Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kani's World
MENU
About Us  

     Tiba di pasar, Kani dan ibu mulai menata dagangannya di salah satu lapak yang biasa digunakan Wening. Gadis itu dengan semangat memindahkan kue-kue yang berada dalam keranjang--yang dibawanya dari rumah-- ke atas meja yang biasa digunakan berjualan. 

     "Semoga hari ini laris ya, Bu." Kani tersenyum pada ibu. 

     Ibu membalas dengan anggukan dan senyuman. "Aamiin. Makasih yo nduk, sudah ngerewangi (membantu) ibu."

     "Ndak perlu terima kasih lho, Bu. 'Kan memang sudah seharusnya Kani bantuin Ibu."

     Wening tersenyum saja mendapat elakan dari anaknya. Mau dijawab dengan kalimat lain pun, sudah pasti Kani tetap dengan dalih tidak mau diucapkan terima kasih.

     Sifat keras kepalanya itu yang setiap kali mengingatkan pada mendiang suaminya, karena memang mirip sekali. Dan semoga sifat itu bisa jadi dorongan yang bagus untuk sang anak menggapai cita-cita. Semalam ketika Kani curhat dengannya, dia merasa sedikit terkejut karena melihat sisi lain dari sang anak yang biasanya semangat. Namun, walaupun sempat khawatir dengan kondisi tersebut, beruntunglah anaknya itu cepat tersenyum dan gigih kembali dengan apa yang dikerjakannya. 

     Dilihatnya saat ini Kani sedang sibuk dengan dunianya. Memang dari awal berangkat tadi, anak itu sudah menyiapkan buku dan alat tulisnya. Katanya untuk menggambar jika sedang tidak ada pelanggan. 

     Tanpa perlu menunggu lebih lama, datang pembeli pertama hari ini. Orang ini ternyata adalah langganan ibu yang tiap hari selalu datang. Beliau mempunyai kios kecil di rumahnya yang menjual sayur-sayuran dan beberapa jajanan termasuk kue milik Wening. Tentulah ibu sangat akrab dengannya. Di sela-sela melayani penjualan, mereka terlibat percakapan yang seperti pada umumnya ibu-ibu lakukan. 

     Orang-orang silih berganti mendatangi tempatnya berjualan. Di hari minggu ini, memang lebih banyak yang mengunjungi pasar daripada hari-hari lainnya. Terlihat anak-anak kecil yang mengekori ibunya berbelanja dan berakhir meminta dibelikan jajan. Kue-kue yang dibuatnya menjadi tujuan mereka. Seperti onde-onde, dadar gulung, kue cucur dan yang lainnya. Jajanan tradisional yang masih digemari oleh masyarakat di desa itu dan sekitarnya. Kani pun dengan sigap membantu ibu yang tampak kewalahan. 

     Sampai ketika ada seorang bocah perempuan yang melontarkan kata-kata cukup mengejutkan. 

     "Gambarnya bagus." Diangkatnya buku milik Kani yang tergeletak di kursi tempatnya duduk untuk menggambar tadi yang menampilkan sebuah pakaian kecil seukuran anak-anak berikut dengan gambar anak kecilnya. 

     "Ini punya siapa?" tanya anak itu. 

     Ibu anak kecil itu yang mengetahui tingkahnya cepat-cepat mendekati dan mengambil bukunya lalu diletakkan kembali pada semula. "Ndak boleh asal ngambil begitu, yo. Belum ijin. Ndak sopan itu namanya." Begitu tutur ibu itu kepada anaknya. 

     "Wis, ora opo-opo, lha wong cuma dilihat. Itu punya anak saya." Wening menunjuk Kani. 

     "Gambare Mbak uapik," ucapnya dengan nada yang menggemaskan, khas anak-anak. Yang dipuji tentu tersenyum dan sangat berterima kasih sebagaimana bocah itu juga sangat memujinya. 

     "Aku jadi pengen baju kayak gitu, Bu." Pandangannya terarah pada sang ibu. 

     Ibu itu mengusap punggung anaknya berkali-kali bermaksud supaya sang anak berhenti berbicara yang lebih lagi sambil tersenyum kikuk pada Kani dan Wening. Kemudian segera menyelesaikan transaksinya dan membawa pulang anaknya yang terlihat sudah mulai merengek-rengek. 

     "Ibu baru lihat kamu juga bisa nggambar baju anak," ucap Wening setelah sepasang ibu dan anak itu berlalu. 

     "Nggih, itu Kani baru nyoba aja, Bu."

     "Makin pinter anak'e ibu. Pokoknya ibu akan selalu dukung impianmu ini, nduk."

     Kani tersenyum hangat pada Wening. Hatinya merasakan senang luar biasa. "Maturnuwun, Bu."

 

     

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Into The Sky
498      326     0     
Romance
Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sama. Langit, yang merasa hidup sebatang kara di dunia. Bertemu Thalia, membawanya pada harapan baru. Langit menginginkan keluarga yang sesungguhnya....
Cinta Semi
2457      1011     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Lullaby Untuk Lisa
5583      1627     0     
Romance
Pepatah mengatakan kalau ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Tetapi, tidak untuk Lisa. Dulu sekali ia mengidolakan ayahnya. Baginya, mimpi ayahnya adalah mimpinya juga. Namun, tiba-tiba saja ayahnya pergi meninggalkan rumah. Sejak saat itu, ia menganggap mimpinya itu hanyalah khayalan di siang bolong. Omong kosong. Baginya, kepergiannya bukan hanya menciptakan luka tapi sekalig...
Seiko
616      467     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
DELUSION
6226      1826     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Lazy Boy
7010      1657     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
Cinta Pertama Bikin Dilema
5080      1410     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Memento Merapi
21391      2214     1     
Mystery
Siapa bilang kawanan remaja alim itu nggak seru? Jangan salah, Pandu dan gengnya pecinta jejepangan punya agenda asyik buat liburan pasca Ujian Nasional 2013: uji nyali di lereng Merapi, salah satu gunung terangker se-Jawa Tengah! Misteri akan dikuak ala detektif oleh geng remaja alim-rajin-kuper-koplak, AGRIPA: Angga, Gita, Reni, dan Pandu, yang tanpa sadar mengulik sejarah kelam Indonesia denga...
Hyeong!
192      167     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
AKSARA
6407      2184     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...