Cinta ,,,,,,
Entah apa definisi cinta yang sesungguhnya, apakah getaran di dada merupakan bukti ketika kita mencintai orang lain? Atau ketika melihat senyuman nya membuat kita tersenyum ?atau ketika ketika kita merasakan sakit yang sama? apakah itu cinta?
Banyak hal yang mengartikan sebuah cinta, kasih sayang antara orang tua merupakan cinta, setia dan tulus pada pertemanan merupakan cinta, melihat senang dan sedihnya seseorang merupakan cinta. Banyak hal yang melambangkan cinta.
Lalu bagaimana dengan orang yang tidak saling kenal dan hanya bertemu sesaat namun memiliki getaran di hati?apakah itu cinta juga? Cinta terkadang membingungkan. Terlihat namun tak terasa, ataupun terasa namun tak terlihat. Merasa senang ketika senang merasa sedih ketika sedih. Tidak banyak hal yang dapat melambangkan cinta
Apa pengorbanan merupakan cinta?
Apakah keikhlasan merupakan cinta?
Apa kesetiaan merupakan cinta?
Apa menjadikannya milik ku adalah cinta?
atau apakah melihatnya dari kejauhan, dan bersembunyi melindungnya adalah cinta?
#########################################
Di ruang makan yang kini sudah terdapat pasangan suami istri serta 1 gadis dan 1 lelaki sedang makan bersama. Di meja terdapat sup rumput laut, nasi, kimchi, gim (rumuput laut kering) , daging sapi, serta ikan kecap. suasana makan begitu khidmat.
“ minjae, gulya."suara seorang wanita yang kini mengalihkan atensi kedua orang berbeda gender yang terlihat lebih muda dari kedua pasangan tersebut." eooma dan appa tidak ada di rumah selama 5 hari apa tak apa?” ucap seorang wanita yang kini memandang 2 anak di depannya.
“ajjuma dan ajjusi akan pergi kemana?”kini suara gadis yang menatap wanita di depannya
“ajjuma ada studi banding di jeju bersama guru-guru. Dan ajjusi harus pergi ke jepang untuk seminar kesehatan mewakili rumah sakit. Apa tak apa jika kalian sendiri di rumah? ”jelas ajjuma na, gulya mengangguk “aku akan menjaga rumah dengan baik “ jawab gulya. “aku akan sering pulang jadi jangan khawatir eooma appa”ucap lelaki yang kini menatap kedua orangtuanya dengan senyuman
“baiklah, jangan lupa jaga gulya juga”ucap ajjusi na yang membuat gadis berhihab satu-satunya tersedak “ohok,,,aku baik-baik saja tidak usah,,, kerjakan saja prioritas mu minjae-shi”
“kau sedang jaga jarak?, memanggil seperti itu”ucap minjae menatap gulya, yang di sindir menatap minjae sekilas dan menggeleng “iya,,iya,,minjae. bukankah minjae bilang akan latihan untuk come back. Focus saja disana. Jarak antara rumah dan perusahaan cukup jauh. itu pasti melelahkan ”lanjut gulya. “ kami hanya rekaman saja. jadi aku masih bisa mengunjungi rumah”ucap minjae mendapat anggukan dari ajjuma na dan ajjusi na “tenang sayang, minjae tidak akan berbuat yang aneh bukan begitu nak?”ucak ajjuma na pada minjae yang dia ngguki oleh minjae. “aku tidak akan menginap.hanya pulang untuk makan saja “ucap minjae, gulya terdiam merasa tidak enak “ini,,,ini rumah minjae kapanpun minjae pulang itu hak nya ” ucap gulya malu
“hahahahaha”
Gulya pov
Seminggu setelah kecelakaan tersebut, kini aku berada di rumah ajjusi na serta eooma na.tidak banyak yang bisa dilakukan karena kakiku yang kembali di gips. Jika bertanya susan dan tasya kemana? Susan tinggal bersama saudaranya yang ternyata menikah dengan orang korea dan tasya, dia tinggal bersama kekasihnya.aku tak bisa merepotkan mereka. Dan sebenarnya aku juga tidak bisa merepotkan ajjuma na dan ajjusi na.ini memang hari pertamaku tinggal di rumah kedua pasangan suami istri tersebut. Kini setelah kepergian ajjuma na yang sedang melakukan studi banding, serta ajjusi na yang pergi ke jepang untuk seminar aku di tinggal di rumah ini. Ahhhh iya,, anaknya na minjae sudah kembali ke perusahaan.
