Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

Gulya kini membawa americano nya dan berjalan beriringan besama susan “mau di bawa kemana americanonya”ucap susan sambil melihat minuman yang masih di bawa gulya mekipun kini sudah tidak dingin. “lumayan bisa di tambah air dan ice aku juga akan tambah dengan susu pisang “ucap gulya sambil tersenyum “lumayan,setidaknya mengganti uang dessert yang sia-sia”ucap gulya mebuat susan menggeleng.

Kini mereka berdua berada di mini market terdekat sambil membeli ice juga susu pisang, dan susan membeli makanan ringan lainnya untuk mengganjal perut. Sebelum matakulaih kedua nanti jam 3 di mulai. “beberapa materi aku harus cari di perpustakaan.sepertinya malam ini aku akan menginap di perpustakaan.aku dengar ada perpustakaan 24 jam buka” ucap susan yang kini sudah duduk di samping gulya yang sedang meracik minumannya..

“hm,,,aku juga. Tugasku yang di kumpulkan besok belum aku kerjakaan, karena kekurangan referensi aku akan ke perpus dan mengerjakannya”ucap gulya “ini enak mau coba?”ucap gulya yang menggeser minumannya ke arah susan.”wahh ,,,,,americanonya masih tersisakan?”

“hm,,,”

“aku minta,, tunggu sebentar aku akan membeli ice dan susu pisangnya”ucap susan yang di angguki gulya. Sambil menunggu temannya gulya membuka tabletnya dan melihat bahan materi hari ini untuk jam 3 “ meski ngerti bahasa korea, tapi tetap saja jika tulisannnya sebanyak ini sangat susah. Seharusnya aku mengambil les bahasa korea terlebih dahulu”.

Gulya terus melihat ke arah tablet sambil sekali kali meminum minuman yang habis di raciknya, “menyesal tidak ambil les terlebih dahulu?”suara susan mengalihkan  atensi gulya

“sedikit, aku les dulu waktu diindonesia. Saat tes aku bisa sampai level 5 jadi bisa langsung kuliah. Tapi ternyata baca buku teks korea emang ahhhh aku lelah ini bagaikan kaligrafi untuk ku”ucap gulya mendramatisir. Susan tersenyum “nanti juga terbiasa, hafal semua kalimat korea ehhh lupa tuh bahasa sendiri wkwkk”

“ihhh susan!!!”

“wkwkwkwkwk”

Gulya kembali membaca setiap kalimat di dalam  tabletnya tanpa terasa jam menunjukan pukul 14.20. “ayo sepertinya kita harus kembali ke kampus, sebentar lagi jadwalnya di mulai” ucap susan yang kini membereskan sampah dan bawaannya.

“oke ayo”

   


     Hari berlalu setelah sebuah  insiden pesanan yang tertukar  kini dalam  ruangan yang kini dipenuhi alat-alat syuting serta beberapa orang yang sibuk melakukan tugasnya masing-masing, serta tujuh orang yang kini berkumpul untuk saling berbicara “kaki kanan angkat dengan tinggi minjae_ah”ucap sang leader yang sedang memberikan arahan pada anggota yang sedang berlatih untuk syuting video klip “hyung sejauh mana aku harus melonpat ke arah kiri?”kini suara leechen yang sedang berlatih gerakananya. “tidak perlu jauh ,hanya sampai junlin terlihat saja” jawab jegyo sambil memperaktekan, pembicaraan terus berlanjut sampai sutradar memberikan perintah untuk bersiap syuting.

 syuting di mulai dengan lampu yang di redupkan beberapa menit, setelahnya suara musik terdengar bersama lampu yang di nyalakan dan menyorot pada setiap anggota. Suara musik memenuhi ruangan dengan beberapa anggota yang mendalami perannya dalam syuting. Setiap proses berjalan dengan lancar membuat beberapa orang disana tersenyum bangga hingga suatu hal mengubah segalanya

BRAG

Suara benda jatuh di selingi dengan ringisan seseorang yang membuat ruangan syuting yang awalnya baik-baik saja kini menjadi bencana. Salah satu lampu sorot terjatuh dan tak jauh salah satu anggota yang kini sedang meringis memegang pundaknya. Semua atensi mengalihkan pandangan dan saling mengerubungi

“minjae!!”semua memanggil pemuda tersebut,

“minaje_ya gwancanayo?”suara sang leader sambil melihat kea rah minjae dan melihat darah daru arah pelipis dan pipinya.

