Read More >>"> Zona Elegi (Liminal Photography) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Zona Elegi
MENU
About Us  

Hans sungguh tak percaya, masih ada orang-orang yang mempercayai takhayul seperti 'kutukan foto Hans'. Memang sih, orang Indonesia sangat lekat dengan dongeng dan mitos takhayul. Namun, bagaimana bisa klien-kliennya, masyarakat perkotaan yang notabene berpikiran modern dan berpendidikan tinggi, masih mempercayai mitos-mitos tak berdasar seperti itu? 

"Siapa sih yang menyebarkan mitos itu?" Hans mengertakkan gigi sambil membanting tubuhnya di kursi. "Jangan mau difoto sama Hans, nanti pernikahanmu buyar," ia mencebik menirukan bunyi rumor yang belakangan berembus kencang menerpanya. "Aku seratus persen yakin, orang itu pasti berniat menjatuhkanku sekalian mematikan karierku! Siapapun dia, jelas orang itu sungguh kejam, tak berperikemanusiaan!"

Di hadapannya, Sean hanya bisa mengangkat bahu. Wajah Sean terlihat pucat dan rambutnya berantakan. Bos Hans itu tampak lesu. "Dari mana rumor itu menyebar, aku juga nggak tahu. Yang jelas, sudah dua bulan ini klien-klien yang datang ke tempat kita selalu menolak memesan jasamu untuk foto wedding. Takut pernikahannya bubar kalau Hans yang handle, begitu kata mereka. Akhir-akhir ini, begitu datang kemari, calon pengantin selalu minta aku saja yang jadi fotografer wedding mereka. Malah, kalau kebetulan jadwal fotoku penuh, mereka tidak keberatan di-handle Mario. Kamu tahu Mario, kan? Si anak magang yang baru."

Hans tak menyahut. Ia menatap map yang tergeletak di meja dengan tatapan kosong. Tanpa perlu dibuka, Hans tahu betul map itu berisi portofolio foto hasil karyanya selama bekerja di kantor fotografi Sean. Ujung-ujungnya lecek, kentara sekali sering dibuka oleh calon pasangan pengantin baru yang rata-rata mengagumi hasil jepretan Hans. Tapi itu dulu, sebelum rumor konyol ini berembus dan membuatnya jadi sepi job.

"Maaf banget, Hans. Tapi kita nggak bisa begini terus," Sean mengusap wajah dan menyodorkan map lecek itu pada Hans. "Di masa pandemi begini, banyak banget yang menunda acara wedding. Liminal Photography harus terus jalan, sekalipun permintaan foto wedding turun drastis. Persaingan di bidang ini keras, kalau kita terus menerus menolak klien yang tidak mau kamu jadi fotografer mereka, bisa-bisa jasa wedding photography ini tutup juga. Kamu bisa mengerti, kan?"

Hans tersenyum kecut tanpa menyahut. "Setakut itukah orang-orang menyewa jasaku?"

"Kita nggak bisa menyalahkan mereka, Hans," Sean menatapnya prihatin. "Sebelumnya, orang-orang ke sini memburumu untuk jadi fotografer wedding mereka. Hasil jepretanmu memang yang terbaik, bahkan lebih bagus daripada punyaku. Hanya saja, sejak rumor itu beredar, banyak calon pengantin yang enggan bekerja denganmu. Klien kita pasti mau yang terbaik untuk pernikahan mereka. Dan nggak bisa dipungkiri, tiga klien terakhir yang kamu tangani memang pernikahannya bubar semua."

Hans mengusap wajah frustasi. "Dengar. Rama dan Tiara cerai cuma sebulan setelah mereka menikah, gara-gara Tiara mergokin suaminya ke hotel sama perempuan lain. Memangnya itu salahku? Ngapain aja dia selama pacaran, sampai nggak tahu kalau calon suaminya doyan selingkuh?" Hans menahan geram.

Sean memalingkan wajah menghindari tatapan Hans. "Acara Julian dan Ratna juga reschedule berkali-kali dan ujung-ujungnya mereka batal kawin, kan? Padahal kamu sudah mengerjakan foto dan video pre-wedding mereka."

"Itu keputusan mereka sendiri, terus menunda-nunda tanggal pernikahan gara-gara kasus covid naik terus. Kamu sendiri tahu gimana pusingnya aku waktu itu, mesti menyesuaikan jadwal motret yang bentrok gara-gara mereka terus mengubah jadwal," Hans menghela napas. "Waktu akhirnya ketemu tanggal resepsi pernikahan terakhir, mamanya Julian sendiri yang mendadak batalin acara. Malu kalau perut calon mantunya yang mulai membesar dilihat sanak saudara dan jadi bahan gosip. Padahal beritanya memang sudah menyebar kemana-mana," ia mengacak rambut dengan kesal.

