Read More >>"> Aku Istri Rahasia Suamiku (Bab 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

“Kenalkan ini Syifa, dia adalah salah satu warga di Desa Ronggo Lawuh.” jawab Rudi sambil memperkenalkan Syifa kepada Bu Ningrum.

 

“Assalammualaikum, Bu." sapa Syifa sambil tersenyum ke arah Ningrum.

 

"Lalu, kenapa kamu bawa dia ke rumah kita?" tanya Ningrum penasaran.

 

Syifa yang mempunyai sifat ramah dan baik kepada semua orang mendekati Ningrum dengan maksud untuk mencium tangannya. Belum juga tangan Syifa menyentuhnya Ningrum langsung menghindar dengan cara menjauhkan tubuhnya dan berjalan ke arah sofa. Perlakuan Ningrum kepada Syifa ternyata tidak membuatnya sakit hati, Syifa berpikir bahwa hal itu sangat wajar mengingat mereka yang belum pernah bertemu. 

 

"Mungkin Ibu mertua terkejut dengan kedatangan ku yang tiba-tiba. Karena 'kan dia belum mengenalku, jadi aku harus sedikit bersabar menghadapi ibu mertua ku," pikir Syifa sambil berjalan di belakang Rudi yang sedang menggandeng tangan sang mama.

 

“Sekarang kamu jelaskan ke Mama, kenapa kamu bawa perempuan kampung ini ke sini." desak Bu Ningrum kepada anaknya. 

 

“Syifa diusir dari kampungnya karena hamil, dan parahnya laki-laki yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab.” jawab Rudi sambil memijat tangan sang mama.

 

“Bukannya Mas Rudi adalah ayah dari anak ini, lalu kenapa dia justru mengatakan bahwa ayah dari anak ini tidak bertanggung jawab.” pikir Syifa sambil mengerutkan keningnya. 

 

"Mama sudah tahu maksudmu, kamu mau menampung dia di rumah kita 'kan?" tebak sang mama sambil menarik tangannya dari Rudi.

 

“Iya, Ma. 'Kan bisa buat bantu-bantu Mbok Inah di sini,” jawab Rudi sambil memeluk sang mama.

 

"Tidak! Mama tidak setuju. Lebih baik kamu antar dia ke kampungnya atau bawa dia ke rumah temanmu, siapa tahu mereka ada yang membutuhkan pembantu!" Teriak sang mama sambil berjalan meninggalkan Rudi dan Syifa.

 

"Apa pembantu?" batin Syifa sambil terus mendengarkan percakapan Rudi dan Ningrum.

 

Syifa yang melihat pertengkaran Rudi dan Ningrum hanya bisa berdiri mematung di ruang tamu. Rudi yang sangat mengerti sifat sang mama langsung berjalan menghampiri Ningrum yang sedang marah. Namun, apa yang dilakukan Rudi justru membuat sang mama semakin marah.

 

"Ayolah, Ma. Biarkan Syifa tinggal di sini untuk menjadi pembantu di rumah kita," ucap Rudi sambil terus mengejar sang mama.

 

“Pembantu? Kenapa lagi-lagi Mas Rudi bilang kalau aku ini pembantunya, ya Allah, kenapa Mas Rudi tidak mengakuiku sebagai istrinya,” batin Syifa sambil menatap Rudi yang sedang merayu Bu Sari.

 

"Kamu gila ya, kamu lihat perutnya ... apa mungkin dia bisa bekerja dengan perut buncit seperti itu, Mama tidak mau tahu kamu bawa dia pergi dari rumah ini sekarang!" bentak Ningrum kepada Rudi. 

 

"Rudi yakin dia bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah di sini, lagipula selama ini Syifa juga sering membantu orang tuanya di sawah, benarkah Syifa?" ucap Rudi sambil menoleh ke arah Syifa yang berada di belakangnya.

 

“Tapi Mas … bukannya aku itu ….” Belum selesai Syifa berbicara dengan Rudi sudah memotong ucapannya.

 

"Ayolah, Ma. Sekali ini saja Rudi mohon kabulkan keinginan Rudi," ucap Rudi kepada sang mama sambil bersujud.

 

"Mama heran, kenapa kamu begitu ngotot agar perempuan ini bisa tinggal bersama kita. Apa jangan-jangan kamu yang sudah menghamili perempuan ini?" ucap sang mama sambil mengerutkan keningnya. 

 

"Mama. Rudi hanya kasihan pada Syifa saja!" bentak Rudi yang mulai hilang kesabaran.

 

Melihat Rudi yang begitu marah Ningrum langsung menghampiri sang putra. Sambil memeluk Ningrum yang tadinya menolak kehadiran Syifa kini memberikan izin kepadanya. Namun, dengan syarat sang mama tidak mau direpotkan dengan kehamilan Syifa.

 

“Mbok! Mbok Inah.” teriak Ningrum sambil memanggil nama asisten rumah tangganya.

 

“Iya, Nyonya." jawab Mbok Inah sambil berjalan ke arah Ningrum dan Rudi.

 

“Bawa perempuan itu ke paviliun belakang, dan jelaskan apa saja yang harus dia kerjakan.” perintah Ningrum kepada Mbok Inah sambil menatap Syifa dengan kebencian penuh.

 

"Paviliun, tempat apa itu? Kenapa aku harus dibawah sana," Syifa semakin terlihat bingung dengan apa yang terjadi.

