Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hujan Paling Jujur di Matamu
MENU
About Us  

Sementara itu, Yudis dan Dewanti duduk berdampingan di samping Bu Farida yang masih tertidur lelap. Dewanti bisa merasakan betapa hancurnya hati Yudis dengan kejadian yang sedang menimpanya.

Perlahan, sangan pelan, tangan Bu Farida yang dipegang oleh Yudis bergerak. Tak lama matanya terbuka dan tatapan langsung bertemu dengan wajah lelah Yudis. Terlihat beberapa kali Bu Farida menghela napas dalam. Yudis yang mengetahui itu tentu saja sangat senang.

“Ibu sudah bangun,” katanya pelan.

Bu Farida menarik napas kembali sebelum akhirnya berkata. “Maafkan Ibu, Yudis. Ibu tidak tahu bahkan tak membayangkan semua ini akan terjadi,” ucapnya sangat lirih disertai linangan air mata.

“Ibu tidak salah apa-apa. Dalam hal ini, Yudis yang harus dipersalahkan atas semua ini. Andai saja Yudis percaya ketika Ratri mengatakan sesunguhnya ia adalah korban kebejatan seorang pria, Yudis yakin ini semua tak kan pernah terjadi.” Amarah Yudis pada Bagas bangkit kembali.

Bu Farida menghela napas dalam kemudian mengalihkan pandangan kepada Dewanti yang saat itu sedang memegang tangan Yudis. Sorot matanya menyiratkan tanda tanya melihat kemesraan Dewanti kepada Yudis.

Belum sempat ada yang bicara kembali, Tante Diana dan Bu Nining yang pergi untuk membeli sarapan untuk Yudis dan Dewanti sudah kembali. Bu Nining memberikan semangkuk bubur ayam kepada Dewanti dan menyuruhnya untuk sarapan di luar. Dewanti mengikuti saran ibunya lalu keluar bersama dengan Bu Nining. Sedang Yudis hanya geleng-geleng kepala ketika Tante Diana berlaku sama kepada Yudis.

“Teteh sudah bangun rupanya.” Tante Diana meletakan mangkuk bubur ayam pada meja kecil di samping tempat tidur.

“Ratri ... bagaimana kondisi Ratri, Yudis …?” Bu Farida berucap pelan namun suaranya terdengar lebih segar.

“Ratri sedang ditunggui sama Ustad Suhada dan Umi Siti, Teh.” Tante Diana yang menjawab

“Kasihan dia,” lirih Bu Farida seraya menatap Yudis.

“Ibu nggak usah cemas, Ratri juga pasti baik-baik saja.” Yudis berusaha menenangkan hati ibunya.

“Ibu ingin bertemu dengannya, Yudis,” kata Bu Farida lagi.

“Iya nanti juga pasti ketemu kok Bu. Lagian Dokter belum tentu mengizinkan ibu keluar dari ruangan ini.” Yudis coba melarang. Bukan tidak boleh tapi dia takut kondisi ibunya memburuk kembali.

“Tapi ibu sangat ingin bertemu dengannya Yudis! Ibu sangat menyayanginya. Apa pun yang terjadi sama Ratri, itu bukanlah keinginannya. Ratri tetaplah menantu ibu. Istrimu,” sahut Bu Farida. Nada bicaranya terdengar makin kuat.

“Kalau begitu, kita tunggu dulu Dokter Ariny.” sahut Yudis.

Belum sempat ada yang berkata kembali, Rio dan Pak Syam masuk ke dalam ruangan. Wajahnya sedikit senang ketika melihat Bu Farida baik-baik saja meskipun masih terlihat lemas.

“Bagaimana pria brengsek itu, Om?” tanya Yudis segera kepada Pak Syam yang langsung memeluk bahu istrinya.

“Pria itu sudah mendekam di penjara, Kang.” Rio yang menjawab. “Atau jika Kang Yudis masih belum puas, kita bebaskan saja dia dari penjara dan kita gunakan hukum rimba untuk menghukum pria brengsek itu,” sambung Rio.

“Hus kamu ini, Rio!” timpal Pak Syam.

 Yudis hanya terdiam memendam amarah dan dendam. Dalam hatinya ia berjanji suatu saat nanti akan menghajar pria brengsek bernama Bagaspati. Ia juga berencana ingin membeli kembali galeri dari Bagaspati. Yudis tak ingin galerinya dimiliki oleh manusia macam Bagas.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dia & Cokelat
581      411     3     
Short Story
Masa-masa masuk kuliah akan menjadi hal yang menyenangkan bagi gue. Gue akan terbebas dari segala peraturan semasa SMA dulu dan cerita gue dimulai dengan masa-masa awal gue di MOS, lalu berbagai pertemuan aneh gue dengan seorang pria berkulit cokelat itu sampai insiden jari kelingking gue yang selalu membutuhkan cokelat. Memang aneh!
Potongan kertas
912      473     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
338      235     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
Mimpi Membawaku Kembali Bersamamu
616      436     4     
Short Story
Aku akan menceritakan tentang kisahku yang bertemu dengan seorang lelaki melalui mimpi dan lelaki itu membuatku jatuh cinta padanya. Kuharap cerita ini tidak membosankan.
ADRI
547      407     1     
Short Story
Untuk yang terlambat jatuh cinta.
HADIAH PALING BERHARGA
581      392     4     
Short Story
Seorang wanita yang tidak bisa menerima kenyataan, keharmonisannya berubah menjadi kebencian, sebuah hadiah yang mengubah semua hal tentangnya .
A & A
289      212     2     
Romance
Alvaro Zabran Pahlevi selalu percaya bahwa persahabatan adalah awal terbaik untuk segala sesuatu, termasuk cinta. Namun, ketika perasaannya pada Agatha Luisa Aileen semakin dalam, ia sadar bahwa mengubah status dari teman menjadi pacar bukanlah perkara mudah. Aileen, dengan kepolosannya yang menawan, seolah tak pernah menyadari isyarat-isyarat halus yang Alvaro berikan. Dari kejadian-kejadian ...
Susahnya Jadi Badboy Tanggung
5802      1860     1     
Inspirational
Katanya anak bungsu itu selalu menemukan surga di rumahnya. Menjadi kesayangan, bisa bertingkah manja pada seluruh keluarga. Semua bisa berkata begitu karena kebanyakan anak bungsu adalah yang tersayang. Namun, tidak begitu dengan Darma Satya Renanda si bungsu dari tiga bersaudara ini harus berupaya lebih keras. Ia bahkan bertingkah semaunya untuk mendapat perhatian yang diinginkannya. Ap...
Horses For Courses
11696      2331     18     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Yang Terlupa
449      255     4     
Short Story
Saat terbangun dari lelap, yang aku tahu selanjutnya adalah aku telah mati.