Sultan memakaikan cardigan ungu pada tubuh Kinan. Warna ungu adalah warna kesukaan adiknya itu. Sultan mengaitkan satu persatu kancing cardigan itu sebelum Sultan akhirnya mengenakan crewneck rajut korea miliknya yang Kinan beri sebagai hadiah ulang tahun Sultan beberapa bulan yang lalu.
"Kita akan kemana sih, Mas?"
"Mall pusat kota."
Kinan berdiri di depan kaca Merapikan tatanan rambut panjang lurus miliknya. Membubuhkan sedikit lip gloss dan bedak putih.
"Mau ngapain?"
"Mengajak kamu kencan."
Sultan menjawab sambil mengedipkan matanya pada Kinan. Ganjen. Membuat Kinan yang terkejut langsung menahan napas. Jantungnya berdegup kencang. Pipinya merah padam.
"Bercanda, sayang. Aku ingin mengajak kamu jalan. Kita kan jarang quality time akhir-akhir ini."
Sultan tertawa lepas melihat Kinan yang salting. Sedangkan Kinan sedikit kecewa ketika mengetahui bahwa itu hanya candaan semata.
"Tidak bercanda juga tidak apa-apa kok, Mas." Kinan membatin.
"Kenapa akhir-akhir ini Mas sering memanggil Kinan dengan sebutan sayang?" tanya Kinan penasaran.
Setiap Sultan menyebutnya dengan kata sayang. Setiap momen itulah hati Kinan diporak porandakan oleh Sultan. Sultan tidak tahu saja jika panggilan sayangnya pada Kinan sangat berpengaruh untuk membuat Kinan cepat mati muda karena sering dibuat jantungan.
"Ya mau saja. Kenapa, tidak suka dipanggil sayang sama aku? Kalau kamu tidak suka aku akan berhenti____"
"Suka kok Mas."
Sultan tersenyum. Dia memeluk Kinan erat yang langsung dibalas cepat dengan pelukan tak kalah erat oleh Kinan.
"Aku kangen sekali sama kamu, Ki."
"Kinan juga kangen, Mas."
Keduanya pun beranjak pergi ke garasi tempat koleksi mobil dan motor keluarga Aditama berada.
"Pakai mobil jeep saja, Mas. Jangan pakai Moge. Sekarang musim hujan."
Sultan menuruti saran Kinan. Mereka pun berangkat. Kinan memeluk tubuh kokoh Sultan yang sedang fokus menyetir. Mobil jeep rubicon itu melaju dengan kecepatan sedang menembus angin malam. Dinginnya sedikit terasa menusuk. Namun Kinan sangat menyukai momen-momen seperti ini bersama Sultan. Hatinya sangat menghangat.
Harusnya Kinan tidak perlu terancam dengan kedatangan Ambar. Kinan juga tidak perlu takut pada orang lain yang mencoba memisahkan Kinan dan Sultan atau tidak setuju jika Kinan bersanding dengan Sultan. Karena raga Sultan yang sedang dia peluk ini, ternyata masih menjadi miliknya secara utuh.
Hal yang paling pertama Sultan lakukan untuk berquality time bersama Kinan adalah mengajak gadis itu ke arena timezone di mall yang sering mereka kunjungi.
Permainan pertama di timezone yang Sultan dan Kinan pilih untuk dimainkan adalah game basket. Mereka bekerja sama memasukkan bola demi bola ke arah ring. Menggolkan sebuah bola adalah hal yang paling mudah bagi seorang pria atletis seperti Sultan, namun tidak mudah bagi seorang gadis seperti Kinan.
Selanjutnya, Sultan dan Kinan mencoba permainan bumpers cars dimana Sultan dan Kinan memilih satu kendaraan berdua. Mengadukan mobil yang mereka naiki dengan mobil yang ditumpangi para anak kecil yang memainkan permainan yang sama seperti mereka.
Permainan terakhir yang Sultan dan Kinan coba adalah Bowling. Kinan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala takjub ketika melihat Sultan yang terlihat pandai memainkan permainan tersebut. Kakak angkatnya selalu melempar bowling dengan tepat sasaran dan selalu mencetak skor.
Tidak lupa Sultan dan Kinan saling mengabadikan satu sama lain momen mereka melempar bowling menggunakan ponsel mereka dalam bentuk video. Sultan mengabadikan Kinan melempar bowling, begitupun juga sebaliknya. Mereka pun saling mengupload video yang mereka abadikan di story instagram mereka masing-masing.
"Mas Sultan mempost video aku sedang memainkan bowling. Memangnya Mas tidak malu mempost gadis gendut seperti aku di sosial media kamu, Mas?" tanya Kinan sambil melahap steak yang telah dia dan Sultan pesan. Mereka berdua saat ini sedang makan malam di sebuah restoran di mall tersebut.
"Kamu bertanya seperti itu seakan aku baru pertama kali mempost kamu di sosmed, Ki. Lihat nih instagram milik aku. Mulai dari feed dan sorotan story semuanya ya isinya tentang kamu."
"Sama kok, Mas. Semua sosmed aku juga kebanyakan isinya tentang Mas Sultan. Itu sebabnya aku jomblo sampai sekarang. Tidak ada yang berani mendekati aku karena mengira Mas Sultan adalah pacarku. Setiap ada pria tampan yang follow atau DM aku, Mas Sultan selalu ngeblock mereka besoknya."
