Read More >>"> DELUSION (NAMA ( 이름 )) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

Kini media social di penuhi dengan kabar tidak menyenangkan dari salah satu grup terkenal star yaitu na minjae. Dikabarkan mendapat kecelakaan saat syuting mv untuk come back mendatang. Banyak ucapan kesedihan dan turut merasa kecewa pada agensi yang tidak teliti ketika sang artis sedang bekerja  seperti

“bagaimana bisa mereka tidak teliti dengan keamanan  artisnya”.

“hah mereka memperlakukan artis mereka dengan gila”

“apa yang dilakukan oleh agensi?menyerap uang mereka dan membuat mereka bekerja keras” banyak ucapan yang kurang menyenangkan yang kini memenuhi laman milik perusahaan.

Minjae lelaki yang kini berdiri di dekat jendela dengan tangan yang masih di gips dan tak lupa perban yang masih senentiasa bertengker di kepalanya,handphone berada di tangan yang tidak di gips. “apa yang kau fikirkan?”suara lembut dari arah belakang membuat minjae tersenyum “eooma”ucapnya dan menghampiri wanita yang sudah berumur itu.

“kenapa pagi-pagi merenung di dekat jendela?kau sedang mendalami peran?”jenaka sang ibu yang membuat anaknya tersenyum lebar “berhenti menjahili ku eooma” ucap minjae yang kini mulai duduk di ranjang dan mengambil buah yang sudah di kupas sang ibu.

“berjalan-jalan lah agar menghindari kebosanan dan rasa stress heum,,”

“akan banyak paparazi”ucap minjae dengan cemberut yang membuat sang ibu mengusap rambutnya “ada taman di dalam gedung yang hanya bisa di nikmati oleh pasien dan juga para pekerja rumah sakit. Berjalan-jalan lah disana”informasi sang ibu, minjae mengangguk dan tersenyum.

 Sepeninggalan sang ibu sejam lalu minjae turun dari kasur untuk menuju taman yang bisa ia kunjungi tanpa rasa takut jika ada orang luar yang mengintai. Minjae berjalan di lorong dengan tenang terkadang meringis karena bahunya yang tidak sengaja tergerak kasar.

Minjae pov

Aku berjalan di lorong dengan santai untuk menuju taman. Bagaimanapun suasan ruangan yang ku tempati 2 hari ini cukup membosankan. Beberapa member ada yang sedang melakukan pemotretan, mengukiti acara reality atau mengeluarkan album solo. Terkadang aku merasa malu pada member diakibatkan cederaku comeback kami ditunda. Aku menatap lantai sambil berjalan hingga mendengar suara yang sedikit familiar.

 “ish sudah ku bilang aku tidak memerlukan cek up”suara seseorang terdengar dari arah depan yang membuatku menatap 3 orang gadis yang sepertinya sedang berdebat di lorong.”hey ini demi kesehatan kakimu ya.”ucap gadis yang kini beraambut panjang

“aku Cuma jatuh loh,,,bukan tertabrak”melas salah satu gadis.aku masih melihat perdebatan mereka.percakapan mereka cukup terdengar di akibatkan lorong yang sepi.

“coba dulu”kini ucapan sang gadis yang satunya meyakini gadis yang lain

“jika dokternya ketawa gara-gara kakiku yang hanya keseleo ini aku engga mau datang lagi ke rumah sakit ya”ucapan sang gadis yang terlihat sepertinya disudutkan oleh kedua temannya mungkin?atau kakaknya? Aku mengerti bahasanya karena mereka bercakap menggunakan bahasa korea yang sudah pasti aku mengerti apa yang mereka ucapkan.

Aku hanya tersenyum dan hanya melewati mereka yang sedang asik berdebat hingga satu nama yang membuatku memelankan langkah

“gimana gulya?”

