Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hujan Paling Jujur di Matamu
MENU
About Us  

Bersamaan dengan itu masuk Dokter Ariny yang sejak dulu memang selalu menangani penyakit Bu Farida. Yudis dan Ratri mundur memberi keleluasaan kepada Dokter Ariny.

“Sudah Bangun, Bu. Apa yang ibu rasakan sekarang?” tanya Dokter Ariny segera sambil memeriksa detak jantung Bu Farida.

Alhamdulillah lebih baik, Dok,” jawab Bu Farida.

“Berapa lama ibu tidak minum obat?”tanya Dokter Ariny

“Dua minggu, Dok,” jawab Bu Farida.

“Kalau Ibu mau sehat sepenuhnya, jangan berhenti minum obat sebelum saya suruh berhenti ya, juga jaga pola makan.” Dokter Ariny mengingatkan

“Iya, Dok,” jawab Bu Farida.

Dokter Ariny menoleh kepada Yudis. “Pak Yudis juga sebaiknya berperan aktif untuk mengingatkan Bu Farida ya.”

“Iya Dok. Akhir-akhir ini saya memang agak sibuk,” jawab Yudis. Sementara Ratri hanya menunduk.

“Untuk beberapa hari ini, biar Bu Farida dirawat dulu. Jika hingga dua hari jantung Bu Farida tak kambuh lagi, baru saya izinkan pulang.”

“Terserah Dokter saja. Saya percayakan semua yang terbaik kepada Dokter.” Yudis menyerahkan semua urusan ibunya pada Dokter Ariny.

“Ya sudah. Saya pamit dulu.” Dokter Ariny pamit dan segera keluar dari ruangan .

Berselang beberapa menit, seorang perawat masuk membawa sarapan untuk Bu Farida. Ratri segera menyuapi Bu Farida. Setelah sarapan, Ratri pun menyeka tubuh Bu Farida dengan kain halus yang dicelupkan air hangat. Sementara itu Yudis hanya diam melihat semua itu. Semua kebaikan Ratri tak ada artinya di mata Yudis kini. Usai minum obat, Bu Farida pun kembali tertidur.

Pukul sepuluh pagi, Tante Diana dan Om Syam pun datang menengok. Begitu pun dengan Ustad Suhada dan Umi Siti. Mereka semua sama-sama mencemaskan Bu Farida. Tapi setelah Yudis mengatakan bahwa ibunya tidak apa-apa, mereka semua pun kembali bernapas lega. Di depan orang lain, Yudis dan Ratri tidak menandakan hubungan mereka sedang digoncang masalah besar.

“O iya. Kamu sudah tahu belum kalau kehamilan istrinya si Rio sudah mau empat bulan, Yudis?” tanya Om Syam.

“Hebat banget si Rio, kawin baru satu bulan udah hamil empat bulan.” Yudis terdengar ketus.

“Yah, mau gimana lagi, Yudis. Yang penting sekarang Rio menjadi lebih baik. Ia rajin bekerja. Bahkan mau menjadi seorang kuli hanya untuk menafkahi anak dan istrinya. Padahal sudah tante bilang kalau butuh apa-apa tinggal ngomong saja sama Tante.” Tante Diana menimpal.

“Benar, Tante Diana. Semua orang pasti punya masa lalu dan pernah berbuat salah. yang penting, apakah orang itu semakin baik dan tidak setelah melakukan kesalahan itu,” ucap Umi Siti menimpal.

Yudis terdiam. Ratri menunduk.

“Lalu kapan syukuran empat bulananya, Dian?” tanya Bu Farida.

“Satu mingguan lagi, kita ke sana ya, Teh. Neng Ratri dan kamu juga harus ikut, Yudis!” seru Tante Diana.

“Tentu dong, Dian. Anakmu adalah anakku. Cucumu juga cucuku,” sahut Bu Farida.

“Tapi ini bukan cucumu, Bu,” lirih Ratri dalam hati. Hampir saja airmatanya tumpah.

Semua tersenyum bahagia mendengar penuturan Bu Farida yang penuh kebijakan. Kecuali Yudis. Ia tersenyum getir. Dalam hatinya ia menyumpahi Ratri yang telah menipu dia dan ibunya. Ingin sekali dia berteriak bahwa janin dalam rahim Ratri bukan anaknya. “Ratri seorang pezina.” Namun, sekuat tenaga ia menahan gejolak amarahnya.

Hari beranjak siang. Di kota apapun matahari tetaplah matahari. Yang membedakan panasnya adalah kondisi alam kota tersebut. Seperti musibah atau ujian yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Semua sama, menyakitkan. Yang membedakan adalah kondisi keimanan dalam dada setiap manusia.

Ratri dengan setia menunggui Bu Farida. Sedang Yudis hanya sesekali saja. Ia terus menghindar untuk bersama dengan Ratri. Ia tak mau berbuat kasar kepada Ratri di depan ibunya. Bu Farida mulai bertanya-tanya dalam hatinya melihat Ratri dan Yudis yang tak semesra biasanya.

Setelah dua hari menginap di Rumah Sakit, Bu Farida diizinkan pulang. Kondisinya terlihat semakin membaik. Meski harus terus mengkonsumsi obat-obatan. Pukul dua belas siang, mereka sudah kembali berada di rumah di jalan Cihanjuang. Tante Diana pun terlihat datang beberapa menit kemudian.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sosok Ayah
916      510     3     
Short Story
Luisa sayang Ayah. Tapi kenapa Ayah seakan-akan tidak mengindahkan keberadaanku? Ayah, cobalah bicara dan menatap Luisa. (Cerpen)
A Perfect Clues
6371      1731     6     
Mystery
Dalam petualangan mencari ibu kandung mereka, si kembar Chester-Cheryl menemukan sebuah rumah tua beserta sosok unik penghuninya. Dialah Christevan, yang menceritakan utuh kisah ini dari sudut pandangnya sendiri, kecuali part Prelude. Siapa sangka, berbagai kejutan tak terduga menyambut si kembar Cherlone, dan menunggu untuk diungkap Christevan. Termasuk keberadaan dan aksi pasangan kembar yang ...
Heya! That Stalker Boy
582      354     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Why Joe
1326      675     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
Blue Rose
299      247     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
GLACIER 1: The Fire of Massacre
866      630     2     
Fantasy
[Fantasy - Tragedy - Action] Suku Glacier adalah suku yang seluruhnya adalah perempuan. Suku damai pengikut Dewi Arghi. Suku dengan kekuatan penyegel. Nila, anak perempuan dari Suku Glacier bertemu dengan Kaie, anak laki-laki dari Suku Daun di tengah serangan siluman. Kaie mengantarkannya pulang. Namun sayangnya, Nila menjatuhkan diri sambil menangis. Suku Glacier, terbakar ....
For One More Day
496      349     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
FORGIVE
2113      746     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Zona Elegi
542      353     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...
The One
322      215     1     
Romance
Kata Dani, Kiandra Ariani itu alergi lihat orang pacaran. Kata Theo, gadis kurus berkulit putih itu alergi cinta. Namun, faktanya, Kiandra hanya orang waras. Orang waras, ialah mereka yang menganggap cinta sebagai alergen yang sudah semestinya dijauhi. Itu prinsip hidup Kiandra Ariani.