“hyung_nim!!!”kini suara chanhyuck memanggil sang manager yang kini sedang berusaha menelphone pihak dokter.

“hyung kita harus membawa minjae kerumah sakit”

“itu akan bahaya jika para fans tahu, disini ada unit kesehatan. Aku sudah memanggil dokter perusahaan.”

“hyung!!”kini sang leader menaikan suara mendengar penuturan sang manajer.

“hah baiklah, jegyo bisa kau gendong minjae ke mobil”ucap manajer

“aku bisa”

“kau baru kemarin megalami cidera”

“ayo”

“minjae _ya” kini suara lirih dari beberapa member menatap minjae yang masih meringis. Setiap staff yang berada di sana menunduk dan ikut membantu minjae untuk pergi ke rumah sakit. “kalian pergi beristirahatlah. Dan aku fikir aku akan membicarakan ini dengan beberapa staff. “ucap sang manajer melihat kesekeliling dengan kesal sekaligus marah. ”minaje akan di kawal manajer yang lain, kalian bisa pulang ked rom terlebih dahulu setelah itu, aku akan biarkan kalian melihat minjae ke rumah sakit”lanjut sang manajer yang kini memperhatikan anak-anaknya yang mulai membawa barang-barang dan juga keluar dari ruangan.

  Kini terlihat pemuda yang berbaring dengan menutup matanya, di pelipis dan pipinya terdapat perban tak lupa kini bahu serta  tangan di hruskan menggunakan penyangga. Suasan di dalam yang sepi dan hanya terdapat perawat  yang masih menangani serta memantau pemuda tersebut. Tak lupa di luar ruangan terdapat pemuda lainnya yang sedang terduduk dan seorang pria dewasa yang sedang berbicara dengan dokter.

Tak lama derap kaki tergesa-gesa menghampiri sehingga mengalihkan atensi “eoomoni”suara pemuda yang sedari tadi terduduk kini berdiri menghampiri anita berumur yang masih terlihat menawan melangkahkan kakinya menuju sang pemuda..

“bagaimana keadaan minjae?”suara wanita itu menuju sang dokter setelah mengusap pundak pemuda yang memanggilnya tersebut.

“tidak perlu khawatir,yeobo”

“bagaimana bisa ini terjadi lagi?”ucap sang wanita yang kini menatap pria yang sempat berbicara pada sang dokter. “maaf kan saya.saya tidak ada di lokasi, ahh jegyo bisa kau ceritaka apa yang terjadi?”kini sang pria menatap pemuda satu-satunya yang berada di sana.

Jegyo menatap semuanya dan mulai menceritaan apa yang terjadi beberapa jam lalu.

“bagaimana bisa mereka ceroboh”kini suara wanita tersebut sedikit meninggi, pria yang bearada disana membungkuk “maaf kan keteledoran kami nyonya”ucap sang manger yang kini membungkuk merasa bersalah “maafkan aku eoomoni “kini jegyo menunduk. wanita yang berada di sana menghela nafas dengan raut sedikit kesal..

“yeobo ini namanya kecelakaan kerja. Bagaimanapun ini pasti akan terjadi. Namun, bisakah kalian lain kali berhati-hati dan mengecek terlebih dahulu setiap properti yang digunakan?”ucap dokter yang ternyata merupakan suami dari wanita tersebut.

