Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

    Minjae pov

       Aku menatap hyungmin hyung “malam itu aku mengajaknya pergi. Aku bahkan sudah memberitahu eooma dan appa. Kedua orangtuaku menyarankan ku untuk memberikan  kalung sebagai tanda pengikat.”aku melihat ke arah kalung yang ku genggam. “aku mengajaknya makan. Kami baik-baik saja bahkan kami masih bercanda.”

“itu bagus” aku mengangguk sambil mentap hyungmin hyung “ya,,,bahkan ia mengungkapkan perasaannya padaku,” ucapku sambil tersenyum, aku melihat raut wajah hyungmin hyung yang menganga kaget. Aku terkekeh dengan reaksinya.

“apa?”wajah kaget hyungmin hyung membuat ku tersenyum. “ya,,,aku merasa senang hingga aku tak bisa memberikan reaksi apapun. Aku terdiam untuk mencerna ucapannya. Hingga tak lama sunny menyapa kami. Aku melihat sunny dan karena ia menyapa aku menyapanya balik. Saat itu aku melihanya,, aku melihat gulya yang entah menatap kemana. Aku melihat tatapan kosong darinya.”

Flash back

     Mendengar pengakuannya membuatku terdiam. Tidak, bukan aku tidak suka aku,,,,, ‘selam ini? Kami memiliki perasaan yang sama?’batinku merasa senang. Aku masih mencoba mencerna kata-katanya bersamaan dengan genggaman ku pada kotak kalung yang akan ku berikan.namun saat aku akan memberikan respon suara perempuan yang ternyata sunny menyapa kami. Aku tak mungkin mengabaikan sapaannya. Jadi aku menyapanya balik.

“oh,,,kalian memiliki janji?” uapannya membuat ku kaget. Dan kini atensiku ku alihkan pada gulya ‘janji?’ batinku. Aku bahkan membuat janji dengannya. “ahhh aku,,,aku sepertinya udah malam,,,Sunny-shi,,”aku melihatnya menatapku, aku masih terdiam  “ahhh minjae-shi.”ucapannya membuatku mematung ‘minjae-shi? Shi?’otakku terasa blank atas panggilannya padaku.” Aku pergi dulu. Sepertinya sudah malam. Jam malam ku sudah berakhir” ucapannya terdengar bergetar. Aku akan membuka mulutku sampai aku melihatnya mengeluarkan selembaran uang “aku,,,ini jika kurang aku aku akan mengembalikan sisanya. Eum,,, aku permisi”ucapannya membuatku meneteskan air mata.

 “minjae, apakah aku menganggu kalian?”kini suara sunny menatapku. Aku menggeleng tanpa memperlihatkan raut wajahku “tidak. Sunny-shi, sepertinya aku harus pergi”ucapku membungkuk dan berlari untuk mengejarnya. 

 Aku turun ke bawah dengan berlari namun tak ada siapapun sampai di taman restoran itu, aku melihatnya duduk di depan air mancur. Aku menghampirinya“kenapa?kenapa kau lari?”tanyaku sambil menatapnya .  Aku melihatnya yang kini wajahnya sudah sembab. Gulya berdiri dan menunduk "minjae, lupakan apa yang kukatakan.,,,hisk,. anggap saja aku sedang tidak sadar. aku,,, yang kukatakan. tolong lupakan"ucapnya membuatku mematung.'melupakan? bagaimana bisa?ungkapannya?apa itu bohong?'fikirku. aku menatapnya dengan sedih hingga kini terdengar suara tangisan. Aku menatapnya

“jangan menangis, ada apa?katakan padaku heum”

Aku melihatnya menggeleng “pulang”ucapnya “terimakasih untuk hari ini. Aku senang”ucapnya berlalu. Aku masih terdiam “apa yang salah?”ucapku pelan masih menatapnyayang terus berjalan keluar restoran.

   Malam berlalu, aku mulai berfikir mungkin malam itu gulya sedang dalam mood naik turun. Untuk hari ini aku akan mencoba menyapanya. Pagi hari aku berusaha bangun agar bisa memulai bersama sarapan bersama gulya.namun, hanya ada eooma dan appa. “eooma dimana gulya?”tanyaku. “gulya bilang dia ada kelas pagi ini”ucapnya, aku mengangguk “bagaimana malam kalian?”

“,,,,”

“kenapa jadi rahasia. Gulya pun berkata itu rahasia namun eooma hanya melihat senyuman tipis saja. seperti terdapat beban. Apa kalian baik-baik saja?”ucap eooma, aku mengeratkan peganganku pada sendok.

   Aku terus berusaha agar bisa berinteraksi dengannya. Kini malam menunjukan pukul 23.00 dimana aku pulang dan kembali menanyakan pada appa yang pulang di jam yang sama denganku “appa apa gulya sudah pulang?”

“belum, dia bilang akan menginap di perpusatakaan karena ada tugas yang harus di cari dan di selesaikan”ucap appa. Aku mengangguk dan kembali ke kamar

“kau menghindariku”ucapku sambil menatap boneka miliknya.