Gulya,,,,, nama yang tak asing terdegar di telingaku, aku menghadap ke arah belakang dimana tadi masih terdengar perdebatan namun kini mereka sudah sedikit tenang. “gulya?”lirihku. aku menggeleng dan melanjutkan langkah ku menuju taman. Sesampainya aku melihat taman yang sepi mungki hanya ada 2 pasien itupun anak-anak yang sedang membaca atau bermain. Au terduduk di salah satu bangku di bawah pohon dan mengeluarkan handphone ku. Terdapat beberapa notifikasi dari member, dan beberapa rekan aktingku.aku membuka beberapa notifikasi. Pertama aku membuka pesan dari junlin

JunlinieJ

Minjae-ah kami akan ke sana kau ingin kami bawakan apa?

Aku tersenyum dan membalas untuk membawakanku kopi favoritku

Chanhyuck ;)

Sudah di temukan siapa yang membuat rusak property

Kini aku membuka pesan dari chanhyuck, ya,,aku mengandalkan chanhyuck untuk mengikuti perkembangan kasus yang saat sedang syuting mv. Selanjutnya ada pean dari rekan main filmku di drama pertamaku.

Lee haerin-shi

Minjae-ah bagaimana kabarmu?apa kau baik-baik saja?

“sedekat itukah kami?”ucap ku pelan, aku membalasnya dengan sopan jika aku baik-baik saja. dan mengucapkan terimakasih karena telah menanyakan kabarku. Berlanjut dengan membalas pesan lainnya dan setelah selesai aku menyimpan handphone di dalam saku baju pasienku dan mulai menatap ke atas pohon.

Aku menatap ke arah samping dan melihat seseorang yang tadi aku lihat di lorong. Gadis berpenutup kepala yang kini berjalan menuju taman dengan wajah yang di tekuk dan mungkin sedang menggerutu. Aku tersenyum, wajahnya sudah tidak asing karena kini aku ingat sudah beberapa kali aku tidak sengaja bertemu dengannya “ahhh gantungan”ingatku dengan gantungan miliknya yang terjatuh saat di café.

Aku tak bisa menghampirinya, karena itu akan jadi masalah. Jadi aku hanya melihat dari jauh. (minjae pov finish).

    Kini gadis yang sedang menggerutu berjalan untuk menunggu temannya melakukan cek up.”kan,,,mereka hanya memenfaatkan ku untuk kepentingan mereka”kesal gulya. Ya gadis yang berjalan menuju taman yang lebih dekat dengan ruang cek up adalah taman ini itulah yang gulya ketahui setelah bertanya pada beberap staf rumah sakit. Karena mungkin akan butuh waktu yang lama menunggu kedua sahabat gulya selesai cek up.

Gadis tersebut terus berjalan dan kini duduk di kursi yang kosong dan dekat dari jendela yang transparan.”untung aku bawa handphone”girang gulya yang kini mulai mengeluarkan handphonenya untuk dimainkan.

Gulya pov

Aku memainkan handphoneku, namun sepertinya sedaritadi seperti ada yang melihat ke arahku. Aku menatap kesekeliling dan menatap tepat pada lelaki menggnakan baju pasien.”ahhh inilah ketika aku meninggalkan kacamataku. Aku tak bisa melihat orang dari jarak jauh”runtukku saat ingin memfokuskan penglihatanku pada lelaki yang sepertinya melihat kea rah sini.perasaan aku saja kali ya innerku. Aku kembali memfokuskan penglihatanku pada handphone. namun karena sudah terlalu lama aku berdiri untuk kembali masuk ke gedung namun

BUK

Seorang anak kecil berlari kecil menabrakku hingga handphone yang sedangku pegang jatuh, terdapat suster yang mengejar anak itu yang kini menatapku sebentar lalu berlari lagi “ahhh maafkan anak itu ya nona”suara sang suster terlihat merasa bersalah dan meminta maaf “ahhh engga apa-apa”ucapku padanya. Setelah mengangguk beberapa kali dan meminta maaf suster itu pergi, aku mengambil handphone ku yang terjatuh “apa handphone nya rusak?”suara dari arah depan membuatku mendongkak dan tak lama mesejajarkan wajahku

Deg,,,,itu na minjae?? Batinku menatap lelaki yang kini berada di hadapanku dengan menatap layar handphoneku. Aku melihat dan mengeleng “tidak masih utuh”ucapku membuka layar dan memperlihatkan layar handphone ku yang terang. Aku memberikan bow dan meminta izin untuk pergi ke dalam. Bagaimanapun aku bingung harus mengatakan apa atau bertanya apa.