Wanita yang ternya ibu dari minjae kini menatap putranya dengan khawatir “kenapa selalu terjadi hal seperti ini heum,,, kau membuat eooma khawatir”ucapnya sambil mengusap surai pemuda yang masih menutup matanya.

  


         Suasana malam kini terasa sangat menyenangkan di area kampus karena adanya festival yang sedang dilaksanakan. Lapangan luas yang biasanya sepi pada malam hari ini terang menderang. Bagaimanapun suasana di meriahkan oleh mc yang sedang berbicara tak lupa juga bintang tamu yang di undang mala mini begitu enghebohkan.

Gadis yang kini terjebak di kerumunan kini hanya bisa pasrah ketika melihat taka da satupun tempat yang tersedia untuk menonton dengan nyaman. “ini menyesakkan,,aku tak tahan”lirih gulya yang kini menatap nanar si sekitarnya.jam asrama di longgarkan karena ini merupakan acara kampus.”aduh,,,aduh,,, hati-hati bawah itu tangga”ucap gulya lirih karena terdorong sana-sini. Gulya terdiam hingga   DUK

Senggolan dari arah belakang membuat gulya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke bawah dengan ketinggian kurang lebih satu meter setengah. Semua menjerit karena tidak hanya gulya namun beberapa orang terjatuh

“kau baik-baik saja”seorang pemuda menghampiri gulya. Gulya menatap tangan yang lecet. Tak lupa merasakan sakit akibat menahan berat badannya.”ahhh gwancanayo”ucap gulya yang kini menatap pemuda tersebut dan menunduk berusaha untuk berdiri “biarkan aku membantumu”

“ahhh tidak apa,,,aku,,,aku baik baik saja”ucap gulya yang kini sudah berdiri, menolak halus dengan bow lalu meminta ijin untuk pergi “kau baik-baik saja?apa bisa jalan?”

“hehe,,,hanya sedikit pincang tidak apa tidak terlalu sakit”tolak gulya halu dan berlalu dengan kaki yang di paksakan untuk menghindari kerumunan kini gulya terduduk di lapangan yang cukup sepi dan mengeluarkan handphonenya.

“,,,,,,,”

“assalamualaikum,,,,”

“gulya dimana?”

“aku habis jatuh,kakiku sakit aku tidak bisa menonton festivalnya. Maaf”

“JATUH?”suara dari sebrang membuat gulya meringis “pelan-pelan bicaranya”

“dimana?”

“ya?”

“kamu dimana?aku akan menyusul. Kita ke rumah sakit terdekat”

“aku baik-baik aja ,,,aku Cuma pingin ke asrama”

“baiklah.aku kesana duduklah terlebih dahulu”ucap dari sebrang yang mendapat deheman dari gulya. Lalu menutup telfonnya.

Gulya kini mencoba membuka lengan bajunya yang terdapat area kotor,”lecet dan sedikit mengeluarkan darah”gumam gulya lalu kembali menutup lengan bajunya.”kaki ku lama-lama kram”kini gulya menatap kakinya “aww” gumamam akibat rasa sakit.

“apa kau benar-benar baik-baik saja?”kini suara pemuda yang di temui gulya tadi sudah berada di samping gulya “aku salah satu panitia bagaimanapun itu tanggung jawab panitia ketika ada yang terluka”ucapnya membuat gulya menatapnya dan langsung menatap ke arah lain “aku,,,aku baik..hanya sedikit kram tapi ini biasa bagiku”

“tidak boleh membiasakan hal yang buruk ayo aku akan mengantarmu”ucap sang pemda yang kini mengulurkan tangannya “tidak perlu aku akan ke asrama”

“keras kepala”

“ya?”tanya gulya kesal “lagian temanku akan kesini”lanjut gulya yang kini memandang lurus kedepan

“kalau begitu aku akan menunggu sampai temanmu datang”ucapnya lalu terduduk di bangku yang terdapat di depan gulya. Beberap saat susan dan tasya datang dan melihat gulya yang duduk dengan kaki di selonjorkan dan pemuda yang kini hanya melihat segala tingkah gulya.

