Loading...
Logo TinLit
Read Story - Call Me if U Dare
MENU
About Us  

Lika tahu siapa si pencuri ponsel dan itu rahasia. Masalahnya, dia tidak bisa membiarkan orang lain tahu siapa si pelaku. Kalau sampai si pelaku tertangkap, kehidupan SMA-nya yang normal bisa hancur. Atas kesialannya itu, Lika menamai dirinya benalu yang diganggu. Secara teori, harusnya dia yang merepotkan inang, bukan malah dia yang direpotkan inang. Namun, siapa yang peduli teori? Terkadang dalam realita, semua hal dapat terbalik dengan mudah.

Tragedi hilangnya ponsel terjadi tadi pagi di pergantian jam pelajaran ke tiga. Saat itu jam olahraga. Lika hendak mengganti baju di toilet umum, bukan toilet khusus wanita. Karena—tentu saja—toilet wanita lebih penuh dan sibuk dari pada toilet umum. Di tempat itu dilakukan berbagai kegiatan yang menunjang kehidupan cewek-cewek. Mulai dari buang air tapi bohong, berdandan sampai wajah seputih kapur, dan bergosip ini itu tanpa peduli orang lain menahan keinginan untuk buang air.  Cewek memang sesuatu. Lika malas harus antre dan bergabung ke sana. Bisa-bisa jam olahraganya keburu habis sebelum sempat berganti baju. Toilet umum tidak terlalu antri. Ada beberapa cewek yang sepemikiran dengannya—tentang toilet perempuan—dan memilih memakai toilet umum. Jihan adalah satu di antaranya.

Lika dan Jihan berdiri di depan salah satu pintu toilet sambil menenteng tas kain berisi baju olahraga. Jika Jihan menyimpan tasnya ke depan, Lika menyimpan tasnya ke belakang. Dia memainkan kaki di tempat sambil menengok ke sana kemari, tanda mulai bosan. Cewek itu meraih ponsel dari saku seragam dan memindahkannya ke dalam tas. Pernah, dia lupa tidak memindahkan ponselnya dari saku segaram dan berakhir jatuh ke lantai toilet yang menjijikkan.

Tidak lama setelah itu, segerombolan cowok berjalan di belakangnya. Lika terpaksa mendempet ke depan pintu toilet untuk memberi celah. Dia melirik cowok-cowok itu sekilas, dan terkejut saat seorang cowok mendorongnya pelan.

"Sori," kata cowok itu sambil lalu.

Lika mengernyit tidak suka, dan memandang kepergiannya dengan mata menyipit.

Tepat saat gerombolan cowok itu berbelok ke lorong berikutnya, pintu toilet terbuka. Dua orang perempuan keluar dari sana. Lika dan Jihan segera masuk lalu menyampirkan tas jinjing ke paku. Saat Lika hendak mengambil baju, alisnya mengernyit. Jemarinya tidak menemukan keberadaan benda kotak bertekstur keras: ponsel. Lika segera merogoh tas itu lalu mulai was-was saat ponselnya tidak kunjung tergapai. Dia meraih tas jinjing dari paku lalu mengeluarkan semua baju yang ada di sana dan menyampirkannya ke pundak.

Tidak ada.

Ponselnya hilang.

Cewek itu memekik pelan lantas melirik Jihan kalut. "Ponsel gue hilang!"

Jihan terbeliak lalu memekik. "Serius? Coba cek ulang."

Lika menjejalkan kembali pakaian ke dalam tas lalu menyerahkannya pada Jihan. Jihan segera mengubrak-abrik isi tas. Di saat itulah, Lika ingat segerombolan cowok yang melewatinya. Dia segera keluar dari toilet dan berlari menyusul mereka ke arah lapangan olahraga.

Saat berbelok di lorong, Lika melihat 'rahasia' itu. Si pelaku ada di sana, dengan ponsel Lika berada di tangannya. Mereka saling tatap lantas terlibat percakapan singkat yang merujuk pada sebuah kesepakatan. Tepat saat itu juga Jihan melaporkan jika ponsel Lika hilang ke kesiswaan.

