Read More >>"> Gi (Chapter 1 | • Si Biang Onar •) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gi
MENU
About Us  

•Si Biang Onar•


"Eh lihat deh! Itu si Gi, lagi-lagi buat cewek nangis ya?" 


"Parah banget sih, dia! Mentang-mentang anak yang punya yayasan, harus banget ya jadi biang onar di sekolah? Heran!" 


"Hus! Sudah ah, jangan keras-keras ngomongnya, laki-laki tahu kalau harus menangani sama dia."


Aku berlari sekencang yang aku bisa. Suara-suara bising yang saya dengar bukanlah pertama kali terdengar di telinga. Kalimat dengan nada kebencian yang ditujukan seantero sekolah kepada si cowok biang onar, Gi Kilian Hanafi. 


Aku memelankan laju kakiku saat aku merasa kadar oksigen mulai menipis dan membuat napasku menjadi tersengal-sengal. Aku berhenti tepat di taman belakang perpustakaan. Di sana terdapat pohon rindang dengan daun-daun yang membuat suasananya menjadi sejuk. Juga beberapa bunga mawar yang belum lama ini sengaja saya tanam. Tenang saja, tidak ada hal baik yang dilarang oleh sekolah. 


"Kamu sudah mulai ke sekolah, Nami?"


Suara lembut seorang perempuan membuatku menengok. 


“Iya, Bu,” jawabku. Sebisa mungkin aku memulas senyum pada wajahku. Sepertinya senyum terpaksa yang muncul itu berhasil membuat lawan bicaraku mengelus kepalaku. 


"Kamu boleh menangis, Nami. Menangislah kalau itu bisa membuatmu sedikit lega," ucap Ibu Fitri, seorang pustakawan yang sudah aku anggap sebagai temanku di sekolah, selain Bastari. 


Perlahan tanpa perintah, sekali lagi butiran bening mengalir dari kedua mataku. Detik berikutnya aku merasakan pemandangan dipeluk, sambil sesekali punggungku ditepuk-tepuk. 


"Kamu anak yang kuat, Nami. Kamu harus percaya, kalau Bunda kamu sudah tenang di sisi-Nya." Bu Fitri melepaskan dekapannya.


Saya mengangguk. Aku tahu tidak ada gunanya sedih berlebihan, bahkan jika air mataku kering, Bunda tetap tidak akan kembali. Aku mengembuskan napas perlahan-lahan, berusaha membuat diriku tenang. Saya mengusap jejak air mata di pipi, saya tidak ingin Bestari sampai tahu kalau saya menangis. 


"Nami...!" Suara melengking yang baru saja terdengar itu adalah milik Bastari, temanku. Ralat, sahabatku. Aku dan Bastari sudah berteman sejak kami SMP. Dan, tahun keempat ini aku berteman dengannya.


Dia menghamburkan dirinya mendekapku. Kedua tangannya secara refleks mencubit pipiku. Entah sejak kapan mencubit pipiku setiap kali bertemu jadi rutinitasnya. Jujur saja itu sakit, dan aku pasti langsung mengomelinya. 


"Sakit, Bastari...!" 


Dia hanya memamerkan deretan giginya yang rapih. "Pipi putih tembem kamu itu bikin aku gemes, Namina!" Kalimat pembelaan dirinya. 


"Karena sudah ada Bastari, Ibu kembali ke dalam lagi ya, siapa tahu ada pengunjung yang datang," ucap Bu Fitri seraya mengelus rambut kami secara bergantian. 


"Siap, Bu! Nanti kalau kami bosan di sini, kami akan ke dalam, biasa... baca novel," ujar Bastari menutup tawa setelah kalimatnya. Sementara Bu Fitri membalas dengan senyuman. 


"Kamu sudah makan, Nam?" 


Aku menggeleng pelan. "Belum, 'kan aku tunggu kamu keluar dari kelas." 


Bastari tersenyum, dia lalu berkata, "Makan yuk, aku sudah lapar dari tadi." 


"Lagian udah tau lapar kenapa baru keluar kelas sih, Bas? Bel istirahat kan udah dikabari dari tadi," keluhku. 


Sekali lagi Bastari memamerkan deretan giginya, tapi pada detik berikutnya wajah ceria itu berubah menjadi merah padam. "Aku tuh kesal, Nami.... Kamu tahu kan, anaknya pemilik yayasan yang baru saja masuk sekolah lagi, setelah diskors minggu lalu?" Bastari mulai menjelaskan alasannya terlambat makan di jam istirahat. 


Aku mengangguk, sambil sibuk membuka kotak bekal berisi nasi goreng spesial yang sudah aku siapkan pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah. 


"Jadi, dia ditegur oleh Bu Lisa karena dengan menyebalkannya dia bilang tugas yang diberikan oleh Bu Lisa sengaja nggak dia kerjakan dengan alasan tugas prakarya itu nggak penting," jelas Bastari dengan menggebu-gebu. 


"Kebayang nggak gimana marahnya dan marahnya, Bu Lisa?" tanya Bastari sambil menenggak air mineral dari botol minum yang dia bawa. Aku mengangguk lagi, saat terlintas wajah masam Bu Lisa di benakku. 


"Aku dongkol banget lihat muka dia yang sok ganteng, ih... kesal! Gara-gara dia, satu kelas di hukum nggak boleh istirahat sampai tugas dia selesai dibuat." 


"Terus, dia buat kerjanya?" tanyaku, sebelum menyumpal mulutku dengan sesendok nasi goreng. 


"Hah? Ya nggak mungkin, dong, Nami...! Dunia akhir kali, kalau dia bisa begitu!" 


Aku tersedak makanan yang baru saja coba kutelan. "Hah sampai segitu parahnya ya kelakuan dia, Bas?" 


Bastari mengangguk mantap. "Gara-gara dia keluar kelas dengan seenaknya, kami jadi diminta untuk mengerjakan tugas dia. Makannya aku baru keluar kelas setelah sekian lama aku kelaparan," ujarnya dengan mimik wajah memelas yang seketika membuat tawaku pecah. 


"Oh iya, tadi aku denger selama trip ke sini, katanya lagi-lagi dia buat cewek nangis." 


Gulung! Susah payah aku menelan air liurku. 


"Aku heran si biang onar itu, kok masih ada saja yang suka, ya?" Bastari mengacak-acak frustasi.


"Itu cewek yang nembak dia waras nggak, sih? Kelakuan dia' kan satu-dua sama setan, bisa-bisnya nembak, mana ditolak pula tuh! Heran!" 


Sekali lagi aku menelan air liurku dengan susah payah, sebelum akhirnya aku mengaku

Bastari. "Benar-benar cewek yang orang-orang maksud itu aku, Bas." 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Biru dan Kamu Abu
572      325     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Aku Benci Hujan
4934      1401     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Jelita's Brownies
2902      1246     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Let's See!!
1492      727     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Rewrite
6481      2178     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Love Al Nerd || hiatus
99      76     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
I'm not the main character afterall!
912      467     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Aku Istri Rahasia Suamiku
8206      1886     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
Sweet Equivalent [18+]
3019      846     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Listen To My HeartBeat
416      254     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...