 Acara menghindariku sepertinya terus berlanjut hingga saat aku kembali ke rumah dan menanyakan gulya eooma dan appa bilang bahwa gulya sudah pindah ke apartemen. Namun beberapa barangnya belum sempat ia bawa karena kegiatan kampus yang semakin sibuk.

Flash back finish

    “apa karena kau tidak merespon pernyataannya?kau bilang kau terdiam cukup lama karena merasa kagetkan?”ucap hyungmin hyung membuatku menerawang “heum,,,,,mendengar dari ceritamu. Dia mengungkapkan perasaannya padamu, tapi karena kau kaget bahkan kau tak memiliki jawaban untuknya. Dia mungkin menganggap bahwa kau tidak suka atas pernyataannya. Namun ketika sunny-shi datang kau langsung meresponnya.” Lanjut hyungmin hyung. Mendengar apa yang leader ku 

katakana aku kembali mengingat ‘benar. Saking senangnya aku bahkan tidak merespon apapun’batinku mengiakan.

 “melihat kau yang tak merespon sunny dengan cepat namun tidak merespon ungkapan gulya mungkin itu yang membuat gulya berfikir apa yang ia ucapkan berakhir buruk” aku terdiam dengan ucapan hyungmin hyung.

  

     Kini aku berada di café milik yangjun, karena ia bilang gulya berada di sana untuk mengerjakan tugas. Ahhh,,,,, aku memiliki waktu setidaknya 1 jam untuk melihatnya sebelum melakukan latihan. Aku mengendarai mobil menuju café tersebut.

Kini aku masuk dan melihat gulya berada di tempat yang sama dimana biasa tempat ia duduki. “pesan Americano satu. Dan yanjun bisakah kau memberikan brulle ini padanya. Berikan 2”ucapku pada yagjun yang kini menatap ke arahku dengan jempol yang di angkat. Semenjak aku menyeritakan tentang gulya yangjun menjadi orang pertama yang selalu membantuku. Termasuk yang biasanya ia berikan tanggung jawab café ini pada manajernya kini ia kelola sendiri. “bisakah kau berikan dengan mengatakan ini hanya hadiah special untuk seseorang yang sudah menjadi pelanggan tetap café ini”ucapku, aku melihat yangjun yang menaiki menukik alisnya “kenapa tidak kau katakana langsung jika ini kau yang memberikannya?”

“mungkin ia akan memberikan uangnya padamu. Lakukan saja, kumohon”ucapku

“baiklah. Tapi ceritakan saat makan malam restoran itu”ucap yangjun, aku mengangguk “berikan pesananku 10 menit lagi”ucapku langsung mencari tempat duduk yang dekat dengannya.

Aku melihatnya yang kini sedang berkutat dengan laptop dan juga bukunya. Terkadang aku melihatnya mengusap pelipis . kopi disampingnya bahkan sudah habis 3. Aku menatapnya ‘tidak biasanya ia akan meminum Americano sebanyak itu’.

Aku melihat yangjun yang menghampiri tempat gulya “gulya-shi”suara yangjun membuat atensi gulya teralihkan “ya?”

Aku merindukan suaranya

“ini untuk anda”ucap yangjun yang masih ku pantau “tapi aku tidak memesan”ucap gulya dengan bingung. Aku bisa melihat raut bingungnya.

“ahhh ini adalah hadiah untuk pelanggan setia kami”ucap yangjun “gulya-shi sudah selama tiga tahun selalu datang ke café ini dan memesan dengan jumlah yang banyak serta duduk di tempat yang sama.jadi kami memberikan hadiah ini”ucap yangjun. Aku sudah tahu apa yang ada di fikiran gulya. sungguh gadisku tidak sebodoh itu'gadisku?'jika memikirkannya aku kembali tersenyum. 

“ahhhh,,, benarkah?terimakasih. eum,,kalau begitu, bisakah aku memesan minuman lagi? Aku ingin menambah satu Americano serta satu coklat hangat “ucap gulya, aku menatap yangjun ‘americano?lagi?’batinku.

Aku menatap punggung gulya yang kini kembali berkutat dengan tugasnya setelah memesan. Aku mengirim pesan pada yangjun.

me : Yangjun. Bisakah kau berikan saja susu hangat. Ganti Americano dengan susu hangat

yangjun :Hahahaha kau gila?

me: Ayolah dia sudah tiga gelas meminum Americano,  Katakan saja jika americanonya habis dan berikan susu hangat menggunakan cup yang tertutup

yangjun : Ya,,ya,, baiklah...Kesinilah, aku sudah menyelesaikan pesananmu. Orang-orang mulai berdatangan.

Jangan biarkan orang lain curiga, cepat!!!

Aku mendengus membaca chat nya. Baiklah, aku sekali lagi menatap punggung gulya dan berdiri untuk mengambil pesananku. “yangjun. Terimakasih. Aku berhutang budi banyak padamu”ucapku menatap yangjun yang di balas anggukan.

“terimakasih sudah datang”suara yangjun ketika aku keluar dari cafenya.