Lika menceritakan kejadian itu pada Delta di depan kelas. Namun, yang diceritkannya hanya sampai berlari ke lorong dan tidak menemukan apa-apa. Delta mendengarkan dengan serius. Sesekali bibir cowok itu terbuka, lalu kembali tertutup. Dia menahan satu per satu pertanyaan yang muncul di benaknya dan membiarkan Lika meneruskan pembicaraan sampai selesai.

Saat Lika selesai menjelaskan, Delta bertanya, "Siapa yang lo curigai?"

Kalau saja Lika tidak tahu si pelaku dan mereka tidak terlibat kesepakatan, Lika akan menjawab bahwa dia tidak mencurigai siapa pun. Namun karena situasi saat ini berbeda, dia memutuskan menjawab, "Lo."

Delta mengernyit sambil mengangkat satu alis. Ekspresinya seolah mengatai jika Lika konyol. "Gue?" ulang cowok itu.

"CCTV," balas Lika. Jawaban konyolKenapa malah mengungkit CCTV lagi. Lika merutuk dirinya sendiri tetapi mencoba untuk tidak terlihat kaku. Dia harus bisa mengendalikan emosi. Dengan begitu kata-kata baik akan keluar dari mulutnya dengan cantik.

Delta tersenyum miring. "Oke," katanya. Malas ikut permainan debat Lika kalau dia pelakunya. "Kalau selain gue, lo mencurigai siapa?"

Lika menatap mata jernih Delta lalu menelan saliva tanpa kentara. Saat inilah, dia harus menjalankan misinya. Cewek itu berdeham dan bersuara dengan nada yang bisa membuat Delta merasa penasaran. "Ada satu orang yang gue curigai."

Delta tampak tertarik. Matanya berbinar dan segera membenarkan posisi duduk. "Siapa?"

"Teman sekelas gue. Tapi lo jangan langsung tanya dia. Selidiki dulu."

Delta mengangguk mantap. "Siapa?"

Lika berpikir sejenak, lalu mengingat-ingat teman sekelasnya yang punya kebiasaan aneh dan dapat menimbulkan kecurigaan. Teman sekelas yang bergabung dengan gerombolan itu. Bibirnya melengkung saat berhasil mengingat seseorang. "Rafi. Gue lihat dia bareng gerombolan itu."

Delta menyipitkan mata, berpikir keras, kemudian berseru, "Gue tahu dia!" Sudut-sudut wajahnya mengerut tidak suka, seolah sulit mencocokkan fakta yang diketahuinya dengan apa yang Lika ucapkan.

"Lo kenal dia?"

Delta mengangguk. "Iya," katanya. "Kenapa lo curiga sama dia?"

Lika gelagapan. Dia memutar otak. Temukan hal yang dapat menimbulkan kecurigaan, pikirnya. Saat menemukan hal itu, Lika mengatur napas dan segera menjelaskan, "Soalnya dia sering pinjam uang ke semua orang. Dia kayak butuh uang banyak gitu. Nah, karena bulan ini banyak yang nggak mau minjemin, siapa tahu, kan, dia nekat dan malah mencuri?"

Delta tidak setuju. "Setahu gue, Rafi memang gitu orangnya. Dia minjam uang buat beli mainan antik lalu bayar pinjamannya di awal bulan. Dia selalu menepati janjinya buat bayar utang, kok. Dia orang baik. Nggak mungkin nyuri."

Lika tahu Rafi suka mainan antik dan fakta itu sudah menyebar. Namun, siapa yang mengira kalau Delta tahu fakta itu. "Siapa tahu dia mengidap Kleptomania."

Delta menggeleng tegas. "Enggak!"

 "Kenapa lo seyakin itu? Lo, kan, nggak tahu kesehariannya gimana."

Delta tersenyum miring. "Gue satu SMP sama dia. Setahun sebangku sama dia. Kita juga masih sering main bareng waktu kelas sepuluh dan dia masih sering pinjam uang ke gue."

