“Tuhan, selalu memiliki cara untuk memberikan kejutan paling indah. Tapi, baru kali ini aku merasa semua tidak adil bagiku,” ucap Seol Hee lirih.
“Apa yang tidak adil?” tanya Jun Su.
“Bahkan di saat aku bahagia pun aku tidak merasa bahagia.”
“Apa ukuran dari kebahagiaan seseorang? Menurutmu?” tanya Jun Su seraya memandang langit pagi yang cerah.
“Tersenyum bersama orang yang kusayang. Namun, ada titik di mana aku bisa merasa bahagia walaupun tanpa kehadiran orang itu.”
“Hmm,” sahut Jun Su seraya mengangguk pelan, “bagiku, bahagia itu bisa menikmati dunia walaupun aku sendirian. Bisa menyenangi sebuah kematian walaupun aku tahu itu mengerikan.”
“Apa kau benar-benar ingin merasakan kematian dalam kebahagiaan?” tanya Seol Hee dengan kening berkerut.
“Kalau boleh meminta. Menurutku itu bagus, hahaha…”
Karena yang tersisa hanya dia jadi, aku pun bahkan tidak bisa memilih ingin tertawa bersama siapa. Kosong itu, tidak nyaman. Hal yang lebih mengerikan daripada harus berdiri sendirian.