Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

Sesampainya di rumah sakit Rudi dan Syifa langsung menuju ke ruangan dokter. Dokter yang memeriksa Syifa menyarankan untuk melakukan USG untuk mengetahui kesehatan dan posisi sang janin. Rudi yang mendengar penjelasan sang dokter langsung memberikan izin kepada sang dokter untuk melakukan USG kepada syifa.

 

"Alhamdulillah, janinnya sehat, Pak. Letak janin juga sudah berada di bawah," ucap sang dokter sambil melihat sang janin dari layar USG.

 

"Apa jenis kelaminnya sudah bisa diketahui, Dok?" tanya Rudi kepada sang dokter.

 

"Bisa Pak, jenis kelaminnya laki-laki, wajahnya juga tampan pasti persis seperti Ayahnya," jawab sang dokter sambil menunjukkan kelamin sang janin.

 

"Putra ku, Papa harap kamu bisa menjadi laki-laki yang sangat bertanggung jawab dan berpendirian teguh," batin Rudi sambil tersenyum.

 

Syifa yang melihat senyum di wajah Rudi langsung terlihat sangat bahagia. Karena ini adalah pertama kalinya sang suami sangat antusias dengan sang anak. Setelah melakukan pemeriksaan Rudi mengajak Syifa ke sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya.

 

"Kita belanja buat kebutuhan anak kita dulu ya," ucap Rudi sambil mengemudikan mobilnya.

 

"Belanja, apa benar Mas Rudi akan mengajakku berbelanja kebutuhan bayi ini?” batin Syifa sambil mengusap perutnya.

 

“Kenapa kamu bengong." ucap Rudi sehingga membuat kaget Syifa yang sedang melamun.

 

“Terima kasih ya, Mas. Kamu sudah mau mengakui anak ini,” jawab Syifa sambil tersenyum.

 

“Jangan berfikir yang tidak-tidak, aku melakukan ini karena aku pikir kamu ‘kan belum memiliki persiapan buat anak ini,” jawab Rudi sambil menoleh ke arah Syifa.

 

Rudi membelikan beberapa pakaian bayi untuk anak yang ada di kandungan Syifa. Setelah beberapa jam mereka berbelanja Rudi dan Syifa memutuskan untuk segera pulang. Ningrum yang saat itu melihat kepulangan Rudi dan Syifa terkejut dengan apa yang dibawa mereka.

 

"Ehm … enak ya? Terasa seperti Tuan putri disini," ucap Ningrum dengan ketus.

 

"Tadi Mas Rudi mengajak saya belanja sebentar, Nyonya." jawab Syifa sambil menunduk ketakutan.

 

"Syifa kamu masuk ke paviliun dan bawa semua belanjaan ini, aku mau istirahat di kamar," perintah Rudi sambil menyerahkan beberapa kantong belanjaan kepada Syifa.

 

Ningrum yang merasa bahwa Syifa telah memanfaatkan Rudi demi kepentingan pribadinya langsung mendatangi Syifa di paviliun. Syifa yang saat itu sedang sibuk melihat barang-barang belanjaan tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Ningrum ke kamarnya. Ningrum yang saat itu sedang dalam kondisi marah langsung mengambil seluruh peralatan bayi yang diberikan Rudi kepada Syifa.

 

"Eh, Perempuan kotor! Jangan kamu pikir aku tidak tahu niat busukmu terhadap Putraku!" bentak Ningrum sambil merampas seluruh barang yang dibelikan Rudi kepada Syifa.

 

"Tidak, Nyonya. Saya benar-benar tidak ada niat buat memanfaatkan Mas Rudi," jawab Syifa sambil ketakutan.

 

"Kamu pikir aku tolol, kamu lihat apa yang akan aku lakukan dengan barang-barang ini," ucap Ningrum sambil keluar dari kamar Syifa. 

 

"Jangan, Nyonya. saya mohon kembalikan barang-barang itu, Nyonya!" teriak Syifa sambil mengikuti Ningrum yang berjalan keluar dari kamar Syifa.

 

Ningrum yang sudah kehilangan akal melempar seluruh barang-barang Syifa ke sebuah taman di depan kamar Syifa .dan bergegas menuju ke dapur. Syifa yang saat itu melihat barang-barangnya yang tergeletak di taman depan kamarnya. Namun, Ningrum yang tiba-tiba datang langsung mendorong tubuh Syifa hingga Syifa jatuh ke tanah. 

 

"Kamu pikir aku ikhlas uang Putraku digunakan untuk membeli kebutuhan anak haram mu itu!" bentak ningrum sambil mendorong tubuh Syifa.

 

"Saya mohon, Nyonya. Jangan rusak semua barang-barang itu," ucap Syifa sambil menangis. 

 

"Kamu pikir aku peduli dengan tangisan dan teriakan mu!" bentak Ningrum kepada Syifa.

 

Teriakan Syifa dan Ningrum ternyata didengar oleh Rudi dan keluarganya yang lain. Mbok Inah yang sudah melihat apa yang telah dilakukan Ningrum hanya bisa menangis dari kejauhan. Tidak berapa lama Rudi dan yang lain pun datang ke paviliun untuk melihat apa yang telah terjadi.

 

"Mama!" bentak Rudi saat melihat Ningrum menjambak rambut Syifa.

 

"Ampun, Nyonya. Ampuni saya," ucap Syifa sambil menangis.

 

"Lepaskan, Ma. Apa kamu sudah gila!" bentak Andre kepada sang istri.

 

"Iya, Mama memang sudah gila, gila karena Anakmu ini telah menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang untuk keperluan anak haram Perempuan ini," jawab Ningrum sambil berteriak di hadapan Andre. 

 

"Tapi tidak begini caranya, Ma!' bentak andre kepada Ningrum.

 

"Apa urusan Mama, aku membeli semua barang-barang itu dengan uangku, bukan dengan uang Mama," jawab Rudi sambil terus berusaha melepaskan tangan Ningrum dari rambut Syifa.

 

"Uangmu? Apa kamu lupa kalau kamu itu masih kerja di perusahaan Papa, jadi uang itu masih uang Mama," jawab Ningrum sambil menatap Rudi dengan tatapan tajam. 

"Kalian lihat apa yang akan aku lakukan dengan barang-barang ini," ucap Ningrum sambil melepaskan tangannya dari kepala Syifa.

 

"Mama ….!" teriak Rudi saat melihat apa yang dilakukan Ningrum kepada barang-barang Syifa.  

 

        

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Listen To My HeartBeat
592      361     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Selepas patah
209      171     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Gray November
3825      1314     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Let's See!!
2320      985     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Jelita's Brownies
4310      1633     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
7795      2561     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
Potongan kertas
940      488     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Luka atau bahagia?
5030      1458     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
Aku Milikmu
2082      918     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Cinta Pertama Bikin Dilema
5251      1434     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...