banyak orang tua di dunia ini terkadang memaksa keinginan mereka terhadap anak-anak mereka,tanpa ingin tau keinginan anak-anak mereka apa?
apa mau mereka!
apa yang mereka impikan!
mereka memaksakan keinginan mereka sehingga keinginan itu menjadi sebuah tekanan dalam hidup anak-anak mereka.
.....
"gue ga mau pulang,ngerti ga sih!!!" ucap zayyan kepada seseorang di telfon."gue udah nyaman disini"lanjutnya lagi.
zayyan langsung mematikan sambungan telfon tersebut secara sepihak.
"lo yakin ga mau pulang zay?"tanya faiz
"gak!!" singkat zayyan.
"gue ga punya rumah untuk pulang,jadi buat apa gue pulang hanya untuk melihat orang tua gue bertengkar setiap hari" jelas zayyan.
....
zayyan arkana...
zayyan adalah anak kedua dari 2 orang bersaudara,orang tua zayyan bekerja sebagai pabrik sawit,bukan sebagai pekerja melainkan sebagai yang punya ,namun uang tidak bisa membeli kasih sayang yang cukup buat anak-anaknya.
"ma,abang udah sekarat dan kalian masih memikirkan pekerjaan!"ucap zayyan pada saat itu,abang zayyan terlahir tidak sempurna,terlahir mempunyai penyakit gagal ginjal,wajar saja kondisinya mudah melemah.
"ya ampun zay,kamu ga bisa liat mama lagi banyak urusan,bilang aja ke papa kamu suruh pak tono bawa ke rumah sakit" ucap sang mama dengan angkuh.
zayyan dengan cepat pergi ke ruangan papa nya, dan mengatakan hal yang sama.
namun jawaban sang papa hanyalah.
"kamu bisa sendiri kan"
4 kata yang sangat menyakitkan.
"mama sama papa itu sebenarnya punya anak gak sih!" ucapan kasar itu keluar begitu saja dari mulut zayyan."kalian sama sekali ga becus jadi orang tua,abang lagi sakit pa,dia butuh di rawat" jelas zayyan memohon namun jawaban yang sama di berikan oleh sang papa.
zayyan sudah kehilangan akal,ia keluar dan mencari keberadan pak tono supir pribadi mereka.
setelah menemukan pak tono,dengan cepat zayyan meminta bantuan untuk mengantarkan ia dan abangnya ke rumah sakit.
.....
10 menit sudah dokter di dalam ruangan abangnya,dan akhirnya keluar,
"gimana keadaan abang saya dok?"
"kami harus melakukan operasi dengan segera" ucap dokter tersebut.
dengan cepat zayyan menelfon kedua orang tuanya,untuk segera datang ke rumah sakit dan mengurus keperluan operasi untuk sang abang yang akan berjuang melawan maut di dalam sana.
"mama akan transfer uangnya ya ke kamu,nanti kalau ada waktu mama akan datang ke rumah sakit"
jlebb!!
"kalau ada waktu katanya!" batin zayyan.
hati zayyan seakan terbakar mendengar kata kata itu,apa sebenarnya yang orang tuanya pikirkan,bagaimana kalau abangnya pergi dari dunia ini?apakah mereka akan merasa menyesal setelah tau artinya kehilangan.
"ma,abang lagi sakit,dan sekarang dia lagi berjuang buat nyawa ma!,"zayyan berhenti sejenak,ia berusaha menahan emosi dan air mata yang sebentar lagi akan pecah."ma,bisa ga sih mama mikirin keluarga,bisa ga sih jangan mikirin kerja aja,ok fine zay tau mama kerja buat aku sama abang,tapi mama sisakan waktu buat anak mama sesekali lah ma!"
"tapi kan.....
"tapi apa ma?uang lebih penting daripada anak yang mama lahirkan sendiri,tau gini kenapa ga dari kandungan aja mama gugurin"
"jaga ucapan kamu ya"
"aku kaya gini gara-gara mama!"ucap zayyan emosi,ia langsung mematikan ponselnya,tanpa berfikir panjang ia langsung mengurus berkas-berkas buat operasi sang abang.
zayyan menunggu di depan ruangan operasi,serangkai doa tak lupa ia komat kamitkan di bibirnya.
"ya allah selamatkan lah saudara hamba yang sedang berjuang di dalam ruangan yang penuh dengan alat,hanya engkau yang bisa menyelamatkannya"
pada waktu itu zayyan masih berumur 17 tahun,namun hidupnya seakan terombang ambing tidak pernah di perhatikan keluarga,meskipun mama dan papa nya tidak pernah lupa mengirimkan ia dan abang nya uang,tapi zayyan merasa muak dengan semua itu,uang berlimpah tapi kasih sayang mereka tidak tercurahkan sedikitpun.
2 jam sudah berlalu,akhirnya dokter yang menangani abangnya operasi telah keluar.
dengan cepat zayyan menghampiri dokter tersebut..
"bagaimana keadaannya dok?apakah operasinya berjalan lancar?"
dokter tersebut terdiam,wajahnya menampakan wajah sendu dan mata yang berbinar akan air mata.
dari tatapan tersebut zayyan seakan sudah menyiapkan ruang untuk kehancuran selanjutnya.
