setelah satu minggu di rumah mama zayyan,dan sudah genap 1 bulan juga di indonesia,zara sudah sanggat merindukan turki dan bangku kuliah tempat ia menimba ilmu setiap harinya.
"suprice" ucap zayyan yang membawakan sepiring nasi goreng yang lengkap dengan telot mata sapi,tak lupa juga dengan bawang goreng yang menghiasi nasi nya agar terlihat indah.
zayyan tersenyum.
"suprice apa lagi ini,setiap hari kamu membawakan aku suprice,padahal kan bukan hari ulang tahun aku" ucap zara,ia benar-benar telah di ratukan oleh zayyan.
"ga perlu menunggu ulang tahun kamu sayang,hari biasa aja bakalan aku kasih suprice tiap harinya"
zara tersenyum.
apakah ini yang di namakan bahagia setelah luka yang bertubi-tubi menghantam?
jika benar ini adalah kebahagian setelah luka,maka ia berharap kebahagian ini akan selalu setia menemaninnya,ia tidak ingin lagi merasakan luka.
"ini abang yang masak?" tanya zara yang masih mengunyah nasi.
"habiskan dulu makanannya baru ngomong sayang" ucap zayyan yang sedang menyuapi zara dengan telaten.
zara mengangguk tersenyum,seperti anak kecil yang nurut dengan perkataaan orang tua.
setelah menghabiskan makanannya,zara kembali bertanya dengan pertaanyan yang sama.
"abang yang masak nasi gorengnya?" tanya zara.
"iya dong,enak kan?" ucap zayyan sambil memberikan pertanyaan kepada zara.
"bangettttt!" puji zara dengan mengacukan jempol.
zayyan tersenyum,ia mengacak hijab zara.
"jangan gitu abang hijab zara jadi berantakan"
"walaupun hijabnya berantakan,kamu masih cantik ra"
zayyan arkana bisa ga sih jangan puji zara mulu,zara mau terbang nih gara-gara pujian nya ,batin zara yang menggebu.
zayyan terkekeh.
tak lama wajah zara seperti tidak bahagia,zayyan merasa ada sesuatu.
"kenapa sayang,ada masalah,kok mukak kamu seperti tidak bahagia gitu"
"apa kita ga akan kembali ke turki lagi untuk melanjutkkan kuliah" ucap zara.
"kamu udah kangen sama turki ya?"
lagi-lagi zara mengangguk.
"jika yang kemarin-kemarin aku sendirian ke turki,namun kali ini aku mau berpijak di sana bersama pasangan tercinta aku,aku mau tunjukkan kepada turki bahwa zara azkiya humaira sudah punya nya zayyan arkana" ucap zara yang merasa sangat bahagia dengan hidup yanh sekarang ia jalani..
"minggu depan kita akan kembali ke turki"
mata zara langsung berbinar.
"seriusan?"
zayyan mengangguk.
" kapan sih aku ga pernah serius"
zara terkekeh pelan.
"abang selalu serius kok,termasuk menikahi aku yang masih banyak kurangnya ini" ucap zara yang sangat suka merendah.
"emang apa yang kurangnya dari kamu?aku rasa kamu udah cukup sempurna"ucap zayyan.
zara hanya bisa terkekeh pelan,ia juga tidak tau apa kekurangannya,yang pastinya ia rasa ia masih banyak kurangnya.
"nanti abang bilang ke mama dan papa tentang rencana kita "
zara mengangguk.
......
semakin dewasa aku semakin mengerti bahwa rezeki itu ga seharusnya mendapatkan uang dan harta yang berlimpah,namun rezeki itu juga bisa dengan di datangkan orang-orang yang baik di sekitar kita.
dan bahagia ga seharusnya juga dengan orang yang kita cintai,kebahagiaan itu tergantung bagaimana hubungan kita dengan allah,sekuat apa kita mendekatkan diri kita kepada sang pencipta,kebanyakan orang yang berhubungan baik dengan allah dia adalah orang yang paling tenang dan bahagia,karena setiap perjalanan hidupnya sudah ia pasrahkan kepada allah tampa campur tangan orang lain,melainkan ia allah sendiri yang mengatur semuanya dengan baik tanpa ada cacat cela.