Rumah ini bisa di katakan mewah namun minimalis. Aku bersyukur tidak ada asisten rumah tangga setidaknya aku bisa membantu membereskan rumah, pada awalnya ajjuma na akan memperkerjakan orang untuk membereskan rumah namun aku menolak bagaimanapun aku tidak mungkin hanya menumpang tanpa melakukan apapun.
“aku harus mengambil beberapa barangku di apartemen sebelumnya”ucapku menatap ke arah luar “aku tak bisa menghubungi tasya dan susan apakah aku masih bisa mengambil barang-barang ku atau tidak”lanjutku. Aku melihat ke arah cermin dimana kini aku masih menggunakan baju tidur dan hijab.
“engga ada jaket, masa aku keluar seperti ini?”ucapku melihat penampilan. Uang ku, alat elektronikku , dan pakaianku semuanya di apartemen. Setelah membereskan rumah sebenarnya kakiku kembali berdenyut jadi aku beristirahat.
“aw,,,,ahhhh sakit”ucapku
suara langkah terdengar bersamaan dengan suara “ apa masih terasa sakitnya?kau melakukan pekerjaan rumah?”suara dari arah pintu membuatku melihat, ternyata minjae “minjae,,,ahhh minjae aku harus mengambil beberapa barang ku di apartemen lama. Bisakah aku meminjam jaket dan uangmu?”ucap ku setelah melihatnya. aku melihatnya membawa kardus sedang masih tetap berdiri memandangku dan langsung menghampiriku “aku akan mengompres kaki mu terlebih dahulu”ucap minjae kini mengarah ke arah washtapel namun sebelumnya sempat menyimpan kotak kardus yang sempat ia bawa “ehhh aku bisa mengompresnya nanti. Sungguh aku harus mengambil barangku di apartemen”
“aku sudah meminta beberapa jasa pengirim untuk mengirim barang mu”ucapnya yang membuatku kaget “minjae mereka tidak tahu barang-barangku. Aku harus ambil sendiri”
“kebetulan susan ada di sana untuk mengambil barang-barangnya juga . Aku meminta bantuannya untuk mengemasi barang mu.”ucap minjae membuatku terdiam “tapi aku ingin melihat apartemenku”
“setelah kau sembuh”ucap minjae yang kini sudah berada di depan ku, “tunggu. Biar aku sungguh biar aku oke”ucapku menatapnya, minjae menghela nafas “baiklah”ucapnya lalu duduk di kursi di depanku.aku mulai membuka penyangga di kaki ku dan memasukan kakiku di ember yang berisi air hangat. “terimakasih”ucapku.
“tidak masalah. Oh ya, aku mengambilkan ini “ucap minjae memberikan kardus sedang ke arahku “ini yang kau butuhkan sekarang. Itu kata susan dan juga handphone dan dompetmu”ucap minjae memberikan benda persegi berwarna hitam serta benda persegi panjang berwarna hijau.
“oh,,,terimakasih. Maaf selalu merepotkanmu”ucap ku menatapnya. Aku melihat minjae yang tersenyum “ aku senang membantumu.”
Dug,,,dug,,dung suara hatiku berdetak.
