Tak terasa setahun berlalu dimana kini seorang adis berhijab sedang menggunakan baju toga bersama kedua sahabatnya. Kisah senang dan sedih berlalu begitu cepat. Kini senyuman terdapat dalam wajahnya. Riasan sederhana dengan jilbab berwarna putih. Di balik toga itu terdapat gamis putih di tambah aksen berwarna baby blue favoritenya.
“selamat gulya. Meskipun ini bukan wisudamu yang pertama tapi semoga ini wisuda yang mengesankan untukmu”ucap tasya yang kini berpakaian sama dengan gulya. “kau juga tasya”
“ini adalah suamiku. Perkenalkan”ucap tasya, gulya menunduk tanda berkenalan.”kalian melupakanku”ucap susan yang kini datang bersama pasangannya.”ibu dan ayahmu tidak datang?"tasya tasya menatap ke arahku, aku menggeleng dengan lesu” mama sama bapa tidak bisa datang karena ada acara”ucapku
“baiklah. Jangan bersedih “ucap susan merangkul ku.
“selamat atas kelulusan mu”suara lelaki dari arah belakan megejutkan gulya sehingga melihat ke arah belakang. seorang lelaki berpakain jas berwarna putih dan gaya rambut yang dibentuk untuk memperlihatkan keningnya sedang menatap gulya dengan senyuman indahnya serta bunga baby berth di tangannya.Tatapan kaget terpancar dari gulya “jadi,,,mau menerima bunganya?”
“minjae?”ucap gulya kini menatap minjae dan ada teman-teman minjae di belakangnya “selamat atas kelulusanmu nuna”suara lee chen lelaki kebangsaan china itu memberikan paper bag, gulya masih terdiam melihat ke arah minjae yang mendapat anggukan “terima saja “ucapnya sambil tersenyum. Gulya mengulurkan tangan untuk mengambil paper bag yang telah di sondorkan.
“terimakasih leechen-shi”
“nuna ini dariku selamat juga ya”kini sungjin member termuda memberikan bunga matahari
“terimakasih sungjin-shi”
“ini dari kami. Hadiahnya kami gabungkan di paperbag ini”ucap jegyo dengan senyumannya sambil menunjuk pada chanhyuck, dan junlin “selamat untuk kelulusannya”ucap chanhyuck dan junlin bersamaan.
“terimakasih jegyo-shi,chanhyuck-shi,dan junlin-shi”ucap gulya “biar aku bawakan paper bagnya”ucap minjae yang mendapat anggukan dari gulya
“gulya-shi, selamat atas kelulusanmu dan ini untukmu”kini hyungmin memberikan sebuah kotak berukuran persegi empat. Gulya menerimanya “terimakasih hyungmin-shi”ucap gulya.
“baiklah, hadiah dariku ada di suatu tempat. Ayo”
Gulya menatap minjae bertanya “ayo. Kau pasti suka”
“apa kami boleh ikut?”suara tasya mengintrupsi. minjae tersenyum dan mengangguk “kalian semua harus ikut. Ayo”.
“sebelum keluar dari mobil, lebih baik kau menutup matamu terlebih dahulu”suara minjae membuat gulya menatapnya heran “kenapa harus di tutup, nanti tidak terlihat”
“gulya,,, ayo tutup matamu, tenang kau akan di tuntun oleh tasya dan susan. Aku takkan menyentuhmu”ucap minjae, yang kini sudah mendapat persetujuan dari gulya.
Gulya pov
Kini aku tak bisa melihat apapun. Sebenarnya aku bisa saja mengintip tapi jika seperti itu akan menggagalkan kejutan dari minjae. Aku berjalan di tuntun dari kedua tanganku, tunggu? Tidak ada suara apa-apa”bolehkah aku buka mata?”
“tunggu sebentar lagi,,,oke,,,oke,,yaps jangan dulu”
“sekarang kau boleh buka matanya”kini suara minjae kembali terdengar. Aku membuka mataku dan kini ku lihat ke arah sekeliling. “mamah,, bapa”ucapku sambil menangis dan menghampirinya
“selamat atas kelulusannya ya”aku mengangguk.kini pandanganku kembali ku alihkan “eooma,, appa” ucapku menatap ajjuma na dan ajjusi na. aku menghampirinya “kau terhebat sayang”suara ajuuma na sambil memeluk ku dan tak lupa usapan di kepala oleh ajjusi na “kau gadis yang hebat”. Kini pandanganku terarah pada minjae.
“kau yang menghadirkan,,,mama dan bapa”ucapku, minjae tersenyum dan kini menatapku dengan intens. Kulihat pergerakannya seperti mengambil sesuatu di balik jas miliknya “aku sudah membuktikannya kan. Jadi? Apakah aku di terima?”ucapnya membuatku menatapnya dan menatap kedua orangtuaku “kau harus berbicara pada kedua orangtuaku”
Minjae pov
“kau harus berbicara pada kedua orangtuaku” ucapnya membuatku mengangguk “seperti yang kau katakan. Lelaki yang bersungguh-sungguh akan langsung meminta pada orangtua gadisnya. Aku sudah meminta izin pada mama dan bapa terlebih dahulu” ucapku menatap ke arah orangtua gulya. Anggukan dari orangtua gulya membuatku tersenyum
“kami telah melamarmu ketika minjae berada di Indonesia. Anak eooma meminta eooma dan appa untuk melamar dirimu”ucap ajjuma na
“bapa dan mama menyerahkan jawabnya padamu. “kini ucapan orangtua gulya membuatku tersenyum senang. Aku kembali melihat ke arah gulya
“jadi? Bagaimana? Kau menerimanya?”ucapku sambil memperlihatkan dua cincin yang ku bawa. Gulya memandang ke arahku
“ bismillahirahmanirahhim,,,, aku terima lamarannya”ucap gulya. Aku tersenyum. Meskipun belum bisa memeluknya aku kini memakaikan cincin itu,pada jemarinya. begitupun gulya memasangkan cincin lainnya di jari ku.
“terimakasih”ucap gulya, aku mengangkat tanganku untuk megusap kepalanya
“bismillahirahmanirahim,,,semoga perjalan ini berjalan lancar dan memberikan banyak kebahagiaan”ucapku, aku melihat gulya yang tersenyum mengangguk.