Lika menelan saliva. Gagal. Tuduhannya gagal total. Percakapan tentang Rafi resmi ditutup. Cewek itu menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri, lalu bertanya, "Kalau bukan Rafi, menurut lo siapa pelakunya?"

Delta mengangkat kedua bahu. "Mana gue tahu," sahutnya. "Tapi mungkin pelakunya adalah komplotan pencurian ponsel di sekolah."

Lika menyipitkan mata, agak bingung. "Bukannya mereka udah berhenti beroperasi sejak sebulan yang lalu?"

Delta mengangguk. "Siapa tahu sekarang mereka mulai beraksi lagi, kan?"

"Lo tahu nggak siapa mereka?"

Delta menoleh dan mengamatinya lamat-lamat. Lika mengangkat alis, menunggu respons cowok itu. Namun, Delta tidak kunjung mengatakan apa pun. Dia tetap menatap Lika dan membuat cewek itu tidak nyaman.

Apa sih, Delta?

Saat Lika hendak berdiri dan mengomel, Delta memalingkan muka. Cowok itu menatap lurus ke depan lalu mengangkat bahu. "Siapa yang tahu."

Lika mengernyit. Apa yang sedang dipikirkan cowok ini?

***

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lepas SKS
184      159     0     
Inspirational
Kadang, yang buat kita lelah bukan hidup tapi standar orang lain. Julie, beauty & fashion influencer yang selalu tampil flawless, tiba-tiba viral karena video mabuk yang bahkan dia sendiri tidak ingat pernah terjadi. Dalam hitungan jam, hidupnya ambruk: kontrak kerja putus, pacar menghilang, dan yang paling menyakitkan Skor Kredit Sosial (SKS) miliknya anjlok. Dari apartemen mewah ke flat ...
Dia & Cokelat
588      416     3     
Short Story
Masa-masa masuk kuliah akan menjadi hal yang menyenangkan bagi gue. Gue akan terbebas dari segala peraturan semasa SMA dulu dan cerita gue dimulai dengan masa-masa awal gue di MOS, lalu berbagai pertemuan aneh gue dengan seorang pria berkulit cokelat itu sampai insiden jari kelingking gue yang selalu membutuhkan cokelat. Memang aneh!
Forbidden Love
10012      2135     3     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...
Praha
309      190     1     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.
The Ruling Class 1.0%
1435      603     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
Nona Tak Terlihat
1745      1110     5     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...
Ethereal
1288      633     6     
Romance
Ada cowok ganteng, imut, tingginya 173 sentimeter. Setiap pagi, dia bakalan datang di depan rumahmu sambil bawa motor matic, yang akan goncenging kamu sampai ke sekolah. Dia enggak minta imbalan. Dia cuma pengen lihat kamu bahagia. Lalu, ada cowok nggak kalah ganteng dari sebelumnya, super tinggi, cool, nyebelin. Saat dideket kamu dia sangat lucu, asik diajak ngobrol, have fun bareng. Ta...
Gloomy
608      400     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
Only One
1098      751     13     
Romance
Hidup di dunia ini tidaklah mudah. Pasti banyak luka yang harus dirasakan. Karena, setiap jalan berliku saat dilewati. Rasa sakit, kecewa, dan duka dialami Auretta. Ia sadar, hidup itu memang tidaklah mudah. Terlebih, ia harus berusaha kuat. Karena, hanya itu yang bisa dilakukan untuk menutupi segala hal yang ada dalam dirinya. Terkadang, ia merasa seperti memakai topeng. Namun, mungkin itu s...
Love Letter: Mission To Get You
564      435     1     
Romance
Sabrina Ayla tahu satu hal pasti dalam hidup: menjadi anak tengah itu tidak mudah. Kakaknya sudah menikah dengan juragan tomat paling tajir di kampung. Adiknya jadi penyanyi lokal yang sering wara-wiri manggung dari hajatan ke hajatan. Dan Sabrina? Dicap pengangguran, calon perawan tua, dan... “beda sendiri.” Padahal diam-diam, Sabrina punya penghasilan dari menulis. Tapi namanya juga tet...