Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Benang itu amat berguna. Kau dapat membuat apa saja dari benang. Topi, tas, baju, selimut, keranjang, wadah bertutup atau tanpa tutup, hiasan, taplak meja, tatakan makan, tatakan gelas, karpet atau apa saja. Kemungkinannya tidak terbatas. Dan benang itu ada banyak tipe, ukuran dan warna, mirip orang, sebenarnya.

              Aku sedang membereskan meja dan lemariku sebelum liburan musim panas, mengumpulkan benang-benangku dari segala tempat dan memasukkannya ke dalam sebuah kantong, saat ia memasuki gedung. Dua tahun lalu, saat Prof Dayton Lee berhenti mengajar di Foothill untuk pindah ke Santa Clara University, kami berjanji untuk menjaga hubungan. Tapi kebanyakan janji-janji sejenis ini memang jarang dipenuhi. Ada saja kesibukan sampai kau lupa mengirimkan email itu, sampai kau lupa mengajak bertemu untuk minum kopi. Dan tiba-tiba saja dua tahun berlalu.

              “Hai Amanda, aku tahu kau pasti masih ada di sini. Kau selalu orang terakhir yang berada di kampus sebelum musim panas dimulai,” katanya.

              “Dayton! Ini kejutan yang hebat!” kataku. “Ayo duduk,” tambahku.

              “Aku sebenarnya tidak datang sendirian,” katanya. Tapi aku tidak melihat orang lain.

              “Kau datang dengan seseorang yang tak kasat mata?” tanyaku.

              “Haha, tentu tidak. Dia sedang ke toilet. Sebentar lagi dia akan ke sini,” katanya.

              “Oh... dia itu siapa? Istrimukah? Apakah kau akhirnyaaa dapat melupakan kau-tahu-siapa dan akhirnya menikah juga?” tanyaku. Dan pada saat itulah dia memasuki gedung. Tentu saja penampilannya sudah berubah. Ia sudah lebih tua. Dan aku memang sudah lebih dari dua puluh tahun tidak melihatnya. Tapi aku langsung mengenalinya. Aku menganga karena kaget.

              “Hai, Amanda. Apa kabar?” tanyanya sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tanganku. Aku berdiri dan menjabat tangannya sambil memandanginya tak percaya seolah dia seekor burung dodo.

              “Oh ya, Anna membawakan ini untukmu,” kata Dayton sambil mengangkat sebuah kantong kertas besar dari lantai dan memberikannya kepadaku. Baru saat itu aku ingat untuk melepaskan tangan Anna.

              “Tidak usah repot-repot,” kataku sambil mengintip ke dalam kantong itu. Mataku membesar.

              “Aku membawakanmu benang yang sama seperti yang dulu pernah kau titip padaku untuk dibawakan Dayton,” jelas Anna. “Aku tahu satu gulung tidak cukup,” tambahnya. Ya, itu memang benang katun Bandung yang indah. Setiap gulung benang warnanya sembur karena warna setiap helainya berubah setiap setengah meternya. Beberapa tahun lalu itu aku memang hanya memesan satu gulung karena itu toh hanya alasan supaya mereka bertemu. Aku tidak ingin memenuhi kopor Dayton dengan benang. Tapi rupanya dia ingat dan dia telah membawakanku lebih dari selusin gulung benang cantik ini. Ini cukup untuk dibuat menjadi apa saja.

              “Terima kasih!” kataku sambil meletakkan kantong itu di lantai. “Sekarang ceritakan tentang kalian! Apakah kalian sudah menikah?” tanyaku tanpa tedeng aling-aling.

              “Jika terserah aku, pastinya seperti itu,” kata Dayton. Wajah Anna memerah. Aku baru tahu seseorang yang sudah hampir setengah baya wajahnya bisa memerah seperti itu. “Tapi belum. Kami tidak terburu-buru,” tambahnya.

              “Oh begitu,” kataku. Walau sejujurnya. Aku tidak mengerti apa lagi yang mereka tunggu. Bukankan mereka sudah saling mencintai berpuluh-puluh tahun lamanya.

              “Tapi.. tapi kami punya seorang anak perempuan,” kata Dayton.

              “Oh, bayi perempuan itu benar-benar dikirim dari sorga!” kataku.

              “Yah, dia bukan seorang bayi lagi. Tahun depan dia akan lulus dari SCU,” kata Dayton. Dan sekarang aku memandangnya seolah ia adalah seekor burung dodo. Pria ini bergelar S3 di bidang ekonomi dari salah satu universitas terbaik di Amerika dan dia baru saja mengatakan sesuatu yang secara matematika tidak mungkin. Bagaimana mungkin sepasang kekasih yang baru bertemu kembali selama kurang dari dua tahun bisa punya seorang anak yang hampir lulus kuliah? Tapi lalu aku tahu. Memang tidak perlu gelar S3 di bidang ekonomi untuk jenis hitungan yang satu ini.

              “Oh, aku tidak tahu harus berkata apa selain... Wah!” kataku sambil tersenyum begitu lebar karena sadar bahwa karena jasakulah, gadis itu ada.

