Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya.

Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah sem...Read More >>"> REGAN (Chapter 22: REGAN & NAILA) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REGAN
MENU
About Us  

Tidak seperti biasanya, hari ini hujan cukup deras membuat siswa-siswi kocar-kacir masuk lingkungan sekolah begitu turun dari angkutan umum. Beberapa siswa yang mengenakan kendaraan pribadi, terpaksa menggunakan jas hujan meskipun dalam hati yang paling dalam mereka sangat benci jika tubuhnya terbungkus oleh jas hujan. Entah apa sebabnya? Mungkin ribet.

Guru piket GHS pun memaklumi siswa yang datang lebih dari waktu yang telah ditetapkan sebagai aturan. Selain itu juga, upacara bendera diganti menjadi kewalikelasan di kelasnya masing-masing.

Baru saja menginjakkan kakinya di lantai sekolah, tatapan orang-orang yang berlalu lalang berubah seketika. Dari ekspresi betapa jijik ia melihatnya, bahkan ada rasa takut juga saat melihatnya. Namun anehnya, mereka terus merapalkan sisi buruk darinya dari belakang. Di bilang benci, jangan ditanya lagi.

Naila masuk ke dalam kelas yang langsung di sambut oleh tatapan aneh serta ucapan-ucapan mengerikan dari orang-orang sekelasnya. Terlalu mengerikan jika orang-orang sekelas ia sebut teman.

Seperti hari-hari sebelumnya, hanya Kezia yang berbuat baik kepadanya. Setiap paginya dia selalu menyapa, dan tidak pernah bosan meskipun ia hanya merespons oleh tatapan dingin dan datar. Naila tidak mau jika Kezia akan merasakan jatuh oleh orang-orang di sini, itu adalah alasan utama Naila selalu menjaga jarak dari Kezia meskipun Kezia selalu berusaha menghapus jarak di antaranya.

Ingin sekali Kezia berbicara dan mengungkapkan semua racikan yang telah berkemelut dipikirannya, tapi, ia rasa sekarang bukanlah waktu yang tepat. Kezia takut menyulut perasaan Naila, tidak menutup kemungkinan Naila akan bertindak tegas jika bertanya mengenai keluarganya. Untuk pagi ini, Kezia lebih memilih diam membiarkan simfoni hujan dan obrolan tidak jelas dari teman-teman memenuhi pendengarannya.

Naila menatap buku bacaannya, mungkin hanya buku bacaan yang menjadi temannya sampai saat ini. Hanya buku yang bisa mengerti perasaan Naila di setiap harinya, ia butuh hiburan, dan buku yang dibaca selalu menghiburnya.

Tiba-tiba semua aktivitas yang sedang berlangsung di sini terhenti saat wali kelas masuk ke dalam kelas bersamaan dengan hujan reda. Guru yang kira-kira berusia empat puluh tahun itu, menjelaskan tentang semua kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi setiap masukan guru lain yang mengajar di kelas ini. Bahkan beliau menyebutkan siswa yang memiliki masalah dengan nilai, tidak sedikit yang menyoraki siswa-siswa tersebut tak terkecuali Naila yang bergeming menatap dingin ke arah beliau.

Waktu berotasi begitu cepat. Tak terasa bel istirahat telah berbunyi, membuat seluruh pengisi kelas berhamburan keluar memecah suara rintik hujan yang berstatus gerimis itu. Seperti biasa, Kezia selalu memberitahu kepada Naila jika hendak melaksanakan salat Duha.

Naila berjalan keluar kelas, perutnya sudah meracau meminta diisi dengan sesuatu. Naila sedikit menundukkan kepalanya, ia tidak mau melihat bibir orang-orang yang ramai menjatuhkannya terekam begitu saja oleh matanya.

Setelah membeli beberapa jenis makanan dan satu gelas air mineral, perjalanan menuju kelas sedikit terhambat karena ada tubrukan dari tiga perempuan yang kemarin menghinanya setelah bermasalah dengan Bebi.

“Cewek sial!” ujar Ninda.

“Pergi ke laut sana, muak gue lihat wajah pucat lo,” kata Ana selanjutnya.

“Hus, mending lo diam saja di rumah, gak usah sekolah bikin ngeri aja,” tambah Evi,

Naila tidak peduli dengan sikap mereka, ia melanjutkan langkahnya. Lagi-lagi langkahnya terahan, sekarang tiga cowok familiar yang menghadangnya.  Hendak melewati dari berbagai celah, mereka gesit menutupi jalan.

