Read More >>"> Aku Istri Rahasia Suamiku (Bab 44) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

Sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan Sherin dan Ningrum, dan setelah menghubungi Anita untuk menanyakan kapan dan dimana Rudi akan melakukan tes DNA. Mereka langsung bergegas pergi ke rumah Rudi. Syifa yang sedang sibuk menyiapkan makanan langsung terkejut saat melihat kedatangan Ningrum dan kedua putrinya. 

 

"Mau apa lagi mereka kesini?" batin Syifa sambil menatap Ningrum dan kedua putrinya dengan tatapan penuh kebencian. 

 

"Makanan kampung lagi," ucap Ningrum sambil melihat menu makanan yang ada diatas meja. 

 

"Maklum saja, Ma. Pembantu kita 'kan dari kampung terpencil jadi ya hanya mampu memasak makanan kampung," jawab Anita sambil tersenyum kecil. 

 

"Apa kalian mau sarapan bersama kami? Aku akan segera mengambilkan piring di dapur," tanya Syifa sambil berdiri dan bersiap berjalan ke arah dapur. 

 

"Tidak perlu, kami tidak terbiasa dengan makanan kampung seperti ini," jawab Ningrum dengan ketus. 

 

"Rudi, apa kamu jadi melakukan tes DNA hari ini?" tanya Ningrum kepada sang putra yang sedang menikmati makanannya. 

 

"Iya Ma," jawab Rudi singkat. 

 

"Jangan lupa siapkan sample rambutnya dari rumah, biar sampai sana kamu tidak pusing menyiapkannya," perintah Ningrum sambil melirik ke arah Syifa. 

 

"Sudah, rambutku sudah aku siapkan di laci kamarku. Syifa apa sampel rambut Akbar sudah kamu siapkan?" tanya Rudi kepada Syifa. 

 

"Sudah, Mas. Ada di dalam tasku," jawab Syifa dengan sedikit menunduk. 

 

"Jika terbukti Akbar bukan putra kandungmu bagaimana? Apa kamu akan menceraikan Syifa," tanya Ningrum kepada Rudi. 

 

"Kenapa Ibu mertuaku selalu mengungkit masalah perceraian? Apa tidak bisa dia membuka hati dan menerima kehadiranku sebagai menantu," batin Syifa sambil memasukkan makanan dalam mulutnya. 

 

"Kita lihat saja nanti, Ma." jawab Rudi sambil meletakkan gelas yang ada di tangannya. 

 

"Aduh, Mama tolong perutku sakit sekali!" tiba-tiba Anita berteriak sambil memegang perutnya yang sudah terlihat membuncit. 

 

"Anita, kamu kenapa?" tanya Ningrum sambil terlihat panik. 

 

"bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja," ucap Sherin sambil menatap Ningrum.

 

"Kalau begitu aku ambil kunci mobil di kamar dulu, Syifa kamu ambil tas sekalian bawa sampel rambut Akbar," perintah Rudi kepada Syifa.

 

"Mas kunci mobilnya biar aku saja yang ambil, lebih baik Mas Rudi bantu Mama bawa Kak Anita ke mobil," ucap Sherin sambil langsung berlari ke arah kamar Rudi. 

 

***

Anita yang sejak dirumah merasakan sakit di perutnya langsung di bawa ke ruang UGD untuk melakukan pemeriksaan. Saat yang lain sedang menjaga Anita, Rudi dan Syifa langsung berjalan ke arah laboratorium untuk memberikan sampel rambut miliknya dan Akbar. Syifa berharap kali ini hasil tes ini tidak salah, agar dia bisa membuktikan kebohongan yang dilakukan oleh Ningrum.

 

"Bagaimana keadaan Anita?" tanya Rudi yang baru saja datang dari laboratorium.

 

"Ini semua gara-gara perempuan kampung ini, Dokter bilang Anita salah makan jadi kandungannya sedikit terganggu!" bentak Ningrum kepada Syifa.

 

"Lagian anak kemarin sore di suruh masak, ya pasti belum bisa lah. Bisa jadi dia masak kurang bersih, secara diakan berasal dari kampung pedalaman jadi tidak tahu standar kebersihan," tambah Shania sambil melirik Syifa yang hanya bisa menunduk ketakutan.

 

"Eh! Perempuan udik, kamu kasih apa makanan itu? Sampai-sampai Anita keracunan," tanya Ningrum sambil membentak Syifa dan mengangkat dagu Syifa dengan jari telunjuknya agar menatap matanya.

 

"Saya tidak meletakkan apa-apa Nyonya, lagi pula jika saya meletakkan racun di makanan itu pasti kami juga akan mengalami hal yang sama," jawab Syifa sambil ketakutan.

 

"Kamu pasti membedakan makanan Anita dan yang lain, agar tidak ada yang curiga dengan apa yang kamu lakukan, iya 'kan?" desak Ningrum hingga membuat Syifa ketakutan dan menangis.

 

"Ma, Rudi mohon jangan buat kekacauan disini," tegas Rudi kepada Ningrum yang masih terus mendesak Syifa untuk mengaku.

