Read More >>"> ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor (01. Pertemuan Rahasia) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
MENU
About Us  

      Uap yang mengepul dari secangkir cokelat panas terhirup oleh indera penciuman Eira. Aroma manis yang menguar membuat gadis itu meneguk air liurnya. Jika saja ia tidak sedang dalam situasi ini, gadis itu mungkin akan langsung menyeruput minuman kesukaannya detik ini juga. Terlebih, cuaca dingin dengan bau petrichor sehabis hujan, itu adalah waktu yang tepat untuk merasakan nikmatnya secangkir cokelat panas.

      Namun bagaimana lagi, Eira harus menahan keinginannya. Kepalanya saja masih tetap menunduk sambil menatap minuman menggiurkan itu sejak lima belas menit lalu. Gadis itu sedang bergeming, menunggu laki-laki di depannya membuka suara.

      "Ra, lo tuh ... argh!"

      Pundak gadis itu berjengkit kecil mendengar nada kesal dari orang di hadapannya. Mulut Eira juga meringis kecil dalam wajah yang ia sembunyikan. Sepertinya telinga Eira juga harus waspada. Sebenarnya sejak tadi, ia sudah dapat menebak bahwa laki-laki di depannya meminta bertemu agar dapat memarahi Eira.

      "A-Aku bisa kok minta Papa kamu buat batalin pernikahan kita," cicit Eira dengan mulut kecilnya.

      Gadis dengan jilbab hijau sage itu mengangkat wajahnya ragu. Dengan hati-hati, ia menatap laki-laki di depannya.

      Tidak mendapat respon positif dengan usulannya, laki-laki bernama Arsel itu malah menatap balik Eira sembari menghela napas panjang. Raut wajah laki-laki itu terlihat kesal.

      Eira mengatupkan bibirnya kembali. Gadis itu juga memejamkan mata dengan erat. Dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri karena telah mengucapkan sesuatu yang membuat Arsel semakin geram.

      "Kalo lo serius sama omongan lo, buktiin, Ra! Lo tau gue udah punya Sherena."

      Arsel menatap Eira dengan benang kerumitan di kepalanya. Di mata Arsel, gadis itu bahkan terlihat tidak peduli dengan apa yang dirasakan olehnya. Padahal jika pernikahan keduanya terjadi, itu akan menjadi hal yang banyak merugikan Arsel.

      Ditatap sedemikian rupa, Eira malah semakin bergeming. Hal itu membuat Arsel menyugar rambutnya kasar.

      "Sel, a-aku–"

      Ucapan ragu dan nada terbata yang keluar dari mulut Eira membuat Arsel mengangkat salah satu sudut bibirnya. Laki-laki itu menyeringai tajam dan menatap remeh Eira.

      "See? Lo gabisa 'kan?"

      Eira yang melihat Arsel demikian, meneguk ludahnya takut. Wajah Arsel yang ditunjukkan kali ini benar-benar membuat bulu kuduk Eira merinding. Mungkin pilihan yang tepat jika Arsel dinobatkan menjadi ketua geng motor, raut geramnya saja sudah membuat Eira tak berkutik.

      Pikiran laki-laki itu begitu runyam. Semua hal tentang pernikahan dadakannya dengan Eira direncanakan tanpa Arsel oleh Papanya. Laki-laki itu baru tahu setelah undangan pernikahannya dibagikan ke seluruh sanak saudara. Yang lebih menjengkelkan, adalah fakta bahwa Eira terkesan setuju-setuju saja dengan rencana konyol Papanya.

      "Percuma lo nolak sekarang, Ra. Undangan udah kesebar," ucap Arsel dengan nada lemah.

      Arsel menegak habis kopi hitam di cangkirnya. Dari gerak-geriknya dapat dilihat bahwa ia begitu frustasi dengan keadaan yang ia alami. Terlihat Arsel menghela napas panjang. Laki-laki itu kemudian menyandarkan tubuh atletis-nya ke sandaran kursi.

      Melihat kepala Arsel yang menengadah ke langit-langit ruangan dengan tatapan kosong, Eira menjadi merasa bersalah pada laki-laki itu. Gadis itu yakin jika situasi ini terasa berat bagi Arsel. Pun hati Eira juga sedih melihat laki-laki di depannya tampak putus asa.

      Padahal Eira rasa, jika mereka menikah, ia akan berusaha menerima Arsel apa adanya. Tentu saja karena gadis itu juga merasa berhutang budi pada Papa Arsel sehingga ia dapat menyetujui pernikahan ini. Namun tidak ia sangka jika Arsel begitu sulit menerima perjodohan orangtuanya.

      "Harusnya kalo Papa gue mau bantuin lo. Bisa 'kan Ra, dengan bayarin uang kuliah lo, sewain lo kost, atau bahkan beliin rumah buat lo."

      Mendengar penuturan lemah Arsel, Eira menundukkan wajahnya. Pupilnya bergetar mendengar ucapan yang meluncur dari mulut Arsel. Gadis itu semakin merasa bahwa ia hanyalah sebuah beban bagi keluarga Arsel.

      "Atau harusnya ... lo ga pernah dateng ke keluarga gue, Ra."

      Deg!

      Eira mulai meneteskan air matanya. Kedua tangannya mencengkeram kuat jahitan di samping gamisnya. Entah mengapa, ia jadi merasa bahwa Arsel benar-benar membenci kehadiran Eira.

      Padahal Eira juga tidak ingin demikian. Gadis itu hanya terhimpit keadaan yang mengharuskannya tinggal bersama keluarga Arsel. Jika saja Eira bisa menolak, ia masih ingin hidup di rumah kecilnya dengan sang Ayah. Tapi sayang, takdir yang sudah berjalan itu tidak mampu untuk diulang.