“Permisi, aku mau lewat.” Naila berusaha sopan, tapi balasan mereka dengan tawa menjatuhkan.

“Punya salah, tapi lo berlagak seperti tidak punya salah. Ingat ya urusan jus jatuh ke baju gue sama pacar gue belum selesai, sebelum lo merasakan apa yang gue dan pacar gue rasakan.”

Naila tertegun. Apa yang akan dia lakukan?

“Sebelum lo pergi ke kelas, gue ingin lo mandi jus dulu.” Regan menumpahkan jus jeruk ke tubuh Naila.

Naila terkejut bukan main, sampai ia mundur beberapa langkah. Orang-orang di sini hanya melihatnya dengan senyum menyeramkan, mendukung apa yang Regan lakukan padanya. Detik berikutnya, Naila merasa bersyukur karena Kezia datang dengan salah satu guru BK, membuat Regan tersentak dan membuang jus itu ke sembarang arah.

“Regan!” teriak Ibu Arini.

Ibu Arini menatap tajam ke arah Regan. “Kenapa kamu melakukan itu? Kamu itu ya sudah berkali-kali belum berubah juga. Ayo ikut ibu ke ruang BK, kamu juga.” Ibu Arini menyuruh Regan dan Naila untuk masuk ke ruang BK.

Regan dan Naila duduk berdampingan menghadap Ibu Arini yang tidak meluputkan sorot matanya yang tajam. Dengan santainya, Regan membuang muka dari Ibu Arini. Sedangkan Naila menundukkan kepalanya, menatap noda kuning yang terlukis di bajunya.

“Regan, ini kesekian kalinya kamu membuat ulah. Ibu ingin kamu telepon orang tuamu sekarang juga!” tegas Ibu Arini.

“Tidak bisa,” jawab Regan singkat dan masih tak acuh dengan sorot mata mengerikan yang diberikan Ibu Arini.

“Kenapa? Setiap kali kamu masuk BK jawaban kamu itu mulu, padahal orang tuamu masih lengkap. Kalo begitu biar ibu yang telepon.” Ibu Arini masih mepertahankan suara tegasya.

Seketika Regan melempar pelan ponselnya ke depan Ibu Arini, dengan layar ponsel terpampang nomor orang tuanya. Segera, Ibu Arini menulis dan mulai menghubungi satu persatu nomor yang tertera di sana. Namun, detik berikutnya beberapa dari nomor itu tidak aktif.

“Regan, kamu jangan main-main. Mana nomor orang tuamu, ini sudah tidak aktif. Ibu tidak habis pikir, bagaimana reaksi orang tua kamu kalo lihat sikap kamu seperti ini.” Ibu Arini berusaha mengatur napasnya.

“Sudah Bu, kalo mau hukum-hukum aja. Ini aku yang bermasalah orang tuaku enggak,” balas Regan santai.

Naila masih bergeming, membiarkan lontaran kata dari mulut dua orang yang berada di sekitarnya memenuhi telinganya. Sebenarnya, Naila sangat takut dengan sikap Regan yang benar-benar tidak sopan kepada gurunya.

“Justru, dengan adanya orang tua kamu, mungkin kamu akan malu dan bisa berhenti bertindak yang negatif. Regan, sekarang berikan nomor orang tuamu, agar mereka bisa memberi pelajaran kepadamu.” Ibu Arini mendesak Regan agar segera memberikan nomor orang tuanya.

Regan menatap Ibu Arini. “Pelajaran? Mereka sudah memberiku banyak pelajaran, tapi mereka juga yang membuatku ragu, dengan pelajaran yang mereka berikan kepadaku. Mereka selalu mengajarkanku tentang kebaikan, tanggung jawab, tapi mereka malah berseteru, yang jelas bertolak belakang dengan apa yang mereka ajarkan. Ibuku sakit, dan laki-laki pengecut itu pergi. Ini adalah alasanku, kenapa aku selalu tidak peduli jika Ibu mengungkit tentang orang tuaku.” Regan menarik napas panjang, lalu ia hempaskan dengan kasar. “Akan aku antar kamu pulang, dan aku akan bersihkan lorong kelas dua belas, begitukan hukumannya?”

Regan bangkit dari hadapan Ibu Arini, dan berisyarat agar Naila mengikutinya. Ninda yang sedari tadi menunggu di luar dicuekkan oleh Regan bahkan kedua temannya. Ya, seperti inilah hukuman bagi siswa GHS yang keterlaluan seperti Regan. Meminta maaf kepada orang tua korban, lalu membersihkan area tingkat kelasnya.

