Read More >>"> Gurun Pujaan Hujan (Sejuta Praduga (Bagian 2)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gurun Pujaan Hujan
MENU
About Us  

“Istirahat lah dulu, Dif. Kau bertanggung jawab atas dirimu sendiri, jangan terlalu tertekan, ini masalah yang umum dalam pekerjaan dan organisasi.” Eoni sempat mengajakku berbincang di dapur basecamp saat forum sudah selesai.

Seperti biasa aku menemaninya cuci piring dan gelas untuk suguhan saat diskusi tadi. Aku agak ngeri dengan Eoni kali ini, suhu udaranya menyentuh angka 13 derajat tapi ia tahan dan terlihat baik-baik saja dengan air yang sedingin es teh itu.

Aku hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa, pikiranku masih terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.

“Mau minum jahe bubuk seduh? Aku punya satu toples.” Eoni menawariku.

Aku mengangguk lagi, tidak ada buruknya minum jahe tengah malam begini.

Gemericik air yang keluar dari ceret terdengar nyaring karena suasana yang sepi, nampaknya hanya aku, Eoni, Bu Dhena dan Bu Nada yang masih terjaga di rumah ini. Nampaknya dua ibu-ibu itu masih sibuk dengan draft-nya yang belum selesai, pasalnya aku masih mendengar suara ketikan keyboard leptop dari ruang tengah.

“Mengapa kau diam saja, Eoni? Mengapa kau tidak menyampaikan pendapatmu tentang Sabang saat debat tadi? Bukankah sebelumnya kau juga sudah menceritakannya padaku?” Tanyaku tiba-tiba dengan pandanganku yang masih kosong.

“Sama seperti yang kau lakukan, berusaha menjadi rata-rata air dan bersikap se-netral mungkin. Aku tidak mau menyampaikan dugaan yang belum jelas duduk perkaranya. Aku berfikir, tapi buah pikirannya belum matang untuk disampaikan di forum penting semacam tadi. Sudah seyogyanya kita bisa memilah mana yang harus dipendam dan harus disampaikan.”

“Tapi mengapa kau mengatakannya padaku? Bukankah aku bisa membocorkan tuduhan-tuduhanmu itu pada orang lain?”

“Iya, kau bisa. Tapi aku tahu kau tidak akan melakukannya,” Tatapan itu tak pernah membuatku baik-baik saja, ada getaran kecil yang terjadi pada pusat dadaku karena perbuatannya. “Aku mempercayaimu, Dif.”

Mata itu masih tertuju padaku, “ya ampun!” Aku sampai tidak berani membalas tatapannya.

Suara detik jam memenuhi ruangan, sesaat kami diam dan tidak saling mengatakan apa-apa. Kepulan asap dari gelas dan aroma jahe seduh hangat, meliuk-liuk menyapa penciuman kami. Suara ketikan keyboard juga masih sesekali terdengar.

“Jangan terlalu merasa tersakiti dengan perkataan tadi, yang berhak memutuskan untuk jadi tersakiti atau tidak adalah dirimu sendiri, tentu tidak ada yang baik-baik saja setelah mendapat sindiran, sudutan dan perkataan yang tidak enak di telinga ataupun di hati.” Eoni menepuk punggungku lagi.

“Kau benar, Eoni. Tak seharusnya aku terlalu mengambil hati. Aku tak perlu terbawa suasana.” Aku sadar betul dengan kekuranganku.

“Jangan sampai sakit. Aku mengandalkanmu dan kau juga harus bisa mengandalkan dirimu sendiri.” Eoni mengatakan itu sambil menghabiskan tetes air terakhir dari dalam gelasnya. Jahenya sudah habis.

“Sudah jam satu, aku harus kembali. Tak enak jika aku terus di sini.”

Eoni melambaikan tangannya di ambang pintu, meskipun rumah dan basecamp bersebelahan entah mengapa gadis itu merasa perlu mengantarku.