“ahhh kalian pasti temannya gadis ini?”ucapnya yang di angguki susan dan tasya “kalu gitu,mari aku antar kalian ke rumah sakit. Temanmu terlalu keras kepala”ucapnya yang mebuat sya dan susan menatap gulya seakan bertanya ‘siapa itu?’gulya hanya menatap sang pemuda dengan kesal “aku akan ke asrama”

“tidak sih menurutku mending kita periksa ke rumah sakit”ucap tasya yang kini menatap gulya yang bahkan susah berjalanpun.

“I’m fine”

“no..i don’t see this fine”ucap tasya yang kini menatap susan menyuruhnya untuk mengangkat bayi besar yang keras kepala.”kalau begitu, baiklah antarkan kami ke rumah sakit terdekat”ucap tasya menatap pemuda tersebut.

  “bagaimana dokter?”

“tidak perlu khawati. Sepertinya ini hanya luka ringan. Namun untuk bagian kaki untuk sementara waktu pakai gips terlebih dahulu karena memar yang cukup parah”ucap sang sang dokter.yang di angguki susan,tasya dan pemuda yang kini menatap ketiganya.”apa bisa langsung pulang dokter?”

“bisa. Nah nak gulya jangan memaksakan jalan atau memarmu akan semakin membengkak”

“baik dokter”.setelah semuanya selesai pemuda tersebut pamit duluan karena harus kembali mengurus festival yang belum selesai. Tak lupa memberi nomor telephone jika membutuhan sesuatu.

“kau kenal dengannya?”tanya susan, yang di balas gelengan gulya”jangan bohong”kini tasya menatap gulya. Lebih pasti menuntut jawaban. Gulya menghela nafas “sungguh aku baru ketemu saat terjatuh “ucap gulya yang kini berusaha jalan menggunakan tongkat.

“ahhh tunggu,,,, aku pingin ke kamara mandi pipis”ucap tasya

“ya,,tinggal lakukan”

“antar”

“baiklah susan aku bisa menunggu di sini”ucap gulya yang mengerti tatapan tasya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
PALETTE
536      294     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
Army of Angels: The Dark Side
34889      6006     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Waiting
1728      1280     4     
Short Story
Maukah kamu menungguku? -Tobi
AKSARA
6400      2180     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Search My Couple
555      318     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Gue Mau Hidup Lagi
434      288     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
AVATAR
8006      2253     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
Premium
Cinta Dalam Dilema
38276      4693     0     
Romance
Sebagai anak bungsu, Asti (17) semestinya menjadi pusat perhatian dan kasih sayang ayah-bunda. Tapi tidak, Asti harus mengalah pada Tina (20) kakaknya. Segala bentuk perhatian dan kasih sayang orang tuanya justru lebih banyak tercurah pada Tina. Hal ini terjadi karena sejak kecil Tina sering sakit-sakitan. Berkali-kali masuk rumah sakit. Kenyataan ini menjadikan kedua orang tuanya selalu mencemas...
KUROTAKE [SEGERA TERBIT]
6138      2131     3     
Romance
Jadi pacar ketua ekskul tapi hanya purapura Hal itu dialami oleh Chihaya Hamada Ia terpaksa jadi pacar Mamoru Azai setelah foto mereka berdua muncul di akun gosip SMA Sakura dan menimbulkan kehebohan Mamoru adalah cowok populer yang menjadi ketua klub Kurotake klub khusus bagi para otaku di SMA Sakura Setelah pertemuan kembali dengan Chihaya menjadi kacau ia membuat kesepakatan dengan Chih...
Anne\'s Daffodil
1100      421     3     
Romance
A glimpse of her heart.