Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Tujuh puluh empat - Anna) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Aku tidak dapat bernapas. Aku tahu apa maksud dari bunga-bunga itu. Itu adalah pesan dari Justin tentang malam ini. Tentang bagaimana malam ini akan dapat menjadi awal dari sesuatu yang luar biasa atau malah jadi akhir dari segalanya. Bunga-bunga itu bisa menjadi yang pertama dari banyak bunga lagi, atau yang terakhir.

              Aku naik ke tempat tidurku dan menguburkan wajahku pada bantal. Aku tidak tahu harus bagaimana. Akhir-akhir ini, setiap kali aku bingung, selain berbicara pada mama dan Dina, aku berbicara pada ... Justin. Dia memang begitu bisa diandalkan. Dan dia peduli. Tapi tentu saja aku tidak dapat bertanya padanya tentang malam ini. Dan aku tidak perlu bertanya pada mama atau Dina untuk tahu apa yang akan mereka katakan tentang malam ini. Mereka pasti akan menyuruhku pergi. Menurut mereka, aku dan Justin memang patut bersama-sama. Semua orang merasa seperti itu. Aku meraih Monty yang duduk di meja kecil di samping tempat tidurku dan memeluknya. Dia memang hanya sebuah boneka monyet lusuh dengan ekor botak. Tapi sepanjang ingatanku, dia selalu ada. Dia tidak selalu duduk di meja kecil ini. Bahkan yang sebenarnya, dia sempat tinggal di dalam lemari selama bertahun-tahun dan aku hampir lupa padanya. Tapi saat aku kembali untuk pemakaman Amos setengah tahun yang lalu, aku harus membongkar lemariku untuk mencari baju putih untuk kukenakan ke rumah duka, dan saat itu aku menemukannya di sudut salah satu rak. Aku segera mengirimnya ke dryclean dan sejak itu ia kuletakkan di meja di samping tempat tidurku. Aku tidak membawanya ke Amerika tapi waktu aku kembali dari sana, aku begitu senang melihat sesuatu yang sudah bersamaku sejak kecil menantiku di kamar seolah ia ada di sana untuk memberitahuku bahwa segalanya akan baik-baik saja. Aku mendekap Monty lebih erat.

              Aku mendengar ketukan pada pintuku, ketukan lembut mama. Ia membuka pintu dan duduk pada tempat tidurku. Aku duduk dan bersandar pada bantal dan gulingku.

              “Apakah... kamu sedang bertengkar dengan Justin?” tanyanya. Aku melihat kekuatiran yang begitu dalam pada wajahnya seolah langit akan runtuh bila aku sedang ribut dengan Justin.

              “Tidak,” kataku. Air mukanya langsung berubah tenang. Ia tersenyum. Aku sudah tahu orang tuaku memang menyukai Justin tapi rasa suka itu begitu besar dan itu menggangguku. Terutama akhir-akhir ini. Mereka selalu saja Justin ini Justin itu seolah setiap saat mereka harus bertanya Apa Yang Akan Justin Lakukan. Mereka tersenyum lebih lebar bila ada Justin. Mereka menertawakan semua lelucon Justin termasuk yang tidak lucu sama sekali. Kau akan dapat merasakan ruang makanku bergetar dengan gembira setiap kali Justin masuk ke dalamnya. Tapi bukankah itu semua lumrah setelah semua yang Justin lakukan?

              “Oh, aku sudah lama tidak melihat monyet itu!” kata mama dan senyumnya melebar. “Aku tidak tahu kau masih menyimpannya. Tapi tentu saja kau menyimpannya. Apakah Justin tahu kau masih menyimpannya?” tanyanya. Aku tidak mengerti pertanyaannya. Kenapa Justin harus tahu bahwa aku punya boneka monyet ini?

              “Kenapa Justin harus tahu?” tanyaku. Mama mengangkat sebelah alisnya dan melihatku dengan pandangan heran.

              “Loh, dia yang memberikan monyet itu padamu!” katanya.

              “Ini.. dari dia?” tanyaku. Lalu aku memandang Monty. “Bukannya aku mendapat ini dari... dari rumah temanmu.. yang di luar kota itu?” tanyaku. Suaraku melemah karena aku lalu sadar bahwa yang dikatakan mama benar. Aku memang mendapatkan ini dari Justin. Itu dia! Anak lelaki di ruangan itu di rumah itu. Itu Justin. Kenapa aku tidak menyadari ini sebelumnya? “Oh, ya, ini dari dia,” kataku.

              “Kukira kau masih menyimpannya karena itu,” kata mama. Aku menggeleng. “Jadi.. kau baru sadar itu .. sekarang?” tanyanya. Aku mengangguk. “Wah!” kata mama. Aku melihat ke arah jam dinding. Sudah hampir pukul tujuh. Aku tidak tahu harus merasa apa tentang Justin. Tapi aku tahu jika ia tidak berada di dalam hidupku, itu sesuatu yang buruk. Paling tidak, buruk bagi orang tuaku. Aku mendesah.

              “Aku.. aku harus pergi,” kataku.

              “Kemana?” tanya mama.

              “Aku akan pergi makan malam,” kataku. “Dengan Justin,” tambahku. Mama tersenyum. Ia tersenyum dengan seluruh wajahnya. Tidak, ia tersenyum dengan seluruh tubuhnya seolah ia sepuluh tahun lebih muda dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali. Mungkin itu berarti aku sedang melakukan hal yang benar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1183      553     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4025      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.