Malam ini aku tidur nyenyak berkat segelas jahe yang dibuat Eoni.

~~~

Masih subuh sekali aku sudah bisa mendengar suara jalan khas kakeh-kakek, seperti biasa, itu adalah Mbah Kakung. Beruntung hari ini tanggal merah, kabar gembira untuk kami semua. Kami bisa tidur lebih lama dan makan lebih banyak. Sebuah kenyamanan hidup yang dibutuhkan semua umat manusia.

Sayang sekali langit pagi ini biru bersih tanpa saputan awan, jadi aku tidak bisa tidur lama-lama. Aku rasa udara pagi pegunungan semacam ini baik untuk tubuhku. Entah ide dari mana, aku berinisiatif untuk mengajak Eoni pergi ke bukit Njahe. Tidak hanya berdua, aku mengajak Yui dan Yua untuk ikut serta.

“Bawa ponselmu barangkali ingin mengubungi seseorang, di sana ada sinyal yang cukup bagus.” Saranku pada Eoni, ia bilang belum pernah ke bukit itu.

Eoni menggeleng, ia bilang tidak ingin menghubungi siapapum.

Aku mengangguk, itu bukan masalah.

Di sana sudah ramai anak-anak yang sedang bermain layangan, menangkap capung, tanding kelereng, dan permainan anak kecil lainnya.

Tanpa menunggu lama, begitu ponselku mendapat sinyal, pesan-pesan yang tersangkut entah di mana langsung berebut masuk. Hpku riuh bergetar seperti toko yang diserbu pengunjung di musim diskon.

Ada satu pesan yang menarik perhatianku dan aku buka paling dulu, “Bang, bagaimana kabarmu? Bagaimana pekerjaanmu? Kalau sempat telfon ya! Aku lagi di rumah.” Pesan tertulis dari Zahwa.

“Abangmu selalu sehat, bahagia, bersyukur dan tercukupi, Wa. Semoga kau dan Ibu juga. Aku kangen sekali, ingin pulang. Ingin bertemu denganmu, sayang sekali waktu libur kita tidak pernah bersamaan. Pekerjaanku menyenangkan, seperti yang aku bilang di awal, aku akan menyukai pekerjaanku. Memang sulit dan ada beberapa masalah, tapi bukan berarti aku tidak menyukainya. Kabari aku waktu yang tepat dan jika kau sempat, nanti aku akan berusaha cari sinyal di desa terpencil ini. Jika kau kemari, kau mungkin akan tertawa atau bisa jadi kau akan menyukainya, Wa. Karena di sini kalau mau dapat sinyal, harus naik bukit dulu. Repot tapi seru.” Aku mengirim pesan yang panjang sekaligus, karena aku tahu waktu semacam ini tidak lah sering, apalagi Zahwa jarang-jarang di rumah.

Tapi nampaknya waktu dan kesempatan tengah bekerjasama untuk kami. Tak lama dari pesanku yang terkirim, Zahwa dengan cepat kembali membalasku, “Abang, masih ada sinyal? Biar aku telfon.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Singlelillah
1295      614     2     
Romance
Kisah perjalanan cinta seorang gadis untuk dapat menemukan pasangan halalnya. Mulai dari jatuh cinta, patah hati, di tinggal tanpa kabar, sampai kehilangan selamanya semua itu menjadi salah satu proses perjalanan Naflah untuk menemukan pasangan halalnya dan bahagia selamanya.
Di Antara Mereka
3335      1594     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
Who are You?
1221      529     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
Hei, Mr. Cold!
234      194     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Meteor Lyrid
320      239     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Heartbeat
174      134     1     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
Prakerin
5889      1621     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe —kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontok— dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin —telat dan bolos— yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
LUKA TANPA ASA
5346      1725     11     
Romance
Hana Asuka mengalami kekerasan dan pembulian yang dilakukan oleh ayah serta teman-temannya di sekolah. Memiliki kehidupan baru di Indonesia membuatnya memiliki mimpi yang baru juga disana. Apalagi kini ia memiliki ayah baru dan kakak tiri yang membuatnya semakin bahagia. Namun kehadirannya tidak dianggap oleh Haru Einstein, saudara tirinya. Untuk mewujudkan mimpinya, Hana berusaha beradaptasi di ...
The Hospital Lokapala (Sudah Terbit / Open PO)
5657      2363     12     
Horror
"Kamu mengkhianatiku!" Alana gadis berusia 23 tahun harus merasakan patah hati yang begitu dalam.Tepat pada tahun ke 3 jadian bersama sang tunangan, pria itu malah melakukan hal tak senonoh di apartemennya sendiri bersama wanita lain. Emosi Alana membeludak, sehingga ia mengalami tabrak lari. Di sebuah rumah sakit tua yang bernama Lokapala, Alana malah mendapatkan petaka yang luar biasa. Ia har...
Story Of Chayra
8231      2605     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...