......
"minggu depan"
zayyan mengangguk.
"itu keinginan zara ma,lagi pula tidak akan lama lagi kok,tinggal 2 tahun lagi kami berdua akan melaksanakan wisuda graduation" jelas zayyan.
mama zayyan memandang ke arah suaminya,ia menyerahkan jawaban nnya kepada sang suami.
"papa izinkan,kalian sudah dewasa,apalagi sudah menikah,jadi tidak ada hak papa untuk melarang kalian menuntut ilmu,itu semua adalah keputusan kalian"
zara yang sedari tadi diam,kini senyuman telah merekah di wajahnya kala mendengar ucapan papa mertuanya yang sangat baik kepadanya,meskipun zayyan sudah bercerita kepadanya tentang permasalahan keluarganya dulu,namun bagi zara seburuk apapun orangtua kita dia tetap orang tua kita,dia yang membawa kita terlahir ke dunia ini dengan taruhan nyawa,walaupun kita merasa orang tua kita jahat kepada kita,namun islam mengajarkan kita agar tetap terus berbuat baik kepada orang tua kita,jangan pernah berkata kasar padanya walaupun hanya sebatas perkataan "ah",jika engkau menyakiti hati kedua orang tuamu,maka allah pun takkan rido atas kehidupanmu.
"zayyan udah dapat izinnya papa,sekarang kalau mama gimana? mama izinin kami kembali ke turki kan?" tanya zayyan memastikan.
"sebenarnya agak keberatan,soalnya kamu kan baru pulang,dan pulang langsung nikah,gimana mama ngak berat ngelapas kamu,terlebih lagi nanti mama ga ada yang bantuin masak kalau menantu mama kamu bawa" ucap mama zayyan sedikit bercanda.
semuanya tertawa bahagia.
"zara"panggil mama zayyan.
"iya ma" ucap zara menyahut panggilan dari mama mertuanya.
"udah isi belum?"
dahi zara berkerut menandakan binggung dengan perkataan mama mertuanya.
zayyan yang berada tidak jauh dari zara tersenyum-senyum ,ia faham apa yang di maksud sang mama,namun zara yang polos tidak dapat mengartikan apa yang di maksud mama mertuanya.
"isi apa ma?"tanya zara polos.
mama zayyan memegang kepalanya.
"isi di perut sayang" ucap mama zayyan yang mengelus pelan perut zara.
"ouhh udah ma" jawab zara polos,yang berhasil membuat zayyan,papa,dan mama mertuanya melotot menatap ke arahnya.
"beneran udah ada isinya sayang?"kini zayyan yang bertanya akibat penasaran.
dengan polos zara mengangguk.
"tadi barusan kan kamu yang ngisi pake nasi goreng" jawab zara tanpa ada rasa bersalah dengan jawabannya.
ketiganya tertawa sambil memegang kepalanya.
"astaga ra" ucap mama terkekeh" maksud mama bukan di isi dengan makanan tapi di isi dengan adek bayinya"jelas mama zayyan yang masih sedikit terkekeh.
zayyan tersenyum malu,bagaimana bisa ia tidak faham dengan kata-kata mama mertuanya tadi,selemot itukah dirinya?
"kalau isi yang itu kayanya belom deh ma" ucap zara.
"mama tenang aja,nanti aku bakalan bikinin buat mama cucu yang banyak" ucap zayyan yang berhasil membuat zara malu,sampai-sampai zara tidak tau lagi mau meletakkaan di mana wajahnya yang sudah memerah ini.
"mama mau cucunya 11 biar kaya tim sepak bola gitu"
zara memandang zayyan dengan heran.
"kurang satu ma,nangung amat,sekalian aja 1 lusin,jadinya 12"
mama zayyan mengangguk.