 

“Mbok, kembali saja ke dapur biar saya saja yang mengantar Syifa ke kamarnya,” ucap Rudi sambil berjalan ke arah paviliun belakang.

 

“Baik, Den." jawab Mbok Inah singkat.

 

“Mas, kenapa aku harus dibawa ke paviliun, tempat apa itu? Apa itu kamar mu." tanya Syifa kepada Rudi sambil sedikit berbisik.

 

Rudi yang mendengar pertanyaan Syifa langsung menggandeng Syifa dan segera mengantarnya ke paviliun. Ningrum yang sudah lelah karena emosinya kepada Rudi meminta Mbok Inah untuk membuatkan secangkir teh hangat. Syifa dan Rudi mulai berjalan ke arah paviliun belakang, setelah sampai di paviliun rudi segera membuka pintu dan jendela kamar syifa. Nampak sebuah kamar yang cukup sempit dan hanya terdapat sebuah lemari, tempat tidur dan kipas angin dinding untuk menghilangkan rasa panas.

 

"Kamu tinggal di sini saja, ingat jangan sampai ada yang tahu tentang pernikahan kita." ucap Rudi kepada Syifa.

 

“Kenapa aku harus tidur di kamar ini, Mas? Memangnya kenapa kalau mereka tahu kalau aku ini istrimu.” tanya Syifa kepada Rudi yang sedang membuka jendela kamar Syifa.

 

“Diam! Jangan banyak bicara, mulai sekarang kamu adalah pembantu di rumah ini." jawab Rudi sambil mendekat ke arah Syifa.

 

"Tidak! Aku tidak mau menjadi pembantu di rumah ini, apalagi aku ini kan istrimu." ucap Syifa sambil sedikit berteriak.

 

“Kalau kamu tidak mau, silahkan tinggalkan rumah ini dan jangan harap aku mau bertanggung jawab atas anak yang ada di dalam kandunganmu." ancam Rudi sambil menarik tangan Syifa keluar kamar.

 

“Bagaimana Ini, aku tidak bisa berbohong jika aku adalah istri dari Mas Rudi. Tapi kalau aku mengaku, lalu bagaimana dengan nasib anak ini.” pikir Syifa sambil berdiri di hadapan Rudi.

 

"Malah bengong, bagaimana kamu mau pura-pura menjadi pembantu di rumah ini!" bentak Rudi kepada Syifa hingga membuat Syifa kaget.

 

"Baik, Mas. Aku mau jadi pembantu di rumah ini," jawab Syifa yang terlihat sangat terpaksa dengan jawaban itu. 

 

"Bagus, sekarang kamu istirahat dulu, nanti malam aku datang lagi." ucap Rudi yang langsung meninggalkan Syifa.

 

***

Siang itu tidak banyak yang dilakukan Syifa selain merapikan pakaiannya dan membersihkan ruangan yang kini menjadi kamarnya. Malam harinya saat Syifa sedang menyiapkan makan malam tanpa sengaja dia melihat Rudi sedang bercanda dengan adik perempuannya. Tiba-tiba Syifa yang saat itu sedang serius melihat keakraban Rudi dan adik perempuannya dikejutkan dengan kehadiran seorang laki-laki paruh baya. 

 

“Kamu siapa, Nak?" tanya Andre Baskoro kepada Syifa.

 

“Selamat malam, Pak. Saya Syifa pembantu baru di rumah ini,” jawab Syifa kaget.

 

“Kerjanya hati-hati ya, Nak. Kasihan bayimu jika kamu tidak hati-hati,” jawab Andre sambil berjalan ke arah Rudi dan adiknya.

 

Syifa yang melihat kebaikan sang ayah mertua langsung bersyukur bahwa masih ada yang memperhatikannya. Andre Baskoro memang berbeda dengan keluarga Rudi yang lain, kehidupan masa kecil yang penuh dengan air mata dan kesulitan ekonomi membuat Andre belajar banyak hal. Sehingga kekayaan yang dia miliki saat ini tidak membuatnya menjadi manusia yang sombong dan angkuh. 

 

“Rudi, siapa perempuan yang bernama Syifa itu?” tanya Andre kepada Rudi yang sedang bergurau dengan Shania adik terkecilnya.

 

“Iya, siapa sih dia, Mas? Sudah dekil, bau lagi." tambah Shania dengan menatap Syifa dari kejauhan.

 

“Shania, jaga mulutmu. Dia juga manusia yang sama seperti kita, jadi hormati dia seperti kamu menghormati kami!” bentak Andre kepada putri bungsunya. 

 

“Oh, Syifa. Dia salah satu warga di desa Ronggo Lawuh, karena dia hamil di luar nikah maka warga mengusirnya, dan Terpaksa Rudi membawanya ke rumah kita. Kasihan kalau dia pergi tanpa tujuan dengan kondisi hamil besar seperti itu,” jawab Rudi sambil letakkan ponselnya.

 

“Memangnya di desa itu dia tidak memiliki keluarga, sehingga tidak ada yang bisa membelanya?” tanya sang ayah yang membuat Rudi terdiam.






 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Doctor My Soulmate
50      46     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
4913      2021     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
Story of April
1356      563     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
START
247      157     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
I'm not the main character afterall!
827      408     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Jelita's Brownies
2674      1167     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Pacarku Arwah Gentayangan
3859      1320     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
Cinta Pertama Bikin Dilema
3129      1018     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Listen To My HeartBeat
391      232     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Sweet Equivalent [18+]
2732      767     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...