      "Atau ... seandainya Ayah lo ga mati, lo ga bakalan 'kan, masuk ke keluarga gue?" sambung Arsel.

      Eira semakin tidak dapat menahan diri. Ucapan Arsel semakin keterlaluan. Laki-laki itu menyakiti hati Eira dengan mengungkit kematian ayahnya. Apalagi di pendengaran Eira, kata-kata yang dilontarkan Arsel itu sedikit kejam.

      "Kamu jahat, Sel," lirih Eira dengan bibir yang bergetar.

      Arsel kembali menegakkan tubuhnya. Ia menghela napas untuk kesekian kalinya sebelum menatap secangkir cokelat panas milik Eira yang tidak lagi mengepulkan uap. Melihat gadis di depannya menunduk dalam sambil terisak pelan, Arsel mengusap wajahnya kasar.

      Lihat saja, Eira begitu sulit untuk diajak berbicara. Bagi Arsel, gadis itu hanya beban terberat untuknya.

      Selang beberapa detik Eira tidak kunjung membuat gerakan, Arsel menghirup napas dengan berat. Laki-laki itu berdiri dan merogoh sesuatu dari kantong jaket kulitnya.

      Arsel mendekatkan tubuhnya ke meja. Laki-laki itu memajukan wajahnya ke samping telinga Eira.

      "Setelah nikah nanti, gue harap lo bisa ikutin aturan gue, Ra," ucap Arsel singkat sembari menyodorkan dua lembar uang seratus ribu di meja Eira.

      Eira tidak menggubris. Gadis itu bahkan tidak menatap sedikitpun lembaran uang yang disodorkan oleh Arsel di depan wajahnya. Ia bahkan tidak peduli dengan Arsel yang telah menarik kursinya dan bangkit dari sana.

      Baru setelah ia mendengar langkah kaki Arsel yang semakin menjauh, gadis itu berani mendongak dan mengusap air mata yang mengalir di pipinya dengan kasar.

      Eira menatap cangkir kopi kosong milik Arsel dengan isakan kecil. Mata berairnya menatap kosong ke kursi duduk Arsel dengan wajah pilu. Lontaran kata-kata kasar dari Arsel terus terngiang di kepalanya.

      "Sel, kamu jahat," ulangnya dengan suara yang bergetar.

      Selanjutnya, air mata benar-benar luruh dengan deras dari pelupuk mata Eira. Isakannya semakin keras hingga dapat membuat pengunjung lain mengalihkan atensi ke Eira. Gadis itu kemudian menyilangkan kedua tangannya ke atas meja. Ia menelungkupkan kedua tangannya dan menyembunyikan wajah merahnya disana.

      Sore itu, bahkan ketika cafe mulai ramai dengan pengunjung, hanya suara sesenggukan Eira yang terdengar begitu jelas di meja pojok jendela. Cokelat panas yang semula menggiurkan lidahnya, kini juga tidak dipedulikan oleh gadis itu. Mood-nya sudah dipatahkan oleh penuturan menyakitkan dari Arsel.


catatan kaki:

1. petrichor: bau khas setelah hujan turun.



How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
My Doctor My Soulmate
61      55     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Sweet Equivalent [18+]
3003      830     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Aku Milikmu
1331      623     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
LATHI
1300      567     3     
Romance
Monik adalah seorang penasihat pacaran dan pernikahan. Namun, di usianya yang menginjak tiga puluh tahun, dia belum menikah karena trauma yang dideritanya sejak kecil, yaitu sang ayah meninggalkan ibunya saat dia masih di dalam kandungan. Cerita yang diterimanya sejak kecil dari sang ibu membuatnya jijik dan sangat benci terhadap sang ayah sehingga ketika sang ayah datang untuk menemuinya, di...
Si 'Pemain' Basket
3287      957     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
Love Like Lemonade
3037      1138     3     
Romance
Semula Vanta tidak tahu, kalau satu perlawanannya bakal menjadi masalah serius. Siapa sangka, cowok yang ditantangnya─Alvin─ternyata adalah penguasa kampus! Jadilah mereka musuh bebuyutan. Di mana ada Alvin, itulah saat paling buruk untuk Vanta. Neraka bagi cewek itu. Bagaimana tidak? Cowok bernama Alvin Geraldy selalu melakukan segala cara untuk membalas Vanta. Tidak pernah kehabisan akal...
SORRY
14366      2680     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
My Dangerious Darling
2855      1197     2     
Mystery
Vicky, mahasiswa jurusan Tata Rias yang cantik hingga sering dirumorkan sebagai lelaki gay bertemu dengan Reval, cowok sadis dan misterius yang tengah membantai korbannya! Hal itu membuat Vicky ingin kabur daripada jadi sasaran selanjutnya. Sialnya, Ariel, temannya saat OSPEK malah memperkenalkannya pada cowok itu dan membuat grup chat "Jomblo Mania" dengan mereka bertiga sebagai anggotanya. Vick...
Memento Merapi
4673      1787     1     
Mystery
Siapa bilang kawanan remaja alim itu nggak seru? Jangan salah, Pandu dan gengnya pecinta jejepangan punya agenda asyik buat liburan pasca Ujian Nasional 2013: uji nyali di lereng Merapi, salah satu gunung terangker se-Jawa Tengah! Misteri akan dikuak ala detektif oleh geng remaja alim-rajin-kuper-koplak, AGRIPA: Angga, Gita, Reni, dan Pandu, yang tanpa sadar mengulik sejarah kelam Indonesia denga...