"bener juga" ucap papa yaang ikut bergabung dengan topik mereka.
zara hanya bisa menyembunyikan wajah merahnya karena terus saja di buat malu oleh zayyan.
.......
1 minggu berlalu...
waktunya kembali ke turki.
zara mengemasi barang-barangnya ke dalam koper,ia di bantu oleh zayyan juga,mana tega zayyan membiarkan isterinya membereskan semuanya termasuk barangnya juga.
"biar aku yang bawa turun ke bawah ya" ucap zayyan saat zara ingin membawa koper turun.
zara mengangguk.
"makasih abang"
"sama-sama sayang"
setelah semua barang di letakkan di bagasi mobil,zara dan zayyan berpamitan kepada mama dan papa,tak lupa zayyan juga singgah ke rumah mama nia mama nya zara untuk berpamitan.
"zay,jaga zara yah,mama percayakan kebahagian zara ke kamu,jangan pernah sakiti dia,buatlah dia bahagia zay,sedari kecil dia ga pernah merasakan kebahagian yang sesungguhnya"nia menghela nafas sebentar kemudian melanjutkan ucapannya"mama serahkan tanggung jawab ini ke kamu,mama mohon jangan pernah kamu tinggalin dia dalam keadaan apapun"
zayyan mengangguk dan memberikan senyum kepada mama mertuanya,mama nia.
"aku janji ma akan terus menjaga zara dalam keadaan apapun,aku ga akan pernah meninggalkan dia dalam keadaaan apapun,kecuali maut yang memisahkan kami"ucap zayyan mantap.
nia tersenyum,ia merasa sudah tenang melepaskan zara kepada suaminya,ia berharap zayyan benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang suami yang bertanggung jawab.
"mama zara dan zayyan pamit yah" zara menyalami kedua orang tuanya dan memeluknya"pa zara titip mama" ucap zara.
harun mengangguk.
"zay pamit yah pa,ma, assalamualaikum"
"walaikumsalam"
kedua pergi meninggalkan keberadaan keluarga harun,mereka akan pergi ke bandara,dan akan melalui perjalanan yang panjang.
......
flasback on...
sebelum hari keberangkatan mereka kembali ke turki,zayyan tak lupa untuk mengunjungi makam sang abang yang tercinta,da ia juga mengajak zara.
zayyan dan zara membacakan yasin dan menyiramkan air ke kuburan arsyad,tak lupa dengan menaburkan bunga-bunga di atasnya,setelah semuanya selesai zayyan mendekat ke arah batu nisan yang bertuliskan nama arsyad.
"assalamualaikum bang,udah lama zay ga ngunjungin abang,apakah abang udah bahagia di sana?" zayyan tersenyum meskipun ia sangat ingin mengeluarkan air mata kerena sangat merindukan sosok arsyad yang selalu melindungi dan menjaganya sejak kecil,tak lama zayyan memandang ke arah zara ia tersenyum,tak lama zayyan kembali melanjutkan ucapannya," zay punya kejutan buat abang,abang tau zay udah menikah,zay udah bahagia sekarang,kalau abang masih hidup pasti abang bangga sama zay,bangga karena zay bisa mendapatkan perempuan secantik dan sesolehah zara" zayya kembali menatap ke arah isterinya,zara ikut tersenyum.
"terima kasih" ucap zara.
"sama-sama"
"bang zay dan zara akan kembali ke turki untuk melanjutkan pendidikan kami yang sempat tertunda,kapan-kapan zay akan kembali dan menjenguk abang lagi,zay dan zara pasti akan sangat merindukan abang,zay sayang abang,semoga allah meletakkan abang di golongan orang-orang yang soleh" ucap zayyan yang di aamiinkan oleh zara.
setelah agak lama keduanya berpamitan untuk pergi meninggalakan area pemakaman.
flasback off...
......
"kamu takut?" tanya zayyan yang melihat zara seakan pucat
dengan cepat zara menggelang.