              “Terima kasih,” kata Anna. Ia tidak harus menjelaskannya. Aku tahu untuk apa terima kasih yang satu itu.

              “Senang bisa membantu,” kataku. Seharusnya mereka membawakanku satu truk penuh benang hari ini.

              “Baiklah, kami tidak ingin menahanmu terlalu lama. Aku tahu kau pastinya sudah tidak sabar untuk memulai liburan musim panasmu,” kata Dayton.

              “Oh, ya aku memang sudah hendak pulang. Aku dan beberapa temanku akan pergi ke Napa Valley sore nanti,” kataku. Napa Valley adalah tempat dari banyak kebun anggur.

              “Cara yang bagus untuk memulai liburan musim panas!” kataku.

              “Bagaimana dengan kalian? Kalian akan liburan ke mana?” tanyaku.

              “Ini liburan kami! Aku sekarang tinggal di Jakarta. Aku mengajar di sebuah sekolah menengah di sana,” kata Dayton.

              “Kau tidak bercanda?” tanyaku.

              “Tidak. Itu benar. Kami ke sini untuk berlibur dan sekalian menjemput anak kami. Besok kami akan pulang bersama-sama,” katanya. Aku memandangnya. Aneh juga mendengarnya menyebutkan sebuah kota yang berada di seberang samudra sebagai tujuan pulangnya. Tapi mungkin rumah memang tidak pernah tentang lokasi tertentu tapi lebih tentang dengan siapa kau berada. Mereka berdua berdiri. Kami saling berpelukan dan memperbaharui janji kami untuk saling berkabar. Semoga kali ini janji ini bisa lebih terwujud. Aku mengantar mereka ke pintu gedung dan setelah berpelukan sekali lagi, mereka pergi. Aku memandang mereka sampai mereka hilang di tikungan dan kembali ke mejaku. Aku memandang tumpukan benangku yang sudah jadi jauh lebih besar karena adanya tambahan benang dari Anna. Sudah lama aku tahu bahwa benang dapat dibuat menjadi apa saja. Tapi ini kali pertama aku mengalami bahwa segulung benang bahkan dapat menjadi sebab lahirnya seorang manusia. Setiap hari memang selalu membawa pengetahuan baru.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Call Kinna
6928      2225     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
HARMONI : Antara Padam, Sulut dan Terang
1296      602     5     
Romance
HARMONI adalah Padam, yang seketika jadikan gelap sebuah ruangan. Meski semula terang benderang. HARMONI adalah Sulut, yang memberikan harapan akan datangnya sinar tuk cerahkan ruang yang gelap. HARMONI adalah Terang, yang menjadikan ruang yang tersembunyi menampakkan segala isinya. Dan HARMONI yang sesungguhnya adalah masa di mana ketiga bagian dari Padam, Sulut dan Terang saling bertuk...
Premium
SHADOW
6179      1840     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Cinta Pertama Bikin Dilema
5080      1410     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Bottle Up
3073      1267     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
ALUSI
9671      2300     3     
Romance
Banyak orang memberikan identitas "bodoh" pada orang-orang yang rela tidak dicintai balik oleh orang yang mereka cintai. Jika seperti itu adanya lalu, identitas macam apa yang cocok untuk seseorang seperti Nhaya yang tidak hanya rela tidak dicintai, tetapi juga harus berjuang menghidupi orang yang ia cintai? Goblok? Idiot?! Gila?! Pada nyatanya ada banyak alur aneh tentang cinta yang t...
Lalu, Bagaimana Caraku Percaya?
140      108     0     
Inspirational
Luluk, si paling alpha women mengalami syndrome trust issue semenjak kecil, kini harus di hadapkan pada kenyataan sistem kehidupaan. Usia dan celaan tentangga dan saudara makin memaksanya untuk segera percaya bahwa kehidupannya segera dimulai. "Lalu, bagaiamana caraku percaya masa depanku kepada manusia baru ini, andai saja jika pilihan untuk tak berkomitmen itu hal wajar?" kata luluk Masal...
Suami Untuk Kayla
8225      2566     7     
Romance
Namanya Kayla, seorang gadis cantik nan mungil yang memiliki hobi futsal, berdandan seperti laki-laki dan sangat membenci dunia anak-anak. Dijodohkan dengan seorang hafidz tampan dan dewasa. Lantas bagaimana kehidupan kayla pasca menikah ? check this out !
Gadis Kecil Air Tawar
499      358     0     
Short Story
Mulailah berbuat baik terhadap hal-hal di sekelilingmu.
Kungfu boy
3072      1170     2     
Action
Kepalanya sudah pusing penglihatannya sudah kabur, keringat sudah bercampur dengan merahnya darah. Dirinya tetap bertahan, dia harus menyelamatkan Kamalia, seniornya di tempat kungfu sekaligus teman sekelasnya di sekolah. "Lemah !" Musuh sudah mulai menyoraki Lee sembari melipat tangannya di dada dengan sombong. Lee sudah sampai di sini, apabila dirinya tidak bisa bertahan maka, dirinya a...