Satu bulan setelah kepergian Regan, perlahan semuanya membaik. Ninda dan Naila tengah bersiap-siap untuk malam ini menyaksikan sebuah pentas spektakuler dari band kesukaannya. Di saat Ninda dan Naila merias wajahnya dengan berbagai macam make up, seseorang di luar sana telah menyembunyikan klakson berkali-kali.
Naila mengintip di balik jendela kamar, ia melihat sebuah mobil putih terparkir di halaman rumahnya. “Nin, Rama udah sampai!”
“Iya, bentar lagi!” Ninda masih sibuk dengan make upnya.
Beberapa saat kemudian, Ninda beranjak dan menarik Naila yang sedang bercermin, memastikan bahwa penampilannya baik-baik saja. Yang ditarik pasrah saja, begitu pintu rumah terbuka tiga sosok yang sudah menjadi keluarga dalam hidupnya memaparkan senyum menyambut kedatangannya.
“Yuk!” Rama berjalan menghampiri kemudi mobil. Gema menyusul, berbeda dengan para cewek yang berpelukan terlebih dahulu sebelum berangkat.
Mobil yang mereka tumpangi melesat menuju alun-alun kota, tempat di mana konser digelar. Kendati, konser tersebut akan di mulai empat jam yang akan datang. Ya! Mereka sengaja, agar bisa menyaksikan di deretan paling depan.
Selama di perjalanan mereka becanda bersama, meskipun terlihat ada yang kurang. Tidak perlu diingatkan lagi apa yang merasa kurang di sini. Memakan waktu hampir satu jam dikarenakan jalanan macet, akhirnya mereka sampai di alun-alun yang telah ramai oleh orang-orang dan juga pedagang.
“Kita jajan dulu yuk!”
Setelah membeli beberapa makanan dan minuman, mereka langsung masuk dan berjalan cepat mengisi deretan paling depan. Sudah banyak orang di sana dengan berbagai macam spanduk yang berisikan fans berat terhadap band pengisi konser ini. Ya Sheila On Seven.
Cukup sudah mereka menanti sampai malam tiba, akhirnya acara yang ditunggu-tunggu dimulai. Lantunan music mulai menggema di telinga mereka, refleks tangan mereka tersampai saling merangkul satu sama lain.
Sahabat sejatiku
Hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi
Aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku
Kita slalu berpendapat
Kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja, kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi
Lagu tentang persahabatan ini menjadi pembuka yang sangat luar biasa, tiada hentinya mereka tertawa sambil berteriak histeris.
Regan kita benar-benar merindukanmu....
O0O