"Ya bagus lah kalau seperti itu. Kamu harus pintar-pintar memilih pacar, Ki. Cari pria itu yang tampan namun ideal untuk dijadikan pacar. Jangan lihat dari rupanya saja. Bagaimana jika pria-pria tampan yang memfollow atau men DM kamu itu adalah pria brengsek yang tidak setia. Mas mu ini yang akan repot menghajar mereka satu persatu nanti."
"Memangnya contoh pacar yang ideal itu seperti siapa?"
"Seperti Mas mu ini lah, Ki"
"Yasudah, kalau begitu aku pacaran dengan Mas Sultan saja," goda Kinan.
Namun sepertinya aksi menggoda yang Kinan barusan lakukan adalah keputusan yang salah. Karena setelahnya Sultan mengatakan sesuatu yang sangat diluar dugaan.
"Ayo, kamu mau pacaran sama aku? Aku juga mau sama kamu, Ki. Kita juga bukan sedarah dan sekandung. Jadi menunggu apalagi. Ayo kita resmikan sekarang."
Sultan baru saja menembak Kinan. Kakak angkatnya yang dia cintai itu mengajaknya berpacaran. Kinan mematung sekaligus membisu detik itu juga. Apakah ajakan berpacaran Sultan barusan adalah serius atau hanyalah sebuah candaan seperti biasa. Kinan trauma. Dia tidak boleh di atas awan dulu.
"Mas Sultan jangan godain aku mulu ih, Mas. Jangan terlalu banyak bercanda. Ini hati loh Mas, bukan mainan. Jangan terlalu sering bermain dengan perasaan seseorang."
"Loh, aku serius loh, Ki. Yasudah kalau tidak mau menjadi pacar Masmu yang limited edition ini."
Sangat terlihat jelas oleh Kinan ekspresi Sultan saat ini seperti terlihat merajuk karena dituduh bercanda. Jadi, pria di depannya ini serius? Kakak angkat yang selama ini cintai ini benar-benar mengajaknya berpacaran? Ini benar-benar di luar dugaan!
"Memangnya Mas Sultan suka sama aku. Mas Sultan cinta sama aku?" cecar Kinan terus memastikan keseriusan Sultan.
"Disaat begitu banyak gadis yang mengincar aku, kamu pikir kenapa Mas mu ini masih memilih jomblo sampai sekarang. Ya alasannya karena aku menunggu kamu lah, Ki. Aku inginnya pacaran sama kamu. Aku tidak tertarik memasukkan gadis lain ke kehidupan aku, Ki. Aku sudah terlalu nyaman hidup bersama kamu."
"Mas Sultan jangan bercanda. Aku gendut."
"Kamu bukan gendut, tapi montok, Ki. Putih lagi."
"Aku adik kamu loh, Mas."
"Adik angkat, bukan adik kandung kan. Jadi apa masalahnya?"
"Lalu bagaimana dengan Mbak Ambar. Dia adalah mantan Mas Sultan. Aku tidak secantik dia. Kami sangat berbeda jauh."
"Kalau aku mempermasalahkan rupa dan fisik untuk mencintai seseorang, maka aku tidak akan memilih kamu di panti dulu, Ki. Masih banyak anak-anak panti lain yang mempunyai fisik lebih sempurna dari kamu Ki, namun saat itu hatiku hanya menginginkan kamu. Aku mencintai kamu apa adanya, Ki. Aku mencintai kamu karena kamu adalah Kinan, gadis yang membuat hidup aku sempurna sejak kedatangannya."
Siapapun yang melihat mata Sultan seperti Kinan saat ini, dapat dipastikan jika orang itu akan menangkap kesungguhan yang besar di mata pria itu.
"Aku mau, Mas."
"Mau apa, Ki?"
"Aku mau jadi pacar Mas Sultan," putus Kinan detik itu juga. Menerima ajakan berpacaran Sultan.
Sultan tersenyum. Menggapai kedua tangan halus Kinan dan mengecupnya dengan penuh cinta. Tanpa Kinan sadari, sejak tadi Sultan mengendalikan rasa gugup dan takutnya. Kinan tidak tahu jika Sultan merasakan gugup yang luar biasa. Ditambah takut akan kemungkinan Kinan menolak dan tidak mempunyai perasaan yang sama seperti dirinya.
"Jadi, kita sudah resmi berpacaran, kan? Kamu juga cinta sama Mas mu ini kan, Ki?"
"Aku sudah menunggu momen ini dari dulu, Mas. Mencintai Mas Sultan secara diam-diam itu sangat menyiksa. Aku tidak tahan lagi" Kinan menangis.
"Cinta seperti apa yang kamu punya pada aku, Ki?"
Kinan tersenyum di tengah tangisnya. Lalu menjawab, "yang pasti sudah bukan cinta seorang adik kepada kakak angkatnya. Melainkan cinta seorang gadis kepada pria yang dicintainya."
*****
Instagram : @sourthensweet dan @andwyansyah
itu tuh sudah jelas bgt sultan kalau kamu cinta kinan.
Comment on chapter 2. Denial