problem Lita…!!” Lanjut Mbak Yani. Aku menahan napas ketika mendengarnya. 
    “Dan Lo di WA sama dia?” Tanyanya tegas. 
    “No…. No Mbak tenang…” Aku menepuk pundak Mbak Yani, mencoba untuk tetap tenang. 
    “Okay Gue dan Lo tak ada masalah. Lo jadi tak ada masalah juga dengan Rianti! That’s Right?” Jawabnya tegas.
    Aku menarik napas dengan satu tarikan. Untung saja ini sudah jam satu siang. 
    “Okay, Lita…. Kita harus kerja lagi, bye!” Mbak Yani berdiri. Ia menaiki tangga perlahan-lahan. 
    Dadaku kini tak karuan. Butiran keringat dingin menetes di baju kemejaku. Aku membuka buku Invoice perlahan lalu menuliskan satu-satu Invoice yang sudah aku terima.
    Astaga! Ridwan Playboy! Untung saja aku tak pernah di WA!
-ii-
    Sore hari selepas pulang kerja, aku sudah berada di Mall Gajah Mada. Besok adalah ulang tahun Ibuku. Di kepalaku sudah terdapat banyak ide. Ketika akan memasuki pintu Mall, pintu dari kaca membuat pemandangan di dalam Mall lebih ramai. Aku mendekati pintu kaca, mulutku menganga melihat diskonan baju dan sepatu. Aku melangkah semangat masuk kedalam Mall.
    “Permisi kak!” Aku melewati kerumunan orang yang berdesakan. Mereka memborong  baju diskon setengah harga.
    Sebenarnya aku sudah mempunyai sebuah ekspektasi seperti apa harga tas dan sepatu, tetapi ketika memasuki Mall secara langsung ternyata wow banyak diskon di akhir bulan! Aku tidak bisa menyembunyikan rasa bahagiaku! Yes, ini gajian pertamaku, aku bisa membeli sesuatu yang aku inginkan!
    Aku beralih melihat tas branded di samping toko jam. Aku masuk lebih jauh kedalam Toko tas Elizabeth. Tas berwarna biru langit terlihat lebih cantik jika dipakai di tangan kiriku. Mulutku menganga ketika saat melihat harga tas. Empat ratus ribu! Aku menghela napas sedalam-dalamnya. Tas ini memang sangat cantik untuk Ibu!
    “Ada diskon lima puluh persen Kak!” Sapa SPG bertubuh langsing mendekatiku.
    “Hah… Yang bener Kak!” Jawabku girang. Aku memandang wajah dia.
    “Kakaknya harus punya Id card member Elizabeth dulu! Membernya murah kok hanya dua puluh ribu.” SPG itu menjulurkan Id card member Elizabeth.
    “Bener Kak?” Wajahku memerah tak tahan melawan rasa bahagia. 
    SPG itu mengangkat tas biru. Ia mengembangkan senyumannya. “Jadi mau?”
    Dengan penuh semangat aku mengiyakan lalu mengeluarkan ATM debet BCA di dalam dompet lalu menyerahkan kepada kasir. Aku senang bukan kepalang, ternyata Gaji pertamaku bisa membahagiakan Ibu di hari spesial esok!
    Aku memboyong tas Elizabeth dengan penuh kebahagiaan kemudian keluar dari pintu kaca Toko.
    From : Ibuku
    Jangan pulang kemalaman ya! Ibu masak makanan kesukaanmu!
    Aku membaca SMS masuk. Aku hampir lupa ini sudah magrib. Biasanya sebelum isya, aku sudah ada di Rumah. Aku membalas SMS Ibu dengan mengatakannya : Akan segera pulang!
    Saat akan melewati toko sepatu, aku kaget melihat punggung laki-laki berkemeja ungu. Laki-laki itu sedang menggandeng mesra seorang wanita. Keningku berkerut. Bukankah itu Ridwan? Mengapa dia ada disini?
    Ketika laki-laki itu masuk ke Toko Donat J-co, ia menampilkan wajahnya dari samping.
    Ya Tuhan memang itu Ridwan! Tapi bukan dengan Rianti atau Mbak Yani!
    Aku menarik napas, untuk pertama kalinya aku melihat Ridwan liar bersama Wanita! Ternyata sikapnya itu tidak sama ketika di Kantor. Aku mengucek kedua bola mataku. Meyakinkan diri. Masa sih itu Ridwan!
    Aku dengan cepat mendahului wanita bercelana pendek yang berjalan di depanku lalu melangkah menuju J-co dengan hati-hati.
    Aku berdiri di samping deretan kemeja-kemeja diskon di depan J-co. Aku terkejut, memang benar itu Ridwan! Wajah wanita di sampingnya kini benar-benar terlihat. Dia bukan Rianti atau Mbak Yani! Belum pernah aku melihat wanita itu! 
    Aku sadar ini adalah masalah yang serius! Aku mengambil ponsel berusaha memotret mereka. 
    Aku mengamati Ridwan dari kejauhan. Ia menyuapi donat j-co wanita itu. Mereka sangat mesra!
    Aku benar-benar kaget, tiba-tiba Ridwan menoleh kearahku. Cepat-cepat aku berjongkok. Hampir saja ketahuan! Wanita itu lebih cantik. Sekarang aku lebih tenang. Ini bukti untuk Rianti dan Mbak Yani agar mereka tak bertengkar lagi. Aku bergegas keluar dari Mall.
 Aku menyesap kopi kekinian, memandangi Jakarta yang semakin larut. Untuk sepersekian detik aku merasa waktu  berjalan lebih cepat ketika busway melaju menuju Kota Tua. 
    Setengah jam berlalu, diam-diam aku mengamati orang-orang di sekitar Stasiun Kota. Beberapa kali pundaku nyaris tersenggol saat berjalan melewati kerumunan orang. Aku menaiki kereta arah Bogor.
    Okei-okei Fine, Mbak Yani dan Rianti dibohongi! Aku tersenyum lega setelah melihat kejadian tadi. Cinta memang tidak bisa dipermainkan! Dan kita tak boleh mudah jatuh cinta!
-ii-

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Potongan kertas
652      304     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Gray November
2390      922     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
933      483     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Love Al Nerd || hiatus
92      69     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
When Magenta Write Their Destiny
3448      1128     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Rewrite
5927      2075     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Hello, Kapten!
926      481     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Dunia Alen
3089      1051     1     
Romance
Alena Marissa baru berusia 17 belas tahun, tapi otaknya mampu memproduksi cerita-cerita menarik yang sering membuatnya tenggelam dan berbicara sendiri. Semua orang yakin Alen gila, tapi gadis itu merasa sangat sehat secara mental. Suatu hari ia bertemu dengan Galen, pemuda misterius yang sedikit demi sedikit mengubah hidupnya. Banyak hal yang menjadi lebih baik bersama Galen, namun perlahan ba...
Aku Istri Rahasia Suamiku
7421      1828     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
Let's See!!
1367      663     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."