Sean mengangguk lemah. "Ditambah lagi, klien terakhirmu yang kasusnya paling parah," gumam Sean lirih. "Bayangin, mempelai wanita nggak muncul di hari H, meninggal akibat kecelakaan dalam perjalanan menuju gedung perkawinan. Orang-orang takut nasib pernikahan mereka akan berakhir seperti Boy dan Laura."

"Aku juga ikut datang melayat Laura," gumam Hans getir. "Lalu, apa hubungannya kecelakaan itu denganku, sampai-sampai muncul rumor soal 'kutukan foto Hans'?" Ia bertanya dengan nada frustasi.

"Memang bukan salahmu, Hans. Hasil fotomu sempurna. Semua orang mengakui itu. Hanya saja, nasibmu sedang sial, menangani tiga klien bermasalah secara berturut-turut pula," Sean menggumam lelah. "Tolong mengerti. Buatku, tidak mudah mengambil keputusan ini. Meminta kamu berhenti, sama saja dengan memotong tanganku sendiri."

Hans termangu. Mendadak berbagai momen yang dia habiskan di ruangan ini melintas di benaknya. Hans dan Sean yang kelimpungan membagi waktu untuk mengedit foto klien di sela-sela deadline mengerjakan tugas skripsi. Sean yang kaget setengah mati melihat Hans mendadak berlari masuk hanya untuk menyerobot kameranya kemudian buru-buru pergi lagi, karena kamera Hans sendiri rusak di tengah-tengah acara resepsi pernikahan. Sampai di masa ketika Hans dan Sean sibuk memilih nama untuk usaha fotografi mereka hingga lupa waktu, dan akhirnya nama 'Liminal Photography' tercetus di ruangan ini pada pukul dua dini hari.

Hans menghapus semua bayangan itu dari benaknya. Ia mengangguk tanpa suara dan meraih map di atas meja, lalu bangkit berdiri dan mendorong pintu ruang rapat itu terbuka.

"Hans," panggil Sean sekali lagi.

Hans menoleh tanpa suara.

"Kita masih tetap berteman, kan?" 

Hans mematung di ujung pintu. Ia meremas map berisi portofolio foto-fotonya. Lama ia menatap Sean, rekan kerja sekaligus kawan baiknya sejak masa kuliah. 

"Tentu. Dengan satu syarat, ganti aroma pengharum itu dengan yang lain," Hans menunjuk mesin pengharum ruangan di sudut dinding. "Yang itu baunya norak. Kamu tahu betul, aku benci aroma kopi buatan," ia memaksakan seulas senyum.

Sean menarik napas lega. Hans melambai dan melangkah gontai meninggalkan gedung tempatnya merajut mimpi selama sepuluh tahun terakhir ini, Liminal Photography.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Seiko
359      258     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
Jelita's Brownies
2902      1246     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
SORRY
14398      2707     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
Call Kinna
3895      1564     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
Allura dan Dua Mantan
2954      944     1     
Romance
Kinari Allura, penulis serta pengusaha kafe. Di balik kesuksesan kariernya, dia selalu apes di dunia percintaan. Dua gagal. Namun, semua berubah sejak kehadiran Ayden Renaldy. Dia jatuh cinta lagi. Kali ini dia yakin akan menemukan kebahagiaan bersama Ayden. Sayangnya, Ayden ternyata banyak utang di pinjol. Hubungan Allura dan Ayden ditentang abis-abisan oleh Adrish Alamar serta Taqi Alfarezi -du...
Negeri Tanpa Ayah
8608      1925     0     
Inspirational
Negeri Tanpa Ayah merupakan novel inspirasi karya Hadis Mevlana. Konflik novel ini dimulai dari sebuah keluarga di Sengkang dengan sosok ayah yang memiliki watak keras dan kerap melakukan kekerasan secara fisik dan verbal terutama kepada anak lelakinya bernama Wellang. Sebuah momentum kelulusan sekolah membuat Wellang memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dia memilih kuliah di luar kota untuk meng...
Palette
3918      1575     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
RUMIT
4124      1399     53     
Romance
Sebuah Novel yang menceritakan perjalanan seorang remaja bernama Azfar. Kisahnya dimulai saat bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa kota Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018. Dari bencana itu, Azfar berkenalan dengan seorang relawan berparas cantik bernama Aya Sofia, yang kemudian akan menjadi sahabat baiknya. Namun, persahabatan mereka justru menimbulkan rasa baru d...
Aku Benci Hujan
4934      1401     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Hujan Paling Jujur di Matamu
5404      1483     1     
Romance
Rumah tangga Yudis dan Ratri diguncang prahara. Ternyata Ratri sudah hamil tiga bulan lebih. Padahal usia pernikahan mereka baru satu bulan. Yudis tak mampu berbuat apa-apa, dia takut jika ibunya tahu, penyakit jantungnya kambuh dan akan menjadi masalah. Meski pernikahan itu sebuah perjodohan, Ratri berusaha menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik dan tulus mencintai Yudis. Namun, Yudis...