“gulya-shi”ucapnya yang memanggilku, aku terdiam dan menatap ke arahnya “ya?kau memanggilku?”ucapku, na minjae artis itu menatapku “kau bernama gulya?pesanan yang tertukar itu?”ucapnya membuatku sedikit memekik” ah!!!! Kau minjae itu? Minjae yang,,,,pesanan”ucapku potong-potong. Artis itu hanya mengangguk dan tersenyum “ya,pesanana tertukar itu”

“ahhh terimakasih untuk dessertnya yang telah kau kembalikan”ucapku

“itu memang milik mu”ucapnya yang mendapat anggukan dariku. Aku mengangguk dan tidak tau lagi harus membicarakan apa “semoga cepat sembuh”ucapku tiba-tiba.’ Ya allah bibir ini kelewatan berbicara’kesalku.

“baik. Terimakasih ucapannya”ucapnya, aku melihat kea rah dalam gedung. Terlihat kedua temanku yang sudah keluar dari ruang cek up “eum,,,minjae-shi aku duluan masuk ke dalam. Jangan lupa istirahat”ucapku memberikan bow dan berlalu.

 Aku berlari menuju susan dan tasya “gimana hasil testnya?”ucapku yang kini menatap keduanya. Aku takkan bilang jika aku bertemu dengan minjae. Biarkan ini menjadi moment berharga unttuk ku saja heee

“baik,tapi ada beberapa yang hasilnya di ambil dua hari lagi”ucap tasya

“lama-lama kalian jadi pendatang tetap ya untuk gratisan”ucapku menggoda “memanfaatkan fasilitas dengan baik namanya”ucap susan yang membuatku mengangguk.”bagaimana dengan kakimu setelah di gips. Ku lihat tadi kau sudah bisa berlari”ucap tasya

Aku menghela nafas “bukankah sudah ku bilang bahwa aku baik-baik saja. siapa yang membuat para dokter sibuk akibat keseleo ku?”ucapku sambil berjalan mendahului keduanya.”si junhyung itu”ucap tasya yang mendapat geplakan dari susan “sopan”

“iya,,iya,,maaf”ucap tasya. Kini kami bertiga berjalan beriringan menuju keluar rumah sakit.bagaimana pun hari ini kami tidak ada kuliah sama sekali.beruntungnya. namun,tak lupa kami juga harus cepat di rumah atau perpustakaan untuk melanjtkan tugas yang menumpuk.rasanya aku ingin bakar buku-buku itu huaaaaaa,,,,,,

(gulya pov finish)

 Hari berjalan dengan cepat dimana kini matahari menyembunyikan tubuhnya dan digantikan oleh bulan. Kamar yang tadinya terasa ramai kini kembali sepi diakibatkan mereka yang harus kembali ke asrama untuk beristirahat. Aku menatap langit kamar dan melihat di atas nakas coffe yang ku pesan pada junlin

“gulya ,,”ucapku tanpa sadar

Tak jauh beda kini seorang gadis sedang menatap kearah luar asrama, terang namun sepi. Buku yang berserakan di atas meja serta laptop dan juga notebook yang terbuka menampilkan beberapa tulisan.

” Minjae,,,”

gadis itu memanggil nama seseorang dengan tersenyum. Tak lama membuka kotak yang berisi satu note yang sempat gadis itu simpan. “jadi kau minjae itu”lirih sang gadis menatap notenya kembali.

Gulya,,,,,

Minjae,,,,

Dua nama yang di sebutkan kedua insan yang kini entah kenapa tiba-tiba mereka sebutkan.

 

“yak! Minjae sedang apa kau?!”suara chanhyuck menghentikan lamunan seorang pria yang sedari tadi hanya mentap kea rah gantungan bergambar kucing di genggamannyayang di panggil hanya menatap malas “ada apa kesini?”ucap minjae lelaki yang kini menyimpan gantungan yang sempat ia genggam dengan tangannya yang tidak terluka. Ngomong-ngomong minjae sudah pulang sehari lalu,tidak pulang ke rumah namun langsung ke asrama.