Ini merupakan kali ketiga Regan di hukum seperti ini, dan kasusnya sama. Membully siswa, dengan sangat keterlaluan.

“Cepetan naik!” perintah Regan membuat Naila naik ke motornya.

Selama di perjalanan mereka diam, tidak ada yang berani untuk membuka suaranya. Naila merasa kacau saat mendengar penjelasan Regan saat di ruang BK. Pikirannya langsung memberi kesimpulan dari ucapan laki-laki terkenal ini, bahwa dia adalah korban broken home. Selama di perjalanan, Naila hanya berucap sekata-dua kata menunjukan letak rumahnya.

Regan menghentikan motornya di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Regan sangat ingin membentak, kalau Naila ini dari orang berada bahkan di halamannya terdapat satu unit mobil yang ditutupi jas.

“Ter-rima kasih,” ucap Naila, tapi Regan malah berjalan menuju rumahnya dan mengetuk pintu. Naila sangat terkejut, apa yang akan ia lakukan?

“Kamu siapa?” Beberapa detik kemudian, seorang wanita menyambut kedatangannya dengan raut penasaran. Bahkan, wanita itu langsung terbelalak melihat Naila dengan rona kuning bertengger di seragamnya. “Kamu ini apa-apaan sih, kok baju kamu bisa begini. Ingat ya, jangan buat aku sama paman kamu malu. Udah di sekolahin di sekolah favorit, di kasih baju yang mahal, tas mahal, kamu nodai seperti ini. Kamu itu tidak tahu terima kasih, cepat masuk jangan sampai tetangga di sini lihat baju kamu, bisa-bisa mereka nyinyir. Dan kamu sekarang pergi, dan terima kasih udah nganterin cewek ini!” seloroh wanita itu, membuat Regan mengerutkan dahinya, heran.

Pintu rumah ini di tutup dengan cukup keras. Saat Regan memutar tubuhnya, samar-samar telinganya mendengar wanita itu masih memarahi Naila dengan ucapan yang lebih pedas dari sebelumnya. Mendapatkan perlakuan seperti itu, terbesit sesuatu di hatinya.

Dengan rasa penuh tanya, Regan kembali ke sekolahnya. Sekarang baru pukul sebelas siang, dan masih ada lima jam lagi dirinya harus mendekam di sekolahnya. Setelah itu ia akan menjalankan hukuman atas kelakuannya.

O0O

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Semu, Nawasena
6688      2606     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Communicare
12334      1746     6     
Romance
Menceritakan 7 gadis yang sudah bersahabat hampir lebih dari 10 tahun, dan sekarang mereka dipersatukan kembali di kampus yang sama setelah 6 tahun mereka bersekolah ditempat yang berbeda-beda. Karena kebetulan mereka akan kuliah di kampus yang sama, maka mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Seperti yang pernah mereka inginkan dulu saat masih duduk di sekolah dasar. Permasalahan-permasalah...
(L)OVERTONE
1938      677     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
ALIF
1224      571     1     
Romance
Yang paling pertama menegakkan diri diatas ketidakadilan
Cinta (tak) Harus Memiliki
4929      1247     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Love is Possible
110      104     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Good Guy in Disguise
644      464     4     
Inspirational
It started with an affair.
Chloe & Chelsea
7272      1578     1     
Mystery
30 cerita pendek berbentuk dribble (50 kata) atau drabble (100 kata) atau trabble (300 kata) dengan urutan acak, menceritakan kisah hidup tokoh Chloe dan tokoh Chelsea beserta orang-orang tercinta di sekitar mereka. Menjadi spin off Duo Future Detective Series karena bersinggungan dengan dwilogi Cherlones Mysteries, dan juga sekaligus sebagai prekuel cerita A Perfect Clues.
Begitulah Cinta?
15782      2266     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
High Quality Jomblo
40396      5755     53     
Romance
"Karena jomblo adalah cara gue untuk mencintai Lo." --- Masih tentang Ayunda yang mengagumi Laut. Gadis SMK yang diam-diam jatuh cinta pada guru killernya sendiri. Diam, namun dituliskan dalam ceritanya? Apakah itu masih bisa disebut cinta dalam diam? Nyatanya Ayunda terang-terangan menyatakan pada dunia. Bahwa dia menyukai Laut. "Hallo, Pak Laut. Aku tahu, mungki...