Bagaimana bisa????uwaaa,, sudah ku bilang jangan bersikap begitu, makin suka kan???? Hiskkk,,,hisk,,,
Aku melihat ke arahnya yang masih tersenyum dan terkadang menanyakan apakah airnya sudah dingin aku menggeleng. Malu,,,aku malu,,,,aku melihat ke arah lain untuk memutuskan kontak mata yang berlebihan.
Jam berlalu dengan cepat kini aku sedang berkutat di dapur, hanya makan-makanan sederhana yang dapat aku masak. Karena di kulkas terdapat ikan aku kembali menggoreng ikan dengan bumbu kecap, serta oseng kakung, dan tak lupa japche. Kini jam menunjukan pukul 7 malam, selesai sholat magrib aku bisa menata makanan. “kita pesanan makanan di luar, kau in_”suara minjae terdengar dari lantai atas namun terhenti “kau akan memesan makanan?”
“kenapa kau masak?”ucap minjae menghampiriku,”kau tidak percaya masakanku?”
“kau masih sakit”
“yang sakit kaki ku ya, bukan tangan dan indra perasaku”ucap ku kesal, aku masih berkutat dengan masakan yang kini sudah mulai aku sajikan di meja.
“jika tidak ingin makan, terserah saja”ucapku. Aku mendengar minjae yang menggeser kursi makan di depanku. “biarkan aku yang cuci piring”ucap minjae “tapi_
“makan, jangan banyak protes”ucapan minjae membuatku cemberut.
Minjae pov
Aku meihatnya yang kini makan dengan banyak, aku tahu ia pasti sangat kesal “ingin makan toppoki?ucapku yang kini menarik atensinya “tidak”
“benar? Tidak ingin? Aku sudah memesan toppoki di restaurant halal”ucapku agar membuatnya tergiur, aku terus melihatnya
Ting,,tong,,
“nah itu toppokinya sudah sampai”ucapku dan berlalu dari meja makan. “pesanan anda. Seporsi toppoki pedas dan kimbab sayur”ucap pengantar membuatku tersenyum dan mengangguk.”terimakasih pak. Ini uangnya”ucapku memberikan uangnya. Aku kembali dan melihat gulya yang kini sudah merapihkan bekas makan tadi.aku menghela nafas ‘memang keras kepala’batinku “sudah ku bilang biar aku yang cuci piring”ucapku sambil menyimpan pesanan di atas meja. “aku sudah menyucinya. Dan ini”ucap gulya memberikan mangkuk besar serta 2 mangkuk kecil dan tak lupa teh hangat dan air putih yang tersedia di meja. Aku tersenyum
“untuk apa piring itu?”tanyaku usil
Aku melihat gulya yang senang kini menurunkan senyumnya “untuk toppoki. Kan akan makan toppoki”ucapnya, aku tersenyum dan mengangguk “bukankah tadi bilang tidak ingin toppoki?”
“tapi jika dikasih maka tidak boleh di tolak”ucapnya sambil memegang piring kecil di tangannya, ‘lucu’ “baiklah.duduk”ucapku yang langsung di lakukannya. Aku menyiapkan toppoki di piring besar yang di bawa gulya.
“makanlah”suruhku, gulya menatapku “yang punya duluan”ucapnya sambil melihat toppoki yang mengepul “astaga, baiklah. Aku sudah memakannya ini …ammm”aku memakan toppoki setelahnya melihat ke arahnya “terimakasih. Selamat makan”ucapnya lalu melahap toppoki.
“jika kenyang kimbab sayurnya bisa di makan nanti.”ucapku
“boleh sekarang?”ucapannya membuatku melihat ke arahnya dan terkekeh “belum kenyang?”