“apa yang sedang kau pegang tadi?”ucap chanhyuck yang kini menatap meja yang terletak beberapa barang penting minjae “gantungan?dari pengemar?”ucap chanhyuck. Minjae menggeleng “seseorag meninggalkannnya aku belum sempat mengembalikannya “lirih minjae menatap gantungan itu

“salah satu teman syuting mu?”

“bukan”

“lalu?”

“orang asing”ucapn minjae membuat chanhyuck menaikan alisnya tanda tak mengerti “kau mengambil gantungan di jalanan?”spontan chanhyuck membuat minjae menggeleng “sudahlah!apa yang membawamu kemari?”sarkas minjae”dan bukankah kau ada pemotretan?”

“pemotretan sudah selesai. Aku ada waktu istirahat sekitr 3 jam setelah itu ada jadwal lain”ucap chanhyuck yang kini membaringkan badannya pada kasur yang terletak disana “hey!!! Kenapa tidur di sini?”protes minjae

“bangunkan aku 2 jam lagi”ucap chanhyuck membuat minjae menggeram dan kembali membalikan badannya pada meja yang terletak salah satu barangnya yang  sempat ia pegang.

“aku akan mengembalikan jika kita bertemu lagi”ucap minjae yang kini menggenggam gantungan kucing tersebut.

 Dilain sisi seorang gadis sedang membaca buku di dekat taman sungai han,di telinganya di tempeli hadset untuk mendengarkan musik.alunan musik yang di nyanyikan

Na minjae

Mengalun indah di telinga gulya, yang kini sang gadis menutup mataya sambil tersenyum

 

“apa yang terjadi padaku”

 

_Senyuman keluar dari bibir keduanya, lelaki yang kini menatap gantungan berbentuk kucing dan juga gadis yang sedang mendengarkan musik sambil menutup mata, entah apa yang difikirkan keduanya. Apak hal yang sama atau berbeda????_

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A promise
507      320     1     
Short Story
Sara dan Lindu bersahabat. Sara sayang Raka. Lindu juga sayang Raka. Lindu pergi selamanya. Hati Sara porak poranda.
Kare To Kanojo
5192      1453     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
(L)OVERTONE
1831      646     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
The Last Blooming Flower
5890      1929     1     
Romance
Di ambang putus asa mencari kakaknya yang 20 tahun hilang, Sora bertemu Darren, seorang doktor psikologi yang memiliki liontin hati milik Ian—kakak Sora yang hilang. Sora pun mulai menerka bahwa Darren ada kunci untuk menemukan Ian. Namun sayangnya Darren memiliki kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan emosi. Sehingga Sora meragukan segala hal tentangnya. Terlebih, lelaki itu seperti beru...
Di Hari Itu
419      296     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
My Idol Party
953      488     2     
Romance
Serayu ingin sekali jadi pemain gim profesional meskipun terhalang restu ibunya. Menurut ibunya, perempuan tidak akan menjadi apa-apa kalau hanya bisa main gim. Oleh karena itu, Serayu berusaha membuktikan kepada ibunya, bahwa cita-citanya bisa berati sesuatu. Dalam perjalanannya, cobaan selalu datang silih berganti, termasuk ujian soal perasaan kepada laki-laki misterius yang muncul di dalam...
Desire Of The Star
835      584     4     
Romance
Seorang pria bernama Mahesa Bintang yang hidup dalam keluarga supportif dan harmonis, pendidikan yang baik serta hubungan pertemanan yang baik. Kehidupan Mahesa sibuk dengan perkuliahannya di bidang seni dimana menjadi seniman adalah cita-citanya sejak kecil. Keinginannya cukup sederhana, dari dulu ia ingin sekali mempunyai galeri seni sendiri dan mengadakan pameran seni. Kehidupan Mahesa yang si...
SATU FRASA
13264      2695     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Cinta Dalam Diam
687      445     1     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.
Waktu Awan dan Rembulan
3273      1783     16     
Romance
WADR