"aku tidak pernah takut dengan apapun dan siapapun kecuali allah" ucap zara.
"apa kamu ngak takut mati?"
"ngak,bukannya semua yang ada pada kita adalah sebuat titipan,lantas kenapa kita harus takut allah mengambil nyawa kita? tidak perlu takut,karena memang sedari awal kita di lahirkan semuanya hanyalah sementara bukan hak milik," zara menjeda ucapnnya,tak lama ia melanjutkan kembali ucapannya yang sempat terjeda" tidak ada yang perlu di takutkan kecuali allah,beramallah sebanyak-banyak nya,dan jangan pernah mengeluh dan tidak bersyukur atas apa yang telah allah titipkan kepada kita"
zayyan seketika terdiam mendengar ucapan yang luar biasa dari mulut isterinya.
"bukankah kebanyakan orang takut akan kematian ra?"
zara menatap ke arah zayyan ia memegang wajah suaminya,dan tersenyum.
"dunia hanya sementara,setelah kita mati kita akan kembali di bangkitkan,entah kita termasuk di golongan yang mana wallahu a'alam,dunia itu hanya sementara,sedangkan akhirat selamanya"
zayyan mengangguk dan faham.
ini mah ceritanya devinisi isteri yang jadi pembimbing bukan suami ,wkwkkw.....
sepanjang perjalanan di atas pesawat menuju turki zara dan zayyan tetap asyik mengobrol,adakalanya mereka tertidur dan mengerjakan sholat di atas pesawat dengan syarat yang di perbolehkan agama.
......
dear zara...
turki,salah satu negara yang aku suka banget dengan negara turki,namun tidak pernah terfikir olehku untuk melanjutkan pendidikan di negara bersejerah ini,yang terfikir olehku hanyalah "aku sangat ini berjalan-jalan,tidak menetap,namun takdir allah berkata lain"...
dari kecil aku sudah bertekad kuat untuk kuliah di negara nya kinanah,kalian tau apa? yups negara mesir,lebih tepatnya di universitas al-azhar kairo,namun sejak tes babak pertama aku sudah di nyatakan tidak lolos ,karena basic bahasa arab ku belum benar-benar sempurna,alhasil papa menawarkan kan kepadaku negara turki yang di mana kabarnya negara turki ini biaya kehidupan di sana juga termasuk murah.
singkat cerita aku menyetujui tawaran papa,sebelum ke turki aku kembali mendalami bahasa arab sampai aku benar-benar faham apa itu bahasa arab,dan bagaimana cara mengunnakannya? ternyata bahasa arab itu tidak semudah yang aku bayangkan,tapi selama ada niat dan kemaun yang tinggi insya allah semuanya akan di permudahkan,pada intinya kita harus memasukkan campur tangan allah atas segala sesuatu yang kita akan kerjakan,karena tanpa bantuan allah kita bukanlah apa-apa,so jangan pernah lupa untuk berdoa...
akhirnya setelah di rasa bahasa arab ku sudah cukup sempurna,aku masuk ke salah satu unirversitas di turki,dan aku sudah menjalaninnya selama 2 tahun penuh,dan pada tahun kedua aku pulang untuk bertemu dengan keluarga kecilku, dan di luar skenario ku,jodoh telah datang menjemputkan,pastinya kalian tau siapa? yups,dia zayyan arkana seseorang yang awalnya sangat sangat mengesalkan bagiku,tapi siapa bisa menyangka yang di benci ternyata bisa menjadi jodoh....
setelah menikah aku dan zayyan akan segera kembali ke turki untuk melanjutkan apa yang seharusnya di lanjutkan yaitu pendidikan..
"turki aku kembali"
......
akhirnya bab ini selesai juga,beberapa hari sempat tertunda akibat pekerjaan,tapi senang rasanya bisa menyelesaikan walaupun satu bab.
wkwkkw,semangat buat para pembaca ....
nantikan bab selanjutnya...
see you...