“masih ada tempat untuk semua ini”ucapnya. Aku mengangguk “jangan terlalu banyak makan nanti perutmu akan sakit” gulya mengangguk “baiklah”
Drtt,,,, handphoneku bergetar pesan masuk datang
Minjae, kau dimana? Kita ada latihan. Langsung saja ke perusahaan oke
Pesan dari hyungmin hyung, aku membalasnya dengan kata oke dan menatap gulya “aku tidak akan menginap, jangan lupa kunci setiap pintu dan jendela. Tidurlah jangan bergadang, aku akan pergi ke perusahaan dan menginap di drom”ucapku
“toppokinya?”
“habiskan saja. tidak apa.”ucapku tersenyum dan pergi dari rumah untuk menuju perusahaan. “tunggu,”aku melihat gulya yang berdiri dengan tongkat penyangganya dan berlalu dari meja makan. Aku menunggunya hingga keluar dari kamarnya “ini bawa. “ucap gulya sambil menyerahkan kotak berwarna kuning “ini?”
“sirup herbal . Setelah latihan agar tidur nyenyak minum. ini bagus untuk kesehatan”ucap gulya menyerahkan barang tersebut “aku masih punya sekotak. Jadi bawa saja. jika tidak enak badan bisa langsung diminum. Tenang ini bukan obat kimia”ucap gulya. Aku mengangguk “terimakasih”
“sama-sama”
Kini aku berada di ruang latihan bersama para member, hari ini kami memulai dengan mengumpulkan koreografi untuk comeback kami. Aku melihat ke arah pelatih dengan cermat, kami menyusun koreografi bersama. Canda tawa dan keseriusan selalu menyatu bagi grup kami.
“oke, ingat tidak pelu over power oke, saat tangan kalian kebelakang cukup seperti ini”ucap pelatih pada kami yang di angguki bersama “oke gerakan sudah sampai bagian reff, besok kita tambah kembali. Jangan lupa diingat”ucap pelatih melihat ke arah kami. Kami mengangguk. Latihan berakhir dalam kurun wakt dua jam. Kini pukul 23.30 malam.
“minjae, bagaimana keadaan gulya-shi?”ucap chanhyuck, aku melihat ke arahnya dan bersandar di sopa yang terdapat di dalam ruangan. “cukup baik,”ucapku, aku mengambil kotak berwarna kuning yang di berikan oleh gulya.
“apa itu?”suara junlin dari arah depanku “vitamin agar tidak masuk angin. Gulya bilang seperti itu”ucapku, aku membuka satu dan meminumnya “aaaa,,, ini tersa seperti jamu”ucapku sambil menatap bungkus nya dan melihat secarik kertas di dalamnya.
Ini sedikit pahit, itu memang jamu heee:).
Tapi segar untuk tubuh, tidak ada efek samping
Kecuali jika kadaluarsa
Tulisan itu membuatku terkekeh “hahahaha,,, ya ampun dia lucu sekali”suara tawa chanhyuck setelah melihat isi kertas yang ku pegang “coba lihat tanggal kadaluarsanya”ucap junlin, aku mencari tanggal kadaluarsanya “tahun depan”ucapku.
“hyung, bagaimana rasanya ?”suara sungjin mengalihkan atensiku “sedikit pahit , tapi memang terasa nyaman di tubuh”ucapku “seperti jamu yang selalu kalian minum”ucapku mendeskripsikan secara singkat.
Minjae pov finish
Mungkinkah?
Cinta tidak perlu sebuah kata, tidak perlu sebuah janji. Cukup dirasakan di hati membuatmu senang melihat senyumannya, membuat senang melihat kehadirannya, membuatmu berdegup ketika terdengar namanya, membuatmu suara tawa kecil ketika menyebut namanya.
Tak perlu mengatak “I love you” atau “aku mencintaimu” ketika bertemu dengannya, tidak perlu mengatakan “akan kulakukan apapun demi dirimu” karena cinta yang sesungguhnya adalah ketika kau tak perlu memaksa dan mengorbankan apapun untuk cinta.
Senyuma keduanya, affeksi keduanya, semuanya tergambar meski tidak ada sebuah kata dan sebuah tulisan.