 

"Wajarlah kalau Mama panik, karena yang di dalam rahim Kak Anita 'kan cucu pertama," jawab Sherin dengan ketus.

 

"Diam kamu Sherin! Jangan menjadi api yang bisa membuat semuanya semakin terbakar," bentak Rudi sambil menatap Sherin dengan tajam.

 

Hampir satu jam lebih mereka menunggu Anita yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya. Hingga tiba-tiba seorang Suster keluar dari ruang UGD. Seluruh keluarga yang panik langsung menghampiri sang suster yang berteriak mencari keluarga dari Anita.

 

"Saya suaminya Sus, bagaimana keadaan Istri saya?" tanya Rudi kepada seorang Suster.

 

"Ibu Anita tidak apa-apa, beliau hanya keracunan makanan, tapi untungnya tidak sampai membahayakan Ibu dan bayinya," jelas sang suster sambil tersenyum ramah.

 

"Apa Menantu saya perlu dirawat inap Sus?" tanya Ningrum.

 

"Tidak perlu Bu, Ibu Anita hanya perlu istirahat total di rumah, dan ini ada beberapa obat yang harus Bapak tebus di apotik," jawab sang suster sambil menyerahkan selembar kertas resep kepada Rudi.

 

"Baik, terima kasih Sus," jawab Rudi yang dibalas anggukan ramah oleh sang suster.

 

"Ma, aku titip Anita dulu, Syifa kamu disini saja aku mau bayar biaya administrasi dan tebus obat Anita," ucap Rudi yang langsung meninggalkan tempat itu.

 

"Eh perempuan udik! Kamu pikir kamu bisa menang dari kami? Aku pastikan sebentar lagi kamu akan ditendang dari statusmu sebagai seorang istri," ancam Ningrum kepada Syifa.

 

"Kalau boleh tahu, kenapa Nyonya sangat membenci saya? Padahal selama ini saya selalu berusaha menjadi Menantu yang baik buat Nyonya," tanya Syifa kepada Ningrum.

 

"Itu karena kamu terlahir sebagai anak petani miskin, dan asal kamu tahu keluar saya tidak ada yang boleh menikah dengan orang miskin, karena itu hanya akan membuat kami susah," jawab Ningrum sambil bertolak pinggang.

 

"Makanya kalau mimpi itu jangan ketinggian Say, kalau jatuh sakitnya minta ampun," ledek Sherin sambil mengangkat wajah Syifa.

 

Saat mereka sedang seru membully Syifa, Anita yang sejak tadi di dalam ruang UGD tiba-tiba keluar. Terlihat wajah bahagia dalam diri Anita. Hingga membuat Syifa sedikit bingung.

 

"Anita, apa kamu baik-baik saja?" tanya Syifa sambil mengusap air matanya.

 

"Seperti yang kamu lihat, racunmu gagal membunuhku dan bayi ini," jawab Anita sambil mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit.

 

"Demi Allah aku tidak pernah menaruh racun dalam makananmu, aku selalu berusaha merawatmu dengan baik agar kamu dan anak yang ada dalam kandunganmu sehat," jawab Syifa sambil menatap Anita.

 

"Sudah, lebih baik kita makan di restoran saja," ajak Ningrum kepada Anita sambil menggandeng tangan sang menantu.

 

Hampir tiga puluh menit Syifa duduk di lorong rumah sakit sambil menunggu kedatangan Rudi. Karena dia tahu jika Ningrum, Anita dan kedua putrinya tidak akan mengizinkan dia ikut dalam satu mobil yang sama. Rudi yang saat itu baru datang terlihat bingung saat melihat Syifa yang duduk seorang diri.

 

"Dimana yang lain?" tanya Rudi kepada Syifa yang sedang bersandar sambil memejamkan mata.

 

"Mereka sudah pulang dengan menggunakan taksi Mas," jawab Syifa sambil berdiri dari tempat duduknya.

 

"Mama ini bagaimana, sudah tahu Anita sakit malah mengajaknya pulang naik taksi," omel Rudi.

 

"Mas, bagaimana hasil laboratoriumnya?" tanya Syifa yang terlihat tegang.

 

"Tadi aku baru dari laboratorium, dan hasilnya baru keluar besok lusa, lebih baik kita pulang sekarang," ajak Rudi sambil berjalan di hadapan Syifa.

 

"Ya Allah, lama sekali hasil itu keluar. Aku sudah tidak sabar ingin mengetahui kebenaran yang sudah ditutupi oleh mertuaku," batin Syifa sambil berjalan di belakang sang suami.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Doctor My Soulmate
50      46     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
4924      2032     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
Story of April
1357      564     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
START
247      157     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
I'm not the main character afterall!
827      408     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Jelita's Brownies
2674      1167     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Pacarku Arwah Gentayangan
3860      1320     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
Cinta Pertama Bikin Dilema
3129      1018     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Listen To My HeartBeat
391      232     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Sweet Equivalent [18+]
2738      773     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...