 Aku kembali ke perusahaan untuk latihan,karena comeback kami yang sudah semakin di depan tidak ada kata istirahat dalam kamus kami. Aku terus mengamati guru koregrafer kami. Mencerna setiap gerakan serta dimana posisi ku saat menarik. Dilanjutkan dengan rekaman untuk lagu lainnya. Kebetulan setiap member diberikan kesempatan untuk membuat lagu masing-masing dan akan di masukan dalam title track.

Selain melakukan comeback aku di sibukan dengan dramaku. Kini aku hanya mengambil drama dengan adegan action dan sedikit adegan romantic. Ini permintaanku pada agensi dan juga sutradara. Selain aku memulai dengan keadaan baru akupun ingin merasakan adegan action yang selalu menantang. Bahkan aku mencoba tidak menggunakan stunt man untuk setiap adegan yang bisa di katakana cukup berbahaya.

 Aku menikmatinya, semua yang ku kerjakan aku menikmatinya dengan senang. Karena aku tau ada seseorang yang membutuhkan kepastianku maka dari itu aku akan mulai menatanya sekarang. Menata kehidupanku yang baru dan lebih baik.

 

Other side

    kini semua member melihat ke arah injae yang kini sedang berkutat dengan tulisannya “muse nya kali ini siapa?”ucap chanhyuk pada semua member kecuali minjae yag duduk di sebrang mereka.

“siapa lagi kalau bukan gulya-shi?”ucap junlin yang kini mengambil minuman yang terletak di meja.

“hyungie pernah bertemu dengan gulya-shi?”ucapan sungjin mengalihkkan atensi semuanya

“aku pernah”ucap chanhyuck, junlin,jegyo, dan hyungmin

“aku belum pernah bagaimana kepribadiannya?”tanya leechen

“baik. Hampir mirip dengan minjae sih”ucap chanhyuck

“pantas saja minjae hyung suka padanya”ucap sungjin. “apa minjae hyung tidak akan mengenalkan kita padanya?” kini leechen memandang minjae dari kejauhan.

“dia akan mengenalkan pada kita ketika ia akan melamarnya”ucap jegyo yang membuat chanhyuck, junlin, hyung min,sungjin dan leechen menatap dengan kaget.

“dia akan melamarnya, setelah pertunangan hyungmin hyung”ucap jegyo yang membuat kini semua melihat ke arah hyungmin dengan serempak

“hyung kau akan bertunangan?”

“eeeeeee????”ringisan dari hyungmin menandakan apa yang di katakana jegyo adalah benar

“woahhhhhhyung kau tak cerita pada kami?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When Flowers Learn to Smile Again
903      671     10     
Romance
Di dunia yang menurutnya kejam ini, Jihan hanya punya dirinya sendiri. Dia terjebak pada kelamnya malam, kelamnya hidup, dan kelamnya dunia. Jihan sempat berpikir, jika dunia beserta isinya telah memunggunginya sebab tidak ada satu pun yang peduli padanya. Karena pemikirannya itu, Jihan sampai mengabaikan eksistensi seorang pemuda bernama Natha yang selalu siap menyembuhkan luka terdalamnya. B...
Temu Yang Di Tunggu (up)
19440      4031     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Bimasakti dan Antariksa
217      168     0     
Romance
Romance Comedy Story Antariksa Aira Crysan Banyak yang bilang 'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino'. Cinta tumbuh karena terbiasa. Boro terbiasa yang ada malah apes. Punya rekan kerja yang hobinya ngegombal dan enggak pernah serius. Ditambah orang itu adalah 'MANTAN PACAR PURA-PURANYA' pas kuliah dulu. "Kamu jauh-jauh dari saya!" Bimasakti Airlangga Raditya Banyak yang bila...
Sweet Sound of Love
476      314     2     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
The Reason
10688      1941     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Nina and The Rivanos
10247      2479     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
It's Our Story
1084      509     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Like Butterfly Effect, The Lost Trail
5768      1545     1     
Inspirational
Jika kamu adalah orang yang melakukan usaha keras demi mendapatkan sesuatu, apa perasaanmu ketika melihat orang yang bisa mendapatkan sesuatu itu dengan mudah? Hassan yang memulai kehidupan mandirinya berusaha untuk menemukan jati dirinya sebagai orang pintar. Di hari pertamanya, ia menemukan gadis dengan pencarian tak masuk akal. Awalnya dia anggap itu sesuatu lelucon sampai akhirnya Hassan m...
Dream Of Youth
753      491     0     
Short Story
Cerpen ini berisikan tentang cerita seorang Pria yang bernama Roy yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk mengejar mimpinya Roy tidak pernah menyerah untuk mengejar cita cita dan mimpinya walaupun mimpi yang diraih itu susah dan setiap Roy berbuat baik pasti ada banyak masalah yang dia lalui di kehidupannya tetapi dia tidak pernah menyerah,Dia juga mengalami masalah dengan chelsea didala...
Sacred Sins
1568      681     8     
Fantasy
With fragmented dreams and a wounded faith, Aria Harper is enslaved. Living as a human mortal in the kingdom of Sevardoveth is no less than an indignation. All that is humane are tormented and exploited to their maximum capacities. This is especially the case for Aria, who is born one of the very few providers of a unique type of blood essential to sustain the immortality of the royal vampires of...