Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Seratus dua puluh delapan - Dayton) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Minggu ke dua di bulan Januari adalah waktu semua orang terpaksa kembali ke kehidupan mereka setelah liburan usai, waktu di mana semua orang sedang berusaha meyakinkan diri bahwa mereka bersemangat menghadapi tahun yang baru padahal yang sebenarnya mereka masih bertanya-tanya kenapa liburan harus usai secepat itu. Seperti itulah perasaan semua orang tua yang menemuiku hari itu. Perasaan itu terlihat jelas pada wajah mereka. Sekolah Menengah Lighthouse adalah sekolah swasta yang mahal dan karena itu semua muridnya datang dari keluarga berada. Selama setengah tahun mengajar di sini, hal yang paling pertama kurasakan adalah fakta bahwa orang-orang tua berada itu adalah orang-orang tua yang ingin mengatur segalanya. Karena sudah membayar uang sekolah yang mahal, mereka jadi merasa berhak untuk mendikte segalanya tentang sekolah termasuk design kartu identitas murid, baju yang pantas dipakai guru-guru, jenis makanan yang boleh disajikan di kantin dan suhu saat makanan itu disajikan, merek cat tembok yang digunakan dan tanggal liburan sekolah. Sekolah selalu berusaha menuruti kemauan orang tua. Walau mereka tidak sampai mengubah tanggal liburan, aku melihat ada cukup banyak orang tua yang memberitahu bahwa anak mereka tidak akan masuk sekolah beberapa hari sebelum liburan dimulai, bukan karena hal darurat seperti pergi menengok keluarga yang sakit atau sejenisnya tapi hanya demi dapat berangkat liburan lebih cepat atau supaya liburannya lebih lama. Orang-orang tua itu tidak datang di hari pengambilan rapor yang biasanya satu atau dua hari sebelum liburan dan karena itu mereka baru datang setelah sekolah dimulai kembali.

              “Jadi sebaiknya Stephen lebih memberikan perhatiannya di kelas,” kataku pada sepasang orang tua di hadapanku. Mereka berdua mengenakan baju designer bermerek mahal.

              “Rasanya dia hanya bosan. Karena aku yakin dia anak yang pandai,” kata si mama.

              “Ya,” kataku, walaupun aku tidak yakin.

              “Mungkin jika para guru dapat membuat pelajaran-pelajarannya lebih menarik, dia akan lebih memperhatikan,” kata si papa. Dia percaya bahwa angka buruk anaknya itu adalah salah para guru.

              “Akan kami ingat. Walau akan sangat membantu jika ia mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan rutin,” kataku.

              “Tentang pekerjaan rumah ... kurasa pekerjaan rumah itu mengurangi quality time kami dengannya di rumah,” kata si mama seolah dia tipe mama yang lebih sering duduk di lantai untuk bermain kereta-keretaan dengan anaknya daripada pergi makan siang dengan mama-mama lainnya untuk saling membandingkan tas-tas mahal mereka.

              “Kami tidak memberikan pekerjaan rumah setiap hari tapi tidak dapat dihilangkan total karena pekerjaan rumah itu membantu mereka untuk lebih mengerti bahan yang diajarkan di sekolah,” jelasku. Mereka terlihat tidak yakin. “Baiklah, jika tidak ada pertanyaan lagi, tolong tanda tangan di sini,” kataku sambil menunjukkan kolom di mana mereka harus tanda tangan. Si mama menandatanganinya dengan cepat dan mereka berdua keluar dengan wajah lega karena tidak harus bertemu diriku lagi sampai akhir semester depan. Aku mendesah. Untung mereka adalah pasangan orang tua ke lima dan terakhir yang harus kutemui hari itu.

              Aku memandang jam tanganku. Jam empat sore. Anna pastinya masih berada di kantornya. Aku mengambil sebuah kotak kecil dari laciku dan bertanya pada diriku sendiri apakah aku harus menjalankan rencanaku ini. Kenapa tidak? Ini toh tahun baru. Setiap orang berhak punya harapan baru di tahun baru, bukan? Setiap orang tentu berhak mencoba membuat tahun ini lebih baik. Dan karena sekarang Liam dan Ava sudah tahu tujuanku dan sepertinya sudah maklum, tidak ada alasan kenapa aku tidak boleh mencoba meningkatkan hubunganku dengan Anna, bukan? Aku memasukkan kotak kecil itu ke dalam tasku dan sedang bersiap-siap pergi ketika aku melihatnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4025      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.