Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Pertama kupikir dia kekasih baru Anna. Walaupun jika dilihat lagi, dia sedikit lebih tua dari kami. Saat aku meminta alamat Anna dari Dina, aku sebenarnya juga ingin bertanya apakah Anna sudah punya kekasih. Tapi tidak jadi kutanya. Aku tidak siap mendengarkan jawabannya.

              Satu jam kemudian aku melihat Anna berjalan mendekat. Aku berdiri.  Ia memperlahan langkahnya dan berhenti beberapa meter dariku. Ia memandangku seolah tidak percaya. Lalu dengan cepat, pandangan itu berubah menjadi pandangan penuh amarah. Ia berjalan melewatiku, seolah aku tidak ada di sana, menuju pintu apartemennya. Ia mengeluarkan kuncinya, membuka pintu dan masuk. Dia sudah hampir menutup pintunya tapi aku menahannya.

              “Anna,” panggilku. Ia kembali mendorong pintunya. Tapi aku lebih kuat. Dia meninggalkan pintunya dan berjalan menuju pintu kamarnya. Ia masuk dan menutup pintunya. Terdengar kunci di putar. Aku mendesah. Ini bukan permulaan yang baik. Tapi aku memang tidak bisa mengharapkan ia berlari ke arahku untuk memelukku setelah apa yang kulakukan padanya, bukan? Aku masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintunya.  Aku meletakkan tasku di lantai dan mulai mengetuk pintu kamarnya.

              “Anna, kita perlu bicara,” kataku.

              “Pergi saja,” katanya.

              “Anna, tolong. Biarkan aku menjelaskannya,”kataku.

              “Tidak ada yang perlu dijelaskan,” katanya.

              “Anna, aku bukan ayah dari bayi itu,” kataku. Kali ini dia diam. Aku menunggu. Beberapa menit lewat dan aku terus menunggu. Lalu aku mendengar ia bergerak dan kunci pintu yang diputar.

              “Anna? Aku boleh masuk?” tanyaku. Ia tidak menjawab. Tapi aku tahu itu artinya aku boleh. Selama tahun-tahun kami bersama, setiap kali kami bertengkar dia selalu mengunci diri di kamar dan ketika ia membuka kunci itu berarti ia sudah mengijinkan diriku untuk masuk. Aku membuka pintunya. Ia sedang duduk bersila di lantai, bersandar pada salah satu dinding. Aku masuk dan duduk di sampingnya.

              “Kau menikah dengannya,”katanya.

              “Aku akan minta cerai,” kataku.

              “Maksudku... bila itu bukan bayimu, kenapa kau menikah dengannya?” tanyanya.

              “Aku... kupikir aku ayahnya. Baru belakangan ini ada yang bilang padaku bahwa saat Jenny bersama-sama diriku, dia sebenarnya juga bersama-sama dengan pria lain. Aku lalu minta test paternity. Hasilnya keluar minggu lalu. Aku bukan ayahnya,” jelasku.

              “Oh. Tapi kau memang tidur dengannya,” katanya, “berulang kali,” tambahnya.

              “Aku... ya,” kataku.

              “Berarti tidak penting apakah kau ayah bayi itu atau bukan,” katanya.

              “Tentu saja penting!” kataku.

              “Kenapa?” tanyanya.

              “Karena bayi itu bukan bayiku, aku dapat meminta cerai,” kataku.

              “Untuk apa cerai?” tanyanya.

              “Supaya...  supaya aku bisa kembali padamu,” kataku. Aku tidak mengerti kenapa itu tidak langsung jelas baginya.

              “Apa yang membuatmu berpikir aku akan kembali padamu? Bagaimana caraku untuk dapat memercayaimu lagi?” tanyanya.

              “Anna, pandang aku!” kataku. Saat dia tidak bergerak, aku yang mengubah posisiku supaya wajahku tepat berada di depan wajahnya. Ia tetap tidak mau memandangku. Aku menyentuh dagunya untuk mengangkatnya.

              “Jangan sentuh aku,” katanya sambil mengibaskan tanganku.

              “Anna, aku memang berbuat kesalahan. Kesalahan yang besar. Tapi itu tidak berarti aku tidak mencintaimu. Aku tidak pernah berhenti mencintaimu,” kataku. Akhirnya ia mengangkat wajahnya untuk memandangku. Matanya menatap langsung ke mataku. Dan aku mendengar hatiku pecah berkeping-keping. Karena saat itu di sana, aku melihat bahwa dia tidak lagi memandangku seperti dulu, seperti aku adalah matahari, bulan dan bintangnya. Yang kulihat di dalam sorot matanya hanya rasa benci dan rasa kasihan.

              “Maaf, Ivan. Tapi aku sudah berhenti mencintaimu,” katanya. Dan hatiku pecah menjadi serpihan yang lebih kecil jika itu memang mungkin.

              “Apakah ini karena pria itu?” tanyaku.

              “Pria apa?” tanyanya.

              “Pria yang tadi datang ke sini mencarimu. Lebih tua, tingginya sedang, pakai kacamata. Apakah karena dia?” tanyaku. Dan saat aku melihat matanya melebar dan sinar matanya jadi seterang kembang api, aku tahu aku sudah kalah dalam perang ini. Aku sudah kehilangan gadisku selamanya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Senja (Ceritamu, Milikmu)
6777      1690     1     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
Monday
311      243     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
Te Amo
458      313     4     
Short Story
Kita pernah saling merasakan titik jenuh, namun percayalah bahwa aku memperjuangkanmu agar harapan kita menjadi nyata. Satu untuk selamanya, cukup kamu untuk saya. Kita hadapi bersama-sama karena aku mencintaimu. Te Amo.
Heliofili
2776      1209     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Jalan Yang Kau Pilih
1623      675     3     
Romance
Berkisah tentang seorang ayah tunggal yang mengurus anaknya seorang diri. Ayah yang sebelumnya seorang militer kini beralih profesi menjadi seorang pemilik kafe. Dia bertemu dengan wanita yang adalah wali kelas anaknya. Terlebih lagi, mereka adalah tetangga dan anaknya menyukai wali kelasnya itu.
ETHEREAL
1885      822     1     
Fantasy
Hal yang sangat mengejutkan saat mengetahui ternyata Azaella adalah 'bagian' dari dongeng fantasi yang selama ini menemani masa kecil mereka. Karena hal itu, Azaella pun incar oleh seorang pria bermata merah yang entah dia itu manusia atau bukan. Dengan bantuan kedua sahabatnya--Jim dan Jung--Vi kabur dari istananya demi melindungi adik kesayangannya dan mencari sebuah kebenaran dibalik semua ini...
Mendadak Pacar
9421      1910     1     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA
After School
3412      1371     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
LABIL (Plin-plan)
8063      1657     14     
Romance
Apa arti kata pacaran?
Babak-Babak Drama
482      335     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...