"katakan dokter,apakah operasinya berhasil?" tanya zayyan untuk kedua kalinya.
"operasi gagal!"
deg!!
jantung zayyan berhenti berdetak,kakinya terasa lemas seakan tidak berdaya,wajah nya pusat pasi,air mata terus mengalir,mata zayyan berkunang-kunang alhasil ia jatuh tak sadarkan diri.
.....
"dek,kamu jangan tidur kelamaan yah,jangan lupa bangun,ntar mama sama papa nyariin kamu" ucap arsyad abangnya zayyan.
"aku mau tidur aja bang,aka ga mau bangun,dunia ini terlalu kejam buat aku yang lemah"
arsyad tersenyum mendengar ucapan adik bungsunya.
"dunia emang kejam,tapi kamu harus melaluinya dengan penuh keikhlasan,jangan pernah mengeluh,karena dengan mengeluh akan membuat kamu bakalan merasa sulit untuk ngejalanin hidup"
zayyan berhambur memeluk abangnya,dan terisak kuat di pelukan sang abang.
"abang satu satunya yang peduli sama aku,kenapa abang pergi?"
"allah sudah memanggil abang buat bertemu denganya,bagaimana bisa abang menolak undangan dari allah untuk bertemu dengannya"
"siapa yang akan peduli dengan ku lagi?"
arsyad mengacak rambut zayyan dan tersenyum.
"banyak yang akan peduli dengan mu dek,bersabarlah,karena dengan bersabar kamu akan temui kebahagian yang tidak terkira di suatu hari"arsyad berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan ucapannya."jangan pernah membenci mama dan papa ya dek,allah sanggat tidak suka akan hal itu,sejahat nya mereka memperlakukan kita,mereka tetap lah orang tua kita,tanpa mereka kita tidak akan melihat dunia yang penuh kejutan ini" ucap arsyad tersenyum."abang pamit dulu ya,inggat pesan abang ya dek,jangan pernah membenci mereka"wajah arsyad kemudian menghilang dari penglihatan zayyan.
"abanggggggg,jangan tinggalin zayy"
"zayyan,nak nak"
zayyan terbangun dari tidurnya ,tatapannya tertuju kepada seorang perempuan yang berada di sampingnya,seseorang yang ia sama sekali tidak ingin melihat wajahnya.
"alhamdulillah kamu sudah sadar nak,mama khawatir sekali "
mama zayyan membawa zayyan ke dalam pelukannya dan menangis.
"kenapa mama menangis?" tanya zayyan datar.
"maafkan mama yang tidak peduli dengan kalian"
"abang udah gada,jadi buat apa mama minta maaf?" ucap zayyan.
"maafin mama nak"
"bodoooooo!,sekarang mama baru ngerasa kehilangan hah!,kemana mama selama ini? mama ga pernah ada buat aku sama abang,dan papa juga" ucap zayyan datar sambil memandang tajam ke arah kedua orang tuanya."aku benci kalian"
"jangan berkata seperti itu nak"
"hah anak? mama udah ga punya anak ma" ucap zayyan lagi.
kedua orang tua zayyan menangis tersedu,menyesal akan apa yang mereka perbuat,kehilangan adalah suatu hal yang sangat menyakitkan,sekalipun perpisah itu di buat indah seindah mungkin,akan tetap menyakitkan.
......
1 bulan berlalu....
zayyan membawa rangkaian bungga mawar merah yang bertuliskan nama arsyad akbar.
zayyan duduk di sebelah makan abangnya dan mengusap batu nisan yang bernama arsyad.
"assalamualaikum bang,apa kabar,abang udah tenang kan di sana,abang ga sendirian kan?abang tau zay kangen banget sama abang" zayyan menangis tersedu-sedu,ini sangat menyakitkan baginya.
"nih zay bawain bunga untuk abang,zay letak disini yah"zayyan meletakkan rangkain bunga yang ia bawa di atas makan arsyad.
"bang kayanya zay ga bisa lama-lama di rumah,setelah lulus sma,zay udah mutusin buat kuliah ke turki,ngak papa kan kalau zay ninggalin mama dan papa di sini" ucap zayyan seakan arsyad ada di hadapannya.
"abang baik-baik ya di sana,kalau ada waktu nanti zay datang lagi jengukin abang, zayyan arkana sayang banget sama abang" ucap zayyan sambil menghapus air matanya yang sedari tadi membasahi pipinya."zay tinggal dulu ya bang assalamualaikum"ucap zayyan yang kemudian pergi meninggalkan area pemakaman.
.....
2 tahun kemudian...
"kamu yakin ingin melanjutkan s1 di turki?" tanya papa zayyan
zayyan mengangguk tanpa melihat wajah papanya.
"kenapa tidak di dekat sini aja sih nak?"tanya sang mama
"gue ga betah terus menerus terkurung di rumah ini,dan ke turki adalah keputusan gue" ucap zayyan dengan bahasa kamu sudah bertukar dengan gue.
papa dan mama zayyan menghela nafas .
"baiklah kalau begitu,papa izinin kamu ke turki dan kamu harus belajar bagus-bagus"
zayyan hanya mengangguk faham
.....
kita tidak bisa tertawa dengan satu lelucon yang sama,akan tetapi kita bisa menangis berkali-kali dengan kesakitan yang sama..