Read More >>"> Aku Istri Rahasia Suamiku (Bab 19) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

"Kamu mau memberi nama anak ini siapa?" tanya Mbok Inah penasaran.

 

"Aku akan memberi nama anak ini Akbar, agar dia bisa menjadi orang besar seperti ayahnya." jawab Syifa sambil tersenyum melihat sang putra.

 

"Wah nama yang bagus, semoga Den Akbar bisa menjadi orang hebat seperti Mas Rudi." ucap Mbok Inah sambil tersenyum.

 

"Hai, Babu!" teriak Sherin sambil masuk ke ruangan Syifa bersama Ningrum dan Shania.

 

"Mbok, sekarang cepat belikan saya air mineral, karena saya sangat haus." perintah Ningrum sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Mbok Inah.

 

"Tapi, Nyonya ...." belum selesai Mbok Inah berbicara Shania langsung menyeret Mbok Inah keluar kamar.

 

"Dasar Pembantu tua kalau disuruh pergi ya pergi!" bentak Shania sambil menyeret tubuh Mbok Inah.

 

"Enak ya bisa melahirkan di rumah sakit mewah, fasilitas lengkap bahkan gratis lagi tanpa biaya apapun." ucap Ningrum sambil berjalan mendekati Syifa yang sedang berbaring bersama sang putra.

 

"Nama anakmu siapa?" tanya Shania sambil melihat Akbar.

 

"Akbar, Non." jawab Syifa sambil ketakutan.

 

"Akbar, cocok tuh buat anak kampung seperti anakmu." jawab Sherin sambil tertawa.

 

"Jangan kamu pikir biaya rumah sakit yang sudah Rudi keluarkan untukmu dan anak haram ini gratis. Aku tidak sudi anakku membiayai anak haram ini, jadi semua yang sudah dikeluarkan untuk persalinan dihitung sebagai hutang dan kamu harus membayarnya dari gajimu setiap bulan." jelas Ningrum sambil menatap Syifa dengan tajam.

 

"Mas Rudi yang membiayai semua ini, apa itu benar." batin Syifa sambil menatap Ningrum.

 

"Apa maksud Nyonya? Apa benar Tuan Rudi yang membayar semuanya." tanya Syifa penasaran sambil perlahan-lahan duduk di tempat tidurnya.

 

"Kamu itu tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?" tanya Ningrum sambil bertolak pinggang.

 

"Dia 'kan perempuan tolol jadi ya pasti akan selalu tolol." ucap Sherin sambil menjambak rambut Syifa.

 

"Oh ya, kamu jangan coba-coba untuk mendekati Rudi kalau sampai itu terjadi aku tidak akan segan-segan melemparmu ke jalanan bersama anak harammu ini." ucap Ningrum lalu berjalan ke arah pintu.

 

Tanpa mereka ketahui ternyata Mbok Inah sedang mengintip perbuatan mereka dari balik pintu. Rudi memang sengaja meminta Mbok Inah untuk terus mengawasi Syifa dan sang putra. Setelah puas membully Syifa dan Akbar, Ningrum dan kedua putranya langsung keluar dari kamar itu.

 

"Kamu tidak apa-apa 'kan, Syifa?" tanya Mbok Inah sambil masuk ke dalam kamar setelah Ningrum dan ketiga putrinya pergi.

 

"Sampai kapan ini akan berakhir Mbok? Sampai kapan aku harus bersabar dengan perlakuan mereka." ucap Syifa sambil menangis dan memeluk Mbok Inah.

 

"Sabar ya, Mbok yakin kamu akan mendapat kebahagiaan suatu saat nanti." jawab Mbok Inah sambil menangis.

 

"Mbok, apa benar semua ini Mas Rudi yang membayar?" tanya Syifa sambil mengusap air matanya.

 

"Kalau itu. Iya, semua ini Mas Rudi yang membayarnya dia juga terlihat bahagia saat melihat wajah Akbar untuk pertama kalinya," jawab Mbok Inah ragu.

 

"Ya Allah ternyata benar, Mas Rudi memang melunasi seluruh biaya persalinanku." ucap Syifa sambil melamun.

 

"Memang kenapa kalau Mas Rudi yang membayar rumah sakit ini? Bukankah Akbar adalah putranya jadi memang sudah kewajibannya membayar biaya persalinan ini." tanya Mbok Inah.

 

"Masalahnya Nyonya Ningrum meminta saya mengembalikan semua biaya itu, dan menganggap semuanya sebagai hutang." jawab Syifa sambil menunduk.

 

"Ya Allah, Nyonya besar kejam sekali." ucap Mbok Inah sambil mengelus dada.

 

Sepulang dari kantor Rudi langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat sang putra. Rudi yang begitu bahagia dengan kelahiran putra pertamanya langsung meminta Mbok Inah membantunya menggendong Akbar. Ada rasa bahagia dan sedih dalam hati Syifa saat melihat kedekatan Rudi dan Akbar.

 

"Mbok, bisa tinggalkan kami sebentar," ucap Syifa kepada Mbok Inah yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya.

 

"Baik." jawab Mbok Inah sambil tersenyum dan melangkahkan kakinya menuju ke pintu.

 

"Mas, sekarang kamu jawab dengan jujur apa benar kamu yang membayar biaya rumah sakit ini?" tanya Syifa sambil menatap Rudi yang sedang menggendong sang putra.

 

"Iya benar, memang kenapa?" tanya Rudi penasaran.

 

"Mama dan kedua adikmu tadi kemarin, mereka memintaku untuk mengembalikan semua biaya rumah sakit yang sudah kamu keluarkan, dan mereka menganggap semua itu sebagai utang." jelas Syifa kepada sang suami.

 

"Tidak perlu didengarkan, toh itu juga uangku bukan uang mereka." ucap Rudi sambil tersenyum kepada sang putra yang ada di dalam gendongannya.

 

"Kalau kamu bisa diam dengan ucapan mereka karena mereka adalah keluargamu, tapi aku? Aku hanya seorang pembantu dimata mereka dan aku harus menanggung biaya ini sebagai hutang di keluargamu!" bentak Syifa kepada Rudi.

 

"Lalu apa yang kamu inginkan, bicara kepada mereka agar tidak menagih kepadamu? Baik nanti akan aku bilang ke mereka untuk tidak menagih mu lagi," jawab Rudi sambil meletakkan Akbar di samping Syifa.

 

"Apa benar akan ada pernikahan antara kamu dan Anita?" tanya Syifa sambil menoleh ke arah Rudi yang sedang berjalan ke arah pintu.

 

"Pernikahan." jawab Rudi sambil berhenti dan berbalik ke arah Syifa.


 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Potongan kertas
652      304     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Gray November
2390      922     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
934      484     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Love Al Nerd || hiatus
92      69     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
When Magenta Write Their Destiny
3448      1128     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Rewrite
5927      2075     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Hello, Kapten!
928      483     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Dunia Alen
3089      1051     1     
Romance
Alena Marissa baru berusia 17 belas tahun, tapi otaknya mampu memproduksi cerita-cerita menarik yang sering membuatnya tenggelam dan berbicara sendiri. Semua orang yakin Alen gila, tapi gadis itu merasa sangat sehat secara mental. Suatu hari ia bertemu dengan Galen, pemuda misterius yang sedikit demi sedikit mengubah hidupnya. Banyak hal yang menjadi lebih baik bersama Galen, namun perlahan ba...
Jelita's Brownies
2678      1171     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Let's See!!
1367      663     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."